Berpisah selama tiga tahun, berjumpa kembali dengan kondisi yang tambah menyakiti hati Askana Arga. Bagaimana tidak saat kembali berjumpa dengan pujaan hati Pricilla Anima dia tak sendiri lagi tapi bersama balita dan memanggil dengan sebutan *mama*.
Apakah itu anak Pricilla atau bukan, yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arbai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Kembali ke pesta pernikahan
Para tamu masih memadati gedung, Ricill mengira acaranya tidak akan seramai ini ternyata sangat sangat di luar prediksi, rahangnya sudah sakit, sudah berapa jam tersenyum terus menerus menyambut para tamu undangan, bahkan lehernya ikut kaku.
Ricill melirik lelaki yang sudah menjadi suaminya, ia ingin bertanya apakah lelaki itu juga lelah seperti dirinya, tapi dia hanya bisa melirik, mengeluarkan satu kata saja tidak ada kesempatan, karna tamu tamu sedari tadi antri ingin menyalami mereka, sebagai mempelai harus menyambut dengan senyuman. Hari ini senyum Ricill dan Arga tidak pernah luntur.
Sama Hal nya dengan Arga ia ingin sekali mengajak wanita di sampingnya berbicara dan bertanya. Apa dia lelah?, Apakah kakinya masih kuat berdiri?. Arga khawatir karena Ricill memakai heels yang lumayan tinggi tapi dia hanya bisa melirik lalu lanjut menyambut uluran tangan dan ucapan selamat.
Bahkan aku tidak sempat memuji kecantikan istriku .Arga membatin
Pukul 15:30, kedua mempelai di arahkan istirahat dahulu, untuk mengisi tenaga untuk acara party nanti malam, Ricill dan Arga bernafas lega saat sudah memasuki kamar pengantin.
"Jam 19:30 nanti, acara di mulai lagi , Mua akan datang sejam sebelum acara"
Ricill hanya mengangguk mendengar penuturan itu
"Selamat istirahat" Staff WO mengucapkan itu dan menutup pintu kamar tersebut secara perlahan
Tinggal Arga dan Ricill diruangan tersebut, Arga ingin mengeluarkan suara tapi tiba tiba canggung, Ricill yang ada di depan meja rias juga tiba tiba bisu, ia tidak tahu harus bersikap seperti apa?. Yang dulu hanya teman sekarang jadi pasangan suami istri.
Ricill sudah beres menghapus make up , ia berdiri ingin membuka gaun yang menempel di tubuhnya tapi ia mana mampu membuka sendiri,gaun nya terlalu berat, ia berbalik ke arah Arga yang baru kelar mandi, memberikan sorot mata minta bantuan.
"Mau di bantu?" Arga yang cepat tanggap menghampirinya dan Ricill mengangguk
Arga mulai membantu Ricill melepas aksesoris dan veil di kepalanya. Kini ia beralih ke resleting gaun yang terletak di punggung Ricill, secara perlahan ia menggerakkan turun resleting itu tapi belum terbuka sempurna Ricill menghentikan tangan Arga
"Stop kak, aku yang lanjutin nanti" Seru Ricill meninggalkan Arga masuk ke kamar mandi
Ricill mengatur nafasnya dan memegang letak hatinya, ini terlalu mendebarkan kata Ricill, ia bercermin melihat pantulan wajahnya yang memerah karena malu.
Setelah menanggalkan gaun itu, ia masuk ke bathtub terisi air yang mengeluarkan aroma vanilla yang lembut, mungkin Staff hotel yang menyediakan ini semua, tapi ia berpikir lagi mana mungkin. Arga sudah mandi terlebih dahulu, apakah Arga yang menyiapkan untuknya jika benar ini sangat berkesan untuk nya
Kak Arga memang seperhatian itu, sedari dulu.
Ricill menikmati waktunya untuk rileksasi di dalam bathtub.
***
Di malam hari
Acara kembali di mulai, kedua mempelai sudah ada di tengah tengah party.
Tamu sudah tak sepadat siang tadi, tinggal keluarga inti, para karyawan Wilders groups dan beberapa tamu dari luar negeri client Ayah Ferdinand.
Beberapa orang menghampiri Ricill mengucapkan selamat karena siang tadi mereka tak dapat ikut antri saat di pelaminan.
Ricill menyambut dengan ramah, dan berterima kasih juga atas kunjungan mereka.
"Ternyata nona Pricilla tak seburuk yang di beritakan media" ucap salah satu karyawan
"Bahkan menyambut kita dengan ramah" imbuhnya setelah berhasil uluran tangan nya di sambut dengan baik
"Aku tiba tiba minder mengidolakan pak Presdir, istrinya seperfect itu" timpal lagi yang satunya
"Dia sangat cantik, bahkan lebih cantik dari tampilan iklan yang trending kemarin" imbuhnya
***
Arga memperkenalkan Ricill keseluruh petinggi perusahaan bahkan clientnya pun tak dia lewati.
Para karyawan jomblo yang hadir tak melepaskan pandangan ke Presdir dan istrinya, mereka baper melihat tatapan cinta Presdir ke Pricilla, bahkan saat sibuk membalas pelukan rekan bisnisnya, ia tak pernah melepaskan tangan Ricill, mungkin takut istrinya hilang.
