Annisa Dwi Az Zahra gadis periang berusia 20 tahun yang memutuskan ingin menikah muda dengan lelaki pujaannya yang bernama Rian Abdul Wahab, namun kenyataan pahit harus diterima ketika sebuah tragedi menimpanya.
Akankah Nisa bertemu bahagia setelah masa depan dan impiannya hancur karena tragedi yang menimpanya?
"Kini aku sadar setelah kepergianmu aku merasa kehilangan, hatiku hampa dan selalu merindukan keberadaanmu, aku telah jatuh cinta tanpa kusadari" Fahri
"Kamu laki-laki baik, demi kebaikan kita semua tolong lepaskan aku, karena bertahan pun bukan bahagia dan pahala yang kita dapat melainkan Dosa" Nisa
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 𝐈𝐩𝐞𝐫'𝐒, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
Rian membuang nafas secara kasar, kemudian Ia kembali menghidupkan mesin mobilnya dan langsung melaju menuju arah jalan ke kantornya. Ia memacu kendaraannya dengan cepat karena mengejar waktu masuk kantor yang tinggal tersisa beberapa menit lagi, Untungnya jalanan tidak sepadat di ibukota.
Bersyukur sampai ditempat kerjanya tepat waktu cuma tidak ada jeda untuk rehat. Ia langsung berkutat dengan beberapa berkas yang harus diselesaikannya sebelum berangkat ke Surabaya.
Ia telah mengajukan cuti 2 kali dalam 2 bulan berturut-turut, dengan syarat pekerjaan yang semakin meningkat karena banyak yang harus diselesaikan untuk diserahkan kepada atasannya sebagai bukti tanggung jawab profesionalnya, mengambil cuti tanpa mengabaikan pekerjaan.
"Eitttt. Aura calon pengantin makin bersinar, makin hari makin cling aja. Awas jangan cuma wajah yang perawatan tapi benda pusaka juga harus sering dirawat biar bugar dan strong pas hari H. hahaa."
Andi yang baru masuk ruangan tertawa sendiri setelah menggoda Rian yang hanya menanggapi dengan melemparkan bulpen kearahnya. Menjadi kesenangan dan hiburan tersendiri bagi Andi menggoda seorang Rian.
"Minum dulu nih. Jangan terlalu fokus nanti stress, bahaya kalau otak stres nanti mempengaruhi modal malam pertama. Burungmu gak mau berkicau." Sambil memberikan minuman kaleng pada Rian lagi-lagi Andi kembali tergelak menertawakan keabsurd-annya sendirii.
"Kampret. Bukannya bantuin malah bikin orang makin keder." Rian mendelik sambil membuka minuman yang baru Ia terima.
Hal yang sama pun terjadi diruangan Nisa, Ia jadi bahan ledekan teman-temannya tidak terkecuali Yuli yang dari tadi paling nyerocos nanyain gimana rasanya jadi calon pengantin.
"Ca. Kata orang yang mau nikah itu suka stres ya, emang benar?"
Yuli menanyakan kebenaran yang sering Ia dengar dari saudara - saudaranya ketika mau nikah dulu.
"Ada sih Teh. Tapi kalau aku lebih ke biasa aja. Mungkin orang lain banyak yang stres karena semua persiapan diurus sendiri, sedangkan aku semuanya yang ngurus ibu dan calon Ibu mertua sama Kak Rena juga." Nisa menjawab sejujurnya, Ia juga sama Rian sebenarnya mau mempersiapkan sendiri namun orang tua keduanya ingin mereka yang mempersiapkan dan meminta Nisa dan Rian fokus pada pekerjaan.
"Bersyukur Ca memiliki keluarga masih lengkap dan calon mertua perhatian." Bu Mira datang menimpali obrolan Nisa dan Yuli.
Sedangkan Yuli langsung menunduk sedih mendengar ucapan Bu Mira. Ia membayangkan nasibnya kelak karena sekarang saja sudah seperti tidak memiliki siapa-siapa kalau dalam keluarga.
