NovelToon NovelToon
VLINDERS

VLINDERS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Era Kolonial / Balas Dendam / Nikah Kontrak
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Reny Rizky Aryati, SE.

Maria bereinkarnasi kembali setelah kematiannya yang tragis oleh tunangannya yang mengkhianati dirinya, dia dieksekusi di kamp konsentrasi milik Belanda.

Tragisnya tunangannya bekerjasama dengan sepupunya yang membuatnya mati sengsara.

Mampukah Maria membalaskan dendamnya ataukah dia sama tragisnya mati seperti sebelumnya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reny Rizky Aryati, SE., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 22 TAK SENGAJA MELIHAT MEREKA

Rexton membawa Maria pergi menuju kembali ke mobil namun rupanya Paul telah menyusul mereka keluar dari area rumah makan.

Terlihat dari arah kejauhan, mobil daimler warna hitam sedang bergerak lambat mendekati mereka berdua yang sedang berjalan di trotoar.

Rexton segera mengajak Maria masuk ke mobil tapi langkah kakinya terhenti.

Tatapannya kini tertuju lurus ke arah dua orang yang baru saja turun dari dalam mobil dan berjalan menuju rumah makan sembari berpelukan.

Jantung Maria berdesir kencang saat dia menyaksikan dengan kedua mata sendiri tunangannya sedang menggandeng mesra Haven, sepupu perempuannya.

Dunia Maria sekejap runtuh, harapannya tentang reinkarnasi yang dianggap oleh Rexton sesuatu hal mustahil namun kenyataannya kini, dia melihatnya sendiri bahwa dia tidak berhalusinasi. Dan reinkarnasi itu benar-benar terjadi padanya, buktinya Prinsen memang berselingkuh dengan Haven.

Maria mencengkram kuat-kuat lengan Rexton karena dia merasakan dirinya limbung dan pijakan kedua kakinya mendadak lemah.

"Maria..., kau baik-baik saja", ucap Rexton bereaksi ketika melihat Maria kehilangan keseimbangannya.

Maria tidak mendengarkan ucapan Rexton, tanpa sadar dia berjalan mengikuti Prinsen dan Haven.

"Maria...", kejar Rexton.

Maria tersentak kaget saat tangannya ditarik oleh Rexton hingga berbalik arah menghadap ke depan.

Dari arah depan, tampaknya Prinsen mendengar nama Maria disebut, dia segera memalingkan muka ke arah belakang.

Namun yang dilihatnya adalah seorang laki-laki berseragam militer sedang memeluk seorang perempuan.

Prinsen hanya tersenyum simpul saat melihat pemandangan mesra itu lalu dia melanjutkan langkah kakinya kembali menuju rumah makan.

"Kau baik-baik saja ?" bisik Rexton mengulangi pertanyaannya dan masih memeluk Maria.

"Ya, Rexton, aku baik-baik saja...", sahut Maria agak kecewa.

"Kenapa kau berjalan ke arah rumah makan, adakah barang yang tertinggal disana ?" tanya Rexton.

"Ti-tidak, hanya saja aku seperti melihat tunanganku bersama wanita lain, sahut Maria sembari menjauhkan dirinya dari Rexton.

Rexton segera mengalihkan pandangannya ke arah rumah makan di depannya, tapi dia tidak melihat siapa-siapa disana.

"Mungkinkah Maria berhalusinasi lagi ?" batinnya cemas.

Rexton yang tadinya tidak begitu peduli pada Maria, dia mulai menaruh rasa simpatinya terhadap perkembangan mental Maria.

"Maria, mungkin kau salah lihat, tidak ada orang lain disini selain kita", ucapnya.

"Ta-tapi aku melihatnya dengan kedua mata sendiri kalau aku melihat Prinsen sedang menggandeng erat Haven..., dia sepupu perempuanku", ucap Maria.

"Apa kau yakin itu ?" tanya Rexton.

"Yah ! Aku sangat yakin dengan yang aku lihat !" sahut Maria sembari menganggukkan kepalanya cepat.

"Coba kau tenangkan diri dulu sebelum yakin kalau memang yang kau lihat itu mereka", kata Rexton.

Rexton kembali mengalihkan pandangannya ke arah rumah makan, memang keadaan rumah makan itu tidak dapat terlihat jelas dari arah luar tanpa masuk kesana maka tidak tampak apa-apa di dalam sana.

