Pil Paracetamol Yang Merubah Hidupku.

Pil Paracetamol Yang Merubah Hidupku.

Bab 1. Pil Paracetamol Yang Bukan Sembarang Pil.

Bab 1. Pil Paracetamol Yang Bukan Sembarang Pil.

Kota Langit Biru, Negara Nusantara.

Di bagian timur kota Langit Biru ada sebuah kota kecil bernama kota Daun Hijau. Di kota itu ada sebuah bangunan sekolah swasta yang sangat megah dan juga elite. bernama SMP merdeka 02.

Semua yang bersekolah di sini kebanyakan memiliki latar belakang yang tidak sederhana,

semuanya adalah anak-anak orang kaya yang berpengaruh.

Namum ada juga dari kalangan yang biasa-biasa saja akan tetapi memiliki prestasi dan nilai akademik yang baik.

Siang itu, setelah pulang sekolah, Rian seorang

pemuda berusia 15 tahun yang saat ini merupakan tahun ketiganya di SMP Merdeka 02, ingin segera pulang dengan cepat.

Akan tetapi, tidak disangka-sangka, di tengah perjalanan, langit mendung dan hujan turun sangat deras. Dengan cepat, dia segera berlari dengan kencang untuk tiba di rumahnya.

Untung saja, rumahnya tidak jauh dari lokasi sekolahnya. Dia buru-buru ingin sampai karena jam 3 sore nanti, dia harus segera kerja part-time di sebuah cafe yang tidak jauh dari rumahnya.

Dia tinggal bersama dengan ibunya. Sementara ayahnya meninggal dunia tiga tahun lalu karena penyakit jantung.

Kembali Ke Rian.

Saat ini tepat pukul jam 23.00. Cafe tempat Rian bekerja sudah tutup dan kini akhirnya tiba waktunya untuk pulang ke rumah. Tidak ada hal aneh yang terjadi hari itu.

Setibanya di rumah dia beristirahat seperti biasanya.

Keesokan harinya, saat bangun tidur, dia merasa tubuhnya sangat tidak nyaman. Dia merasakan rasa sakit yang merajam di seluruh tubuhnya. Bahkan, tubuhnya juga mulai menggigil dan bergetar.

"Sial, sepetinya aku demam karena kehujanan kemarin," gerutunya.

Akan tetapi, sebagai siswa teladan yang patuh dengan aturan, dia tetap memaksakan diri untuk masuk, apalagi ini adalah hari Senin, yang mana merupakan upacara bendera.

Di sekolah Rian termasuk di segani karena selain tampan, pintar, dia juga jago beladiri seperti Karate,dan Boxing. Dia sering kali membela murid murid yang lemah karena di bully.

Meskipun pada akhirnya dia harus mendapat panggilan dari BK karena sering berkelahi dengan siswa lain. Dan poinnya sudah cukup banyak. Hal ini membuat Rian juga sedikit tidak berdaya, dia tidak ingin membuat keributan, tapi ada saja hal-hal yang membuatnya kesal dan harus bertindak. Seperti beberapa preman yang menaruh dendam padanya menindas beberapa siswa culun, dan jika dia tidak datang. Maka anak culun tersebut yang harus menanggung akibatnya.

Mau tidak mau, akhirnya Rian bergerak untuk menolongnya.

Perlu diketahui para preman ini adalah anak-anak orang kaya yang memiliki latar belakang yang tidak sederhana. Dan Rian dia hanya pemuda yang berasal dari keluarga biasa-biasa saja, sehingga sekolah pun tidak berdaya untuk menekan kejahatan dari anak-anak orang kaya ini.

Masalahnya, adalah anak-anak dari orang kaya ini, orang tuanya adalah donatur yang selalu mengirimkan dana sumbangan untuk kemajuan sekolah. Akhirnya, Rian yang memiliki latar belakang biasa saja dijadikan tumbal dan selalu disalahkan.

Rian sendiri sebenarnya juga sangat menyadari hal ini, akan tetapi jiwa kemanusiaannya tidak mungkin membiarkan orang lain akan menanggung akibat dari perseteruannya dengan anak-anak orang kaya yang maja dan banyak tingkah itu.

Meskipun begitu para guru juga tidak terlalu keras padanya mereka juga sangat mengetahui apa yang terjadi Selain itu Rian juga anak yang sangat cerdas dan selalu membanggakan pihak sekolah dengan berbagai macam prestasi. Sehingga para guru, bahkan kepala sekolah tidak terbesit pikiran sedikitpun untuk mengeluarkannya.

Kembali Ke Cerita.

