Rian. Seorang pemuda SMP berusia 15 tahun yang biasa saja Seketika hidupnya berubah 180 derajat setelah dia menelan pil Paracetamol saat dia pingsan di UKS tepat di hari Senin saat upacara bendera sekolahnya. Tidak tanggung-tanggung dia mewarisi kekuatan Kaisar Sihir bintang 9 dari dunia lain.
Perlahan-lahan dia bangkit dari yang latar belakangnya biasa-biasa saja dan selalu hidup sederhana kini berubah menjadi pemuda berwibawa dihormati dan disegani kemanapun dia pergi. Dia yang awalnya hanya memiliki status rendah di masyarakat perlahan bangkit hingga berdiri di puncak tertinggi.
Inilah perjalanan seru Rian, yang mendapat berkah tersembunyi berawal sakit deman dan menelan sebuah pil paracetamol. Yang mana pil Paracetamol tersebut ternyata bukan pil biasa, tapi pil yang telah mengandung kekuatan dari seorang Kaisar Sihir bintang 9.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jin kazama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Rian Vs Raizel
Bab 26. Rian Vs Raizel
Ding...
Bunyi jarum jam kedua mulai bergema di seluruh dunia.
Waktu pun mulai diundur lebih cepat lagi ke sepuluh detik selama kehancuran.
Segala sesuatu yang telah hancur yang menyelimuti seluruh planet Bumi perlahan mulai dibangun ulang.
Faktanya, kehancuran yang ada menyelimuti seluruh dunia dan para Reciver of Darkness memang sudah tersebar sejauh dan seluas itu.
Hanya saja, Rian dengan domainnya yang terbatas tak bisa mengekang semua para pengikut Darkness yang ada di seluruh penjuru dunia.
Yang bisa ia lakukan adalah mendatangi satu per satu wilayah dengan luas domainnya saat ini.
Ding...
Gema ketiga mulai berbunyi. Jarum jam mulai berdetak. Waktu pun mulai kembali ke sepuluh detik yang lebih jauh dari hitungan sebelumnya.
Pembalikan waktu pun mulai terjadi. Keajaiban mulai terjadi di berbagai tempat. Bangunan-bangunan yang sebelumnya dipulihkan lebih dari lima puluh persen akhirnya kini benar-benar dikembalikan ke kondisi seratus persen.
Begitu juga dengan jiwa-jiwa para manusia yang sebelumnya telah mati. Seolah seperti menulis ulang sejarah, jiwa mereka yang hancur dan musnah kembali dibolehkan oleh kekuatan hukum waktu.
Ada yang menangis berbahagia dan berpelukan bersama keluarganya yang diminta mau kembali utuh. Ada yang nampak berbahagia karena entah itu tangan atau kakinya yang sebelumnya putus kini kembali tumbuh.
Seorang gadis kecil yang kehilangan orang tuanya tersenyum bahagia saat melihat orang tuanya kembali hidup. Begitu pun sebaliknya, orang tua yang kehilangan anaknya langsung memeluknya, seolah ia takut anaknya akan kembali pergi meninggalkannya.
Ding...
Jarum jam kembali berdetak dan akhirnya gema keempat pun terdengar.
Waktu terus mundur ke sepuluh detik lebih cepat untuk bergeser dan kembali ke masa lalu.
Kehancuran yang ada nampak mulai pulih. Itu terpecah menjadi dua bagian. Ada bagian wilayah yang kembali dengan sempurna dan ada bagian wilayah lainnya yang kerusakannya masih mencapai enam puluh persen.
Akhirnya, tidak lama kemudian gema kelima mulai terdengar, lalu kemudian disusul dengan gema terakhir, yaitu gema keenam. Hingga akhirnya bersamaan dengan itu, waktu pun berhenti di enam puluh detik ke masa lalu saat kehancuran berlangsung.
Melihat sebagian wilayah ada yang utuh, namun ada juga yang masih menyisakan kerusakan hingga mencapai lima puluh persen, tak ada yang bisa Rian lakukan.
Tangannya terkepal erat dan tekad untuk tumbuh menjadi semakin kuat semakin membara di dalam hatinya.
Tidak lama kemudian, seberkas energi mulai memasuki tubuhnya dan saat itulah ia merasakan jika dirinya telah bertambah lebih kuat dari sebelumnya.
Satu titik, dua titik, tiga titik, empat titik...
Satu per satu titik esensi cahaya mulai mengembun di dalam tubuhnya.
Menyadari itu semua, mata Rian berbinar. Merasa akhirnya semua kerja kerasnya terbayarkan.
Namun saat titik esensi cahaya itu berhenti mengembun dan berakhir di angka kelima belas, seketika wajahnya langsung berubah muram.
Ia tidak tahu harus senang atau sedih dengan peningkatan kekuatannya kali ini.
