NovelToon NovelToon
IBU PENGGANTI UNTUK SI KEMBAR

IBU PENGGANTI UNTUK SI KEMBAR

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Anak Kembar / Diam-Diam Cinta / Tamat
Popularitas:952.3k
Nilai: 4.8
Nama Author: Sindya

Ayesha seorang gadis muda yang harus merawat bayi kembar yang ditinggalkan ibu kandungnya begitu saja pasca melahirkan.


Luma tahun kemudian satu persatu identitas dari bayi kembar itu mulai terungkap dengan sendirinya saat ia bertemu langsung ayah kandung si kembar.

Ironisnya ayah kandung si kembar mengira Ayesha adalah seorang janda dan dia jatuh cinta dengan gadis yang telah merawat anak kandungnya selama ini.


"Bagaimana kisah cinta mereka selanjutnya?

" Apakah ibu kandung si kembar meminta kembali anaknya dari Ayesha ?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Perang Di Mulai

Panas terik yang membakar bumi khususnya kota Jakarta, hari itu cukup menyengat. Hiruk pikuk kendaraan dengan tumpukan manusia yang tak akan pernah habisnya di setiap sudut jalan yang di penuhi oleh manusia yang berlomba dengan waktu.

Padatnya kendaraan menciptakan kemacetan di mana-mana. Beruntunglah Alin yang saat itu sudah berada di depan sekolah anak kembarnya, sedang memperhatikan dari jauh putra-putrinya itu keluar bersama dengan Eca yang menggandeng tangan keduanya.

Wajah cantik Ciky yang sedikit mewarisi kecantikannya dan sikap dingin Chiko yang terlihat cool mewarisi Delvin namun ketampanan pria kecil itu mampu mencuri perhatian orang lain yang berpapasan dengannya.

"Oh, itukah anak kembarku?"

Alin mengikut langkah kaki kecil mereka memasuki mobil milik Delvin. Air matanya terus menetes merasakan perih yang tidak lagi bisa ia lukiskan kini.

Alin tidak berani turun untuk menyapa keduanya. Ia hanya ingin mencari waktu yang tepat untuk bisa melabrak Eca yang sudah membohongi dirinya.

Alin mengikuti mobil Delvin sampai ke ke tempat tujuan.

Rupanya keluarga kecil ini langsung pulang ke rumah mereka.

Mobil Alin mengatur jarak dengan kendaraan mobil Delvin agar tidak dicurigai. Setibanya di depan pintu gerbang, Mobil itu masuk ke dalam halaman yang sangat luas itu di ikuti mobil Alin dengan cepat menerobos masuk menahan pagar itu agar tidak di tutup oleh satpam.

"Hei! Apa yang kamu lakukan nona?!"

Bentak satpam yang melihat mobil Alin memalang pintu pagar.

Alin turun dari mobilnya berlari dengan cepat menghampiri keluarga itu. Satpam berhasil menangkap tubuhnya dan langsung menarik lengannya namun Alin yang jago bela diri ini, berontak dan menendang alat vital satpam.

Delvin yang turun dari mobilnya, langsung mengambil alih.

"Lepaskan dia!"

Eca tidak kalah kagetnya melihat kehadiran Alin. Ia meminta si kembar untuk masuk.

"Sayang...! BUNDA MINTA KALIAN MASUK KE KAMAR KALIAN!"

"Tapi, bukankah itu Tante Alea bunda?"

"Masuklah sayang!"

Pelayan menggiring si kembar ke dalam karena sudah lihat suasana sedang memanas saat ini.

"Ciky, Chiko! Tunggu..! Aku adalah ibu...!"

"Diaaaammm...!" Bentak Delvin dengan wajah mengeras dan tangan terkepal menahan amarahnya.

Alin tertawa kecil sambil meludah.

"Cuihh! Dasar pengecut! Hei kau Eca! Dasar maling! Kau rebut anak kembarku dan kau tahu siapa suamimu ini, hah...?