Kedua orangtuanya selalu disibukkan dengan pekerjaan sehingga hampir tidak memiliki waktu untuk berkumpul, mereka bertemu hanya di meja makan itupun tidak setiap hari.
"Itu sudah hal yang lumrah Ca. Biasa menyerang para calon pengantin, apalagi mereka pasangan yang belum lama berhubungan dan saling mengenal. Ada 6 faktor penyebab stres yang menyerang para calon pengantin, Ca.
Pertama. Buat mereka yang memiliki konsep sendiri karena orang tua terlalu ikut campur, ingat. Itu buat orang - orang yang bercita - ingin mandiri dalam mempersiapkan pernikahan. Setiap orang berbeda pemikiran tergantung cara pandang pada suatu hal. Sedangkan kamu enak, sepemikiran sama keluarga dan pada siap membantu.
Dan terutamanya mereka memiliki waktu.
Rumitnya persiapan pernikahan sudah pasti menyebabkan stres. Apalagi mereka-mereka yang menggelar resepsi mewah.
Kedua, Faktor biaya. Tak jarang para pasangan rela menghabiskan banyak uang demi hasil yang maksimal. Bahkan melebihi dari biaya yang dianggarkan. Solusinya tetap jadi diri sendiri berjalan sesuai kemampuan. Ca, Mewujudkan pernikahan impian sah-sah saja. Namanya juga sekali seumur hidup, tapi harus menyesuaikan juga.
Ketiga, Berharap terlalu tinggi. Dan yang diharapkan tidak sesuai ekspektasi akhirnya kecewa dan itu sudah pasti menyebabkan stres. Solusinya, Selalu yakinlah dengan apa yang akan menjadi rezekimu. Baik itu materi maupun jodoh, itulah yang terbaik buat kamu.
Ke empat, Tiba-tiba ragu dengan pasangan atau ragu dengan diri sendiri. Karena takut kecewa dan mengecewakan. Itu juga hal yang wajar solusinya, Cintai pasanganmu karena Allah. Maka yang akan muncul dari hati yaitu ikhlas menerima kelebihan dan kekurangannya.
Kelima, Cemas dihari pernikahan. Karena momen sekali seumur hidup. Semua orang menginginkan hari bersejarah itu menjadi kenangan terindah, malah tidak berjalan sesuai rencana. Solusinya, Yakinlah bahwa niat yang baik atau niat ibadah akan selalu dipermudah. Awali semuanya dengan Bismillah.
Dan yang terakhir, Cemas soal malam pertama.
Kekhawatiran menghadapi malam pertama juga sering terjadi dan mengganggu para calon pengantin. Terlebih kalau kedua mempelai sama-sama tidak memiliki pengalaman soal se ks. Maka dari itu cari tahu tentang se ks itu seperti apa. Tapi awas salah kaprah. Mencari pengetahuan tentang se ks ingat itu! bukan mencoba ya!
Sekarang sudah banyak sumber-sumber terbuka yang menjelaskan apapun. Termasuk penjelasan tentang se ks.
Ingat Ca. Mencari tahu, mempelajari. Bukan mencoba!"
Panjang lebar Bu Mira menjelaskan ujian para calon pengantin menjelang pernikahan. Dan tidak hanya Nisa sang calon pengantin yang fokus mendengarkan tetapi Yuli juga.
"Maaf. Ibu tidak bermaksud menggurui. Ibu hanya berbagi pengalaman agar kamu mempersiapkan semuanya, terutama mental.
"Alhamdulillah Bu, Nisa senang memiliki bekal pengalaman dari ibu. Dan ibu memang guru hebat dalam segala hal.
Sekali lagi terimakasih banyak ilmunya."
"Kan aku juga jadi ikutan dapat ilmu. Sekarang sudah makin siap juga buat nikah." Yuli menimpali sambil senyum-senyum. Nisa bersyukur melihat Yuli sudah kembali ke mode cueknya setelah mendengarkan petuah Bu Mira, padahal tadi Ia sempat khawatir ketika membahas keluarga. Yuli seketika berubah murung.
