NovelToon NovelToon
My Idol Or My Hero?

My Idol Or My Hero?

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / BTS / Keluarga / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami
Popularitas:303
Nilai: 5
Nama Author: Nayy_

Kim Sohyun, seorang gadis yang baru saja ditinggalkan oleh keluarganya hidup sebatang kara dan kemudian takdir membawanya kepada kematian. Namun ternyata kehidupan nya tidak berhenti sampai disitu. Ia memulai kehidupan keduanya di raga park jieun dan bertemu dengan seorang idol terkenal di korea, Jungkook.

Siapakah park jieun? Dan apakah di kehidupan keduanya sebagai park jieun ia akan bahagia?

⚠️ Cerita ini hanya imajinasi fans semata. #Fanfic #Jungkook #BTS

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nayy_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24. Sakit

BRAKK!!

Jungkook membanting tubuh jieun kencang di kamar mandi.

"Aakhhh," ringis nya kesakitan.

"Hiks...Kenapa kau seperti ini oppa," tanya jieun.

"Seharusnya kau tidak perlu bertanya lagi kenapa aku jadi seperti ini," ucapnya dingin.

Jungkook menarik dan menyeret jieun ke bawah sower lalu menyalakannya membuat tubuh mereka berdua basah.

"Jieun kenapa kau tidak bisa memenuhi perintah ku hmm. Permintaan ku sepele, kau hanya perlu diam di rumah dan mengurus anak. Tetapi kenapa jieun... Kenapa!!" ucap nya mencekik leher jieun, membiarkan jieun terus terguyur air dari sower.

"Akkkhhh!! Akk.. Hiks.. Hikss, ak-aku-"

"Dengar, aku sudah mengajukan gugatan perceraian ke pengadilan. Jadi tolong tandatangani surat nya dan setelah kita berpisah kau bisa bebas melakukan apapun sesukamu!" ucap jungkook melepaskan genggaman nya pada leher jieun, lalu ia melangkah pergi meninggalkan jieun.

"Uhuk uhuk... hahh.. hiks hiks, ti-tidak... A-aku.. Aku tidak mau berpisah hiks... Aku mencintaimu oppa, jangan tinggalkan aku," ucapnya terbata bata. Jieun mulai merasakan sakit yang teramat sakit di sekujur tubuhnya akibat perlakuan jungkook padanya.

"Cih, percuma kau menolak. Keputusan ku sudah bulat," ucapnya sebelum keluar dari kamar mandi meninggalkan jieun sendiri dengan air yang masih mengalir membasahi tubuh jieun.

"Hiks hiks op-oppaa, maafkan aku hiks.."

Karena tidak kuat menahan dingin dan sakit disekujur tubuhnya jieun pun pingsan di kamar mandi. Sedangkan jungkook saat ini ia sedang berada di rumah jimin.

...»»————> ... <————««...

Cklek..

"Yak! Kenapa tidak mengetuk dulu eoh!" ucap jimin kaget dengan kedatangan jungkook. Jungkook acuh dan langsung mendudukkan diri nya di sofa.

Jimin yang melihat raut muka jungkook yang tidak baik-baik saja mengerti dengan keadaan nya. Pasti tak jauh dari pertengkaran nya bersama istrinya.

"Kenapa lagi kali ini?" tanya jimin ikut mendudukkan diri nya di sebelah Jungkook.

"Hahh... Aku kehilangan anak ku lagi Hyung."

"MWOO!!" kagetnya.

"Bagaimana bisa? "

"Aku rasa Jieun sudah tidak mau bersamaku, seperti nya ia akan tertekan jika terus hidup bersama ku hyung," jelasnya.

"Apa maksud mu Jung?"

"Aku akan melepasnya."

"MWOO, tidak-tidak pikirkan kembali keputusan mu itu Jung. Kau sedang emosi sekarang, coba tenangkan dirimu dulu," ucap jimin.

"Keputusan ku sudah bulat Hyung," jawabnya.

"Aku harap kau tidak menyesali keputusanmu itu," ucap jimin sinis.

Tap!

Tap!

"Yak!! Jungkook kau mau kemana!?"

"Ke kamar mu, aku mengantuk," jawabnya.

" Aisshh anak ini benar-benar. Tidak-tidak kau harus pulang dan selesaikan masalah mu. Dengar Jung kau akan menyesal nanti," ucap jimin menyeret jungkook keluar rumahnya.

"Hyungg!!!"

BRAKK!

Jimin segera menutup pintu sebelum jungkook masuk kembali ke dalam rumah nya, ia segera mengunci pintu nya.

"ARRRGGGHHH!!" teriak jungkook frustasi. Mau tidak mau ia akan pulang ke rumah.

