NovelToon NovelToon
Reckless

Reckless

Status: tamat
Genre:Mafia / Time Travel / Romansa / Tamat
Popularitas:867.2k
Nilai: 5
Nama Author: Base Fams

Kesempatan kedua setelah bunuh diri karena ditinggal kekasihnya, Cloud Heaven lelaki 23 tahun ingin memperbaiki kesalahannya dimasa lalu dan mempertahankan kekasihnya namun siapa yang menduga ternyata banyak konspirasi dan manipulasi yang dulu tidak diketahuinya yang justru dilakukan orang-orang terdekatnya.
Cloud Heaven bukan bereinkarnasi tetapi 𝘵𝘩𝘳𝘰𝘶𝘸𝘣𝘢𝘤𝘬..

Stay tune with Thorball yg eksis dan narsis 😎🤣

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Base Fams, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CRYING

“Sometimes, crying is the only way your eyes speak when your mouth can’t explain how broken your heart is.” Unknown

****************

Alana semakin mempercepat langkahnya, memaksakan kakinya yang lemas untuk berpijak. Selama melangkah, Alana menahan buliran kristal yang mengenang di bilik maniknya, tapi apa daya buliran kristal itu tidak dapat dibendung lagi dan meluncur begitu saja.

Alana berlari. Sembari tertunduk, ia menyapu pipinya berkali-kali. Gadis yang berada dititik terendah itu tidak menghiraukan tatapan orang-orang yang melihatnya dan berbisik-bisik membicarakannya.... Saat ini, yang ia butuhkan waktu untuk menyendiri, dan mencari udara bebas untuk melegakan hatinya yang terasa terhimpit.

Bruggh...

"Astaga, ponselku." Ayden mengambil ponselnya yang terjatuh, sembari memeriksa sebentar alat telekomunikasi elektronik miliknya. "Ah syukurlah, tidak rusak." Imbuhnya, setelahnya ia menyelipkan benda pipih miliknya ke dalam saku celananya.

"Apakah kau terluka, Nona?" Ayden meluruskan pandangannya dan pada detik itu juga Ayden tersentak.

Lihatlah, bagaimana cara semesta mempertemukan mereka lagi. Kembalinya Ayden ke Philadelphia karena berkas proyek yang tertinggal, dan niatnya untuk menjemput adiknya seperti benang yang menghubungkan pertemuannya dengan sosok gadis yang kerap hadir di alam bawah sadarnya.

"Alana," bisiknya yang masih didengar gadis yang berdiri depannya. Ayden sempat-sempatnya tertegun memandang sosok gadis yang menyerupai bidadari itu. Ayden menghembuskan nafasnya, linggualnya terjulur membasahi bibir bawahnya dan mengunggis bibir untuk memastikan jika semua ini bukan mimpi.

Alana menyapu kembali pipinya, dan wajahnya terangkat. "Ka-kau.." Bibir yang dilapisi lipstick berwarna pink bergetar dengan kata-kata yang gagap. Wajahnya memerah, mata bagian atas turun ke arah bawah dan bagian sudut bibir sedikit turun.

Ayden menukik alisnya. Menilik wajah sendu Alana, membuat Alana tertunduk lagi. "Kau menangis?" tanyanya sambil meletakkan kedua tanganya di bahu Alana.

Tidak ada kata satupun dari bibirnya, Alana menyingkirkan tangan Ayden. "Kau tidak perlu ikut campur!" sergah Alana dengan tatapan dingin namun dibalik tatapan itu ada sebuah kepedihan. Ayden bisa menangkap hal itu.

Alana tersenyum sinis. "Kau bukan siapa-siapa ku, Tuan Ayden. Jadi please, jangan mengangguku." Ucap Alana lagi, kemudian ia memutar balikkan langkahnya dengan Ayden yang mengekorinya dari belakang.

Alana menyadari keberadaan Ayden yang berada di balik punggungnya, ia pun memutar tubuhnya. "Kenapa kau mengikutiku?"

"Sudah aku katakan jangan menggangguku, kau tidak mengerti hah!!"

"Aku mengkhawatirkanmu Alana."

"Kau tidak perlu buang-buang waktumu untuk memperdulikan ku! Perlu kau ingat, tidak ada ikatan apapun diantara kita, so bersikaplah sewajarnya." Alana mendorong tubuh Ayden agar menjauh, dan lagi Alana membalik tubuhnya.

Ayden meraih satu sisi lengan Alana. Dengan sekali hentakan, tubuh gadis itu memutar menghadapnya kembali.

"Lepaskan tanganmu brengsek!! Sebenarnya apa yang kau ingin kan?? menertawakan ku, hah?" bentak Alana, kedua manik yang dilapisi cairan bening itu semakin memerah, dan bergerak untuk menahan agar air matanya tidak tumpah.

