NovelToon NovelToon
Santriwati Tengil Untuk Gus Zindan

Santriwati Tengil Untuk Gus Zindan

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Riyaya Ntaap

menceritakan kisah cinta antara seorang santriwati dengan seorang Gus yang berawal dari permusuhan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riyaya Ntaap, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana

**

" Kangen diva " sisi duduk termenung di meja makan, sembari menunggu makanan mereka tiba. Ia menjadikan telapak tangannya sebagai penyangga dagu nya.

" Iyaa bah, ini padahal diva cuman liburan doang. Gimana jadinya kalo dia beneran pindah dari pondok pesantren ini, kita pasti bakalan nangis kejer. " Sahut Dila, sama seperti sisi.

Kayla hanya diam, mendengarkan keluhan kedua temannya. Ia duduk santai dengan kedua tangan yang di lipat didepan dada. Matanya menatap Dila dan sisi secara silih berganti, mengikuti alur pembicaraan yang bergantian.

" Ayok kita bujuk Gus Zindan. " Sisi tiba tiba saja menggebrak meja makan, membuat santriwati lain terkejut dan menatap ke arah meja mereka.

Dila menutup wajahnya dengan kedua tangannya, merasa malu karena tingkah sisi yang asal menggebrak meja. Sementara itu, Kayla hanya geleng geleng kepala saja.

" Bujuk dalam rangka apa? " Tanya Kayla, wajahnya benar benar kelihatan santai Tampa beban.

Di antara mereka berempat, hanya Kayla lah yang selalu tampil santai seperti tidak punya masalah. Sebenarnya bukan tidak punya masalah, hanya saja ia yang terlalu malas ambil pusing memikirkan masalah masalah yang menurutnya tidak penting.

Sama seperti Kayla, Dila pun juga kelihatan penasaran. Tadi ia juga ingin menanyakan hal yang sama, hanya saja sudah di dahului oleh Kayla.

" Kita bujuk Gus Zindan buat nikahin diva. Nah dengan begitu diva ga akan kemana mana, mama nya ga bisa Bawak dia keluar negri, dan kita ga akan terpisah deh sama dia. " Seru sisi asal, dengan pikiran jengkal nya

Dila yang baru saja menelan air putih untuk sekedar membasahi kerongkongannya, lantas tersedak mendengar perkataan absurt sisi. Kayla dengan cepat membantu menenangkan Dila dengan mengurut tengkuk Dila.

" Kamu ini ngide apaan sih "

" Ide bagus iniiii "

" Memangnya kamu pikir Gus Zindan bakalan mau? " Kayla menyahuti dengan datar. Ia cukup tau sedikit tentang Gus Zindan, tentunya dari orang dalam.

Sisi menggelengkan kepalanya pelan, ia juga yakin bahwa Gus Zindan pasti tidak akan mau mewujudkan ide gilanya itu, tapi apa salahnya berusaha.

" Kalo Gus Zindan ga mau, kita susun rencana aja biar mereka tetap nikah gimana pun caranya. "

" Caranya? " Dila dan Kayla menyahuti dengan kompak, mereka lantas saling memandang satu sama lainnya selama beberapa detik, kemudian kembali menatap pada sisi.

" Kita atur rencana yang buat mereka kayak kepergok ngapain gitu " sisi Menaik turunkan kedua alisnya.

Kayla langsung menyandarkan punggungnya pada badan kursi, ia sudah menduga ini.

Plak!

" Ngide yang waras waras aja, bisa kasus kita kalau ketahuan ngide gini. Emangnya kamu mau pake jilbab warna warni selama setahun? "

Sisi menyengir kuda, kepalanya pun lantas menggeleng pelan. Ia tentunya tidak ingin di hukum, apalagi dengan hukuman memalukan seperti itu.

" Yaudah kalo gitu kita bujuk aja dulu, siapa tau hoki. "

" Kayla aja yang ngebujuk "

" Kok jadi aku? "

" Kan Gus Zindan calon Abang ipar kamu. "

" Idih, najong "

Dila terkekeh kecil, matanya terus menatap pada Kayla yang langsung mendelik kesal padanya. Entah apa yang di maksud oleh Dila, Kayla pun bingung.

" Maksudnya apa nii? "

" Aku dapat info nii, katanya kamu lagi Deket sama Gus Alip. Bener kah? "

" Apa?! "

Dila langsung membungkam mulut sisi dengan beberapa lembar tidur. Di pelototi nya sisi yang membuat kehebohan. Mendapati tatapan tajam dari Dila, sisi pun ikut membalas tak kalah tajam. Ia kesal karena mulutnya di Sumpal oleh Dila dengan tisu.

