NovelToon NovelToon
Adik Kesayangan Ku

Adik Kesayangan Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: jestimjaber

_tidak akan aku biarkan kau mendekati adikku Hans_

Gumam Samuel.

lalu Hans pergi dari ruangan Samuel dengan rasa kesal dan geram, ia sangat marah kepada Samuel.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jestimjaber, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

pria br*ng**k

setelah sholat subuh luna sudah membuka handphone nya dan memblokir semua media sosial Hans, ia benar benar sudah kokoh dengan keputusan nya

_kita akhiri saja sampai disini Hans, aku sudah membohongi keluarga ku dan kau palah menyakiti ku_

Gumam Luna

setelah itu ia langsung masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri, setelah itu ia hendak turun dan saat hendak membuka pintu

Ceklek

" kakak ngapain sih di depan kamar aku, ngagetin aja" Alvaro mengerutkan dahi nya

" ya kamu kenapa dibelakang pintu si" Luna melotot

" lah ini kan kamarku kak, ya terserah aku dong mau berada dimana" Alvaro menarik nafas ia mencoba menahan rasa kesal nya

" kamu di panggil nenek, disuruh kebawah" Luna mengangguk, lalu mengikuti Alvaro turu

Saat sampai di bawah ia langsung menuju ke ruang tamu, ia melihat nenek nya sedang ngobrol bersama Deril

" kak deril?" sapa Luna, deril langsung menoleh. ia tersenyum

Nenek juga ikut tersenyum melihat deril dan cucu kesayangan nya itu dekat

" nenek ada apa memanggil ku?" luna kembali menoleh ke arah nenek

" ah itu, kamu mau tidak menolong nenek?" Luna langsung duduk di dekat nenek

" nenek sakit? nenek kenapa, katakan padaku" ujar luna, ia juga mengelus punggung nenek

" tidak, nenek mau meminta tolong kamu untuk pergi ke supermarket membelikan obat obatan untuk nenek, kebetulan stok nya sudah habis" Luna mengangguk

" Baiklah, aku akan pergi sekarang" saat luna hendak berdiri Alvaro datang

" dek, kakak nitip boleh engak?" Luna menatap mata kakak nya sejenak, lalu ia mengangguk

" nitip apa kak?" Alvaro melirik ke deril sebentar lalu kembali menatap adik nya

" ini ada berkas tolong kamu berikan ke asisten kakak ya" Luna mengangguk " eh, dek satu lagi" luna menoleh

" apalagi sih kak?" Alvaro menarik nafas terlebih dahulu

" kamu pergilah dengan Derril mobil kamu mau kakak pinjam" ucap Alvaro, padahal ia berbohong demi derril

" ah gitu ya tapi" ia menoleh ke deril " kakak engak keberatan?" Derril menggeleng

" tidak sama sekali" Luna mengangguk

" oke baiklah, tunggu sebentar ya kak aku ganti baju" Ia lngsung berlari kecil menaiki tangga

Sekitar lima menit Luna pun turun kebawah dengan menggunakan dres di atas lutut dan heels serta merias wajah dan memberikan sedikit gaya rambut nya agar terlihat indah.

" ayo kak" Derril menatap Luna tanpa berkedip tentu itu membuat tersenyum

" ehem..sana berangkat" Alvaro menyadari kalo deril terpesona dengan adik nya itu

Luna langsung mengikuti deril dan ia masuk kedalam mobil mewah milik deril, bahkan deril membukakan pintu untuk luna

" terimakasih kak" deril hanya tersenyum, ia mengangguk kepada Alvaro dan nenek nya lalu masuk mobil

Dijalan luna benar benar hanya diam, ia menatap ke luar jendela begitupun deril ia hanya fokus menyetir bahkan tidak melirik luna sekalipun, karena merasa sangat sunyi deril mencoba untuk berbicara

" Lun, kita ke kantor kakak kamu dulu ya" luna yang tadi nya merasa sedikit mengantuk langsung menegakkan badan nya

" iya kak, oh iya kak makasih ya udah nganterin aku. Dan maaf kalo aku merepotkan" Deril tersenyum

" sudah santai saja" Luna mengangguk " memang nya kakak tidak ke kantor hari ini?"

