NovelToon NovelToon
Golden Hands Arm

Golden Hands Arm

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Spiritual / Mengubah Takdir
Popularitas:5.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sarunai

Pemuda 18 tahun yang hidup sebatang kara kedua orangtuanya dan adeknya meninggal dunia akibat kecelakaan, hanya dia yang berhasil selamat tapi pemuda itu harus merelakan lengan kanannya yang telah tiada
Di suatu kejadian tiba-tiba dia mempunyai tangan ajaib dari langit, para dewa menyebutnya golden Hands arm sehingga dia mempunyai dua tangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarunai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Setelah mengantar Citra pulang dengan mobil milik Klara, Han kembali menginjak pedal gas, melanjutkan perjalanan bersama Klara yang duduk di sampingnya.

"Kita kemana dulu ini" tanya Han melirik Klara sekilas.

"Pulang dulu, dong. Kamu kan masih pakai baju sekolah," jawab Klara sambil tersenyum geli. "Ganti pakaian dulu, pakai jas atau setidaknya baju yang lebih rapi. Kita akan ke acara lelang keluarga Reymond. Di sana tempatnya para orang kaya kelas atas. Barang-barang yang dilelang bukan sembarangan—itu semua item penting yang diburu para kultivator."

“Oh… jadi lelang itu semacam tempat jual beli ya?” tanya Han polos, masih belum akrab dengan dunia orang kaya seperti itu.

“Iya, sejenis itu lah. Kita juga bisa ikut melelang barang kalau memang punya sesuatu yang berharga,” jelas Klara sambil melirik Han dari ujung mata.

Tiba-tiba Klara mengernyit. “Eh, Han… kamu itu tidak berkultivasi ya? Aku tidak bisa merasakan tingkat kultivasimu, aneh…"

lanjut Klara yang mengira Han bukan seorang kultivator dan ia juga tidak bisa merasakan aura spritual Han karena saking stabilnya.

Han menahan senyum. "Aku juga berkultivasi… hanya satu tingkat di atas kamu aja."

Sontak mata Klara melebar. "Kamu serius? Sudah berada di Gold Pembangunan?! Wah… hebat banget kamu! Di usia 18 tahun sudah di tingkat itu?" ucap Klara tak percaya, ekspresi wajahnya seperti baru melihat keajaiban. "Padahal aku ini salah satu yang paling berbakat di kota Tamian. Tapi ternyata kamu lebih hebat…"

Han hanya menanggapinya dengan senyum tipis, menyembunyikan fakta bahwa dia sebenarnya jauh lebih kuat—seorang kultivator di ranah Master puncak yang menyembunyikan auranya dengan sangat dalam.

Lima belas menit berlalu, akhirnya mereka tiba di depan gerbang villa Han. Han menurunkan kaca mobil. Begitu satpam melihat siapa yang datang, gerbang terbuka otomatis, memberi hormat pada tuan muda baru mereka.

Han masuk ke kamarnya, mandi dengan cepat lalu mengenakan pakaian terbaik yang dimilikinya sebelum turun ke ruang tamu.

“Han, kamu nggak punya jas atau baju yang lebih rapi lagi?” tanya Klara sambil menatapnya dari ujung kaki sampai kepala.

“Emang ini kurang rapi, ya?” tanya Han, sedikit bingung. Ia merasa sudah memilih baju terbaik yang ada di lemarinya.

"Rapi sih, tapi…" Klara tidak melanjutkan perkataannya takut melukai perasaan Han.

"Ya udah, kalau gitu kita beli baju dulu di mall. Sekalian makan di sana, kan masih sempat. Acaranya jam delapan malam nanti," lanjut Klara sambil menarik Han keluar rumah, dia tidak mau jika Han menjadi bahan olokan di sana nantinya.

Mereka tiba di mall terbesar di Kota Tamian. Suasana mewah dan gemerlap terasa begitu asing bagi Han, tapi ia hanya diam dan mengikuti Klara masuk ke toko pakaian pria dan wanita ternama.