Rian mulai sedikit mengeluh sambil bergumam.
"Huh... Tepat pada hari ini, genap tiga bulan penuh. Selama itu pula aku bekerja keras dan terus memurnikan energi dari para pengikut Darkness yang tak terhitung jumlahnya. Mulai 40 orang dari ranah Beginner (Pemula) level 9 tahap puncak, 30 ranah Apprentice (Murid) di bawah level 7 tahap puncak, dan juga 2 ranah Adept (Guru) level 1, dan ditambah dengan hari ini 28 orang di ranah Beginner level 9 tahap puncak. Totalnya ada 100 orang. Dan itu hanya membuatku bisa mengembunkan 15 esensi cahaya," ucapnya mendesah dengan pasrah.
Harus ia akui, jika semakin lama memang semakin sulit untuk mengembunkan titik esensi cahaya. Membutuhkan energi yang sangat besar hanya untuk mengembunkan satu titik saja.
Padahal targetnya adalah 100 titik esensi cahaya, sehingga ia bisa segera melangkah ke ranah Beginner level 1 tahap awal.
Tapi sayangnya, memikirkannya jauh lebih mudah daripada mempraktikkannya.
Akan tetapi, jika dibanding-bandingkan dengan kultivasi normal, kecepatan ini sebenarnya sudah sangat bagus.
"Yah. Setidaknya ini jauh lebih baik daripada kultivasi normalku. Jika mengandalkan kultivasi biasa, maka prosesnya mungkin akan jauh lebih lama," monolognya.
Setelah berpikir seperti itu, akhirnya ia pun jauh lebih tenang.
"Mari lakukan selangkah demi selangkah," ucapnya.
Saat ini semua esensi cahaya yang ada di dalam tubuhnya, totalnya berjumlah hingga lima puluh titik.
Domainnya sendiri sudah bisa melebar sejauh 50 kilometer. Begitu juga dengan Avatar raksasa yang ia padatkan. Itu tinggi menjulang setinggi 50 kilometer juga.
Kemudian, saat dirinya ingin bergerak ke arah lain, tiba-tiba langkahnya terhenti.
Dari arah barat, ia bisa merasakan adanya sesosok dengan elemen kegelapan yang melonjak di sekujur tubuhnya. Kegelapan itu begitu pekat, yang dipenuhi dengan energi iblis terus mengepul.
Melihat itu semua, wajah Rian langsung berubah menjadi sangat muram. Dengan dingin ia berkata,
"Davis of Darkness."
Ya, apa yang dikatakan oleh Rian tidak salah. Itu adalah Davis of Darkness. Atau lebih tepatnya, tubuh seorang Receiver yang sudah diambil alih tubuhnya oleh Davis of Darkness.
Lagi-lagi Raizel membuat ulah. Selama beberapa hari ini ia memang sengaja tidak mengambil tindakan. Tujuannya adalah agar Rian tumbuh menjadi lebih kuat dari sebelumnya.
Sehingga saat ia bertarung dengannya, durasinya bisa sedikit lebih lama. Benar saja, saat titik esensi cahaya milik Rian telah mencapai 50 titik esensi cahaya, ia pun segera mengambil tindakan.
Raizel mengambil alih seorang Reciver yang berada di tingkat Master level 9 tahap puncak.
Setidaknya dengan tubuh Reciver ini, itu bisa menahan sekitar 40 titik esensi kegelapan miliknya selama 1 menit.
Ya, walaupun hanya 1 menit, akan tetapi itu sudah cukup membuat Raizel jauh lebih puas daripada sebelumnya yang hanya 5 detik.
Tiba-tiba Rian melihat jika sosok yang mendekat dengan cepat itu mulai mengayunkan cincinnya diselimuti oleh elemen kegelapan, elemen petir, dan juga elemen angin yang bergabung menjadi satu. Seketika, pada energi yang begitu dahsyat, gabungan dari elemen petir, angin, dan juga elemen kegelapan menyelimuti seluruh langit.
Hingga, akhirnya langit berubah warna, seolah diselimuti oleh bencana penyucian abadi.
Melihat itu, kemarahan yang luar biasa melintas Rian.
"Brengsek! Bajingan ini...." ucapnya dengan ekspresi suram di wajahnya.
Dia tahu jika ia bentrok, maka bisa dipastikan seluruh planet Bumi akan hancur.
Bayangkan saja, keduanya adalah seorang Davis. Dan ketika mereka melesat dan melepaskan kekuatan yang dahsyatnya setara dengan kecepatan cahaya, maka yang ada hanyalah kehancuran mutlak.
Namun saat ini Rian tidak bisa berpikir banyak.
Saat itu juga, 50 titik esensi cahaya yang ada di dalam tubuhnya langsung mekar dan bersinar dengan cahaya keemasan yang menyilaukan.