Bukan Cinta Yang Salah

"hallo, don, Lo ada dijakarta?",

"enggak, gue dibandung, kenapa son?",

"tapi istri Lo ada dijakarta?",

"iya, dia pulang kerumah orang tuanya ada urusan keluarga dan gue gak bisa nemenin karena banyak pekerjaan di kantor", pinter banget berbohong si don don, pengen author tabok rasanya,

"owh,,, pantesan",

"kenapa son?",

"oh, gak apa apa, tadi gue lihat istri Lo di mall sama cowok, gue kira itu Lo, tapi pas mau gue samperin ternyata bukan",

"hah, cowok?",

"iya, masih muda dan ganteng banget sih, tapi wajah tuh cowok juga wajahnya agak familiar menurut gue",

"kak Abimanyu mungkin son",

"bukan, gue tahu betul wajah Abimanyu karena perusahaan gue bis kerja sama dengan perusahaannya",

"mungkin asisten pribadi papa Kenan yang ditugaskan menjaga Aluna",

"mungkin kali ya, ya sudah kalau gitu don,gue tutup dulu",

"oke son".

panggilan selesai, doni yang terlambat tenang tenang saja, nyatanya makin dibuat uring uringan setalah mendengar cerita Soni, temannya yang ada dijakarta.

Aluna bersama cowok, masih muda dan tampan, apa Aluna sudah punya kekasih lain, Tidak mungkin itu asisten papanya karena Doni tahu kalau Aluna tidak suka dikawal seperti itu,

kalau benar aluna juga memiliki kekasih lain, posisinya jadi semakin sulit untuk mendapatkan hati Aluna.

"siapa lelaki itu, apa mungkin kekasih Aluna, kalau Abimanyu mencurigai ku, bukan tidak mungkin kan kalau dia akan mendukung Aluna dan posisiku akan semakin sulit", monolog Doni,

"aku harus melakukan sesuatu, aku gak akan membiarkan perusahaan papanya Aluna jatuh ke tangan orang lain selain aku", lanjutnya penuh ambisi.

dengan senyum licik, dia mengetikkan sesuatu diponselnya, entah apa yang dia rencanakan.

begitulah manusia kalau pikirannya sudah dipenuhi pikiran negatif dan jahat, dasar mokondo.

"kamu masih lama dijakarta al?",

"gak tahu sih El, tapi masih pengen lama lama disini",

"bagus deh",

"hah, bagus apanya El?",

"ya bagus, jadinya kita bisa sering sering bertemu", ucapan elbiru membuat Aluna jadi salah tingkah,

"sering ketemu gimana, kamu tuh harus kerja, dan aku harus jalan jalan dan shoping, hahaha", kata Aluna mengalihkan topik,

"heheh iya juga sih, tapi kan kalau aku sudah pulang dari kantor kita bisa ketemu, dan yaaa aku bisa temenin kamu jalan dan shoping",

sepertinya elbiru ingin kembali menjalin hubungan dengan Aluna, dia tidak ingin melepaskan Aluna kembali, kali ini dia akan mengambil hati Aluna dan menjadikannya miliknya seperti dulu, toh yang dia beberapa hari ini Aluna selalu sendiri, suaminya tak pernah terlihat menemani.

Ditambah tadi ucapkan Bella yang menyiratkan kalau hubungan Aluna dan suaminya seperti tidak baik baik saja, jadi ini bisa kesempatan untuknya mengambil kembali hati Aluna.

"jangan aneh aneh el, kita udah punya pasangan masing masing", ucap Aluna seolah tak tahu apa apa tentang pernikahan elbiru,

"aku duda Al", jawab jujur elbiru,

Aluna kaget, bukan karena jawaban elbiru, tapi dia tidak menyangka elbiru akan jujur padanya,

"dulu aku dipaksa menikahi anak dari orang yang meminjami uang ayah ku karena ternyata dia sudah hamil dan keluarganya tidak menyukai orang yang menghamili anaknya, jadi bisa dibilang aku di korbankan untuk menutupi aib keluarga mereka", elbiru mulai menceritakan kisah hidupnya,

Aluna menatap lekat lelaki yang ada dihadapannya kini, ada sorot yang tidak bisa Aluna artikan,

"saat aku mulai mencoba menerima semuanya ternyata kelakuan mantan istriku semakin menjadi, setelah menikah kita Tidak pernah tinggal dikamar yang sama, dan dia semakin semena mena padaku, hingga akhirnya dia keguguran karena melakukan hubungan dengan pria yang lain setiap harinya",

Cerita elbiru membuat Aluna shock, elbiru yang sudah rela mengorbankan perasaan dan mimpinya ternyata diperlakukan seperti itu oleh mantan istrinya.

"el,,,", lirih Aluna, elbiru menatap lembut Aluna, dia memegang tangan aluna dan membawanya di atas pahanya, karena posisinya dia sedang menyetir dan aluna duduk di sampingnya.

"kalau ingat itu rasanya aku sangat menyesal Al, aku sudah melepaskan kamu orang yang sampai saat ini memiliki tempat special dihati aku, tapi ternyata aku diperlakukan seperti itu, mau menyesal, tapi ya mungkin ini takdir yang memang harus kita jalani", ucap elbiru lagi,

lelaki tampan itu bercerita seperti tak ada beban tapi tersirat penyesalan di nada bicaranya.