Deril melirik Luna sebentar " engak, lagi engak pengen" Luna menatap deril

" enak ya jadi kakak, bisa ke kantor kalo sedang mood dan bisa libur kalo sedang tidak mood" ia sembari menatap jalanan dan tersenyum

" aku pengen deh jadi bos kaya kakak jadi engak perlu cape cape panas panasan" Deril tertawa

" luna, kamu kan juga anak bos hidup kamu juga pasti lebih enak" luna menggeleng

" enak sih tapi aku engak punya orang tua" ucap luna dengan nada sendu. Deril tersenyum simpul

" kamu punya orang tua Luna, hanya saja berbeda dunia tapi mereka tetap orang tua kamu" raut wajah luna masih belum ceria

" aku kadang berfikir gini kak, lebih baik aku engak punya uang daripada aku punya uang tapi tidak merasakan peran orang tua sampai kapanpun" deril menggeleng

" lun, setiap hidup itu punya cobaan sendiri sendiri kalo kamu berharta kamu harus siap ditinggal oleh orang orang yang kamu cintai dan kalo kamu bersama orang orang yang kamu cintai Kamu harus siap tidak memiliki harta. Kita hanya manusia luna tidak bisa hidup berjalan dengan mulus" luna menatap mata Deril sendu

" tapi ya kak hidup tanpa orang tua itu hampa aku emang engak haus kasih sayang tapi tetap beda sayangnya orang tua sama sayang nya kakak atau nenek" Deril mengelus kepala luna

" semangat ya, kakak tau itu berat tapi kakak percaya kamu hebat" Luna menghapus air mata nya

" boleh engak aku peluk kakak?" derril mengangguk

Ia memeluk tubuh kekar deril dengan sangat erat bahkan ia menangis di pelukan nya, deril mengusap kepala luna dengan satu tangan nya yang satu masih sibuk memegang stir mobil

_Saya mencintai kamu Luna, Saya akan berusaha untuk membuat mu bahagia_

Gumam Deril dalam hati

Setelah Luna merasa sedikit lega ia kembali menegakkan duduk nya, ia menyeka air mata nya

" ih kak, make up aku luntur kakak punya tissue engak?" ia melirik Luna sekilas

" ada, itu ambil dibelakang" Luna langsung menoleh kebelakang dan mengambil tissue

" maaf ya kak kemeja kakak jadi basah karena air mata aku" ia juga mengusap baju Deril yang terkena air mata nya

" Sudah lun tidak usah" ia tidak ingin luna seperti itu, ia laki laki normal pasti kalian tau kan hehe...

Tak lama mobil memasuki Halaman kantor Alvaro luna langsung turun dan dibelakang nya di ikuti Deril

" mba permisi, mba putri masih dikantor engak ya?" ucap luna kepada mba resepsionis

" nona luna, iya nona sekertaris putri masih diatas" Luna mengangguk

" saya boleh minta tolong tidak? Tolong berikan ini kepada mba putri" mba resepsionis tersebut mengangguk sopan

Apalagi ia melihat yang ada dibelakang Luna saat ini CEO besar pemilik perusahaan bramansta

Setelah itu luna dan deril keluar kantor ia langsung masuk ke mobil kembali.

" mau langsung ke supermarket?" Luna terlihat berfikir sejenak

" gimana kalo kita ke Kafe dulu ayo kak, kakak engak ada acara kan hari ini?" derril menggeleng

" engak ada, ya udah ayo" deril langsung menyalakan mobil nya dan menuju ke kafe yang dimaksud Luna

Dijalan luna benar benar tidak sungkan sama sekali dengan deril ia banyak cerita cerita random bahkan deril yang notabennya pria cuek bisa begitu sabar menanggapi semua ucapan Luna yang tidak penting.

Tak lama mobil berhenti di parkiran kafe, Luna langsung turun tanpa menunggu deril membukakan pintu untuk nya.

" Ayo masuk" Luna mengikuti Deril dari belakang

meski deril hanya berjalan berduaan dengan luna tapi ia di ikuti oleh pengawal nya diam diam, namun hanya dari jauh takut Luna tidak nyaman. Deril itu CEO besar tidak mungkin ia pergi tanpa pengawal namun demi kenyamanan luna ia rela menyuruh pengawal untuk mengawasinya dari jauh.