"Yul. Kamu itu bukan siap atau enggak siapnya. Tapi masalahnya, ada calonnya enggak? Eh salah. Ada yang mau apa enggak sama cewek jutek macam kamu. Dan tahu gak kamu itu gimana? Kamu itu TI-KUS DA-RAT." Seloroh Dodi yang tiba-tiba muncul menghampiri para perempuan yang sedang asik berbincang serius.
Dodi adalah Guru paling tengil yang mengajar bareng Yuli dan Nisa. Ia mengajar pelajaran bahasa Daerah.
Dibalik wibawanya didepan para murid tersimpan sipat konyol dan tengil. Namun itu semua hanya fatamorgana, aslinya Ia laki-laki yang sangat peduli pada sahabat.
"Emang tikus darat apaan A?" Nisa terlebih dulu bertanya mewakili kepenasaranan Yuli dan Bu Mira.
"Wani piro?" Dengan wajah yang menyebalkan dimata Yuli, Dodi menjawab cepat pertanyaan Nisa.
"Iss. Aa serius!"
"Kampret. cepetan jawab! tikus darat apaan?" Yuli memelototkan matanya pada Dodi sambil menggeram kesal. Mode galak dan juteknya keluar seketika.
"Apa ya? Mau tahu aja, atau mau tahu banget?" Sambil mengetuk-ngetuk pipinya dengan jari, Dodi berlagak bingung. Akhirnya Yuli bangkit dari duduknya kemudian mendekat ke arah Dodi yang berdiri disamping kursi yang diduduki Bu Mira.
"Iya-iya. Aku jawab sekarang, tapi balik duduk lagi sana. Kalau mendekat malah gak bakalan aku jawab." Ancam Dodi pada Yuli.
"Iya gue duduk. Tapi jawab cepetan!" Yuli kembali ke tempat duduknya sambil mendelik.
"TI-KUS DA-RAT. TInggi KUrus, DAda RAta. Bwahahahaa."
Dodi tertawa terbahak-bahak menertawakan kalimat kepanjangan dari singkatan yang Ia karang sendiri buat bahan mengolok-olok Yuli, Sebagai cara menghibur sahabatnya yang Ia tahu tidak seberuntung Nisa.
Dodi mengetahui tentang kehidupan Yuli yang berkecukupan namun Ia dibesarkan tanpa kasih sayang dari orang tua, Dan juga Ia tahu kalau Yuli memendam rasa pada kakaknya Nisa, Yaitu Arman. Makanya Ia selagi diluar jam pelajaran dan tidak ada staf Madrasah atau guru lain selain Bu Mira, dan Nisa baik Dirinya maupun Yuli tidak pernah jaga image.
"Dodiiiii.... Awas kamu!" Yuli kembali berdiri hendak memberi pelajaran pada Dodi, Namun dengan cepat Dodi lari keluar dari ruangan sahabat perempuannya itu.
Sedangkan Bu Mira dan Nisa membuang muka menahan tawa.
"Gak usah ditahan! kalau mau ketawa ya ketawa aja." Yuli mendelikkan mata pada Nisa.
......................
NB. Readers yang Budiman penjelasan diatas tentang 6 faktor penyebab stres menjelang pernikahan, tidak murni dari pemikiran saya. Tapi sebagian besar saya dapatkan dari sumber terpercaya yaitu, Google 🤭
Tengil dalam bahasa gaul artinya, Tingkah atau perilaku yang menyebalkan.
Fatamorgana, adalah merupakan ilusi yang disebabkan oleh suatu atmosfer, dan artinya akan berbeda dengan penjelasan ilmiah tergantung kalimatnya.
KOMPAS.com - Fatamorgana merupakan ilusi optik yang disebabkan oleh kondisi atmosfer. Wujud dari fatamorgana biasanya berupa lapisan atau genangan air yang muncul di gurun pasir atau dijalan yang panas.
🍁🍁🍁
Ikhlas, bukan hanya tentang memberi, tapi juga menerima, menerima segala kekurangan dan berusaha membersamai dalam menyempurnakan kekurangan menjadi kelebihan
jagain fahri atuhhh
masih membanggongkan ceritanya😯