NovelToon NovelToon
Reinkarnasi Pendekar Dewa

Reinkarnasi Pendekar Dewa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Reinkarnasi / Anak Genius / Mengubah Takdir / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Transmigrasi
Popularitas:3.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Boqin Changing

Boqin Changing, Pendekar No 1 yang berhasil kembali ke masa lalunya dengan bantuan sebuah bola ajaib.

Ada banyak peristiwa buruk masa lalunya yang ingin dia ubah. Apakah Boqin Changing berhasil menjalankan misinya? Ataukah suratan takdir adalah sesuatu yang tidak bisa dia ubah sampai kapanpun?

Simak petualangan Sang Pendekar Dewa saat kembali ke masa lalunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Boqin Changing, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menyusuri Sungai

"Chang’er, apa yang kau lakukan?"

"Ah, guru. Aku hanya ingin memberi mereka sedikit pelajaran. Menurutku tindakan mereka tadi sudah kelewat batas."

Beberapa saat sebelumnya, Guru Tian melihat kerumunan orang di sekitar pelabuhan. Saat bertanya pada seorang pedagang, ia diberi tahu bahwa sedang terjadi perkelahian. Firasatnya langsung tidak enak, ia curiga muridnya terlibat.

Dugaan itu terbukti. Saat mendekat, ia mendapati Boqin Changing sedang berkelahi dengan beberapa pemuda. Pandangan Guru Tian menyapu sekitar, dan di antara kerumunan, ia melihat seorang nenek tua duduk jongkok ketakutan di tanah. Seketika ia mengerti penyebabnya.

Guru Tian tahu betul muridnya memiliki jiwa sosial yang tinggi. Setiap kali melihat ketidakadilan, Boqin Changing pasti turun tangan. Namun diam-diam, Guru Tian tetap khawatir jika suatu saat nanti muridnya mencampuri urusan yang berada di luar kemampuannya. Masalah besar bisa menimpa mereka.

"Sudahlah, Chang’er. Ayo kita pergi, kapalnya sebentar lagi berangkat." ucap Guru Tian menahan nada khawatir.

"Baik, guru."

Sebelum beranjak, Boqin Changing menatap wajah lebam para pemuda itu.

"Kalian semua, ingat baik-baik kata-kataku. Lain kali, mungkin tidak akan berakhir sebaik ini."

Tak ada yang berani menjawab. Mereka hanya terdiam, masih diliputi rasa takut setelah menerima pelajaran darinya.

Di sudut lain pelabuhan, seorang pria tampak mengamati sejak awal perkelahian itu. Bibirnya melengkung tipis.

"Hmmm… anak yang menarik."

...******...

Boqin Changing dan gurunya kemudian berjalan menuju salah satu kapal besar di pelabuhan. Kapal itu mampu menampung ratusan penumpang dalam sekali berlayar.

Antrian penumpang cukup ramai, namun tertib. Ada aturan tidak tertulis di sana, siapa pun yang melanggar ketertiban saat menaiki kapal akan langsung dikeluarkan dan tidak diizinkan berlayar.

Guru Tian memilih jalur sungai untuk menghemat waktu perjalanan. Dengan kapal, mereka hanya butuh tiga hari. Sedangkan jika lewat jalur darat, perjalanan akan memakan waktu hingga seminggu.

Setelah melalui antrian, Boqin Changing dan gurunya masuk ke kapal. Kapal itu memiliki puluhan kamar yang bisa disewa. Kali ini Guru Tian tidak pelit, ia memesan dua kamar terpisah untuk dirinya dan muridnya.

Hari pertama di kapal, banyak penumpang mulai mabuk laut meski mereka sebenarnya hanya berada di aliran sungai. Beberapa bahkan muntah berkali-kali karena tidak kuat menahan mual.

Boqin Changing memilih berdiam di kamarnya untuk bermeditasi. Sambil menggenggam rumput naga, ia berusaha terus memperkuat kultivasinya. Sesekali ia keluar kamar jika gurunya mengetuk pintu untuk mengajaknya makan bersama.

Malam pun tiba. Seperti kebiasaannya sebelum tidur, ia duduk bersila dan bermeditasi, menyerap energi dari rumput naga untuk memperkuat tulang dan tenaga dalam.

Saat bermeditasi, indra pendengarannya menjadi lebih tajam. Ia bisa mendengar percakapan dari kamar-kamar di sebelah. Namun, telinganya segera menangkap sesuatu yang berbeda. Suara pedang beradu di salah satu sudut kapal.

"Siapa orang gila yang bertarung di atas kapal?" gumamnya.

Pertarungan di atas kapal berisiko besar. Bukan hanya bagi yang bertarung, tetapi juga bisa membahayakan seluruh penumpang. Anehnya, suara benturan pedang itu tidak berhenti, malah semakin jelas.

