Dara Clarita yang baru saja keluar dari rumah sakit setelah kecelakaan yang menimpanya hingga membuatnya lumpuh di paksa untuk menandatangani surat perceraian yang di berikan suaminya saat itu juga.
Bagaimana dia bisa menjalani kehidupannya setelah di ceraikan oleh suaminya karena kelumpuhan yang di deritanya?
Sanggupkah Dara melewati semua ini dan menemukan kebahagiaannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terpantau
" Apa sudah bisa pergi nyonya?" Tanya sang sopir saat mereka sudah memantau lebih dari satu jam di tempat ini.
Sejak tadi mereka memang sudah berada di sini saat Jordan berada di tempat ini juga. Tadi di jalan, mereka bertemu dengan mobil Jordan Dan itu sebabnya mami Sofia yang meminta sopirnya untuk mengajar putra nakalnya itu.
Dan dugaannya benar bahwa Jordan pergi ke rumah wanita itu.
" Tunggu dulu, aku ingin melihat wanita itu. Ayo turun." Mami Sofia malah mengajak mereka untuk turun bersama Lucas.
Melihat bagaimana rumah ini membuatnya merasa sesak nafas. Rumahnya memang asri Karena banyak taman bunga di sekelilingnya namun yang membuatnya seakan nafas adalah ukuran rumah ini.
" Aku heran, kenapa putraku suka sekali dengan wanita kelas biasa? dia sudah seperti donatur fakir miskin." Imbuh mami Sofia.
Dia merasa kasihan dengan orang-orang yang tinggal di rumah sempit seperti ini. Kasihan sekali mereka.
Itu lah yang selalu ada di pikirannya. Mereka mengetuk pintu rumah yang terbuka itu dan betapa kagetnya mami Sofia saat melihat isi rumah sempit itu yang sangat rapi dan tertata dengan baik.
Apalagi saat melihat lukisan indah itu membuat matanya langsung menatap pada karya seni dengan nilai tinggi tersebut.
" Maaf, siapa ya?" Tanya Dara dengan kursi rodanya saat mendengar pintu rumahnya di ketuk dan dia melihat bahwa ada seorang wanita paruh baya dengan pakaian mewahnya.
Mendengar suara yang seperti di kenalnya membuat Lucas langsung berlari ke arah wanita itu.
" Tante cantik..." Teriaknya dengan suara yang begitu manja hingga membuat Dara langsung merentangkan kedua tangannya tanpa sadar untuk menyambut pelukan dari anak laki-laki tampan itu.
Mami Sofia menatap heran pada Lucas saat melihat cucunya yang begitu dekat dengan wanita itu.
Meras bahwa dirinya di tatap oleh wanita paruh baya itu membuat Dara langsung menunduk takut karena tatapannya seolah tengah mengulitinya saat ini.
Begitu juga dengan Mami Sofia, dia tau bahwa saat ini wanita yang di panggil Tante cantik oleh cucunya itu merasa takut dengannya.
Mami Sofia menarik nafasnya dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan sebelum dia berbicara dengan wanita itu.
" Halo, Saya Sofia. Nenek dari Lucas dan ibu dari pria tampan yang datang ke sini tadi. Jordan, dia putra ku. Ya walau aku tau dia itu memang tampak tapi tetap saja dia menyebalkan. Tapi mau bagaimana lagi, dia tetap putra ku jadi aku harus menyayanginya bukan?" Dara menatap tidak percaya dengan apa yang di dengarnya saat ini.
Bagaimana bisa seorang ibu dan nyonya besar seperti wanita paruh baya bernama Sofia itu bicara dengan begitu mudahnya?
Bahkan yang lebih membuat Dara tidak percaya lagi wanita itu dengan begitu mudahnya menceritakan tentang berapa lama putranya yang sudah menduda.
" Walau dia duda seperti itu tapi dia tetap putra ku. Dia duda karena istrinya meninggal. Aku sudah menyuruhnya untuk menikah lagi namun dia belum mau menikah. Dia akan menikah jika sudah siap menikah katanya. Selama dia menduda juga dia tidak pernah dekat dengan perempuan di luar sana dan kau perempuan pertama yang di dekatinya. Jadi, sudah sejauh mana kedekatan kalian? Tapi ngomong-ngomong apa aku boleh duduk? Usia ku sudah tidak muda lagi. Jadi biarkan aku duduk di kursi kayu klasik ini." Dara hanya bisa menatap tidak percaya dengan apa yang di dengarnya saat ini.
Dia jadi teringat dengan Jordan tadi pagi yang juga bersikap seperti ini padanya. Dara percaya bahwa buah tidak akan jatuh jauh dari pohonnya dan jika Jordan menjadi buahnya maka wanita di depannya ini lah pohon dari buah tersebut.
" Tolong buatkan aku teh hangat dengan gula rendah kalori. Jika ada camilannya juga boleh." Ucapnya lagi pada pelayan yang dia sudah kenali karena itu pelayan dari rumah besar mereka.
" Siap Nyonya Besar."
Bersambung ❤️