Harusnya, Ziva menghabiskan malam pertamanya itu dengan sang suami. Namun, saking mabuknya, ia malah masuk ke kamar mertuanya dan membuatnya tidur di ranjang yang salah.
Apa yang akan terjadi pada Ziva dan mertuanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurma_98, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bersikap egois
Sudah jam 23:00 malam, Ziva masih mengunci pintu ruangannya dan tak membukanya sama sekali. Victor sedari tadi duduk di luar menunggu Ziva membukakan pintunya lagi dan membiarkannya masuk.
"Huft.. Sampai kapan dia akan marah? Aku benar-benar mengantuk." Gumam Victor menatap jam di tangannya.
Sebelumnya....
"Oh begitu! Lalu, siapa wanita yang kau bawa barusan?"
Degh
Victor terkejut! Bagaimana isterinya itu bisa tahu ia kesini bersama Risa? Apa ada seseorang yang melihatnya dan mengadukannya pada Ziva?
Beberapa pertanyaan terus muncul dalam isi kepalanya. Victor seketika panik, apa yang akan ia katakan, apakah dirinya harus jujur atau malah sebaliknya?
"Dimana kamu melihatku?"
Ziva terkekeh, jawaban Victor tak sesuai dengan pertanyaannya. Pria itu malah balik bertanya dan membuat dirinya semakin kesal.
"Kenapa malah balik bertanya? Aku'kan bertanya padamu, siapa wanita itu? Kenapa ia datang bersamamu kesini? Lalu, dimana wanita itu?"
Glekkk
Victor menelan ludahnya susah payah. Sepertinya mau tak mau ia harus jujur dari pada isterinya berubah menjadi singa yang buas.
"Tapi kamu harus janji, kamu jangan marah, ya?" Ujar Victor, menatap Ziva sedikit takut.
Ziva menaikan satu alisnya dan menatap sang suami dengan sinis. Bukan hanya itu, Ziva bahkan langsung melipatkan kedua tangannya di dada.
"Katakan, jangan buat aku penasaran!"
Saat itu juga, Victor menghela nafasnya sejenak lalu mencoba mengatakan semua itu dengan jujur. Meski ia sedikit takut, namun lebih baik jujur dari pada membuat masalah semakin runyam.
"Dia mantanku..."
Degh
Ziva mematung dengan matanya yang melotot tajam ke arah Victor. Mantan? Kenapa suaminya malah membawa mantannya kesini? Apa yang sebenarnya terjadi, dimana sebelumnya mereka bertemu?
"Apa kau bilaaaaang?!"
"Sayang, ini tidak seperti yang kamu kira, aku tak sengaja bertemu dengannya, aku hanya menolong--"
"Keluar!" Dengan cepat Ziva memotong pembicaraan Victor.
Tentu saja Victor panik, ia terkejut saat sang isteri tiba-tiba mengusirnya keluar. "S-sayang.. Kita bicarakan baik-baik, kamu salah pah--"
"Lama sekali, sudah kubilang KELUAR!!"
Ziva menarik tangan Victor lalu mendorong pria itu untuk keluar dari ruangannya.
"Sayang, tunggu dulu, aku--"
BRAKH
Victor terlonjak kaget saat sang isteri menutup pintu dengan keras. Ia benar-benar di usir oleh Ziva, wanita itu bahkan tak membiarkan dirinya menjelaskannya terlebih dahulu dan malah memotong pembicaraan.
"Sudah kuduga akan jadi seperti ini." Gumamnya menyingkapkan rambutnya ke belakang. "Terpaksa deh, aku harus tidur di luar dan membiarkan Ziva meredam amarahnya.
Sebenarnya Ziva terlihat egois perannya di sini. Wanita itu tak sadar, apa yang telah ia lakukan bersama mertuanya yang notabennya adalah ayah kandung Victor sendiri.
Namun di satu sisi, Ziva sedang hamil, ia tidak bisa mengatur emosinya dan bawaannya selalu ingin marah-marah.
*******
Di ruangan lain..
Risa nampak gelisah, ia tidak bisa tidur dengan nyenyak, padahal saat ini sudah menunjukan waktu pukul tengah malam. Seluruh badannya kian sakit, dirinya takut ketika memejamkan matanya.
"Bagaimana aku besok pulang? Aku takut jika ayahku akan menyiksaku lagi." Gumamnya, seketika gelisah.
Luka lebam yang ada di sekujur tubuh Risa, disebabkan oleh ayahnya sendiri. Ayahnya sendiri pecandu alkohol, apalagi saat Risa pulang kerja dan saat itu tak membawa minuman, ayahnya akan langsung bereaksi dan memukulnya tanpa ampun.
"Sepertinya aku harus berlindung di belakang Victor. Meskipun ini salah, aku akan mencoba membuat Victor berada dalam genggamanku lagi."
Semangati author dong, misalnya kasih gift dan komen sebanyak-banyaknya😄