"kadang memang permainan takdir selalu tak terduga El, dan apapun yang terjadi pada kita memang itulah garis hidup yang harus kita jalani",

"kamu sendiri, apa kamu bahagia dengan pernikahanmu?", tanya elbiru,

Tak menjawab, Aluna hanya diam, tak ingin juga membagi cerita tentang pernikahannya yang tak kalah menyedihkan.

elbiru mengerti, dia pun meminta maaf dan kembali fokus pada perjalannya.

mereka sampai di sebuah apartemen milik elbiru, tempat dia tinggal selama dijakarta.

"ini apartemen siapa El?", tanya Aluna setelah keduanya sampai di sebuah unit yang lumayan mewah, sepertinya Memang karir elbiru bagus selama ini, terbukti bisa memiliki perusahaan sendiri dan juga apartemen yang cukup mewah.

"milik aku Al, hasil kerja keras aku, dan juga tempat tinggal aku selama disini", jawab elbiru duduk di samping aluna,

"wah, karir kamu sepertinya bagus selama ini",

"ya begitulah Al, setelah menikah aku kerja keras Dengan masuk ke perusahaan yang sesuai dengan skill aku, aku gak mau masuk keperushaan mertua aku, dari sana pekerjaan aku memuaskan sampai pada akhirnya aku mendapatkan jabatan yang lumayan tinggi, hingga mertuaku mempercayakan satu anak cabang perusahaannya padaku dikota ini, jadi perusahan yang aku jalani sekarang juga bukan murni hasil uang aku Al, bikin perusahaan butuh biaya tidak sedikit, jadi perusahan ini awalnya milik mertuaku dan sekarang diberikan padaku, katanya buat ganti rugi karena ulah anaknya padaku", elbiru terkekeh menceritakan semuanya,

"dari dulu, aku tahu kalau kamu hebat El", puji Aluna membuat elbiru tersenyum,

"aku tidak sehebat itu Al", jawab elbiru.

Aluna tersenyum cantik, senyum yang selalu bisa menenangkan hati elbiru sejak dulu.

"kamu mau minum apa?", tanya elbiru,

"apa aja deh", jawab Aluna,

elbiru menuju dapur mengambil minuman dan cemilan untuk Aluna, dia harus bisa membuat Aluna nyaman disana, karena dia ingin menghabiskan waktu bersama Aluna.

Aluna menunggu dengan berjalan menyusuri apartemen itu, melihat lihat ini apartemen elbiru yang tertata rapi, dari dulu elbiru adakah tipe lelaki yang suka kerapian, hingga matanya menangkap satu figura yang lumayan besar digantung di dinding, bukan foto elbiru dengan mantan istrinya, melainkan foto elbiru dengan dirinya, tepatnya foto 5 tahun lalu saat mereka liburan di pantai, dan di foto itu posisinya elbiru mencium pipi Aluna sedangkan Aluna tersenyum lebar dan dia ingat yang memotret saat itu adalah Bella sahabat mereka.

"kamu masih menyimpan foto ini El", ucapnya lirih, hatinya menghangat data tahu elbiru memajang foto mereka berdua.

Elbiru datang dengan membawa minuman dan cemilan, tapi dia tidak menemukan Aluna di tempat semula, dia pun mengedarkan pandangannya dan menemukan Aluna berdiri di depan foto mereka berdua, elbiru tersenyum, dia mendekati Aluna.

"Al..", panggilannya, Aluna yang kaget pun langsung berbalik dan...

bibir keduanya bersilaturahmi karena posisi elbiru yang memang tepat dibelakang aluna, jadi saat Aluna berbalik dirinya langsung menubruk badan elbiru, tapi bukan hanya badan bibir mereka pun bertubrukan.

"el... Maaf, aku...",

Elbiru tak menjawab tapi di malah kembali menyatukan bibir mereka, meraih tengkuk Aluna untuk memperdalam ciuman mereka, elbiru melumat lembut bibir Aluna secara bergantian.

Aluna...

jangan ditanya, tubuhnya sudah menegang seketika, hatinya ingin sekali dia menolak tapi tubuhnya malah menerima perlakuan elbiru padanya, beginilah saat hati dan otak tak singkron.

perlahan aluna mulai terbuai dengan permainan bibir elbiru, bibir yang selalu bisa membuatnya merasa melayang saat mereka berciuman, dan Aluna pun membalas ciuman elbiru, lidah mereka saling membelit didalam sana.

ciuman yang selalu manis untuk keduanya, ya meskipun ini bukan ciuman pertama mereka tapi tetap saja mampu membuat jantung keduanya berpacu dengan cepat.

mereka mengakhiri ciuman panas itu saat nafas Aluna kehabisan oksigen, nafas keduanya memburu, kening dan hidung mereka bersatu.

"el...",

"izinkan aku kembali memperjuangkan mu Al, kalau kamu Memang tak bahagia dengan suamimu, kembalilah padaku", ucap elbiru,

Aluna menatap dalam manik elbiru, sorot mata yang selalu meneduhkan hatinya sejak dulu.

Tak menjawab, Aluna langsung memeluk tubuh elbiru, dan tindakan Aluna cukup menjadi jawaban kalau dia bersedia diperjuangkan elbiru, satu satunya lelaki yang sangat dia cintai sejak dulu, hingga saat ini.