...

Di sisi lain Jieun masih terbaring tak sadar kan diri sejak tadi.

Malam ini jungkook berniat tidur terpisah dengan Jieun, ia tidak ingin tidur seranjang dengan Jieun karena mereka akan berpisah.

Cklekk...

Jungkook memasuki kamar untuk mengambil selimut di dalam lemari. Saat masuk ke kamar ia tidak mendapati ada nya Jieun di sana.

Atensi nya teralihkan dengan adanya suara gemercik air dari dalam kamar mandi dan pintu kamar mandi yang sedikit terbuka. Perlahan ia mengintip lalu membuka pintu tersebut. Mata jungkook seketika membulat.

"Jieun!!"

Ia melihat Jieun yang terbaring tak sadarkan diri di lantai dengan tubuh yang mulai memutih dan bibir yang membiru.

"Astaga apa yang sudah aku lakukan," ucapnya lalu segera mengangkat Jieun dan membawa nya ke kamar.

Jungkook menggantikan bajunya dan tak lupa mengobati beberapa luka yang ada di tubuh Jieun lalu membaringkan Jieun dan ikut membaringkan diri di sebelah Jieun. Setelah itu ia mematikan ac, menarik selimut dan memeluk Jieun erat untuk menyalurkan kehangatan nya.

"Tubuh mu dingin sekali," ucapnya merasakan dingin pada tubuh Jieun.

Jungkook menyibak rambut Jieun Lalu atensinya teralihkan dengan leher Jieun yang memar karena cekikan yang jungkook lakukan tadi.

"Maafkan aku, maaf maaf maaf," ucapnya masih setia memeluk Jieun.

Sebenarnya jungkook masih menyayangi Jieun, namun rasa kecewa nya lebih besar dari rasa sayang nya. Saat  ini ia hanya berharap Jieun mau mengikuti kemauannya.

"Jieun ku mohon dengar kan permintaan ku," ucapnya.

20 menit berlalu, jungkook sudah mulai merasakan tubuh Jieun mulai menghangat kembali. Ia menatap wajah Jieun dalam lalu mengecup kening nya sekilas.

Cup

"Maaf Jieun, tapi ini malam terakhir kita tidur bersama," ucapnya sendu lalu mulai menutup matanya dengan tangan yang masih setia melingkar di pinggang Jieun.

.

.

.

.

"Hyung aku titip kak Jieun padamu, tolong jaga dia dengan baik,"

Mata jungkook terbuka ia terbangun, napasnya memburu dengan dada yang naik turun, apa yang terjadi baru saja?! Ia memimpikan jaemin, seketika pikiran nya menjadi kacau.

"Hah... Hah... Hah... Barusan?!" gumamnya.

Jungkook melihat ke samping nya dan mendapati jieun yang masih memejamkan matanya dengan wajah nya yang teduh. Perlahan tangan Jungkook terangkat mengelus pipi jieun lembut.

"Apa yang harus aku lakukan jieun? Saat ini rasa cintaku terkalahkan oleh rasa kecewaku kepadamu dan disisi lain aku sudah berjanji kepada adikmu bahwa aku akan menjagamu," batinnya.

...»»————> ... <————««...

Saat ini jungkook sedang berada di rumah jimin karena hari ini adalah kepulangan namjoon dari wajib militer nya bersama taehyung jadi semua member akan memberikan kejutan di rumah jimin.

Disisi lain jieun baru saja terbangun dari tidurnya.

"Ughh.... Tubuhku sakit sekali," ucapnya menggeliat.

Jieun terbangun dan baru menyadari ia sudah ada di kasur bukan di kamar mandi lagi. Ia langsung berpikir bahwa jungkook lah yang memindahkan nya, syukurlah ia masih memiliki rasa kasihan pada Jieun.

Ketika Jieun akan bangkit untuk mengambil segelas air di dapur tiba-tiba ia merasakan sakit di bagian punggung nya akibat bantingan jungkook kemarin.

"Akkkkhhh!!!"

Ia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali, Jieun pun hanya bisa pasrah terbaring di kasur sampai kapan ia tidak tahu. Ia hanya berharap rasa sakitnya cepat membaik dan suaminya cepat pulang.

"Sebenarnya oppa kemana, aku sangat lapar, sakittt... hiks," ucapnya.

...»»————> ... <————««...

"Selamat datang di indomaret, ada yang bisa di bantu"

"Eh?"

"Eh salah wkwkwk."

Back to storyy!

"Selamat datang kembaliiiiiii huuuuuuuhhuu!!!"