“Han, kamu coba deh ini. Aku yakin cocok banget sama kamu,” ujar Klara sambil menyerahkan satu setelan jas berwarna gelap dan elegan.

Han mengambil pakaian itu dan masuk ke ruang ganti. Beberapa menit kemudian ia keluar, tapi Klara belum terlihat. Yang ada hanyalah puluhan pasang mata yang langsung menoleh ke arahnya.

"Gila... cowok itu ganteng banget... aura-nya beda," bisik seorang gadis kepada temannya sambil menatap Han penuh kagum.

setelah beberapa saat memperhatikan sekitar, Han menemukan Klara keluar dari ruang ganti di sampingnya. Ia mengenakan gaun elegan dengan warna senada dengan jas yang Han gunakan. Gaun itu menyempurnakan keanggunannya, membuat semua orang ikut menoleh kearah Klara.

Hening. Sekejap dunia seakan berhenti. Tatapan mata mereka bertemu, seperti ada sesuatu yang tak terucap.

"Han. kamu terlihat semakin tampan saat menggunakan pakaian ini" kata Klara tanpa sadar saat terpesona dengan ketampanan han

Han tersenyum lembut, memandang Klara tanpa berkedip. "Kamu juga… terlihat sangat cantik."

Brus!!

Wajah Klara langsung merah merona. Ia cepat-cepat memalingkan wajah, mencoba menyembunyikan rasa gugup dan degupan jantungnya yang semakin kacau.

Tanpa sepatah kata, ia melangkah cepat ke arah kasir. sambil memeluk tumpukan baju untuk Han yang sudah ia pilih sendiri.

Sedangkan, Han. hanya bisa menggeleng dan tersenyum kecil melihat tingkah Klara yang menurutnya sangat berbeda dari biasanya.

"semuanya 200 juta dengan Nona dan tuan gunakan saat ini." kata Sang kasir setelah menghitung semua belanjaan yang di bawa Klara.

Klara sudah bersiap mengeluarkan kartu, namun Han terlebih dahulu menyodorkan kartunya. Namun, dengan cepat Klara menahannya dengan menyodorkan kartunya kedepan.

"Nggak usah, Han. Biar aku yang bayar" Kata Klara dengan wajah yang masih memerah.

"Tapi yang kamu beli cuma satu barang, sisanya punyaku. Nggak enak kalau kamu yang bayar," jawab Han, kembali menyodorkan kartunya ke kasir.

sedangkan sang kasir hanya bisa mengaruk kepalanya yang tidak gatal, karena bingung melihat perdebatan Keduanya saat ingin sama-sama membayar.

Klara yang melihat Kasir kebingungan, dengan cepat merebut kartu Han. Dalam sekejap, ia memberikan kartunya sendiri ke kasir, menolak untuk kalah.

"Pakai kartu saya," ucap Klara dengan nada tegas namun tetap malu-malu.

Kasir hanya bisa tersenyum, menahan geli melihat interaksi mereka. "Baik, Nona. Ini kartu dan barang belanjaannya. Terima kasih sudah berbelanja di toko kami."

Han menghela napas sambil menerima kantong belanja, sementara Klara berjalan sedikit lebih dulu tanpa menatapnya.

"wanita ini... benar-benar sulit ditebak," batin Han, namun senyum kecil tak bisa lepas dari wajahnya.

“Kita cari makan dulu, sekarang biar aku yang traktir kamu,” ucap Han.

“Oke! Aku bakal makan yang banyak kalau begitu,” sahut Klara dengan senyum menantang. Han hanya tersenyum melihat tingkahnya.

Setelah acara belanja dan makan selesai, mereka akhirnya berangkat menuju tempat acara lelang.

Pukul 19.30, Han dan Klara tiba di lokasi. Setelah masuk, mereka segera mendaftar di meja resepsionis.

Tak lama setelah itu, Han meminta izin kepada Klara untuk ke toilet. Namun sebenarnya, Han ingin menemui panitia lelang karena terbesit ide untuk menjual beberapa barang yang ia miliki. Selain itu, ia juga membawa beberapa artefak berharga untuk dilelang, agar bisa menambah keuangannya.

