Raihana ayu,ibu muda berusia 25 tahun ini harus menerima kenyataan pahit.luka sayatan bekas oprasi caesarnya belum juga kering tapi harus menerima kenyataan pahit suami yg menikahinya 14 bulan lalu menjatuhkan talak 3 atas dirinya.dengan langkah gontai ia keluar bersama putri cantiknya yang baru berusia 45 hari.hana memilih menjauh,meninggalkan kota kelahirannya yang penuh dengan kenangan pait.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayra Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
langit danish maheswara
Hari ini sekolahku pulang lebih awal dari jam pulang kami biasanya.aku sudah mencoba konfirmasi ke kak salman,sopir yang papa tugaskan mengantar jemputku.tapi,chat ku hanya centang satu.entah kemana kak salman sampai ponselnya tidak aktif.
Aku sudah menunggu selama 30 menit tapi,kak salman belum datang juga .karena haus dan minum dibotol yang mbok nah siapkan sudah habis,aku izin ke security sekolah buat beli minum mini market yang ada di samping sekolah.
Baru saja mau masuk minimarket tangan ku dicekal oleh seseorang.dilihat dari seragamnya dia anak menengah atas,tapi sepertinya bukan dari sekolah yang sama denganku.
" maaf kak silahkan kalau mau duluan " aku memilih mengalah .malas saja membuat keributan.
" diem loe,ikut kita kalau mau selamat !" tanpa aba-aba aku digeret menjauh dari mini market.kulihat mereka lebih dari 7 anak.
" ais... Aku mau dibawa kemana ini kak dan buat apa ?" jengah juga aku lama-lama diseret-seret kayak sapi gini.
" diem loe,jangan kebanyakan cingcong !" rupanya mereka membawaku ke arah jembatan yang lumayan sepi.
" sorry kak,ini ada apa sih sebenarnya,kita tidak saling kenal lho ?"
" loe kagak perlu tau siapa gue " anak yang tadi menyeretku tiba-tiba mendorong tubuhku dengan keras.tak pelak aku tersungkur.aku berusaha bangun.
" serahin hp loe " malak ini ceritanya.
" buat apa ?" ku pancing mereka dan hasilnya tas ku direbut paksa.bahkan salah satu dari mereka mendaratkan satu pukulan ke pipi kiriku.ugh.....nyerinya.
" loe semua lama-lama ngeselin ya.gue dari tadi diem bukan karena takut.cuma malas aja meladeni brandalan berseragam siswa macam kalian."
Perkelahian pun tak dapat ku elak.mau tak mau aku hadapi mereka.ada untungnya papa maksa aku ikutan les bela diri. 3 diantara mereka berhasil aku tumbangkan.
Cukup lama aku meladeni mereka.sayang selain kalah jumlah aku juga kalah postur.lama-lama tenagaku habis.akhirnya aku mulai kewalahan.punggungku terasa nyeri,setelah salah satu dari mereka menendangku.aku tersungkur dan itu membuat mereka semakin mengila.
Beruntung ada seorang perempuan berteriak.mereka yang sedang mengeroyokku pun tunggang langgang dibuatnya.
Jangan tanya bagaimana tubuhku,aku bahkan sempat berfikir tak akan selamat kali ini.
Perempuan itu mendekat kearahku.beliau mengusap sudut bibirku yang berdarah.lembut sekali tangannya,suaranya pun demikian.hatiku bahkan sampai bergetar karenanya.
Di sela-sela aku menikmati rasa sakit ini,aku melihat raut cemasnya beliau.beliau bahkan berteriak minta tolong sembari menangis.begini kah rasanya ada yang mengkhawatirkan kita.
Beliau masih tidak putus asa,meskipun tak ada satu pun yang mau memberikan pertolongan.mungkin ini memang saat terakhirku,tak apa setidaknya aku pernah merasa disayang.
Entah bagaimana ceritanya beliau tiba-tiba kembali bersama seorang bapak-bapak.dengan susah payah keduanya membawaku masuk kedalam mobil.
" kamu sabar ya,sama pak sopir dulu ya?" ucapnya sembari mengusap lembut pipiku.lagi-lagi hatiku bergetar.begini kah rasanya di sayang.
" ma... Langit mau sama mama." kuberanikan diri memangilnya mama.beliau terlihat terkejut,tapi tak ada sedikitpun ekspresi marah.
" langit takut...!" ya aku benar-benar takut.takut kalau aku tak dapat lagi merasakan kasih sayang ini.
" iya nak nanti ketemu dirumah sakit ya.tante bawa motor soalnya."
walau tak menyebut dirinya mama,aku tau beliau tulus khawatir dengan kondisi ku saat ini.aku mengalah,kuangukkan kepalaku.
Kupikir ucapan beliau tadi hanya sebatas untuk menenangkanku.rupanya beliau benar-benar mengikutiku sampai rumah sakit.bahkan beliau menggenggam anganku sampai akhirnya aku masuk kedalam IGD. setelah itu semua terasa gelap.mungkin aku tak sadarkan diri.
Entah berapa lama aku tak sadarkan diri.jujur sangat merasa bersyukur saat aku bangun hal pertama yang aku rasakan adalah usapan lembut wanita yang entah kenapa mulutku begitu ringan memanggilnya mama.beliau menyakan kondisiku.
Baru ku tau beliau bernama mama hana.usai kami sedikit berbicara dan berujung beliau mengijinkanku memanggil mama,berakhirlah dengan pelukan hangat ditubuhku.ugh....nyamannya.
Aku terkejut saat dokter datang memeriksaku,ternyata yang datang om askara teman baik papa.bahkan mungkin tante alina pun ada disini.beruntung om askara meminta mama hana keluar.
" please om,jangan bilang papa.papa bisa marah dan hukum langit kalau tau langit begini."
" tapi..."
"please om tolong langit kali ini aja.om tau kan papa pasti marah tanpa mau mendengar penjelasan langit."
" dan tolong om pura- pura tidak kenal langit ?"
" why.....?"
" pokonya lakukan saja om dan tolong izinkan langit pulang sekarang juga."
" tidak bisa langit,kamu harus rawat inap !"
" lalu akan ketahuan papa ?"
" ya udah,trus kamu mau tinggal dimana ?"
" aku akan ikut mama hana pulang om." om askara mengeleng.
" ya sudah kalau itu mau kamu "
" sekarang om periksa dulu ya ?"
"iya om,sebelumnya terima kasih om " beliau menganguk.
Setelah aku dizinkan pulang.ku coba ijin untuk ikut mama hana pulang.ngelunjak bukan.
Buat apa pulang,paling cuma mbok nah sama om angga yang memperhatikanku.papa....agh papa pasti sibuk sama perusahaannya. buat apa pulang.