Berpisah selama tiga tahun, berjumpa kembali dengan kondisi yang tambah menyakiti hati Askana Arga. Bagaimana tidak saat kembali berjumpa dengan pujaan hati Pricilla Anima dia tak sendiri lagi tapi bersama balita dan memanggil dengan sebutan *mama*.
Apakah itu anak Pricilla atau bukan, yuk ikuti kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arbai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25
Ladies and gentlemen
Landing announcement sudah bergema di dalam pesawat, memberi info kepada para penumpang, pesawat akan landas sebentar lagi.
Suara berisik yang di timbulkan ketika landasan pacu, saat roda pesawat menyentuh aspal beton, menandakan pesawat berhasil kembali memijak ke bumi.
Ricill yang jadi salah satu penumpang pesawat tersebut, bernafas lega saat pesawat sudah mendarat dengan sempurna.
*****
Sementara di belahan bumi yang lain Reza sedang menggerutu kesal kepada Cheryl karna ada masalah baru yang ia timbulkan lagi.
"Kuharap ini terakhir kalinya kau menyusahkanku, jika masih terulang kupastikan kau angkat kaki dari perusahaan ini" tegas Reza
"Ma-af pak" Cheryl sudah berulang kali meminta maaf
"Selalu saja" gerutu Reza
"Lihat ini!, kesalahan mu sangat merugikan banyak orang" imbuhnya menunjuk laporan buatan Cheryl yang sangat tidak bisa Reza terima
Cheryl diam menunduk, meremas kedua telapak tangannya, ia terlalu takut melihat wajah Reza, ia tahu diri atas salahnya.
"Jangan sok tahu, jika memang kurang paham tanyakan ke rekan mu yang lain, biarkan mereka membantumu" Reza kembali memperingati Cheryl
"Tapi biasanya saya kerjakan sendiri pak, dan hasilnya baik baik saja" sautan Cheryl membuat alis Reza menukik kesal
"Ciih, sombong sekali" Reza berdecih
"Lantas kenapa tak di terima direktur, apa ini salahku?, tapi bukan aku kan, yang buat laporan nya!!!" imbuh Reza
Cheryl menyesal menjawab, yang lalu lalu memang laporan Ricill jarang kena komplen tapi kali ini dia melakukan kesalahan yang tanpa dia sadari.
"Sekarang keluar dari ruangan ini, perbaiki kesalahan mu jangan coba coba muncul di hadapan ku sebelum bisa memastikan laporan tersebut sudah benar, paham kan Ibu Cheryl" tekan Reza saat nama Cheryl ia sebut
Cheryl mengangguk dan segera berdiri meninggalkan ruangan Sekretaris Reza
*****
Ketika langit sudah tamaran, Arga dan Ricill baru saja tiba di salah satu hotel di negara yang terkenal dengan kota cintanya, ya mereka sedang honeymoon.
Presiden suite
Arga baru selesai dari ritual mandinya, ia keluar dari kamar mandi hanya memakai handuk putih, dan handuk kecil yang ada di pundaknya.
"Wow indah sekali" bukan pujian untuk Arga melainkan Ricill terpukau melihat pemandangan di luar jendela, kamar hotel yang mereka tempati adalah presiden suite yang berada di lantai teratas gedung, hingga visual indah terpampang nyata lewat jendela.
Arga tersenyum senang melihat istrinya berulang kali berterima kasih kepadanya telah di bawah ke negara ini.
"Amoy lagi apa yaaa, sekarang" celetuk tiba tiba Ricill
"Mandilah terlebih dahulu, lalu hubungi Amoy" Kata Arga
Ricill bergegas menuju kamar mandi, lagi dan lagi ia terpukau melihat interior hotel ini.
"Halo, ibu aku telah sampai dan sudah berada di kamar" ucap Arga di ponselnya
"Ricill suka gak hotelnya?" tanya ibu Auris seberang sana
"Aku suka ibu, sangat sangat suka" Sahut Ricill yang sudah ada di dekat Arga
Karena ponsel itu mode speaker, Ricill mendengar jelas pertanyaan mertua nya saat baru keluar dari kamar mandi tadi.
"Yakin suka?" tanya ibu Auris seberang sana
"Banget ibuuu" sahut Ricill bersemangat
"Istirahat lah, nikmati waktu kalian di sana" tutur ibu Auris di iyakan Arga
"Mana Amoy Bu?"
