Dara, gadis yang baru berusia 19 tahun yang mempunyai ibu tiri yang sangat jahat, kini Dara yang baru saja tamat SMA di nikahkan oleh ibu tiri nya dengan pria asing yang tidak Dara kenal. Selama pernikahan nya suaminya tidak pernah mencintai nya, Dara malah sering mendapatkan siksaan dan hinaan dari mertua dan kakak ipar nya.
Dengan tiba-tiba Dara diceraikan oleh suaminya, lantaran tidak bisa memiliki anak atau mengatakan Dara wanita mandul oleh keluarga suami nya. Padahal usia pernikahan mereka baru seumur jagung, akhirnya Dara merasakan frustasi dan dia nekat memasuki sebuah bar.
Dibar Dara bertemu dengan pria misterius, dari sana lah Dara tak sengaja melakukan hubungan terlarang dengan pria itu. Saat ini lah kehidupan Dara berubah menjadi 180 derajat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 15
"Mama nggak mau tahu..! Cepat cari tahu gadis kecil itu..!"Titah sang Nyonya Besar dengan tegas.
"Dia udah pergi Ma..! Dia dibawa oleh Kedua Orangtua nya." jawab Nicoles asal supaya masalah nya cepat selesai lalu melangkah pergi ke jalan yang berbeda dengan Caitlin tadi.
"Haissshhh?? Siapa tadi nama nya? Ket? Pokok nya Mama harus bertemu dengan gadis kecil pemberani itu." Omel Selvia sang nyonya besar keluarga Maverick.
"Ma? please..! Jangan kekanakan ya? Aku nggak mau meladeni Mama, udah aku matikan." kata Nicoles terlalu malas menanggapi drama Ibu yang telah melahirkan nya.
Nicoles mengabaikan bentakan dan omelan Selvia, peduli amat serigala betina yang dikenal dalam dunia Mafia itu.
Mama kandung dan Papa kandung Nicoles memang seorang pimpinan Mafia, terlalu banyak cerita yang beredar tentang kisah cinta kedua nya yang disebut-sebut antara dendam dan cinta, tapi pada akhir nya cinta memenangkan segala nya. Ternyata dendam itu hanya kesalahpahaman dari musuh kedua nya yang ingin kehancuran kedua keluarga besar mereka.
Nicoles menyimpan ponsel nya dan tiba-tiba Ia terkejut di persimpangan dengan muncul nya seorang wanita seksi dan super cantik yang panik bak dewi khayangan kehilangan selendang nya, Nicoles menangkap pinggang nya yang nyaris jatuh tersungkur itu dalam sekejab.
Dara segera menegakkan tubuh nya bahkan tak memperdulikan masker nya terjatuh, yang sangat Ia cemaskan sekarang dimana keberadaan putri nya.
"Terima kasih tuan?? Terima kasih banyak." ucap Dara dengan nada bergetar.
"Gadis ini?" Batin Nicoles seperti pernah melihat Dara tapi Ia tak memperdulikan juga karna menurut nya itu tak penting.
"Kau bisa jalan pakai mata kan?" tanya Nicoles dengan nada dingin.
"Maafkan saya tuan..! Tapi bolehkah saya bertanya? Apa tuan melihat seorang anak perempuan berumur 5 tahunan dengan rambut panjang di kepang seperti tuan putri tadi lewat sini ngga?" tanya Dara mengabaikan siapa Nicoles, saking panik nya dengan putri nya yang hilang.
Nicoles teringat pada sosok gadis kecil tadi, "Apa dia bernama Ket?" tanya Nicoles dengan sebelah alis terangkat karna gambaran ciri-ciri yang Dara sebutkan memang tertuju pada makhluk cacing kecil yang Ia temukan tadi.
Dara melebarkan mata nya langsung mendekat ke arah Nicoles, hingga jarak wajah mereka begitu dekat."Benar tuan..! Dimana Tuan melihat nya? Dia anak saya tuan." ucap Dara.
Nicoles mengerjab sekali menatap bola mata Dara yang berani mendekat pada nya, mengapa Nicoles tidak marah? Mengapa ia tak mendorong kasar tubuh Dara? Apa yang salah dengan tubuh nya seakan lemas melihat sorot mata khawatir dan penuh harap Dara, Nicoles seperti pernah melihat tatapan itu jauh sebelum ini, tapi dia merasa tak mungkin karna dia sendiri yakin baru pertama kali melihat Dara.
"Dia tadi bertanya jalan keluar..!" jawab Nicoles menunjuk ke arah belakang nya.
Dara melihat ke arah belakang Nicoles, "Jalan keluar?" gumam Dara pelan.
Dara kembali menatap Nicoles, "Terima kasih tuan..! Saya tidak akan melupakan kebaikan anda dan jika suatu saat kita bertemu lagi saya akan balas budi suatu saat nanti." kata Zea dengan serius lalu segera melarikan diri ke arah yang berbeda.
Nicoles menoleh ke arah yang ia tunjuk tadi seolah tujuan Dara salah, "Ehh?? Apa yang aku pikirkan? Apa peduliku?." rutuk Nicoles memukul kepala nya sendiri dan melenggang pergi mengabaikan Dara.
Dara berlari menuju jalan keluar rumah sakit, Dara sekalian mencari Carlos, karna mereka sudah berjanji akan bertemu 20 menit di tempat awal tapi ternyata putra nya tak ada disana, sehingga Dara melanjutkan mencari Caitlin terlebih dahulu. Mengingat Carlos lebih dewasa dari Caitlin membuat Dara percaya pada putra nya yang akan menemukan nya.
