Alena Prameswari gadis panti Asuhan yang di permalukan di depan umum di acara pernikahan oleh kekasih pujaan hati nya yang sudah 3 tahun menjalin hubungan dengannya.
Alena harus menelan pil pahit karna sang pengantin wanita yang seharusnya ia sendiri namun bukan melainkan sang Sahabat yang sudah ia anggap seperti keluarga.
Pengkhianatan yang terjadi membuat Alena kecewa dan merasa hidupnya nyaris mati hingga ia tak sanggup untuk tetap bertahan di negara sendiri. Alena bertekad ingin menjadi kaya raya dan membalas dendam untuk menghancur kan Rangga Dewanta beserta sahabat karib Alena
Kemudian di tengah kekalutan Alena memutuskan untuk menjadi TKW dan memulai hidup baru, namun ia malah terpilih sebagai pengasuh seorang anak konglomerat dengan gaji fantastis.
Sang Pewaris Benedict junction yang konon katanya Tempramental yang harus Alena asuh, akankah Alena sanggup?
Simak kisah nya!
Maaf jika ada Typo🙏🙏 selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tu es belle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sederhana Penuh Makna
Setelah hujan reda ,supir pribadi yang sedang membawa anak dan menantu Benedict itu melesat membelah jalanan menuju pinggiran kota dimana dulunya Nyonya Benedict itu tinggal.
Setelah memasuki area yang padat penduduk dimana di sisi kiri kanan tampak rumah sederhana dan beberapa pejalan kaki ,jalanan juga masih basah akibat hujan lebat beberapa waktu lalu.
Di depan, berjarak lima meter sudah tampak bangunan dua lantai dengan pagar hitam
"Pak,tolong berhenti di depan pagar nya saja" Aslan menoleh pada istrinya seakan bertanya kenapa? .
"Tidak ada penjaga di depan, jadi saya yang akan menemui ibu Panti langsung" kata Alena
"Baik Nyonya" ujar bapak supir ia berhenti dua meter di depan pagar
Alena turun di ikuti Aslan ,lelaki itu memperhatikan sekitar nya. Lingkungan sekitar Panti tampak asri dengan banyak tanaman dan kursi taman serta ada beberapa mainan anak anak di halaman depan.
Alena melongok ke sela sela pagar. Mata menatap anak anak yang berlari dan bermain ada beberapa yang sedang asyik tertawa terpingkal pingkal.
Matanya berembun,ia sungguh rindu suasana hangat Panti
Ketika dirinya ingin menekan Bel pada dinding sebelah pagar yang langsung terhubung ke dalam rumah tiba tiba seorang bocah kecil menoleh,seperti memastikan siapa yang ia lihat.
Kemudian bocah itu berteriak histeris hingga membuat beberapa anak ikut menoleh
"Kakak,Kak Ayena. Benelan ini kak Ayena?" ujar bocah cantik itu
Teman teman nya juga mendekat ke pagar, Alena tersenyum mengangguk antusias
"Hai Ayya. Ini kak Alena. Bisa tolong panggil Ibu untuk buka pagar!"
Bocah itu tersenyum
"iya kak,tunggu sebental ya" ia melesat masuk ke dalam pintu utama.
Selang lima menit seorang wanita Tua menggunakan pakaian rumah dan celemek yang lupa di lepasnya berlari dengan menggandeng tangan bocah kecil tadi
Ketika sampai di depan pagar dirinya sudah berkaca kaca begitu pula dengan Alena. Ia melepas tangan bocah tadi lalu membuka pagar,setelah mya dia langsung memeluk erat Alena dengan tangisan yang mengharu biru
"astaga Alena! Anakku sudah kembali,mengapa tidak mengabari Ibu terlebih dahulu nak?" ujarnya
Alena memeluk Ibu panti erat
"Iya bu, Alena kembali. Alena rindu Ibu" wanita itu mengangguk kan kepalanya di bahu Alena.
Setelah adegan peluk pelukan terlepas,Alena menghadap anak anak yang sedang berbinar melihatnya,mereka menghambur memeluk Alena.
Seketika dirinya seperti Bunga Indah yang di hiasi kupu kupu warna warni, Aslan sungguh senang melihat pemandangan di depannya. Senyum manis istrinya serta suara tawa terus keluar dari bibir Alena
Ia bersalaman dengan Ibu Panti dan berkenalan sedikit, ia mengatakan jika Alena sedang hamil dan karena itu kepulangan mereka sempat tertunda. Ibu Panti sungguh terkejut sekaligus senang, kemudian Ibu Panti menghampiri Alena,ia menyentuh pelan bahu anak asuh nya kemudian berkata dengan lembut
"Ibu senang anak ibu baik baik saja. Ayo masuk ajak suamimu"
"Iya bu" kata Alena,kemudian ia menatap anak anak
"kakak masuk dulu, setelah jam makan siang kita akan main lagi. Kakak punya hadiah loh"
anak anak bersorak mendengar nya kemudian mereka kembali bermain
Supir Aslan mengikut dari belakang dengan dua tas besar yang berisi oleh oleh dan beberapa baju Alena,ia sudah di izinkan oleh Aslan untuk menginap beberapa hari di Panti. Ibu Panti membawa ke kamar tempat Alena dulu, ruangan sederhana berukuran 3x4 dengan cat berwarna cream yang tampak mengelupas di beberapa tempat di sudut dinding.