Pagi itu, Rian berjalan dengan gontai. Tubuhnya sedikit gemetar dan menggigil karena dia benar-benar merasakan jika dia tidak enak badan. Di saat yang sama, dia merasa kepalanya sangat pusing dan dunia seolah berputar.

Benar saja, tepat saat upacara bendera berlangsung, rasa sakit itu semakin intens, apalagi Panas matahari cukup menyengat.

"Sial! Sepertinya tubuhku benar-benar tidak mampu bertahan kali ini." gerutunya dalam hati.

Tubuhnya yang kelelahan ditambah demam tinggi mengakibatkan dirinya yang selalu berdiri kokoh bagaikan pilar batu, saat upacara berlangsung, perlahan-lahan memejamkan matanya, dan dengan suara yang BRUK, dia pun tumbang.

Teman-temannya yang melihat itu sangat terkejut dan dengan sigap mereka segera menggotong Rian dan membawanya ke UKS.

Di UKS, Rian segera diberikan perawatan pertama. Petugas mengambilkan segelas air putih dan memberikan pil Paracetamol untuk meredakan demamnya. Setidaknya itulah pertolongan pertama yang harus dilakukan.

Rian yang badannya lemas saat mengambil air putih tangannya gemetar tanpa sadar dia menyenggol pil Paracetamol yang tergeletak di atas meja, pil itu pun akhirnya terjatuh, namun sebelum itu benar-benar jatuh ke lantai tiba-tiba terjadi fenomena yang mengejutkan, udara di sekitar seolah bergetar dan saat itu terjadilah distorsi ruang.

Distorsi itu menyebabkan waktu berhenti di seluruh dunia. Tiba-tiba, celah ruang pun terbuka, dan dari retakan ruang itu muncul sesosok pemuda yang sangat tampan dengan jubah berwarna emas yang terlihat sangat megah seolah seperti bangsawan dari dunia lain dan faktanya itu memang benar-benar berasal dari Dunia Lain. Dia adalah seorang Kaisar Sihir bernama Julian Vortis.

Dia terlibat pertarungan sengit dengan kelompok penyihir kegelapan yang mengincar jantungnya untuk diekstraksi agar mereka menjadi Abadi.

Ada catatan kuno yang menyatakan jika seorang penyihir yang sudah mencapai ranah Kaisar Sihir dengan elemen cahaya yang memiliki kekuatan Bintang 9 akan memiliki potensi untuk menjadi Abadi. Dan jika orang lain ingin mencapai keabadian maka orang itu bisa mengekstrak jantung Kaisar Sihir yang memiliki elemen cahaya tersebut.

Kebetulan Julian Vortis adalah seseorang

Penyihir berbakat dengan elemen cahaya yang telah mencapai ranah Kaisar Sihir bintang 9 level 9.

Pertarungan sengit pun akhirnya pecah, akan tetapi karena dia dikeroyok dengan begitu banyak penyihir kegelapan, akhirnya dia melarikan diri dengan susah payah membuka celah ruang dengan kekuatan terakhirnya dan akhirnya berakhir di tempat ini sebuah dunia asing yang tidak ia kenali.

Namun dia harus membayar dengan harga yang mahal jiwanya terluka parah dan hampir musnah karena memaksakan diri menerobos ruang.

Lalu tiba-tiba matanya menatap sebuah pil dengan bentuk agak aneh akan tetapi juga terlihat sedikit familiar karena terlihat seperti energi untuk meningkatkan kekuatan tubuh sama seperti di dunianya. dengan mata berbinar. Dengan harapan tinggi Semoga dia dapat menemukan pewaris yang tepat Dia segera menyalurkan seluruh kekuatannya ke dalam pil tersebut.

Dia juga melihat seorang pemuda yang saat ini sedang diam tak bergerak, saat memandang pemuda tersebut ada semacam aura berwarna putih yang keluar dari dalam tubuhnya melihat itu Julian tersenyum puas. Aura itu adalah aura yang menandakan jika pemuda tersebut merupakan sosok yang baik hati dan bijaksana.

Akhirnya dia bisa bernapas lega, dengan kekuatan terakhirnya,d ia berusaha mengembunkan jejak jiwanya yang terakhir ke dalam pil tersebut berharap jika sosok pemuda yang ada di depannya menelan pil tersebut maka jiwanya dan jiwa pemuda tersebut akan terhubung dan saat itulah dia akan memberikan bimbingan terakhir dan mewariskan semua kekuatan yang dimilikinya.

Setelah dia melakukan semuanya dia tersenyum.

"Aku berharap kau bisa menggunakan kekuatan ini dengan bijak nak.."

Setelah itu sosoknya benar-benar lenyap dan masuk ke dalam pil tersebut.

