NovelToon NovelToon
Cinta Yang Terluka

Cinta Yang Terluka

Status: sedang berlangsung
Genre:Pihak Ketiga
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Antonio Budi santoso adalah seorang CEO di sebuah perusahaan, dia berusia sekitar tiga puluh lima tahunan dan dia bertemu dengan seorang gadis yang sederhana dan menawan dalam pandangannya, gadis itu bernama Larasati yang akhirnya membuatnya jatuh cinta dan menikah tetapi rumah tangga yang mereka jalani tidak seindah yang mereka bayangkan.
Keretakan mulai terjadi karena Anton di ketahui pernah tidur dengan Mira sahabat Larasati yang bekerja di perusahaan Anton.
Namun Anton mengelak dengan mengatakan kalau dirinya di jebak malam itu
dan dia tidak mau kalau Larasati menceraikan dirinya hanya karena kesalahan satu malam itu.
Dan dengan berbagai cara Anton berusaha untuk mempertahankan penikahannya dengan Larasati meski Larasati bersikukuh untuk berpisah darinya.
yuk simak kelanjutannya hanya di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 5

Waktu sudah menunjukkan pukul Lima sore ini, di ruang kantor Laras terlihat Arin sudah beres-beres semua buku dan peralatan kerjanya.

Arin berjalan menghampiri meja kerja Laras dan berkata padanya " Laras, kamu kok masih belum beres-beres sih ini sudah jam lima loh," kata Arin sambil mengerucutkan bibirnya melihat Laras yang masih asyik mengetik di komputernya.

Laras menoleh pada Arin dan tersenyum padanya.

"Eh.....malah tersenyum, kamu gak mau pulang apa mau nginep di sini," ujar Arin kesal pada Laras.

" Ya enggak lah Arin.....aku juga mau pulang kok, capek di sini terus," kata Laras.

"Ya sudah kalau begitu, ayo cepetan beresin mejamu," Arin berkata sambil membereskan kertas-kertas yang ada di atas meja kerja Laras.

"Iya iya aku akan beresin, sabar dong Rin," ucap Laras pada Arin yang masih membereskan meja kerjanya itu.

Laras mematikan komputernya dan merapikan semua peralatan kerjanya ke tempatnya masing-masing.

Lalu ia meraih tas pinggang nya yang ia taruh di atas meja yang ada di belakang tempat duduknya.

"Ayok Laras buruan," ujar Arin sembari menggamit lengan Laras.

"Aduh iya iya Rin sabar dikit, kenapa sih kamu ini kok buru-buru, emangnya kamu mau ke mana?" tanya Laras setengah kesal pada Arin yang menarik lengan nya tadi.

"Loh, kamu ini gimana sih Laras....hari ini kita kan ada janji mau ketemuan sama Mira di cafe Dira, kamu lupa ya," ucap Arin mengingatkan Laras.

"Oh iya Rin, aku hampir lupa," Laras berkata sambil menepuk pelan pinggir kepalanya.

"Ya udah ayok buruan," ajak Arin pada Laras.

Kemudian mereka berdua pun berjalan keluar dari ruang kantor mereka dan tak berapa lama mereka sudah berada di halaman kantor untuk menunggu taksi yang sudah di pesan tadi sama Arin.

Terlihat dari arah ujung jalan taxi yang sudah di pesan Arin menghampiri mereka berdua.

Lalu keduanya pun masuk kedalam taxi.

"Cafe Dira ya mbak?" tanya supir taxi itu pada Arin dan Laras.

"Betul pak," jawab Arin dan Laras hampir bersamaan.

"siap mbak," ucap supir taxi itu yang kemudian melajukan taxi nya ke arah jalanan yang sudah agak petang karena malam pun sudah mulai turun.

Tiba-tiba ponsel Laras berdering tanda panggilan masuk.

"Halo, kalian di mana sih aku sudah dari tadi menunggu di sini," suara Mira terdengar agak kesal.

"Kami sudah di dalam taxi ini menuju ke cafe Dira, tunggu ya," kata Laras pada Mira yang tak lain adalah sekertaris pak Antonio yang hampir menabrak Laras tadi pagi.

"Ya, buruan jangan lama-lama," kata Mira sambil menutup teleponnya pada Laras.

"Pasti Mira ya?" tanya Arin pada Laras setelah mendengar pembicaraan Laras di telepon barusan.

"Iya," jawab Laras.

Dan tak berapa lama kemudian taxi yang mereka tumpangi pun sudah tiba di pelataran cafe Dira tempat di mana tiga sahabat ini mengadakan pertemuan.

"Terimakasih ya pak," ujar Laras setelah menyodorkan beberapa lembar uang pada supir taxi itu.

"Iya neng," jawab si pak supir.

Lalu keduanya pun turun dari taxi dan bergegas berjalan masuk ke dalam cafe Dira.

Setelah sampai di dalam cafe Dira, Arin dan Laras celingukan mencari keberadaan Mira.

"Nah itu dia," kata Arin sambil menunjuk ke sebuah meja di mana Mira sudah duduk di sana.

1
partini
mira Mira ,,novel rumah tangga tuh bacanya bikin mengsedihhhh nyesek
dah selingkuh menyesal minta balikan Weh Weh
so kita lihat apa kah Laras akan move on ga mau balikan atau sama dengan yg lain di tunggu next episode
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!