NovelToon NovelToon
Pewaris Untuk Om Khan

Pewaris Untuk Om Khan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Anak Kembar / Menikah Karena Anak
Popularitas:6.9k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Setiap perempuan yang berstatus seorang istri pasti menginginkan dan mendambakan memiliki seorang keturunan itu hal yang wajar dan masuk akal.

Mereka pasti bahagia dan antusias menantikan kelahirannya, tetapi bagaimana jadinya kalau seorang anak remaja yang berusia 19 tahun yang statusnya masih seorang gadis perawan hamil tanpa suami??

Fanya Nadira Azzahrah dihadapkan pada situasi yang sangat sulit. Dia harus memilih antara masa depannya ataukah kehidupan dan keselamatan kedua saudaranya.

Apakah Caca bersedia hamil anak pewaris Imran Yazid Khan ataukah harus melihat kakaknya mendekam dalam penjara dan adiknya meninggal dunia karena tidak segera dioperasi??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 6

Awalnya Caca sudah gembira karena permasalahan dan cobaan yang dihadapi keluarga kecilnya sudah teratasi. Tetapi, setelah membaca dengan seksama surat perjanjian dan mendengarkan penjelasan dari Selina dan Imran tubuhnya Caca kembali dibuat pusing setengah hidup.

“Ya Allah, aku harus menjelaskan bagaimana kepada Abang dan Zidan? Selama sembilan bulan itu bukan waktu yang lama, tapi juga nggak singkat. Selama hidup, kami bertiga tidak pernah berpisah,” monolognya Caca.

Selina dan Imran saling beradu pandang,” kamu tidak punya banyak waktu untuk berfikir jadi tentukan secepatnya!” desaknya Selina dengan suara yang sedikit membentak.

Imran menatap tajam ke arah Caca sedangkan yang ditatap malah trdiam mematung, dahinya berkerut dan alis matanya naik.

“Disini kau tidak punya pilihan lain selain setuju dan tidak berhak untuk protes ataupun mengajukan penawaran apapun karena kami sudah berkorban terlalu banyak! Uang yang kami keluarkan itu bukan jumlah yang sedikit.” tegas Imran.

Caca seperti makan buah simalakama, maju kena mundur lebih kena lagi. Sudah jatuh tertimpa tangga pula.

“Semoga dengan keputusanku ini, Abang dan Zaidan baik-baik saja selama aku tinggalkan. Aku hanya bisa berharap kelak kami akan kembali bersatu seperti dahulu dan akan lebih bahagia,” batinnya Caca.

Hidungnya mengernyit, bibirnya naik ke satu sisi, kepala menjauh ke belakang, menatap sinis ke arah Caca,“Kalau kamu kesini hanya untuk meng cosplay menjadi patung Roro Jonggrang yang dikutuk Bandung Bondowoso sebaiknya pulanglah dan kembalikan uang yang sudah kami pakai untuk perawatan adik dan kebebasan kakakmu lengkap beserta dengan bunganya tidak kurang sepeserpun dalam waktu sehari!” seru Selina.

Pandangannya Imran ke atas, dadanya membusung, alisnya mengangkat sebelah, terlihat senyuman smirk. Tangannya terlipat di dada, senyumnya menyeringai dengan sangat percaya dirinya.

“Tentunya kamu sudah paham kan uang 1 Miliar itu tidaklah sedikit dan belum termasuk bunganya yang wajib dan harus kamu kembalikan dua kali lipat dari semula!” ucap Imran bernada merendahkan.

Caca membalas menatap ke arah kedua pasangan suami istri yang sudah berhasil ditekan oleh keduanya dan Caca tidak memiliki kekuatan dan daya upaya untuk melawan. Caca hanya bisa pasrah dengan semua yang sudah terjadi dan tidak ada lagi gunanya tawar menawar ataupun menolaknya.

Caca menarik nafasnya dalam-dalam kemudian membuang nafasnya dengan perlahan sebelum berbicara.

“Bismillahirrahmanirrahim, baiklah. Tapi, ijinkan aku pulang sebentar untuk bertemu dengan keluarga dan sahabatku setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan,” pintanya Caca.

“Baiklah, kamu boleh pulang tapi ingat cuma sebentar saja dan jangan coba-coba berani bertindak yang tidak-tidak dan mengelabui kami karena ada bodyguard khusus yang mulai hari ini akan menjaga kau setiap waktu selama 24 jam penuh!” ucapnya Imran.

“Rendy Saputra, Masuk!” Titahnya Selina.

Rendy Saputra berjalan masuk ke dalam ruangan itu bersamaan dengan Bu Lidya yang baru saja datang. Bu Lidya yang bergaya ala-ala ibu sosialita, hedon dan bak nyonya besar padahal dia hanya numpang kepada kekayaan dan kekuasaan yang dimiliki oleh besannya.

