NovelToon NovelToon
Istrimu, Tapi Tak Pernah Jadi Pilihanmu

Istrimu, Tapi Tak Pernah Jadi Pilihanmu

Status: sedang berlangsung
Genre:Aliansi Pernikahan / Pernikahan Kilat
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Yullia Widi

Aku pernah percaya bahwa cinta itu cukup.

Bahwa selama kita mencintai seseorang dengan sepenuh hati, ia akan tinggal. Bahwa kesetiaan akan dibalas dengan kesetiaan. Bahwa pengorbanan akan membuka jalan menuju kebahagiaan. Aku percaya, sampai kenyataan memaksaku membuka mata: tidak semua cinta menemukan jalannya, dan tidak semua istri benar-benar menjadi pilihan.

Namaku Nayla. Seorang istri di atas kertas. Di kehidupan nyata? Aku lebih sering merasa seperti tamu dalam rumahku sendiri. Aku memasak, mencuci, merapikan rumah, menyiapkan segala kebutuhan suamiku. Tapi tak sekalipun aku merasa dipandang sebagai seseorang yang ia banggakan. Tak pernah aku lihat binar di matanya ketika menatapku. Tidak seperti saat ia menatap layar ponselnya, tersenyum kecil, membalas pesan yang tak pernah kutahu isinya.

Aku dan Raka menikah karena keadaan. Aku menyukainya sejak lama, dan saat kami dipertemukan dalam sebuah kesempatan yang kelihatannya takdir, aku langsung mengiyakan tanpa banyak berpikir.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yullia Widi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 : Ketika Dunia Mulai Menatap Tanpa Bertanya

Nayla tidak menyangka bahwa pidatonya yang disiarkan langsung di televisi nasional akan menyebar secepat itu. Dalam hitungan jam, wajah dan suaranya tersebar di berbagai kanal media sosial. Potongan-potongan kutipan dari pernyataannya dibagikan ratusan ribu kali, ditambah dengan komentar yang datang dari berbagai kalangan: dari ibu rumah tangga, aktivis perempuan, hingga figur publik.

“Saya tidak ingin dikenal sebagai perempuan yang ditinggalkan. Saya ingin dikenang sebagai perempuan yang memilih untuk bangkit.”

Kutipan itu menjadi viral.

Namun seperti semua hal yang viral, tidak semua datang dalam bentuk pujian. Di balik sanjungan dan dukungan, muncullah suara-suara sumbang. Komentar-komentar anonim yang mempertanyakan motif Nayla. Beberapa bahkan memunculkan foto lamanya bersama Arvan, menuduhnya mencari simpati dan kembali mendekati pria yang sudah menjadi suami orang lain.

Ada pula akun-akun palsu yang membagikan konten fitnah, menyebutnya sebagai “perusak rumah tangga Laras” yang kini berpura-pura suci.

Nayla hanya bisa menghela napas. Luka itu belum kering sepenuhnya, dan dunia tampaknya ingin menyayatnya lagi.

Di tempat lain, Arvan sedang berada di ruang rapat saat salah satu rekan kerjanya memperlihatkan video Nayla.

“Ini mantan istrimu, ya?” tanya seseorang, setengah berbisik.

Arvan menatap layar ponsel itu dengan ekspresi kaku. Pidato Nayla diputar berulang kali. Satu sisi hatinya merasa bangga Nayla benar-benar bersinar. Tapi sisi lainnya merasa berdosa. Karena kilau itu muncul dari reruntuhan luka yang ia ciptakan.

Setelah rapat selesai, ia mengunci diri di ruangannya. Kemudian ia mengetik pesan:

Nayla… kau tidak perlu membalas. Aku hanya ingin bilang: maafkan aku untuk semua luka yang membuatmu harus setegar ini di hadapan dunia.

Pesan itu ia ketik, tapi tak pernah ia kirim.

Sementara itu, di ruang kerja Nayla, Fadly menatap layar laptop dengan rahang mengeras. Ia membaca komentar-komentar menyakitkan yang menyerang Nayla secara personal.

“Saya akan bantu tuntut akun-akun ini,” ucap Fadly.

Nayla tersenyum tipis. “Tak perlu, Pak Fadly. Ini hanya fase. Setelah ini orang-orang akan diam.”

“Diam karena lelah atau diam karena lupa?”

“Diam karena melihat saya tetap berdiri,” jawab Nayla tenang.