Kasur yang sederhana dengan dipan kayu serta sebuah meja belajar dan ada jendela kecil,sungguh hati Aslan mencelos ia membayangkan bagaimana Alena melalui hari hari dengan seperti ini,dirinya yang sedari kecil hidup dengan kemewahan ia seperti nya harus banyak bersyukur ,Alena lagi lagi membawa perubahan dalam dirinya untuk lebih bersyukur
"Istirahat dulu, kalian pasti lelah. Maaf ya nak Aslan tempat kami tidak sebaik rumah nak Aslan" lamunan Aslan buyar ,ternyata ia tidak sadar sedang di perhatikan oleh istri dan Ibu Panti. Aslan tersenyum
"Bu, terimakasih sudah menyambut saya dan istri dengan baik. Tidak perlu minta maaf" kata Aslan.
Mereka berbincang sebentar kemudian Ibu Panti keluar menuju dapur,dirinya tadi sedang membuat cemilan terhenti kala di panggil bocah mungil berlari lari menarik nya terburu buru dan berkata
"kak Ayena puyang bu. Kak ayena di depan"
Malam hari setelah makan malam
Panti Asuhan
Ruangan lebar tanpa sekat di mana anak anak sedang berkumpul. Ada beberapa yang sedang mengerjakan tugas dan hapalan. Sedangkan yang masih Berusia 3-5 tahunan tampak serius memperhatikan Alena yang membuka dua tas besar yang di bawa Aslan dari kamar mereka.
Aslan sendiri mengajak para anak laki laki yang sudah selesai belajar, bermain tebak tebak an yang berhasil akan di beri satu permintaan yang akan Aslan kabulkan. Alena sesekali melihat suaminya yang lebih sering tersenyum semenjak tiba di Panti. Sebagai anak Tunggal, Aslan tidak punya pengalaman bermain dengan anak kecil jadi dia hanya melakukan trik kecil yang menyenangkan agar anak anak tidak semua nya fokus pada Alena.
Tas besar pertama sudah terbuka. Ada beberapa boneka,topi,jaket jaket karakter lucu, baju kaos berbagai ukuran, serta pernak pernik yang Alena bawa dari perjalanan Honeymoon dirinya dan suami. Anak anak tampak antusias ,apalagi di dalam juga terdapat beberapa kotak coklat dan cemilan manis lainnya
Pada Tas besar kedua berisi barang barang untuk Ibu Panti dan gadis gadis remaja
Alena meminta mereka duduk berbaris,dirinya membagikan coklat serta makanan secara merata. Tidak ada yang tertinggal, Aslan juga berpindah tempat dan berada di belakang Alena menyusun bagian bagian yang akan mereka bagikan
Setelah selesai anak anak-anak mengucap terimakasih dan mulai mencari tempat duduk masing-masing. Beberapa tampak menyimpan hadiah nya di dalam tas mereka ada yang sedang makan dan mengoceh tidak jelas.
Ibu Panti dan seorang wanita yang membantu mengurus bayi dan anak anak balita mendekat setelah menidurkan bayi dan balita
"Alena, Suami mu bilang jika kamu hamil. Sudah berapa bulan nak?" Ibu Panti mengelus bahu Alena, Alena tersenyum
"Benar bu,sudah memasuki bulan ke empat"
"Benarkah,sejauh ini apa tidak sering mual?"
tanya Ibu Panti
"Awal awal trimester pertama hingga tiga bulanan muntah parah bu, xixiixxx" Alena terkekeh geli,ia mengingat bagaimana perjuangan suami nya dimasa masa itu
"Ibu tahu tidak. Suami ku menjadi lelaki super yang menghadapi sikap ku saat masa hamil muda" Dirinya menatap Aslan
Ibu Panti tersenyum menatap Aslan
"Terimakasih sudah memperlakukan Alena dengan baik. Dan juga menerima latar belakang Alena" matanya berkaca kaca.
Aslan mendekat,ia menggenggam jemari tua yang sudah keriput di makan usia
"Ibu aku lah yang seharusnya bersyukur. Alena adalah wanita yang baik dan penyayang" kata Aslan
Seorang anak lelaki yang sedang berbicara dengan teman nya mengalihkan pembicaraan mereka.
"Leo,kakak tadi baik yah,jika besar nanti aku ingin seperti kakak tadi" Teman yang di panggil Leo bertanya
"kenapa? Karena kakak itu banyak uang?" Temannya menggeleng
Belom sempat dia menjawab leo bersuara
"Aku juga,kakak tadi ganteng dan tinggi"
anak lelaki itu mengambil sesuatu dari tasnya "Dia keren tau, nih lihat dia memberiku stiker ini,dia bilang besok aku boleh membawa nya pada ibu guru dan menunjukkan padanya sebagai hadiah bahwa aku berhasil menebak teka teki kakak tadi" dengan bangga ia menunjukkan stiker premium berlogo Starw*s pada teman nya
"Aku juga punya nih" Leo tidak mau kalah ia juga mengeluarkan stiker premium pemberian dari Aslan
Beberapa anak juga mulai berkumpul ikut ikutan menyodorkan dengan bangga hadiah pemberian Alena dan Aslan
Nih liat aku dapat boneka dan jaket spongeb*b
Aku juga punya. Milikkku gambar princess Bell*
sticker aku gambar nya Paw Patr*l kelen kan
Kalau aku dapat coklat dan ini nih kuda pony warna warni
Kalau aku topi gambar Mari* Bros
aku juga punya loh, topi aku gambal nya Masha xixixiixix
Lucu kan,aku punya coklat juga. Tadi aku makan satu
Mereka tampak sangat bahagia melihat hadiah yang di bagi kan oleh Aslan dan Alena.
Aslan tersenyum haru. Bagaimana hadiah sederhana ini menjadi hal yang sangat berharga dan membanggakan bagi anak anak
Jika ia tidak mengikuti kemauan Alena untuk menginap maka hal baru penuh makna ini tidak akan dia dapatkan
Mereka seperti malaikat malaikat kecil, sederhana indah penuh warna
Batin aslan