“Ada apa Tuan Muda Imran?” Tanyanya Rendy sambil sedikit membungkukkan badannya.

“Perkenalkan dia adalah Fanya Nadira Azzahra Fahmi, dia kamu harus jaga selama 24 jam nonstop tidak boleh terjadi apapun kepadanya dan ingat jika ada yang bertanya kepadamu siapa Caca katakan kepada mereka kalau Caca adalah adik bungsumu yang baru datang dari desa yang akan bekerja di rumah kita,” imbuhnya Selina.

Rendy menoleh ke arah Caca yang nampak tenang seperti tidak pernah terjadi sesuatu kepadanya sebelum kedatangan Rendy dan Bu Lidya serta Nikita adik bungsunya Selina.

“Apa dia adalah cewek yang bakal disewa rahimnya oleh Nyonya Muda Selina. Kalau dilihat-lihat dan dipikir-pikir sih kayaknya mendingan gadis muda ini deh yang jadi istrinya Tuan Muda Imran karena dia lebih cantik dibandingkan dengan istri sahnya,” monolognya Rendy.

Caca nampak tenang sama sekali tidak terpengaruh oleh kehadiran dua orang itu.”gue pasti bisa menjalaninya, demi kebahagiaan dan masa depan Zidan dan Abang Zacky. Gue pasti sanggup melakukannya. I’m strong girl!”

“Selamat pagi putriku yang paling cantik, apa kabarnya sayang?” Tanyanya Bu Lidya yang berjalan elegan dan anggun.

Bu Lidya tanpa sengaja melihat keberadaan Caca di dalam ruangan itu. Dia mengernyitkan dahinya melihat Caca yang berpenampilan sangat berantakan tidak seperti anak sulungnya.

“Sayang, dia itu siapa?” Tanyanya Bu Lidya sambil menunjuk enggan ke arah Caca dengan tatapan songongnya.

“Mbak Sel, kok pembantu kakak bisa duduk di atas sofa!? Dia itu cuman jongos ngga layak dan nggak pantas duduk di situ. Bikin jijik tau nggak sih!” cibirnya Nikita.

Caca yang mendengar cibiran dari Nikita spontan berdiri dari duduknya,” Maaf Pak Imran dan Bu Selena saya harus bertemu dengan dokter dimana?”

Selina diam-diam berkedip-kedip memberikan kode kepada adik dan mamanya seolah keduanya tidak mengetahui rahasia besarnya bersama dengan suaminya.

Anggapannya Imran, yang mengetahui masalah surrogate mother adalah pengawal pribadi Rendy Saputra, dirinya sendiri, istrinya, Mama kandungnya dan juga Azzahra tanpa sepengetahuannya, kedua adiknya termasuk mamanya mengetahui segalanya yang terjadi.

“Dia adalah adiknya Rendy dari desa dan akan bekerja sebagai pembantu di rumahku. Benar kan Mas Imran?” Tanyanya Selina sembari tersenyum penuh arti.

“Benar sekali, dia adalah Azzahra dan mulai hari ini akan bekerja di rumah kami sebagai asisten rumah tangga,” jawabnya Imran.

Bu Lidya dan Nikita ingin tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan kedua pasutri itu.

“Astaga dragon! Bego juga Mas Imran ini. Nggak mungkinlah mbak Selina menyembunyikan dan menyimpan masalah rencana kalian yang merencanakan program bayi tabung. Kami sudah mengetahuinya, tapi berpura-pura saja nggak tau,” Nikita membatin.

“Semoga saja selamanya Imran tidak akan pernah mengetahui rahasia besar kami berempat jika tidak siapa lagi yang bisa kami andalkan untuk membiayai hidup kami,” batinnya Bu Lidya.

Nikita memainkan anak rambutnya sambil menatap jengah Caca, “Oh ho pantesan pakaiannya kumal dan gayanya kampungan begitu ternyata oh ternyata dia cuman orang rendahan mesti cantik sih, tapi tetap saja orang melarat!” cibir Nikita.

Dihujat tidak tumbang dan baperan, dipuji tidak tersanjung dan jumawa. Mimik wajahnya Caca biasa saja dan gestur tubuhnya terlihat tenang tidak ada riak gelombang di raut mukanya.

Selina tersenyum smirk mendengar ucapan yang bernada menghina itu. “Nikita, nggak baik berbicara seperti itu kasihan Caca dia baru sampai di Jakarta. Kamu harus membantunya kelak kalau dia butuh berkeliling kota Jakarta mungkin misalnya saja mau ke Mall shopping gitu,” imbuh Selina yang tanpa secara langsung mengejek Caca.