Boqin Changing membuka mata.

"Jangan-jangan ini serangan bajak laut?"

Ia segera menghentikan meditasinya dan bergegas menuju sumber suara.

Sesampainya di lokasi, ia melihat seorang pendekar tengah menghadapi dua lawan sekaligus. Dalam kegelapan malam, Boqin Changing memperhatikan mereka. Dua pria berpakaian hijau menyerang sambil tertawa. Jurus-jurus mereka mengungkapkan asal-usulnya, Sekte Ular Pencabik Nyawa.

Sedangkan pria berpakaian ungu yang mereka serang tampak akrab di mata Boqin Changing. Tubuhnya penuh luka sabetan, darah mengalir dari mulutnya. Butuh beberapa saat sebelum ia akhirnya ingat.

"Paman Yuo Liang…!"

Ya, pria itu adalah Yuo Liang, seorang pendekar raja dari Paviliun Teratai Naga.

Dalam kehidupan pertamanya, Yuo Liang adalah orang yang pernah menawarinya bergabung dengan Paviliun Teratai Naga. Saat itu, Boqin Changing hanyalah pendekar lepas tanpa arah. Berkat Yuo Liang, ia sempat merasakan hidup lebih teratur dengan bergabung ke dalam kelompok tersebut.

Namun ada kejanggalan. Yang ia tahu, Yuo Liang hanya memiliki satu tangan untuk bertarung. Tapi pria di depannya ini jelas memiliki dua tangan lengkap. Selain itu, wajahnya terlihat lebih muda dibanding sosok yang ia kenal dahulu.

Tanpa pikir panjang, Boqin Changing melompat ke arena dan menyerang salah satu pendekar hijau dengan pedang kelas dua miliknya. Serangannya berhasil ditangkis, tetapi cukup untuk menghentikan jalannya pertarungan.

Ketiga orang itu menoleh padanya dengan tatapan heran. Bagi mereka, yang muncul hanyalah seorang bocah berusia dua belas tahun yang nekat mencampuri urusan orang dewasa.

"Bocah, enyahlah! Tempat ini bukan untukmu," hardik salah satu pendekar hijau.

Boqin Changing tidak menjawab. Ia menganalisis situasi. Kedua pendekar hijau itu hanya berada di ranah pendekar ahli. Sedangkan Yuo Liang, seharusnya, adalah pendekar raja. Dengan logika itu, ia seharusnya bisa mengalahkan mereka dengan mudah.

Namun kenyataan berkata lain. Nafas Yuo Liang terengah-engah, wajahnya pucat, dan cairan kehijauan tampak bercampur dalam darah yang menetes dari bibirnya.

"Pantas saja Paman Liang kesulitan. Dia diracuni," gumam Boqin Changing.

Yuo Liang sendiri masih dilanda keterkejutan. Beberapa waktu lalu, ia sempat akrab dengan kedua pria itu, bahkan minum arak bersama di atas kapal. Rupanya, arak itu sudah dicampur racun kuat hingga tubuhnya melemah.

Saat ia lengah, kedua pria itu menunjukkan jati diri mereka. Mereka ternyata adik dari seorang pendekar raja yang pernah ia bunuh beberapa tahun silam. Kini, keduanya datang untuk menuntut balas.

Dalam kondisi lemah, Yuo Liang sudah bersiap mengorbankan segalanya untuk melawan. Namun tiba-tiba, sosok bocah yang menarik perhatiannya di pelabuhan tadi ikut campur.

"Nak, cepat pergi! Tempat ini terlalu berbahaya. Aku akan menahan mereka sebisaku," seru Yuo Liang dengan nada putus asa.

1
Real Inca
ini contoh guru dan murid edan..../Sneer//Sneer//Sneer/ tapi ceritanya seru...lanjutkan thor
Dirman Ha
mb v jo
Dirman Ha
gi know
Dirman Ha
jg gh joon
Dirman Ha
ih gh joon
Dirman Ha
hc food
Dirman Ha
hc dHOT
Dirman Ha
JCC dh book
Dirman Ha
jg dh no
Dirman Ha
jg Ch book
Dirman Ha
ig dg book
Dirman Ha
j dg vi
Dirman Ha
j dh book
Dirman Ha
JCC dh HP
Dirman Ha
dg book
Rinaldi Sigar
lanjut
Tazaina
Sudah 3 orang kau sebut rubah licik ya chang'er,mau nambah berapa lagi rubah liciknya:v
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 satu bab... gassss...
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 lagi
jaka saba jati
pdhal sering aq kasih kopi sama vote...nggak perlu di mintain trus...malah terkesan mebosankan...certanya mulai.keluar dari sekte...jangan disekte aja...nggak serru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!