NovelToon NovelToon
Gulungan Ombak Cinta

Gulungan Ombak Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Gadis nakal
Popularitas:1.4k
Nilai: 5
Nama Author: Ceyra Azaya

Musim panas sudah di mulai, dua wanita muda, Chai Tea dan Cherry memutuskan untuk pergi berlibur ke pulau, menikmati pantai yang indah.

namun bukannya mendapat liburan yang menyenangkan, keduanya malah dihujani banyak masalah yang membuat mereka berdua terjebak di pulau itu dengan cinta penuh misteri.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ceyra Azaya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23

[Jati Dirimu Yang Sebenarnya]

Cherry sudah berjalan meninggalkan desa dan kembali memasuki wilayah kota, tetapi ia masih terganggu disepanjang jalan dikarenakan Dylan terus saja mengikuti dari belakang. Tampaknya pemuda itu tak membiarkan Cherry pergi dengan tenang.

"Hei, bocah! Bukankah urusan diantara kita sudah selesai? Apa yang kamu inginkan dariku?" Tegas Cherry, menatap tajam.

"Apakah kamu ingin menagih uang taruhan itu? Oke... Aku akan memberikannya sekarang."

"Hah? Bicara apa kamu? Aku hanya berjalan biasa dan tidak mengikuti siapa-siapa." Sahut Dylan, mencoba berdalih sambil juga mengangkat bahu.

"Jangan berbohong! Aku akan memanggil satpam jika kamu masih berani mengikuti ku lagi!"

"Jangan galak seperti itu! Aku hanya ingin mengajakmu makan ke restoran di dekat sini." Ajak Dylan dengan ramah supaya Cherry berhenti kesal kepadanya.

"Tidak, terima kasih. Aku tidak menerima ajakan dari orang asing yang tidak tahu sopan santun sepertimu." Tegas Cherry kembali, berusaha menolak lebih sopan.

"Aku orang asing? Kamu sendirilah yang orang asing."

"Aku sudah lama tinggal di pulau ini dan sudah menjadi bagian salah satu penduduk desa." Sindir Dylan, sembari berjalan menuju Cherry.

Belum sempat bereaksi terhadap situasi, tiba-tiba Dylan menarik tangan Cherry dan membawanya pergi tanpa berkata apa-apa, sehingga Cherry dibuat terkejut dan mulai berontak untuk melepaskan tangannya yang dicekal erat oleh Dylan.

"Sialan! jangan menyentuhku!"

Cherry memberikan perlawanan secara berulang kali agar pemuda itu melepaskan dirinya, tetapi dia mengabaikan Cherry dan terus saja menariknya untuk berlari bersama tanpa henti.

Tak peduli meski Cherry berteriak sambil juga marah-marah kepadanya di depan umum dan menjadi bahan tontonan publik.

"Penjaga! Tolong aku! Dia berusaha menculik ku." Teriak Cherry pada satpam di depan toko, tapi tak direspon.

"Jangan diam saja! Bantu aku!" Ucap keras Cherry lagi, dan tetap saja diabaikan.

"Diamlah! Jangan membuat keributan! Aku saja denganku!"

"Tidak! Lepaskan sekarang!" Teriak Cherry lebih keras.

-----

Di restoran terbuka yang khusus di desain agar para pelanggan dapat melihat pemandangan alam, menyuguhkan latar belakang laut bagian selatan. Restoran ini begitu populer karena mampu menyajikan bermacam jenis kuliner seafood dari berbagai belahan dunia.

Di salah satu meja, Cherry duduk sambil menyilangkan kedua tangan. Dengan wajah cemberut, menyorot tajam pada Dylan yang telah menyeretnya datang ke tempat ini. Tapi, lirikan membunuhnya tak berpengaruh, Dylan membalasnya dengan senyuman penuh.

"Apa-apaan dia ini? Menyebalkan sekali senyumannya itu." Gerutu Cherry dalam benak.

"Lagipula kita tidak saling mengenal, tapi mengapa dia begitu tak tahu malu memaksa seorang wanita hanya untuk makan bersama."

Ia bukalah tipe wanita yang bisa digoda oleh pria hidung belang, dan sekarang seorang pemuda cukup berani mendekatinya. Kendati dia cukup tampan dengan fitur wajah Eropa, namun Cherry tak tertarik sedikitpun.

"Akhirnya aku menemukanmu, Cherry Neville "

Mendengar nama yang diucapkan oleh Dylan merupakan nama aslinya, sontak Cherry pun merasa tak wajar dikarenakan nama Neville sudah hilang sepenuhnya dari masa lalu, apalagi Cherry tak pernah memberikan tahu siapapun tentang nama itu.

Merasa tak wajar, berhadapan dengan seorang penguntit, Cherry pun bergegas pergi meninggalkan meja.

"Jangan pergi! Duduklah kembali, aku tidak ingin kamu salah paham." Cegat Dylan, dengan langsung meraih tangannya.

"Lepaskan! Aku akan melaporkanmu sekarang juga." Tepis Cherry secara kasar.