Tiba tiba saja bik Ani datang dengan beberapa piring yang sudah berisikan makan malam mereka. Ketiga gadis itu sontak berterimakasih pada bik Ani yang telah mengantarkan makanan milik mereka.

" Jadi ucapan Dila tadi beneran atau borongan kay? "

Kayla memutar bola matanya dengan malas, ia paling malas menghadapi gosip gosip seperti ini, walaupun mungkin saja itu memang benar.

Kayla menggelengkan kepalanya, menyangkal apa yang sudah di ketahui oleh Dila. " Engga, itu gosip doang. Deket yang di maksud mungkin aja kayak kedekatan antara guru dan murid. Aku ga punya rasa sama sekali ke Gus Alip kok. " Ujarnya dengan enteng, kemudian melahap makanan nya.

" Ah masa sih? Ini dari orang dalam loh beritanya. "

" Mau dari orang dalem kek, atau dari Gus Alip sekalipun, aku ga perduli. Karna pada faktanya aku ga suka sama Gus Alip. "

Sisi dan Dila hanya mengangguk kecil, mengiyakan apa yang di katakan oleh Kayla Tampa banyak bicara lagi. Mereka pun pada akhirnya fokus menyantap makan malam.

**

" Kamu punya wedding impian ga div? " Tanya Gus Zindan iseng.

Saat ini mereka berempat sedang duduk di halaman depan rumah diva, hanya dengan menggelar sebuah tikar saja. Udara malam begitu segar, apalagi komplek perumahan diva memang termasuk yang jarang ada orang berlalu lalang jadi udaranya pun cukup segar.

" Ada "

" Apa itu? "

" Nikah nya ga pake gaun pengantin pada umumnya, tapi pake kostum Spiderman. " Diva tersenyum semringah membayangkan andai ia menikah dengan kostum aneh tersebut.

Ia dan suaminya nanti pasti akan sangat viral di tiktok, dan langsung menjadi artis karena keanehan yang dibuat pada hari pernikahan.

" Kenapa Spiderman? "

" Ya dari pada Hulk. "

" Kenapa ga Barbie? "

" Diva udah kayak Barbie, jadi ga mau pake tema Barbie. "

Azka langsung tertawa, ia mengacak acak jilbab diva hingga kelihatan tidak lagi rapih. Diva yang kesal lantas langsung memukul punggung lengan Azka dengan keras, membuat Azka terkejut.

" Aba aba dulu dek sebelum mukul. "

" Memangnya Abang pikir ini lagi lomba? Mukul pake aba aba. " Diva memutar bola matanya dengan malas, begitupun dengan Azka.

**

" Loh katanya semingguan "

" Iya Tante, kami juga mikirnya sampe semingguan. Tapi ternyata selesai lebih cepat, jadi Zindan sama Alip harus langsung balik ke pondok. Ada banyak hal yang mau di bahas sama kakek soalnya. "

" Ohh gitu ya.... Yaudah hati hati di jalan yaaa.... "

" Iya, Tante. Tanggal 17 nanti Zindan usahain buat datang, bahas perihal sesuatu yang udah Zindan Sampekkan ke Tante. "

Nadira menganggukkan kepalanya, ia akan menunggu iktikad baik Zindan. Hal yang dimaksud oleh Zindan tentunya soal melamar diva. Sebagai seorang ibu, Nadira pasti merasa bangga dan senang jika Ada yang mau melamar putrinya.

" Iyaa, Tante tunggu secepatnya ya, Zindan. Waktu Tante juga ga banyak. Kalau tanggal 20 kamu belum datang juga, Tante tinggal deh. Kamu datang lah ke Jerman. " Kata Nadira lembut, namun tegas.

Waktunya memang tidak banyak lagi untuk tinggal di Indonesia, ia memang sudah harus segera pindah demi bisnisnya yang begitu maju disana.

" Iya, Tante. Zindan usahain "

Nadira menganggukkan kepalanya. Azka dan diva Hanya diam saja sedari tadi, mereka sama sekali tidak tau apa yang di bahas oleh Zindan dan sang mama. Ini masih terlalu pagi untuk mereka langsung memutar otak.

Setelah itu Zindan dan Alip pun langsung berangkat pergi meninggalkan pekarangan rumah diva. Menyisakan diva, Azka dan sang mama saja yang masih melihat mobil Gus Zindan dan Gus Alip sampai begitu jauh.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!