" Mau pesan apa kak?" Luna menyerahkan buku menu ke depan derril

" samain aja sama kamu" ucap nya singkat, luna mengerutkan dahi nya

" aku pesan matcha lo kak, kakak suka" Deril mengangguk

" ya udah mba matcha dua sama chocochips waffle, kamu mau kan kak?" Deril mengangguk

Setelah itu mba pelayan pun pergi deril menyandarkan diri nya sembari menatap luna, sedang luna tiba tiba sibuk dengan rok mini nya

lalu Deril melepas jaket nya dan ia menutupi paha luna yang terekspos jelas

" makasih kak" Ia Manarik jaket Deril untuk menutupi kaki nya

" kak tumben ya kafe sepi" lanjut Luna, deril langsung melihat sekitar

" kan sekarang hari kerja pasti orang orang sibuk" luna tersenyum " oh iya, lupa aku gara gara udah engak sekolah jadi pikun sama hari"

Deril hanya geleng-geleng saja, tiba tiba ia melihat sosok seorang pria yang deril ingat pernah melihat tapi entah dimana, ia seperti mendekat ke arah meja deril

" oh jadi kamu selingkuh? Dan memblokir semua media sosial aku?" Ujar seorang pria dia depan Luna dengan nada tinggi

Sebenernya deril sangat terkejut namun ia masih bersikap biasa saja, ia ingin melihat mau apa pria tersebut. Tangan deril memberi isyarat kepada para pengawal nya untuk berjaga jika nanti pria tersebut akan menyakiti luna

" Hans?" Mata hans melotot " ternyata kamu bisa selingkuh juga ya, aku kira kamu gadis polos. Gila" ujar nya

Luna langsung berdiri dengan tatapan sangat marah bahkan jaket deril sampai jatuh.

" kamu yang gila, kita punya hubungan tapi engak ada komunikasi apapun? Kamu itu pria atau bukan?" ujar luna dengan nada tinggi

" heh denger ya gue pergi itu karena ada urusan bukan selingkuh seperti kamu ini" pria tersebut melirik ke arah deril

" selingkuh? Hahaha..yang sebenarnya selingkuh itu siapa. Kamu atau aku? Ha? Beberapa hari tidak ada kabar lalu nongol dengan menuduh ku selingkuh, dasar pria gila!" tiba tiba hans hendak menampar luna

Namun ada sosok pria yang menarik terlebih dahulu tangan hans sehingga ia tidak bisa berkutik sedikitpun.

" jadi kamu punya hubungan dengan pria ini luna?" tanya hans, ia langsung berdiri

" iya kak, tapi pliss jangan bilang kak al atau kak sam ya" ujar luna, deril langsung melirik hans

" saya tau siapa kamu" ia menepuk bahu hans pelan " kamu mengatakan luna gila? Gadis polos? Haha.." deril terlihat sangat santai

" diam brengsek, lepasin gue!! Ia mencoba memberontak. Bahkan anak buah hans di luar sudah di sekap oleh beberapa anak buah deril

" hans..hans kamu berani mendekati cewe hanya dengan diam diam" tentu saja ucapan deril membuat deril sangat emosi

" siapa sebenarnya kamu?! Luna siapa selingkuhan kamu!!" ucap nya keras

Plak

Luna menampar pipi Hans namun ia tidak bisa melawan nya karena kedua tangan hans sudah di sekap oleh anak buah deril

" dia bukan selingkuhan aku hans!" hanya tersenyum miring

" luna, seperti nya sekarang kamu sudah harus tau siapa dia" deril mengambil handphone nya dan memberikan beberapa tayangan cctv tenga kejelekan hans

Mulut luna membuka sempurna bahkan mata nya terlihat seperti orang yang sangat terkejut.

" jadi kamu adalah pria brengsek yang suka main seks dengan wanita lain?!" luna menendang kemaluan hans

" akhhh wanita gila!!! Pengawal!!" ia mencoba memanggil pengawal

" siapa yang kamu panggil? Pengawal lemah mu itu? Sudah lah Hans menyerah lah" Deril masih sangat santai bahkan ia kembali duduk di kursi

Hanya mencoba mengingat siapa pria yang saat ini berada di depan nya itu, seperti nya ia pernah lihat tapi ia lupa dia siapa.

" lepas kan semua emosi kamu Luna, saya tunggu disini" ujar deril santai

Dan benar saja luna menampar wajah hans beberapa kali bahkan ia juga menendang kemaluan hans hinga ia menjerit ia berteriak di telinga hans

" kita pulang kak" ucap luna langsung pergi begitu saja.

Deril tersenyum menatap hans dan langsung membuntuti luna keluar dari kafe tersebut. Luna menutup pintu mobil dengan sangat kencang membuat deri sedikit kaget namun ia diamkan saja

" kita pulang sekarang kak" deril mengangguk

1
Bungamatahari
bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!