"Aku akan jelaskan. Kamu seorang youtuber, kan? Aku ini penggemarmu."

"Aku pernah membaca komentar dari seseorang yang mengatakan pernah menjadi temanmu masa lalu, karena itulah kalau nama belakangmu dahulu adalah Neville."

"Begitu, ya? Oke, aku percaya." Sahut Cherry duduk kembali ke kursi.

Percaya bukan berarti sepenuhnya mempercayai Dylan.

Dylan sering menonton acara makan-makan secara langsung yang Cherry lakukan. Ia juga sangat suka melihat potong pendek yang selalu di-upload oleh akun Cherry setiap hari tentang makan-makan ekstrim.

Setelah tahu bila Cherry selalu menerima tantangan makan dari kolom komentar paling teratas, Dylan pun tertarik dan mulai berlangganan.

Pertama kali, Dylan memberikan komentar untuk menyantap serangga goreng dan beberapa lama kemudian komentarnya dikabulkan, Dylan merasa senang, lalu mulai kecanduan menulis berbagai permintaan disetiap video yang diunggah.

Walau wanita itu tidak pernah memperlihatkan wajahnya dan hanya menunjukkan bagian mulutnya saja, tetapi Dylan masih bisa mengingat dan mengenali dengan jelas bibir wanita itu, yang kini ada dihadapannya, dia adalah Cherry.

Sesaat bercengkrama singkat, Cherry pun mulai terbuka dengan salah satu penggemarnya ini. Yang awalnya begitu curiga, berprasangka buruk kepada Dylan, sekarang Cherry mulai menurunkan kewaspadaan terhadap pemuda itu.

Cherry pun tahu siapa orang yang sering memberikan gift hingga berjuta-juta kepadanya dengan tantangan yang lumayan mengerikan. Masih teringat dengan jelas pada saat ia melakukan siaran langsung untuk memakan bola mata ikan tuna mentah.

Cherry beberapa kali muntah hanya memandangnya saja, pada akhirnya ia menyerah. Namun sang editor terus memaksa dan menekan Cherry agar memakannya karena mereka telah menerima gif yang lumayan besar.

Setelah hari itu Cherry sampai absen selama tiga hari tak membuat konten karena demam. Tubuhnya lemas, terbaring di atas kasur. Cherry masih merasa jijik telah ia menelan mata ikan itu sebab dirinya memiliki phobia terhadap mata.

Tetapi bagaimana pun juga memang begitulah cara ia bekerja dan mendapatkan penghasilan besar dengan cepat, meski demikian Cherry tak sebodoh itu untuk merusak tubuh sendiri hanya karena menerima tantangan dari pengikutnya.

Cherry tidak mau memakan sesuatu yang berbahaya dengan cara tak menanggapi komentar itu dan memilih makanan lain. Ia merasa tertarik dan penasaran dengan rasa baru sehingga suka mencoba berbagai makanan asing ke dalam mulutnya.

Tak berselang lama, beberapa pelayan datang membawakan makanan yang sudah dipesankan oleh Dylan. Sontak Cherry menjadi was-was kembali, dirinya tak tahu apa yang dengan direncanakan oleh pemuda itu.

Hidangan yang disajikan di atas meja adalah seafood cacing laut, gurita mentah, lobster hitam, dan beberapa macam jenis kerang, bahkan ada banyak seafood nyeleneh lainnya yang tampak asing seperti sarapan alien.

Cherry menatap nyalang, menukik tajam, terheran-heran pada hidangan yang ada dihadapannya. Kemudian memicingkan matanya ke arah Dylan yang hanya senyam-senyum sambil bertopang dagu.

"Dia memang sengaja mengajakku kemari hanya untuk mengujiku secara langsung. Lirik sekali."

"Tahu begini lebih baik pergi saja sejak awal." Desis Cherry, mendengus kesal.

Dylan menunggu dengan sabar, memandang ramah pada Cherry yang terus nyalang tajam kepadanya dan sesekali dia menatap hidangan dengan ragu, wajahnya tertekan, bahkan kesulitan menelan ludah.

"Apa yang salah, Cher? Bukankah aku telah memesankan seafood tanpa ada satupun mata?"

"Kenapa kamu tidak menyentuh makananmu?"

1
drpiupou
yah kah wong kamu cantik/Joyful/
drpiupou
kak paksanya kebanyakan /Grievance/
drpiupou
kak paragraf nya bisa di pecah aga kecil kak. supaya yang baca nggak capek matanya.

kadang pembaca bisa nggak jadi baca kalau paragraf nya sesak begini.


maaf yah kak, aku cuma ngasih sran
Ceyra Heelshire: makasih loh sarannya! aku perlu banget saran kek gini.
total 1 replies
Chae-yeong
lanjutt kak🤭
Nurika Hikmawati
ceritanya bagus kak... semangat terus ya
Shishio Makoto
Gak terasa waktu lewat begitu cepat saat baca cerita ini, terima kasih author!
Haris Saputra
Coba deh baca ini, jamin deh puas banget sama ceritanya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!