Han diarahkan oleh panitia menuju ruangan khusus untuk pengecekan barang lelang. Di sana, ia bertemu dengan penyelenggara utama lelang yang menilai kelayakan barang-barang Han.

Selesai dengan urusan itu, Han kembali mencari Klara di tempat semula. Namun matanya menangkap pemandangan yang membuat langkahnya lebih cepat—seorang pria muda terlihat seperti sedang menggoda Klara.

Klara yang melihat kedatangan Han langsung tersenyum lega dan bahagia.

“Sayang, udah dari toiletnya?” ujar Klara manja sambil menggandeng erat lengan Han.

Han sempat terkejut, namun segera paham dengan situasi. Ia tersenyum tipis, lalu memainkan perannya.

“Iya, sayang. Yuk, kita cari tempat duduk,” balas Han sambil mengelus lembut kepala Klara.

Lelaki yang tadi menggoda Klara menatap mereka dengan sorot marah, tak terima dengan kemesraan yang dipamerkan di depan matanya.

Sementara itu, Klara tak bisa menyembunyikan rona merah di wajahnya. Meskipun semua hanya sandiwara, perlakuan Han terasa begitu nyata dan membuat jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.

“Klara, siapa dia?” tanya pria itu sambil menunjuk ke arah Han. Matanya menyiratkan emosi yang tertahan melihat kemesraan mereka.

“Ada apa, Zek?” balas Klara santai, sambil semakin erat menggandeng lengan Han.

Han, yang menyadari lengannya menyentuh sesuatu yang empuk, berusaha bersikap biasa meskipun badannya terasa panas.

“Kenalin, Zek. Dia pacarku, namanya Han Ivanov,” kata Klara tegas namun tetap anggun.

“Sayang, ini Zek Kardi. Dia temen kampus aku,” lanjut Klara sambil menatap Han.

Meski sudah menjalankan perusahaan perhiasan besar, Klara memang masih aktif kuliah. Nama keluarga Kardi sendiri cukup terkenal, dan Zek adalah salah satu pewarisnya.

Zek menatap Han dengan sinis, emosinya mulai tak terkendali. Namun karena acara itu penuh tamu penting, dia masih berusaha menahan diri agar tidak membuat keributan.

“Pacar kamu? Hah, dia bisa apa?” ujar Zek sambil tertawa mengejek. “Apa dia sehebat keluarga Kardi? Atau cuma numpang hidup dari kamu?”

Han hanya tersenyum tipis. Bukannya terpancing, ia malah membalas dengan tenang, “Yuk, sayang, kita cari tempat duduk sebelum acaranya dimulai.”

Klara mengangguk dan mereka melangkah pergi, sementara Zek makin geram.

“Jadi cowok kamu pengecut ya, Klara? Sembunyi di balik ketiak perempuan!” teriak Zek dengan suara lantang, mencoba memancing emosi Han.

Namun Han tetap tenang. Ia tidak menoleh, hanya mengangkat tangannya sedikit... dan ting! — sebuah jarum kecil yang nyaris tak terlihat meluncur cepat dan mengenai leher Zek tepat di pita suaranya.

Sekejap, Zek terdiam. Mulutnya masih bergerak, tapi tak ada satu suara pun keluar.

Beberapa orang mulai menoleh. Mereka memandang aneh ke arah Zek yang tampak berusaha berbicara, tapi tak terdengar apa-apa.

1
Iwan Brando
kenapa sdh selesai outhor ceitanya
Sarunai: lanjutannya nanti malam ya☺
total 1 replies
Chaidir Palmer1608
thor tawaran terakhir kan 2T kok turun jadi 1T sih lupa ya thor apa dah ngantuk ya, kopi mana kopi
Sarunai: wah.. baru sadar😅
total 1 replies
Kama
Nggak cuma ceritanya saja yang menghibur, karakternya juga sangat asik. Aku jadi terbawa-bawa suasana. Ciyeee haha
Gato MianMian
Kayaknya harus kasih bintang lima deh buat cerita ini!
Sarunai: terimakasih ☺
tunggu kelanjutannya 😄
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!