Dia...dia adalah ayah kandung anak kembarku yang kamu culik itu. Dan dia yang telah memperkosaku. Dia yang telah merenggut kesucianku dan dia juga yang telah menghancurkan masa depanku.

Gara-gara pria bejad ini pernikahanku dengan tunangan ku hancur. Impian ku sebagai wanita yang ingin meraih kebahagiaan telah terkikis dengan noda yang ia timbulkan hingga aku tidak memiliki lagi kepercayaan diri untuk menatap hidupku lagi. Bajingan kau Delvin."

Teriak Alin seperti orang gila dengan air mata yang telah melunturkan maskara nya.

Eca tampak tertegun dan ikut menangis mendengar luka batin Alin yang tidak ia ketahui sama sekali.

"Bagaimana? sudah puas Alin? Apakah kamu merasa paling menderita dengan penderitaan yang kamu buat sendiri? Apakah kamu tidak tahu bagaimana istriku yang telah membuang mimpinya hanya untuk merawat bayi kembar yang kamu tinggalkan saat ia ingin menggapai cita-citanya?"

Ia bahkan rela bekerja sebagai OB sebuah hotel hanya untuk menghidupkan anak kembarmu. Bagaimana rasanya merawat bayimu saat mereka sakit, wanita ini bahkan tidak bisa tidur sampai pagi hingga ia jatuh sakit dan itu berlangsung sampai mereka sebesar sekarang ini.

Ia harus menerima setiap penghinaan orang lain bahkan kedua orangtuaku yang mengira dia wanita nakal yang memiliki anak haram. Sekarang siapa yang sedang kamu hukum Alin, hah?" Bentak Delvin

Eca memegang sisi mobil agar tubuhnya tidak terhuyung ke belakang karena syok berat.

Wajahnya terlihat pucat dengan tangis yang makin menjadi. Perasaannya sangat terluka melihat Alin yang menjadi bagian dari permainan takdir.

Alin juga tidak salah. Hanya jiwa mudanya yang begitu takut menerima buah hatinya menjadi aib keluarganya.

"Jika Eca bisa melawan semua cemoohan dunia padanya demi membesarkan anak kembarmu, kenapa kamu tidak bisaaa!"

Teriak Delvin histeris membuat Alin terdiam. Kamu merasa kamu yang paling menderita, justru dia yang paling menderita. Kamu membuang kesialan hidupmu padanya. Apa hubungan kamu dengannya? sahabatmu, saudaramu atau kerabat mu, hah? Dia hanya korban keegoisan mu."

Intonasi suara Delvin melemah karena ia juga tidak bisa lagi mengusai emosinya dengan kesedihannya yang bermula dari dirinya. Suaranya makin terdengar parau mengenang pengorbanan Eca merawat bayi kembarnya.

"Kita yang mulai kekacauan ini Alin tapi Eca yang ikut terseret di dalamnya."

"Baik. Kalau begitu, kembalikan anak kembarku kepadaku. Kau sudah memiliki istri bukan, dan juga anakmu yang sedang ia kandung.

Berarti aku bisa memiliki anakku kembali. Aku juga tidak memberikan anakku begitu saja padanya. Ada sejumlah uang yang cukup besar untuk dia agar ia bisa menghidupi bayi kembar ku saat itu, bukankah begitu, Eca?"

"Uangmu masih utuh, bahkan aku tidak membukanya sama sekali. Aku masih menyimpannya dengan rapi uang itu dengan sepucuk surat yang kau tulis untuk merawat mereka karena kamu tidak bisa merawatnya. Kamu yang memintaku merawat mereka, bukan?"

"Aku memang memintamu merawat mereka bukan berarti kamu berhak memiliki mereka. Berapa yang kamu mau? Aku bisa membayar jerih payah mu itu!"

Plakkkkk!"

Tamparan keras dihadiahkan Eca pada Alin membuat gadis ini meradang.

"Kau berani menampar ku? Perempuan sialan!"