"Aku akan melihat ke dalam rumah makan dan memastikan apa benar Prinsen di dalam", ucapnya lalu berjalan pergi.

"Rexton...", panggil Maria.

Rexton berbalik arah dan berhenti seraya menatap ke arah Maria.

"Ya, Maria...", jawabnya.

"Berhati-hati lah dan jangan sampai ketahuan", ucap Maria.

Rexton membalas dengan anggukkan kepala lalu berkata.

"Kembali lah ke mobil dan tunggu aku di dalam mobil, aku akan kembali cepat !" pinta Rexton.

"Ya...", sahut Maria seraya memandang sendu ke arah punggung Rexton.

Rexton melanjutkan langkah kakinya kembali ke rumah makan yang tadi dia kunjungi bersama Maria.

Sebenarnya dia sangat malas, untuk kembali kesana, tapi demi Maria, dia pun rela melakukannya, hanya untuk menyenangkan hati Maria.

Rexton mempercepat langkah kakinya disaat dia kembali ke rumah makan, dia bertemu pelayan tadi.

"Kompeni sialan, aku bertemu lagi dengan pelayan itu", gumamnya seraya berjalan masuk.

Tampaknya pelayan rumah makan itu mengetahui kedatangan Rexton, dan dia terus saja memperhatikan gerak-gerik Rexton.

Rexton mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan.

"Mencari siapa ?"

Tiba-tiba seseorang menyapanya dari arah samping kanannya, sontak saja Rexton bereaksi cepat seraya menoleh ke arah suara itu.

"Kutu kampret ! Dia lagi yang datang !" batin Rexton sembari menarik kursi lalu duduk.

Rexton melipat kedua lengannya ke depan dadanya sembari berkata.

"Aku tidak mencari siapa-siapa disini, hanya saja aku ingin memesan menu makanan lainnya di rumah makan ini", sahutnya dengan sikap santai.

"Akan saya ambilkan daftar menu makanan di rumah makan ini sehingga anda bisa memilihnya sendiri", sahut pelayan itu.

"Ya, baiklah, tolong ambilkan daftar makanan kepadaku", kata Rexton.

"Siap...", sahut pelayan rumah makan sembari mengangguk cepat.

"Tunggu dulu, aku ingin memesan jenevar selagi menunggu kau kembali, bisakan aku memesan satu botol jenevar untuk kubawa pulang", kata Rexton.

"Baik, akan saya ambilkan sesuai pesanan anda, tapi saya mau bertanya terlebih dulu pada anda", kata pelayan itu.

"Ya, silahkan...", jawab Rexton.

"Mana yang terlebih dulu saya antarkan kepada anda, daftar menu makanan atau pesanan jenevar ?" tanyanya.

"Ambilkan dua-duanya !" sahut Rexton.

"Kalau begitu silahkan anda tunggu beberapa menit lagi dan saya akan datang dengan membawa pesanan yang anda minta", kata pelayan rumah makan.

Rexton hanya melirikkan matanya ke arah tanda pengenal yang dipakai oleh pelayan rumah makan.

Tertera nama pelayan rumah makan itu dengan sangat jelas yaitu bernama Boris.

"Baiklah, Boris tunggu giliranmu nanti, sekarang aku masih repot dengan pria bernama Prinsen...", batin Rexton.

Rexton sekali lagi mengedarkan pandangannya ke sekitar ruangan rumah makan yang mulai ramai pengunjung tapi sangat mudah menemukan keberadaan Prinsen dan Haven.

Rupanya Rexton telah memilih meja makan yang tepat untuknya karena jarak tempat Rexton duduk dengan meja makan yang dipilih oleh Prinsen hanya dipisahkan oleh satu meja makan.

Rexton sendiri duduk tepat di belakang mereka sehingga suara Prinsen dan Haven jelas terdengar.

"Aku sudah muak dengan sandiwara ini, kapan kau mengakhiri hubunganmu dengan Maria, aku sudah letih, Prinsen", ucap Haven.

"Bersabarlah, sebentar lagi pasti kami akan berpisah tapi kau jangan menyalahkanku soal itu jika nantinya perkebunan di Fort de kock diambil alih oleh Maria", kata Prinsen.

"Bagaimana itu bisa terjadi ? Mana mungkin, Prinsen karena kita membutuhkannya buat kelangsungan hidup", kata Haven.