"Halo mama, jangan nakal di sana nanti papa malah" tiba tiba suara Amoy mengisi ponsel Arga
"Enak saja, mama gak nakal kok" Ricill bersuara parau yang sudah menahan nangis mendengar suara anaknya, ini pertama kali ia berjarak jauh dengan anaknya.
"Mama. Jangan nangis, Amoy baik baik saja di sini, ada ibu dan Ayah belsamaku" Amoy mengucap itu di tuntun ibu Auris yang mungkin ada di dekat nya.
Ricill malah makin nangis, baru berapa jam berjarak jauh sudah sangat rindu, melihat itu Arga berinisiatif mengakhiri panggilan dan mengucapkan selamat malam ke ibunya dan Amoy
"Rindu Amoy?" ucap Arga pelan, mengusap bahu Ricill
"Ini rasanya berat kak, ini pertama kali aku meninggalkannya sejauh ini" Ricill memeluk dan menenggelamkan wajahnya di dada Arga
"Kita gak lama kok disini, hanya tiga hari" tutur Arga berusaha menenangkan
Ricill mengangguk angguk mencoba mengerti.
"Hmmm, pakai baju dulu" ucap Arga pelan
Ricill tiba tiba sadar bahwa ia hanya keluar dari kamar mandi hanya memakai baju mandi dan rambutnya terlilit handuk, ia melepas pelukannya di tubuh Arga berniat lari menuju ruang ganti tapi sayangnya Arga menangkap tubuhnya dengan cepat
"Atau kau sengaja ingin menggodaku?" Arga mengucapkan itu berbisik di telinga Ricill , hingga wanita ia peluk merasa ada gelayar aneh di tubuhnya.
Ricill mendongak melihat wajah Arga, tapi Si suaminya itu malah mengambil kesempatan mencium istrinya.
Cup
Kaget ingin meronta tapi sebelum terjadi Arga melepas dan berkata lembut
"Maaf sayang, kau berhasil menggodaku"
Ricill bersemu merah saat Arga mengucap kata sayang untuknya, ini berlebihan baginya, tapi ia juga suka.
hening
hening
Mereka saling menatap lama tanpa kata yang keluar dari mulut keduanya, tapi dari tatapan keduanya seperti saling mendambakan, Arga memegang tengkuk Ricill dan ia miringkan kepala sedikit dan
Cup
Arga kembali mempertemukan bibir mereka tapi bukan lagi sebuah kecupan melainkan ciuman yang sudah menuntut lebih, Ricill tidak membalas perlakuan Arga, tidak memberontak dan juga tidak menolak, tapi lama kelamaan ia terbawa suasana.
Tangan Arga sudah tak terkondisikan, ia menuntun Ricill ke tempat tidur tanpa melepaskan ciumannya.
Arga menindih tubuh Ricill, Arga menatap Ricill dalam yang sedari tadi menahan desahannya.
"Jangan di tahan" tutur Arga pelan, tapi Ricill masih berusaha menahan agar tak mengeluarkan suara.
Bibir Arga kembali melum*t Ricill, bukan hanya bibir tapi sudah berpindah tempat yang membuat Ricill tidak bisa lagi menahan des*hannya
"Aaah"
"Apa boleh?" tanpa di perjelas, Ricill sudah tahu kemana maksud suaminya, Ricill mengangguk, tak di pungkiri ia juga ingin lebih, dua manusia yang sudah lama saling mencintai, hanya saja sang istri berlindung dari kata nyaman, hingga tak menyadari perasaannya sendiri.
Malam ini mereka benar benar berada di surga duniawi, bahkan Arga baru menyadari ternyata senikmat ini.
Peluh peluh mereka berdua menandakan betapa kerja kerasnya malam ini, Ricill yang sudah tak punya tenaga memilih langsung tidur berbeda dengan Arga yang tak hentinya mengecup seluruh Wajah istrinya, bahkan Ricill sudah tak tahu kapan kecupan kecupan itu berakhir.
Aku tak menyangka kita berada di titik ini. Cup kecup pipi kanan istrinya
Terimakasih sudah hadir di hidupku. kecup pipi kiri
Tetaplah berada di samping ku . kecup hidung
Aku mencintai mu . kecup bibir
Sangat sangat mencintaimu. kecup bibir lagi
Kecupan itu berulang ulang entah kapan Arga menyudahinya.
* bersambung
Kalau suka karya aku, mohon like dan komen nya. Terimakasih sudah mampir