"Ya, aku berani. Kenapa tidak, hmm? memang aku perempuan sialan yang telah menculik anak kembarmu.

Laporkan aku ke polisi, ke manapun yang kamu suka. Gunakan semua koneksi mu untuk membuat aku di penjara. Asal kau tahu aku berani menukar nyawaku demi anak kembarku yang lahir dari air mata dan sakit hatiku." Ucap Eca sengit.

"Bagaimana dengan suamimu? apakah kamu berani menukarkan dia dengan mereka? ambil anak kembarku dan berikan suamimu padaku!"

Plakkkk..

Rupanya sebelah pipimu tidak cukup menerima tamparan ku. Suamiku..? Kau jadikan jaminan untuk keegoisan mu? Dasar perempuan gila!"

"Kalau begitu kembalikan anak kembarku... kembalikaannnnn!

Ciky.. Chiko ini mami, sayanggg!"

Teriak Alin histeris.

"Tidakkk! Mereka adalah anak-anakku. Kau yang telah mengantar sendiri mereka padaku melalui bidadari ini. Kau tahu, bayi kembarmu itu di bawah langsung Eca ke sini tepat di depan rumahku, saat mereka masih berusia dua hari.

Walaupun aku terlambat menyadari bahwa mereka adalah anak kandungku, tapi aku bersyukur karena akulah yang telah merawat sendiri bayiku jauh sebelum aku menikahi Eca.

Sekarang sudah sebesar ini, kau datang ingin mengambil mereka dari kami, siapa yang menyuruhmu membuang mereka? Dasar perempuan gila!"

Delvin masuk ke mobilnya lalu mundur dengan kencang menabrak mobil Alin hingga terpental keluar pagar rumahnya."

Baik Alin, Eca dan para pelayan yang menyaksikan perang hebat itu gemetar melihat amukan Delvin yang terlihat kalap dengan wajah dan mata memerah.

Tidak puas mobil Alin ditabrak keluar, Delvin turun dari mobilnya menghampiri Alin yang masih terpaku di tempatnya, kini tidak lepas amukan dari Delvin.

Lengan gadis itu di seret dengan kasar dan di dorong hingga badan gadis itu jatuh terjengkang di aspal panas itu.

"Jangan pernah muncul di sini lagi di depan rumahku atau istriku. Dan jangan coba-coba mengambil si kembar karena ibunya adalah Eca bukan kamu, jal*Ng."

Deggg..

Delvin kembali menghampiri Eca yang langsung lari menjauhinya.

"Jangan mendekatiku!"

Pinta Eca.

Duaaarrr...

1
Trias Danu
keren
Sunarti Sunarti
Luar biasa
Ririn Yanti
setiap novel yg episodenya sedikit pasti gantung tamatnya
ParyaTi Cnil
waaah kayaknya eca hamil lagi nih
Dede Rukasih
Luar biasa
Ririn Yanti
Alin ini manusia yang sangat tidak tau diri
ParyaTi Cnil
Luar biasa
Nisa Wati
bukan hareudang dei iyeh mah pans pans pans
Aya Amir Uyara
sabar ya oca,semoga baby sehat.
Aya Amir Uyara
sabar ya Ica,semoga baby sehat.
Noni Diani
Luar biasa
Noni Diani
Lumayan
Yani Agustyawati
Luar biasa
Ririn Yanti
Thor kok ceritanya menggantung,Chiko blum ketemu mamanya di Belanda udah tamat aja
beybi T.Halim
Luar biasa
beybi T.Halim
Kecewa
Mayshira Hasim
Luar biasa
Ika Marbun
sirkel orkay
sri harjuni
Luar biasa
felisya enterprise
sudah sekian lama tak menjumpai karya mu ..
aku rindu.
eh mlah tamat /Angry/
Rosdiana Diana: hallo say, apa kabar...! aku juga kangen. mampir yuk di cerita baru aku kelurga agen rahasia dan ibu susu untuk putriku sendiri. semoga sehat ya say
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!