"Karena kau terlalu menekanku maka tidak ada yang bisa kuperbuat, jika aku langsung memutuskan pertunanganku dengan Maria tanpa memindahkan aset perkebunan kopi atas namaku maka aku akan kehilangan segalanya", kata Prinsen.

"Sialan Maria, dia masih saja tidak ingin melepaskanmu padahal dia tahu kalau dirinya itu tamak", kata Haven.

"Jangan terlalu keras kalau bicara, sebutkan saja inisial saja, nanti orang-orang dari kerabat Maria dengar", pinta Prinsen.

Prinsen melirik cepat ke arah sekeliling ruangan rumah makan yang ramai oleh pengunjung.

"Berhati-hatilah, Haven !" ucapnya mengingatkan.

Haven tertawa pelan sembari mengerling cepat.

"Ya, Tuhan, Prinsen ! Mana ada kerabat dari Grand duke Herman mau keluyuran di rumah makan kecil seperti ini, tidaklah, mereka sangat menjaga privasi", ucapnya.

"Lantas kau sendiri bagaimana ? Kenapa kau mengajakku kesini bukannya kau adalah sepupu dari Maria ?" tegur Prinsen.

"Beda sekali lah, aku sengaja mengajakmu ke rumah makan ini karena aku sudah terlalu lapar dan hanya tempat makan ini yang paling dekat dari alun-alun kota", kata Haven.

"Ya, ya, baiklah, aku paham", sahut Prinsen. "Sedari tadi kau sibuk berbelanja sampai-sampai kau lupa waktu, Haven !"

Haven tertawa renyah lalu menjawab dengan manjanya pada Prinsen.

Terdengar suaranya yang merajuk genit serta sengaja dibuat-buat.

"Aku butuh uang lagi, ada pameran perhiasan yang digelar di gedung lelang besok, aku ingin datang dan membeli beberapa perhiasan disana", ucapnya.

"Bukannya kemarin aku baru saja memberimu uang dan sekarang kamu minta lagi, kau kemanakan saja uang itu, Haven", sahut Prinsen.

"Aku menghabiskannya buat berfoya-foya dan sebagian aku simpan di bank", sahut Haven.

Haven melirik kekasihnya Prinsen dengan hati-hati.

"Apa kau akan meminta uang lagi pada Maria ? Sebab aku butuh banyak uang untuk datang besok ke pameran perhiasan", ucapnya.

1
Tobatos Corp
rival terbaik
Dewi Anggya
enak donk bisa mnghilang setidaknya pas dlm keadaan mendesak atau Maria ingin menyelidiki sesuatu
Dewi Anggya
Maria bisa mnghilang karena cahaya itu...
Dewi Anggya
semoga kamu selamat Kliwon dn surooo 🤭 agak beraaaat tugasmuuu
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍
total 2 replies
Bianca Nadia
gua cinta ma lu thor
Bianca Nadia
keren sih👍
Bianca Nadia
gak tanggung tanggung nih saingannya perwira tinggi militer pulak dibanding empedu jobless kek prinsen gak sebanding
Bianca Nadia
kek dejavu gitu
Bianca Nadia
oh critanya nih tentang reinkarnasi
Kintamani Wee
💪
Reny Rizky Aryati, SE.: 💪💪💪💪💪💪
total 2 replies
Kintamani Wee
kek gimana ini
Dewi Anggya
Hiyaaaaaaat.....benturkan kepalanya prinsen Kedinding,ke meja,kelantai ,kemanapuuuun gk masalah Rexton 🤣✌🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: 🤣😂🤣😂🤣😂🤣😂
total 2 replies
Dewi Anggya
prinsen ini arogan sekaliiiii....
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍mantap sekali....👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Dewi Anggya
thoor maaf klo saya komen terus yaa🙏🏻
Reny Rizky Aryati, SE.: terimakasih 👍👍👍👍👍👍🎂
total 2 replies
Dewi Anggya
tuhhh dengerin Rexton bahwa apa yg di bilang Maria itu benar ...bkn halusinasi 🤭
Reny Rizky Aryati, SE.: 👍👍👍👍👍👍👍👍👍
total 2 replies
Kintamani Wee
wajar sih kalo dibilang durhaka kelewatan
Kintamani Wee
lah disentuh kamunya yang kabur mulu maria, gimana juga ketegasanmu sebagai bini
Kintamani Wee
lah rexton terjadi lah reaksi kimia rexton
Kintamani Wee
guys
Kintamani Wee
sedari main kejar kejaran mulu nih mereka kapan wik wik wiknya 😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!