Dara yang berlari seperti artis top yang sedang berakting main Film, Ia menjadi pusat perhatian siapapun yang melihat nya. Apalagi ekspresi nya yang panik sesekali menoleh ke belakang seolah ada yang mengejar nya saja.
Dara telah tiba di gerbang luar rumah sakit dan melihat Carlos menjewer telinga Caitlin, Dara menghela nafas lega dengan nafas terengah-engah ternyata Carlos lebih dulu menemukan putri nya.
"Sayang?." Dara buru-buru menghampiri anak nya.
.
"Kakak?? Cakit.. lepac kak! Mom? Cakit..! Kakak jahat..! Pecat kakak mom, dia jewel telinga ket." ucap Caitlin berkaca-kaca penuh drama, Caitlin menatap memelas sedih ke arah Dara tanpa mengetahui betapa panik nya Dara mencari nya.
Dara berjongkok dan memeluk Carlos dan Caitlin dengan erat, "Mommy lega kalian baik-baik aja." lirih Dara dengan nada suara bergetar.
Caitlin memutar kepala nya melihat Carlos yang menatap Caitlin tajam "Kenapa kak?" tanya Caitlin dengan gerakan bibir, ada apa dengan mommy nya.
Carlos memutar kedua bola mata nya dengan malas, "Kamu membuat Mommy panik." jawab Carlos.
Caitlin akhir nya mengerti mengapa Carlos menarik telinga nya, Catlin yg bersalah langsung meminta maaf pada Dara, Dara pun melepaskan pelukan nya dan memegang kedua pipi Caitlin.
"Sayang? Kalian baru datang di negara ini, mom mohon jangan membuat Mommy khawatir lagi seperti kamu hilang tadi dari pandangan Mommy. Di Negara ini banyak penjahat nya, disini juga lagi viral nya musim penculikan anak untuk tebusan." kata Dara dengan mata berkaca-kaca penuh kecemasan memandang kedua buah hati juga permata jiwa nya.
Caitlin menyodorkan setusuk cilok yang Ia beli tadi, "Mom tahu kan kalau ket cangat pelit cama makanan, kalau Ket kasih mom belalti mom cangat belhalga bagi Ket." kata Caitlin.
Dara tersenyum dengan ucapan Caitlin yang sedikit menghibur nya, sementara Carlos hanya diam saja karna tahu senakal-nakal nya sang adik, Caitlin sangat pandai menarik perhatian Mommy nya dan Dara tak akan sanggup marah berlama-lama.
Dara menggendong kedua malaikat kecil nya, "Kita pulang..! Mommy nggak peduli lagi dengan kejeniusan kalian, asalkan kalian sehat dan ada selalu di pandangan Mommy maka semua akan baik-baik saja bagi Mom." ucap Dara.
Carlos yang awal nya tak ingin di gendong pun menatap Dara dengan serius, "Mommy tak akan mengunci pelgelakan kami kan?" tanya Carlos.
"Nggak akan sayang.!" jawab Dara mengecup sayang pipi Carlos yang membuat Carlos tersenyum lebar.
Dara terpana melihat senyuman Carlos seolah-olah hal itu adalah kebahagiaan untuk Carlos, Dara berjanji tak akan melarang apapun yang dilakukan kedua anak nya selagi uang nya halal, dan dia akan bekerja lebih giat lagi karna Dara tak ingin kalah dengan kedua anak nya dalam menghasilkan uang.
Sebagai Single mom wajar saja Dara yang mencari nafkah bukan anak nya yang masih kecil, Dara tak akan mampu mengambil uang anak nya walaupun dapat izin dari kedua anak nya itu.
"Kita kembali terlebih dahulu dan kita akan pindah ke rumah yang udah Mommy dapatkan, setelah itu Mommy ingin kalian tetap di rumah karna Mommy akan buatkan ATM tanpa batas sesuai yang kalian mau." ucap Dara dengan tersenyum menatap Carlos dan Caitlin bergantian.
Carlos dan Caitlin berteriak senang mereka bertos gembira yang membuat Dara tertawa, kedua anak nya itu sungguh ajaib. Mereka tidak meminta uang atau kekayaan tapi meminta sebuah ATM kosong untuk mereka supaya bisa di isi sebanyak yang mereka inginkan.
Sesampai nya mereka dirumah. Dara dan si kembar serta bunda Maria pun mengangkat barang seada nya ke rumah yang telah Dara sewa.
“Mommy beli lumah ini?” tanya Carlos.
Dara berjongkok memegang kedua bahu kecil Carlos, "Sayang? Mommy cuma mampu sewa rumah ini selama 2 tahun tapi Mom janji akan cari rumah besar dan beli dengan penghasilan Mommy sendiri nanti nya. Jangan buat Mommy merasa tertekan dengan menyuruh Mommy memakai uang kalian ya sayang, Mommy tidak bisa." jelas Dara yang tak mau memanfaatkan uang anak-anak nya.
Carlos menghela nafas nya seakan-akan Ia tak bisa mengatasi keras kepala sang mommy, memang mereka bertiga punya watak keras nya masing-masing tapi aneh nya mereka masih mampu saling menghargai satu sama lain.
\*
Bersambung...............................