"Stttsttt," Ayden meletakkan jari telunjuk diatas bibir Alana dan menekannya. "Kenapa kau berfikiran seperti itu tentangku?apa salahku? Hmm." keluhnya yang di hiraukan Alana.

Alana bergeming, ia menatap balik pria yang berstatus saudara laki-laki rivalnya, dan menepis jari Ayden yang tidak beranjak dari atas bibirnya.

"Katakan, ada apa denganmu?" Suara Ayden memelan, dan tatapannya yang berubah nanar sukses melunakkan hati Alana. Mendadak tubuh Alana melemas seakan-akan ada batu besar yang menindih tubuhnya. Alana tidak sanggup menatap lagi sepasang mata legam di depannya. Hingga ia memilih untuk memandang ke bawah.

Pria yang berdiri didepannya menarik tubuhnya ke dalam pelukan. Alana memejamkan matanya, membiarkan air mata keluar di antara pelupuk matanya.

"Menangislah jika tangisan membuat hatimu menjadi lebih baik."

Mendengar kalimat Ayden barusan, lantas membuat Alana menyembunyikan wajahnya di dadaa bidang Ayden. Dengan satu tangannya meremas sweater yang membalut tubuh pria itu, Alana meluapkan rasa sesak yang membungkus paru-parunya dan membiarkan buliran kristal itu kembali runtuh.

Untuk sesaat Alana melupakan jika pria yang memeluknya kini adalah saudara kandung rivalnya. Tidak dapat di pungkiri olehnya, dekapan Ayden begitu hangat dan Alana mencari ketenangan di sana.

Ayden masih bergeming, ia membiarkan Alana menuangkan kesedihannya dan menahan diri untuk tidak bertanya. Padahal ia ingin mengetahui penyebab Alana menangis.

Sungguh melihat Alana seperti ini membuat seorang Ayden tersiksa dan ia turut merasakan apa yang dirasakan Alana.

Merasakan tubuh Alana bergetar, Ayden semakin mempererat dekapannya. Tangan kekarnya bergerak keatas berikutnya turun, mengusap pelan punggung Alana. Rahangnya yang tegas menempel pada puncak kepala Alana, dan spontan Ayden mengecupnya.

Eeeeh mengambil kesempatan si Ayden ini... 😳😳😳 nakal ya!! LANJUTKAN... 🤣🤣

1
Be Mine
Mampir jg ka 🥰
Bundanya Pandu Pharamadina
OTW kita
Bundanya Pandu Pharamadina
terimakasih mbak Author sudah di ijinin baca marathon 👍❤
TAMAT
Bundanya Pandu Pharamadina
dgn harapan Ayah Cloud bisa di selamatkan
Bundanya Pandu Pharamadina
mbak Author bikin kejutan ngga tanggung² bikin pembaca emostis di bikin tergayung².
ahaayyyy hebat nih mbak Authornya bikin makin kita penasaran
Bundanya Pandu Pharamadina
kami pasrahkan nasib para pemain ada di tangan Authornya
Bundanya Pandu Pharamadina
deg degan tarik napas tahan.... cepetan Cloud selamatkan Ayah mu Cloud
Bundanya Pandu Pharamadina
semoga Cloud bisa bertemu dan menyelamatkan Ayahnya
Bundanya Pandu Pharamadina
Ayden sama Alana belum di halalin tapi masukin gool sekarepmu 🤭🤣
Bundanya Pandu Pharamadina
ikutan tarik napas buang hembuskan dan tarik lagi akhirnya plongggggh
Bundanya Pandu Pharamadina
misi Cloud semoga berhasil menghancurkan Chalk
Bundanya Pandu Pharamadina
antara Cloud dan Roti, mbak Author........
kita lebih memilih Roti untuk teman ngopi
🍞☕👍
Bundanya Pandu Pharamadina
kasihan Cloud tahunya Ayah-nya sudah meninggal , Ayah yg membela kebenaran akhirnya di sekap dan di siksa
Bundanya Pandu Pharamadina
Alana, biasanya benci jadi cinta
Bundanya Pandu Pharamadina
nyimak Cloud Hana ❤❤❤❤
Bundanya Pandu Pharamadina
Helder dirimu sungguh pebisnis yg kejam
Bundanya Pandu Pharamadina
Hana belahan jiwa nan ke bakalan ke bawa mimpi terus
Bundanya Pandu Pharamadina
Chalk ternyata ayahnya Petter
Bundanya Pandu Pharamadina
visual 👍❤
Bundanya Pandu Pharamadina
andai diriku punya abang, mungkin menyenangkan💕😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!