Fadly terdiam. Diam karena kagum.

Namun di balik semua itu, Laras tidak tinggal diam. Ia melihat Nayla bersinar kembali membuatnya gila. Ia tak tahan melihat wanita yang dulu ia injak kini disanjung, dimuliakan, bahkan dijadikan ikon perempuan tangguh.

Ia pun mendatangi salah satu wartawan infotainment dan membayar untuk membuat artikel eksklusif.

Judulnya: “Mantan Istri Direbut Kembali? Kisah Nyata Arvan - Nayla - Laras yang Penuh Luka!”

Artikel itu memuat foto-foto lama Nayla dan Arvan, potongan status media sosial yang sudah lama dihapus, dan narasi manipulatif yang menyudutkan Nayla. Artikel itu cepat menyebar karena mengandung sensasi dan drama.

Keesokan harinya, kantor Nayla didatangi wartawan.

“Bu Nayla, betulkah Anda masih menjalin hubungan diam-diam dengan Pak Arvan?”

“Bu Nayla, komentar Anda soal tuduhan sebagai orang ketiga dalam rumah tangga Laras?”

“Bu Nayla, apakah benar Anda ingin merebut kembali mantan suami Anda?”

Nayla hanya menunduk.

Namun tepat saat itu, sebuah mobil berhenti dan seseorang keluar. Arvan. Dengan langkah tegap, ia berjalan ke depan wartawan.

“Semua yang diberitakan adalah tidak benar,” ucap Arvan lantang. “Saya dan Nayla sudah bercerai secara sah, dan kami tidak menjalin hubungan apa pun sejak itu. Semua tuduhan terhadap Nayla adalah fitnah.”

Wartawan mulai berdesakan, mikrofon diarahkan ke wajah Arvan. Tapi pria itu tetap tenang.

“Saya yang bersalah di masa lalu. Tapi Nayla tidak pernah mencampuri hidup saya setelah kami berpisah. Jika ada pihak yang menyebarkan fitnah, saya siap membawa ini ke jalur hukum.”

Nayla terdiam. Arvan berdiri di sisinya bukan sebagai kekasih, bukan sebagai mantan suami yang ingin kembali tapi sebagai seseorang yang mengakui kesalahannya dan berani melindungi kebenaran.

Malam itu, Nayla menatap langit dari jendela rumahnya. Ada kelegaan, tapi juga ada kesadaran.

Luka itu masih ada. Tapi untuk pertama kalinya, luka itu tak lagi terasa seperti beban. Ia menjadi semacam kekuatan. Semacam pengingat bahwa ia pernah jatuh sangat dalam dan mampu bangkit tanpa menggenggam siapa pun.

Ponselnya berbunyi.

Pesan dari Fadly:

Jika dunia mulai menyudutkan, izinkan saya berdiri di samping Ibu. Bukan untuk menggantikan siapa pun. Tapi untuk memastikan Ibu tetap berdiri.

Nayla menatap layar cukup lama sebelum akhirnya membalas.

Terima kasih, Pak Fadly. Tapi saat ini... saya hanya butuh berdiri sendiri. Biar luka ini menemukan tempatnya sendiri untuk sembuh.

1
Mamah dini
raka atau arvan
Mamah dini
mudah2an pilihanmu yg sekarang ada benarnya nay, jgn diam kalau GK di anggap
Mamah dini
mampir thor, kasian kmu nay , semoga kedepan nya kmu bisa bahagia sm orang yg benar2 mencintaimu menghargaimu dn melindungimu, semangat terus nay .
yuliaw widi: Aamiin, Makasih Mamah dini 🤍 sudah mampir dan ikut merasakan luka Nay.
yuliaw widi: Aamiin, Makasih Mamah dini 🤍 sudah mampir dan ikut merasakan luka Nay.
total 2 replies
Dâu tây
Baca ceritamu bikin nagih thor, update aja terus dong!
yuliaw widi: Terima kasih! Tenang, update-nya bakal lanjut terus kok 🤍
total 1 replies
Jennifer Impas
Wow, aku gak bisa berhenti baca sampai akhir !
yuliaw widi: Makasih! Senang banget ceritanya bikin kamu terus baca 😍
total 1 replies
mr.browniie
Menggetarkan
yuliaw widi: Terima kasih banyak, senang sekali bisa menyentuh hati pembaca 🖤
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!