Sepertinya semua hal yang terjadi begitu sangat lama dan lambat, akan tetapi sebenarnya itu sangat cepat hanya beberapa detik saja. Sehingga fenomena yang janggal ini tidak dirasakan oleh siapapun.

Melihat pil paracetamol yang hendak dia telan jatuh Rian kembali menggerutu.

"Ah sial! pilnya malah jatuh ke lantai,"ucapnya dengan kesal.

Tidak lama kemudian datang seorang gadis yang merupakan petugas UKS yang masuk, melihat Rian kesulitan untuk mengambil obat yang terjatuh di lantai, secara reflek dia segera datang membantunya mengambilkan obat tersebut dan memberikannya kepada Rian. Bahkan dia juga membantu Rian untuk meminumnya.

"Terima kasih Rey." ucap Rian dengan lembut.

Ternyata gadis tersebut sudah sangat Rian kenal dengan akrab, namanya adalah Reyna. Kebetulan mereka adalah teman satu kelas

Mendengar itu Ryna menjawab

"Ya, sama-sama. Aku tak menyangka jika Banteng Liar sepertimu ternyata juga bisa tumbang," ucapnya dengan nada mengejek.

Seketika wajah Rian langsung berubah gelap dengan nada sedikit kesal dia berkata.

"Bukankah sudah aku katakan berkali-kali jangan panggil aku Banteng Liar. Itu sama sekali tidak cocok dengan wajahku yang tampan imut dan menggemaskan ini." ucapnya dengan ada sombong.

"Cih...kamu percaya diri sekali! Sudahlah..lebih baik kamu istirahat biar cepat sembuh." balas Ryna dengan ekspresi rumit yang terlihat menyimpan banyak misteri. Namun dalam sekejap ekspresinya berubah kembali menjadi normal.

Diam-diam Ryna sebenarnya menyimpan perasaan kepada Rian. Akan tetapi, dia sendiri juga mengetahui seperti apa kehidupan Rian. Dan perbedaan antara latar belakang keluarganya dan dia juga sangat berbeda. Dia berasal dari keluarga kaya yang mana keluarganya juga sangat memandang status dan kedudukan. Dan selalu menekankan kepada dirinya agar berteman dengan orang yang selevel.

Ryna sendiri sebenarnya sangat muak dengan aturan seperti itu. Di matanya semua manusia itu sama. Sama-sama makan nas, sama-sama bisa menangis saat sedih dan sama-sama bisa mengeluarkan darah saat terluka. Kenapa juga harus dibeda-bedakan.

Lagipula, manusia adalah makhluk sosial yang harus terus menjalin hubungan satu sama lain. Selama orang tersebut memiliki sifat yang baik maka tidak perlu memberikan batasan. Setidaknya begitulah pikirannya.

Namun Ryna juga menyadari jika dia tidak ingin membuat Rian menjadi susah, akhirnya dia hanya bisa memendam perasaannya sendiri dalam diam. Dia juga tahu jika selama ini Rian selalu bekerja part time, itu karena mereka sudah merupakan sahabat yang sangat dekat sehingga Rian pun tak sungkan untuk menceritakan kesehariannya pada Ryna.

Bagi Rian sendiri, Ryna adalah gadis yang baik dia tidak sombong seperti yang lainnya dan selalu berpikiran terbuka. Sehingga wajar jika dirinya disukai banyak orang bahkan termasuk dirinya juga sebenarnya. Akan tetapi dia tahu diri dan memahami statusnya sendiri sehingga dia juga hanya bisa mengaguminya dalam diam.

Kembali ke cerita.

Setelah menelan pil paracetamol, akhirnya mata Rian terpejam dan dia pun tertidur dengan pulas. Dalam tidur yang panjang tersebut dia mengalami sebuah mimpi aneh, tiba-tiba dia merasakan kesadarannya ada di sebuah tempat yang luas dipenuhi oleh warna putih.

Ya sejauh mata memandang hanya ada warna putih hal ini membuatnya tercengang setengah mati sampai tak bisa berkata-kata.

"Hah! Di mana Aku? Tempat macam apa ini ? serunya penuh keterkejutan.

Terpopuler

Comments

🔵Ney Maniez

🔵Ney Maniez

Aku hadir di cerita Rian minum parasetamol 🤭🤭

2025-04-11

0

🍾⃝ ᴘɪɴᴋ ʙͩᴇᷞʀͧʀᷡʏͣ

🍾⃝ ᴘɪɴᴋ ʙͩᴇᷞʀͧʀᷡʏͣ

paracetamol bukan sembarang obat /Bye-Bye/

2025-04-11

0

—Ril Kyuraa.

—Ril Kyuraa.

hadirr

2025-04-11

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!