Semua member heboh menyambut kedatangan namjoon dan taehyung. Tak kalah heboh dengan yang di sambut, taehyung mengambil kue yang di bawa oleh jimin lalu ia oleskan krim nya ke wajah semua member hingga penuh dengan krim kue tersebut.

"YAK!!" pekik suga.

"Sudah sudah cukup," ucap jin menghentikan kehebohan taehyung sambil sedikit terkekeh atas tingkah adiknya.

Semuanya pun duduk dan mulai berbincang-bincang berbagi pengalaman masing-masing.

"Jung, bagaimana kabar Jieun?" tanya namjoon.

Jungkook sedikit tersentak. "Eoh?! Ba- baik Hyung," gugup nya.

Jimin yang tau semuanya hanya tersenyum kecut. Dia sebenarnya tau masalah yang sedang terjadi antara jungkook dan Jieun namun ia tidak bisa ikut campur lebih dalam pada hubungan mereka.

"Syukurlah, oh iya berapa usia kandungan Jieun?" tanya nya lagi.

"Sebenarnya Jieun keguguran Hyung," jawabnya.

"MWO!! Maafkan aku, aku tidak tahu, Tapi kenapa?"

"Iya tidak apa-apa Hyung, Penyebabnya karena Jieun terlalu lelah, ia memaksakan diri mengurus perusahaan seorang diri, padahal aku sudah meminta nya untuk beristirahat tetapi dia benar-benar keras kepala," ucap jungkook menjelaskan.

"Astagaa, apa aku boleh bertemu dengan Jieun?" tanya namjoon.

"Boleh saja, tapi untuk apa?"

"Eeeemm... ada hal yang mau aku sampaikan padanya," jawabnya.

"Hmmm baiklah," jawab jungkook tanpa menaruh kecurigaan sedikit pun.

...»»————> ... <————««...

19:01 kst

"Sayang aku pulang!" ucap Jungkook memasuki rumah.

"Hyung silahkan duduk terlebih dahulu, aku akan memanggil Jieun."

"Baiklah,"

Jungkook pun menuju ke kamar untuk memanggil Jieun.

Kriettt...

"Jieun!"

Jieun seketika kaget mendengar suara jungkook.

"Oppa, akhirnya kau pulang aku-"

"NamJoon Hyung mencarimu, cepat turun ke bawah dan temui dia!" potong jungkook.

"Ta- tapi aku-"

"Kenapa lagiii!" ucap Jungkook kesal.

"A-aku tidak bisa berjalan karena Ke-kemarin oppa-" ucap Jieun takut.

"Cih menyusahkan," umpat nya.

Akhirnya jungkook menggendong Jieun ke bawah untuk menemui namjoon.

"Tapi aku belum siap-"

"Tidak perlu," potong nya lagi.

Jieun pun hanya bisa pasrah di gendongan jungkook.

.

.

.

.

.

Tap!

Tap!

Tap!

"Hyung," ucap jungkook menurunkan Jieun di sofa.

"Eoh... Jieun kau kenapa?" tanya namjoon.

"Eh, oh hallo oppa, aku hanya agak kurang sehat tapi tak apa," jawab Jieun.

"Baiklah, aku ingin membicarakan sesuatu," ucap namjoon langsung pada intinya.

"Bagaimana kalau sambil makan malam bersama, kebetulan aku belum makan," ucap Jieun memberi saran.

"Ya tentu," jawab nya.

"Kalau begitu aku mandi dulu, badanku sangat lengket, kalian makan saja," ucap jungkook lalu berlalu meninggalkan namjoon dan Jieun berdua.

.

.

.

30 menit berlalu. Saat ini Jieun dan namjoon sama-sama sedang menikmati makan malam mereka, lalu Jungkook? Setelah mandi ia langsung tertidur.

"Jadi apa yang mau oppa katakan?" tanya Jieun.

"Begini, aku dengar kau keguguran karena kelelahan bekerja, jadi aku menawarkan diri untuk membantu mu mengurus perusahaan," jawabnya.

"Benarkah? Aku akan sangat terbantu, terima kasih banyak oppa, aku senang sekali, sekali lagi terima kasih terima kasih, " ucap nya dengan gembira.

"Iyaa sama-sama Jieun, kalau butuh bantuan jangan segan untuk mengatakan nya kepadaku, anggap saja aku sebagai kakak mu," ucap namjoon.

"Humm, secepatnya aku akan membawa oppa ke perusahaan dan menjelaskan apa saja yang harus di kerjakan,"

"Baiklah, deal?"

"Deal!!" Jieun menjabat tangan namjoon.

Akhirnya setelah makan malam dan perbincangan mereka berakhir namjoon pamit untuk pulang.

Bersambung....

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!