Cinta terlarang antara Camilla dan Luis berakhir tragis setelah keduanya kembali dipertemukan. Sepuluh tahun yang lalu, hubungan mereka masih terjalin sebagai anak tiri dan ayah tiri. Sejalannya waktu mereka terpisah karena perceraian antara Anna dan Exel Luis Adam's karena ibu kandungnya Camilla mengkhianati cinta Luis. Mereka akhirnya dipertemukan kembali setelah Camilla beranjak dewasa namun perasaannya telah berubah yang tidak lagi menganggap Excel Luis sebagai ayah tirinya tapi lebih kepada seorang kekasih.
"Bagaimana perjalanan Camilla mencari ayah tirinya setelah 10 tahun mereka berpisah?"
"Apakah Camila sadar bahwa Excel Luis tidak lagi menganggapnya anak tiri namun seorang gadis yang ingin ia miliki seutuhnya?
"Ikuti kisah cinta mereka dalam judul Daddy Is Mine.."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Menikmati Senja
Hari kian merambah gelap. Suara burung-burung di atas sana terdengar riuh. Kawanan burung itu heboh menjurus ke arah laut untuk menangkap ikan. Seakan mereka sedang mengambil rejeki terakhir mereka untuk dibawa pulang.
Sementara di tepi pantai, dua orang anak manusia sedang menyelami rasa cinta mereka dengan gemuruh ciuman yang saling mengecap. Bahkan mereka tidak peduli sekitarnya karena suasana itu terlalu nikmat untuk dilewatkan.
Nafas Camilla terengah mengimbangi ciuman Luis yang sangat memabukkan dirinya. Menyadari jika mereka sudah tidak mampu lagi mengontrol gairah yang membuncah, Luis membawa masuk istrinya ke dalam mobil. Ciuman itu tetap bertaut. Hingga akhirnya Luis melepaskan bibirnya karena Camilla sudah duduk di jok mobilnya.
"Kita lanjut di kamar, sayang ok....!" ucap Luis seraya menyalakan mobilnya memasuki gerbang pintu parkir di mana kamar apartemennya berada. Wajah Camilla bersemu merah. Ia merasa bahwa ciuman yang Baru ia nikmati itu bukan ciuman pertamanya.
"Kenapa aku merasa kejadian ini seperti berulang?" Camilla berpikir keras namun setiap kali memaksa untuk mengingat sesuatu kepalanya berdenyut sakit. Luis menggenggam tangannya sambil satu tangannya menyetir.
"Apakah kamu mau kita berlanjut ke tempat tidur, sayang?" tawar Luis yang sudah tertutup kabut gairah.
"Dad. Aku belum pernah melakukannya. Bukankah itu sakit untuk pertama kalinya?" tanya Camilla malu-malu.
"Sayang. Ini terlalu tanggung. Daddy menginginkanmu," ucap Luis bersamaan dengan tibanya mereka di lantai kamar Luis.
Camilla mengigit bibir bawahnya membuat Luis makin gemas. Tidak berapa lama keduanya sudah berada di dalam unit apartemennya Luis. Ciuman itu kembali terjadi. Kali lebih brutal seakan keduanya tidak bisa lagi menunda kegilaan yang mereka dambakan selama ini.
Camilla yang awalnya menolak kini lebih mendominasi. Luis membiarkan Camilla melakukan tugasnya sebagai istri. Entah kapan baju mereka sudah terlepas dari tubuh mereka.
Luis menikmati setiap sentuhan lidah Camilla pada miliknya. Semuanya terasa amatir sebagai pemain pemula namun bagi Luis ini yang ia suka dari seorang gadis perawan yang hanya mengikuti naluri alaminya.
"Oh baby...! Terus sayang...!" pekik Luis yang merasakan dunianya tergantikan dengan surgawi kini.
Ia tidak tahan lagi untuk menerima kenikmatan yang diberikan istrinya. Kini gantian ia memanjakan milik Camilla. Setiap sentuhan dari Luis membawanya terbang ke alam nirwana.
Panggilan sayang disertai lenguhan dari Camilla membakar semangat Luis untuk mengeksplor tubuh gadisnya. Puas dengan pemanasan kini tiba saatnya mereka menyatukan tubuh mereka.
Nafas Camilla tertahan kala benda keras dan panjang itu memasuki inti bagian tubuhnya yang masih suci. Rasanya sangat sakit namun ia menahannya agar Luis tidak gelisah dan menunda lagi permainan ini.
"Camilla oh...!" pekik Luis membenamkan wajahnya di leher jenjangnya Camilla.
"Daddy....!" lirih Camilla yang terlihat berkaca-kaca.
"Maaf sudah membuatmu sakit sayang," ucap Luis lalu memagut bibir lembut itu dengan lembut.
Luis baru merasakan arti sebenarnya sebagai seorang suami yang mendapatkan wanita sempurna seperti Camilla yang menjaga kehormatannya sebagai wanita dewasa. Luis mengayun kan tubuhnya sambil mencumbui dada Camilla yang sangat disukainya.