Ricill dan Arga bergabung dengan tamu penting Ayahnya, Ricill sedikit gugup karena ini pertama kali ia bergabung seperti ini, ia sangat sadar sekarang keluarga suaminya ternyata sangat berpengaruh di dunia bisnis.
Malam sudah semakin larut party belum ada tanda tanda usai.
"Arga, Ricill aku pamit istirahat dulu" Reza menghampiri dan pamit pulang
"Kak Reza, Amoy dimana?" Timpal Ricill
"Amoy aman ia bersama susternya, mungkin sudah tidur" sedari awal acara Amoy bersama Reza karna Ricill, Arga, Ibu Auris dan Ayah Ferdinand sangat kewalahan menyambut para tamu, mereka hanya mengawasi Amoy dengan jauh.
----------------
Keesokan paginya
"Aaarggggh" Ricill merenggangkan otot-ototnya hingga tak sengaja tangannya mengenai badan Arga
"Eeeh" Ricill segera bangun dan seketika sadar bahwa ia memang sudah menikah makanya Arga ada di sampingnya.
"Ternyata menikah sangat melelahkan" tutur Kediri sendiri
"Bahkan kakiku yang sakit karna heels tinggi itu, tidak ada waktu untuk kusuarakan saking lelahnya" menatap heels di ujung ruangan
Ricill memegang tengkuknya dan menggerakkan kekiri dan kekanan. Ia meraih ponsel di atas meja nakas, menekan tombol power dan membuka sosial media, pertama membuka ia di suguhkan foto foto pernikahannya di post oleh Arga saat dini hari tak lupa nama media sosial Ricill di tag oleh Arga dan di beri simbol hati, Ricill membuka slide demi slide foto itu dan tersenyum tak di pungkiri ia salah tingkah, bahkan pipinya sudah memerah.
slide 1
slide 2

slide 3
Kolom komentar Arga di penuhi wanita wanita penggemar Arga dan Kolom komentar Ricill bahkan ada netizen kurang kerjaan mengetik
Mereka lagi apa sekarang
komentar itu banyak menanggapi dengan lucu , Ricill hanya menggeleng gelengkan kepala membacanya
Tidak ada yang terjadi, kami hanya tidur bersama balas Ricill di dalam hati
Setelah memandangi foto foto itu, Ricill tiba tiba teringat sesuatu yang membuatnya sedih , ia tak melihat adiknya hadir kemarin, beberapa kali bertanya ke Tya sepupu nya untuk menginfokan jika Neira terlihat tapi tidak ada info ia dapat dari Tya.
"Sudah bangun?" Arga tiba tiba bangun juga
Melihat Arga terbangun, Ricill segera menghapus air matanya.
"Iya, berapa menit lalu" saut Ricill
Arga mengangguk dan segera meninggalkan tempat tidur menuju kamar mandi.
***
"Mama" Amoy berlari ke arah mamanya dan segera memeluk Ricill
Ricill memeluk sayang putranya, kemarin mengabaikan anaknya karena terlalu sibuk di resepsi nya
"Papa mana?" tanya Amoy celingak celinguk mencari Arga
"ke kamar Ibu dan Ayah"
"Mama dan papa katanya mau pelgi kata ibu" Amoy memandang mamanya
"Amoy mau ikut?" tawar Ricill
"Gak mau, mau tinggal baleng ibu"
"Yakin?, gak nyari mama, mama pergi selama tiga hari Lo" tutur Ricill sambil mengangkat tiga jari
"Gak mau, aku mau adik bayi" celetuk Amoy
"Adik bayi?" Ricill heran tidak paham yang di maksud anaknya
"he eem, kata ibu jika ingin adik bayi, sudah tidak boleh ikut ikut telus nanti adik bayi menjauh"
"Ibu ada ada saja" timpal Arga tiba tiba
"Eeh kak Arga" Ricill tidak tahu jika Arga menyusulnya
"Papa" Rengek Amoy minta di gendong
"Waah Amoy kok makin berat ya?" ledek Arga saat Amoy sudah berada di gendongan nya
"Papa aku mau adik bayi, kata ibu kalau mau adik bayi halus bujuk papa" Amoy menyandarkan kepalanya di bahu Arga
"Diam" bentak Ricill
Amoy tiba tiba menutup mulutnya dengan telapak tangannya dengan lucu dan berbisik ke Arga
"Mama gak pegang lakban kan papa?" tanyanya sambil melirik kedua tangan mamanya
"Makanya diam, jika ingin adik bayi berdoalah" tutur Arga lembut
Amoy mengangguk anggukan kepalanya dengan lucu
Arga melirik ke Ricill yang sedari tadi melotot melihat Amoy.
"Jangan marah, dia hanya anak kecil" Arga menarik pinggang Ricill agar mendekat dan mengelus rambut istrinya lembut.
Ricill merapatkan badannya ke Arga dan
"Aww" Arga berjingkat kaget karena bahunya di gigit Ricill
"Kau juga diamlah, rasanya aku ingin menelan orang" Ricill berjinjit berbisik ketelinga Arga
Arga bukannya takut malah cengengesan, menengok ke arah Istrinya, ia terlalu gemas hingga tak tahan mengecup sekilas bibir Ricill
Ricill mendapat perlakuan tiba tiba itu memukul bahu Arga pelan
TBC
Jangan lupa like dan komen nya kakak 🥰