Di seluruh alam semesta ini banyak sekali mahkluk hidup, termasuk manusia. Tapi ini bukan tentang kisah manusia melainkan kisah sang NPC Dewa yang berkelana ke berbagai Dimensi dan bertemu banyak makhluk hidup, YA anda tidak salah baca! Disini memang akan menceritakan NPC Dewa.
Kisahnya berawal dari dimensi (dunia) para dewa mulai hancur gegara kekuatan misterius yang membuat retakan besar dan banyak di dimensi para dewa.
Bagaimana para dewa bisa mengembalikan dimensi mereka menjadi utuh kembali?
Segera baca novel ini untuk mendapatkan lanjutannya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AHMU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PERTUNJUKAN YANG BAGUS!
*Ditempat Vio Berada*
Setelah vio meninggalkan para kloningan nya, dia bersantai di kejauhan sembari memakan biji-bijian bunga matahari sambil menikmati pertunjukan yang bagus.
"BAGUS! Lanjutkan ^~^"
*kembali ke kloning*
Kini kloning vio yang biasa saja akan melawan naga yang berubah menjadi anak remaja laki-laki.
Mereka berdua berhadapan sembari memberikan tatapan tajam.
Keheningan dan kewaspadaan menimpa keduanya.
Dengan putaran yang lambat bola rumput kering(Tumbleweed) menambah suasana menjadi lebih menegangkan.
Kloning vio si biasa saja bersiap mengambil sesuatu dari kantong celananya bak film koboi mengambil pistolnya.
Jari jemari yang bersiap mengambil, mulai menunjukkan gerakan meremasnya.
"Apa yang kau lakukan?" Karena bingung apa yang diperbuat si biasa saja, dia pun bertanya dengan heran.
"Entahlah,... badanku seperti bergerak sendiri."
"Dasar aneh."
Mereka hanya diam tak bergerak, seakan menunggu sesuatu.
*beberapa detik kemudian*
Dan waktu yang dinanti pun bermula jua.
Mendadak jatuh dari dahan pohon sebuah ranting pohon yang menandakan dimulainya pertarungan.
Dengan cepat si remaja naga (sebut saja naga kecil) berlari secepat kilat.
Si kloning vio biasa saja (sebut saja klon npc) juga dengan sigap menyilangkan tangannya kedepan untuk menjadi tameng.
Naga kecil memukul bertubi-tubi di seluruh tubuh klon npc.
Klon npc hanya bisa terdiam membiarkan tubuhnya dipukuli sambil menunggu momentum.
Dan tak lama berselang si naga kecil berhenti sejenak untuk menarik nafas. Dan di saat itu juga klon npc menginjak kaki naga kecil.
Dengan pukulan kuat klon npc terus memukul satu titik, yaitu dada naga kecil. Naga kecil tak bisa menangkis ataupun melindungi dadanya itu.
Pukulan akhir klon npc yang begitu kuat sampai-sampai membuat naga kecil terlempar jauh dengan telapak kaki yang hilang karena masih di injak klon npc.
Naga kecil hanya bisa tergulai lemas tak berdaya ditanah. Darah segar keluar dari mulutnya dengan deras.
Penglihatan yang mulai buram, naga kecil melihat dari kejauhan sesosok bayangan buram menghampirinya.
Sesosok itu sampai kepadanya dan berkata sambil berekpresi kecewa.
"oh astaga! Kukira akan menjadi pertarungan yang sengit. Hah!!! Ternyata berakhir secepat ini............. Yaaaa sudahlah, lebih baik aku sembuhkan lalu tinggalkan."
Setelah mendengar hal itu si naga kecil pun hilang kesadaran.
*beberapa jam kemudian*
Setelah waktu yang lama akhirnya naga kecil sadar lalu bangun dari tempatnya hilang kesadaran.
Suasana sunyi saja lagi yang bisa dirasakan naga kecil. Dia berjalan perlahan sembari melihat hasil dari pertarungannya melawan kekuatan absolut yang tidak bisa ia lawan.
Waktu pun berlalu dengan si naga kecil yang masih menjadi wujud manusia, dia hanya bisa mencari kota atau desa terdekat untuk dia tinggali sementara.
********
*Dibawah Air Terjun Yang Tiga Kloning Saat Ini Berada*
"Hahhh! sangat mengecewakan yah si naga kecil itu!" tanya si klon muka coretan.
"iya, kau benar! Sungguh mengecewakan!" ucap kloning tantrum.
"Heee! Bukannya kau tadi berteriak ketakutan ya?" Balas kloning muka coretan.
"Ketakutan? Bukan....... Itu tadi cuma teriakan bersemangat saja." Jawabnya sambil memalingkan wajahnya.
"hmmm!!! Benarkah?" Tanyanya dengan sedikit nada ragu.
"Kalau tidak percaya, ya sudah! Untuk apa aku terus membela pada orang yang tidak percaya."
*flash back*
Pukulan kuat dari naga kecil telah melemparkan si tantrum sejauh belasan kilo meter sampai di hutan lebat yang bahkan sinar matahari jarang terlihat.
Si tantrum hanya bisa terdiam ditempat sembari meminta pertolongan.
"heiiiiii! Apa ada orang?" Si tantrum penuh dengan ketakutan.
Gemericik dedaunan menambah suasana menjadi seram. Bunyi dari para hewan yang belum pernah dia dengar juga menambahkan efek yang ngeri.
"Ibuuuuu!!!! Tolong akuuu!" Si tantrum merengek teringat Dewi kecantikan (walau tak pernah bertemu, tapi dia memiliki ingatan vio).
Karena rengekan si tantrum, hewan sekitar pun mendekati si tantrum.
Hewan yang seperti kelinci bertanduk, ikan berkaki, ular berkepala dua, dan lain sebagainya.
Hewan yang belum pernah ia lihat sebelumnya menjadi ngeri dan aneh. Dia berteriak minta tolong karena ketakutan.
Saking takut dan tantrum nya dia menangis, hewan-hewan malah jadi takut dan pergi meninggalkan si tantrum.