“Rendy! Tolong antar menemui dokter Charles dan pastikan dia melakukan segala prosedur pemeriksaan kesehatan dan kamu harus tetap menunggunya!” perintah Imran.

“Saya pamit Pak Imran, assalamualaikum,” ujarnya Caca sembari membungkukkan sedikit badannya terlebih dahulu sebelum pergi.

Selina mengedipkan matanya ke arah mama dan adiknya yang tertawa mengejek.

Rendy dan Caca berjalan ke arah luar tanpa ada yang berniat membuka percakapan di antara mereka. Keduanya berjalan beriringan ke arah ruangan pemeriksaan kesehatan.

Caca hendak berjalan masuk ke dalam ruangan,” makasih banyak Mas Rendy,” Caca tersenyum ramah.

“Sama-sama dek, maaf saya panggil adek biar lebih akrabnya dan tidak ada yang curiga dengan hubungan yang sebenarnya diantara kita. Kamu tidak keberatan kan?” Tanyanya Rendy yang meminta persetujuan terlebih dahulu kepada Caca.

“Tidak apa-apa Mas, demi kerjaan dan masa depan kita harus berakting seperti adik dengan kakak kandungnya,” ujar Caca diakhiri dengan senyuman simpul kemudian berjalan masuk ke dalam ruangan karena suster sudah kembali memanggil namanya.

Rendy hanya menatap kepergian Caca dari depannya, pria yang tidak pernah terlihat bercanda dan humoris itu wajahnya cukup kaku dan datar.

“Semoga kamu bahagia dan semangat menjalankan pekerjaanmu,” gumamnya.

Sebelum melakukan pemeriksaan, Rendy berinisiatif membelikan sepasang pakaian yang lebih layak dipakai oleh Caca serta lengkap dengan perlengkapan perawatan tubuhnya.

Berselang beberapa menit kemudian…

Imran dan Selina cukup terkejut karena semua hasil CT scan semua pemeriksaan Caca dinyatakan bagus dan normal.

“Wooo luar biasa, kalau gini ini semakin cepat kita akan mendapatkan calon penerus keluarga besar Khan,” imbuhnya Selina dengan penuh kebahagiaan.

“Syukur Alhamdulillah, tidak lama lagi kita akan mempunyai anak sayangku. Ayo kita temui Caca agar melihat proses penyuntikan spermanya,” ajaknya Imran yang tidak bisa menutupi kegembiraannya.

Selina digendong oleh suaminya ke atas kursi roda khususnya dan kedua tamunya Bu Lidya dan Nikita sudah pulang ke rumahnya.

Caca menjalani proses inseminasi buatan dihari itu juga. Imran dan Selina memperhatikan dengan seksama prosesnya. Imran dan Selina tidak menyadari, jika Caca sudah berganti pakaian dan dimake up agar lebih segar dan fresh dibandingkan sebelumnya dan ini inisiatif Rendy sendiri tanpa persetujuan dari kedua pasangan suami istri tersebut.

Waktu terus berlalu, adzan magrib berkumandang. Caca berpamitan untuk bertemu dengan kakak dan adiknya serta Annisa.

Caca berjalan ke arah ruangan ICU dimana adiknya dirawat intensif. Kedatangannya membuat semua orang terheran-heran sekaligus terkaget-kaget melihat penampilan terbaru dari Caca.

“Fanya Nadira Azzahra!?” Tanyanya Annisa yang keheranan melihat Caca.

“Kamu pasti bukan Caca adikku!?” protesnya Zacky.

Caca malah terbengong-bengong mendengar perkataan keduanya.

1
Yani
Dua" nya Imran , Emir !
Nar Sih
semoga sgra jelas semua nya
Nar Sih
semagatt kak thorrr💪
Yani
Jangan" Jacky punya wil jangannmain api Jacky
Nar Sih
itu bnran caca emirr ,hayoo buran samperin cinta mu
Nar Sih
ya ampun kasihan anisa udah didua kan jht si zacki demi kedudukan rela menghianati istri nya yg udah di ajak berjuang dlm suka duka kini kaya lupa diri kta nya cinta anisa tpi mendua 🤣🤣
Yani
Pede banget Rafli
Yani
Siapa ya?
Yani
Pasti Emir luat istri Imran
Yani
Ya... Ayahnya sama
Yani
Siapa ya jodohnya makin penasaran
Yani
Selamat buat Caca kelahiran trepelnya sehat " ibu dan bayi
Yani
Imran ga bener
Yani
Sehat" ya Caca
Yani
Keceplosan kan
Yani
Hello Imran kamu ga nyadar lahir dari rahim perempuan
Yani
Jadi ikutan deg" an
Yani
Imran belum sadar ntar giliran dia yang bucin
Yani
Jangan sula menghina cewek miskin juga udah hamil kamu Imran
Yani
Siapa ya jofohnya Caca
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!