"Sebut namaku, Camilla...!" pinta Luis saat kedua mengarungi kenikmatan yang tidak ingin mereka akhiri secepatnya.
"Luis...!" lenguh Camilla yang terlihat sudah berkeringat namun ia sangat menyukai permainan itu. Luis tersenyum melihat bagian seprei putih itu sudah dihias darah kesucian istrinya.
Tubuh jenjang nan mulus itu sudah acak-acakan ulah Luis di mana ada tanda kepemilikan nya. Sekitar tiga keduanya bergumul hingga akhirnya lelah itu datang bersamaan dengan pelepasan keduanya untuk kesekian kalinya.
...----------------...
Pagi tiba, sinar matahari pagi menganggu mata indah Camilla yang seketika mengerjap pelan. Tangan kekar Luis melingkari pinggangnya seakan melarangnya untuk beranjak.
"Mau ke mana sayang?" bisik Luis yang sedari tadi sudah bangun namun ia tidak ingin membuat gerakan agar tidak menganggu tidur istrinya.
"Daddy. Aku mau pipis," ucap Camilla lalu Luis segera bangkit.
"Ayo Daddy gendong...!" ajak Luis.
"Camilla bisa jalan sendiri. Camilla sudah kuat," ucap Camilla.
"Pengantin baru yang baru habis melewati malam pertamanya biasanya tidak bisa jalan," ucap Luis menggoda Camilla.
"Pengantin baru? Emangnya kapan kita menikah Daddy?" tanya Camilla terlihat serius.
Luis gelagapan sendiri. Ia buru-buru meralatkan ucapannya agar Camilla tidak bertanya lagi." Bagi Daddy jika kedua orang kekasih yang bercinta untuk pertama kalinya seperti pasangan pengantin baru," ucap Luis membuat Camila tersenyum.
"Issh Daddy....!" Camilla membuka tangannya dan Luis menggendongnya.
"Mau lagi, sayang?" tawar Luis namun Camilla mencubit lengan Luis terlihat malu.
"Biar kita nanti mandi sekalian ya...!" ajak Luis.
"Nanti Camilla tidak bisa jalan benaran, Daddy," ucap Camilla manja.
"Kan ada Daddy yang menggendong kamu, sayang," gombal Luis namun Camilla tetap saja menolak karena ia baru merasakan miliknya terasa sangat perih.
"Baiklah. Kita mandi saja lalu sarapan...!" ucap Luis yang harus menahan hasratnya untuk menggempur lagi istri kecilnya.
Mungkin terlalu nikmat pertama kali baginya membuat dirinya menjadi candu saat ini. Beberapa menit kemudian keduanya sudah terlihat segar dan mengenakan pakaian santai. Luis yang sudah lebih dulu memesan sarapan mereka di salah satu restoran hotel tidak jauh dari apartemen miliknya.
"Daddy. Katanya Daddy mau bawa aku ke rumah Daddy. Kenapa kita malah ke apartemen?" tanya Camilla melihat ke arah jendela di mana hamparan laut terlihat indah pagi itu.
"Daddy hanya ingin berdua denganmu di sini tanpa ada gangguan para pelayan. Daddy ingin puas menikmati kebersamaan kita," ucap Luis menatap wajah Camilla yang terlihat lebih cantik cantik dan segar pagi ini.
"Daddy. Kenapa aku merasa aku sudah pernah bercinta dengan Daddy," ucap Camilla.
Luis menarik nafasnya lebih dalam dan terlihat bingung menjelaskan kepada Camilla tentang apa yang terjadi pada mereka.
"Sayang. Jika kita pernah bercinta, Daddy tidak akan mungkin mendapati kesucianmu lagi. Buktinya kamu masih gadis saat kita bercinta semalam. Itu berarti kita baru bertemu untuk pertama kalinya setelah sekian lama kita terpisah," ucap Luis memeluk lagi tubuh Camilla.
"Mungkin hanya imajinasi aku saja sebelumnya. Mungkin aku terlalu merindukan Daddy," ucap Camilla tersenyum bahagia sambil menatap deburan ombak laut.
Tidak lama kemudian pesanan makan pagi Luis datang. Luis pamit untuk mengambil sarapan mereka di pintu utama. Sementara Camilla mengusap perutnya sambil berucap lirih.
"Semoga benih Daddy cepat tumbuh di rahimku. Tidak apa kalau kami melakukannya sebelum menikah," ucap Camilla.
"Sayang kita makan dulu. Oh iya kamu harus minum obatmu. Astaga sayang, apakah kamu baik-baik saja? Daddy lupa kalau kamu masih dalam proses penyembuhan," ucap Luis menatap wajah Camilla panik.
"Tidak apa Daddy. Obat dari sakit Camila adalah Daddy sendiri," ucap Camilla agar Luis tidak merasa bersalah atas percintaan panas mereka semalam.
"Benarkah? Kalau begitu, apakah boleh habis sarapan kita bercinta lagi, sayang?" goda Luis penuh hasrat.
jangan merusak kepercayaan org lain