Klarissa anak kandung dari keluarga yang cukup kaya raya, namun sejak sepupunya datang dan di angkat sebagai anak angkat oleh kedua orang tuanya, Klarissa Tersisikan.
Kedua orang tuanya mengabaikan dan tidak peduli, saudara-saudara kandungnya, pacarnya bahkan sahabatnya tidak ada yang peduli pada Klarissa bahkan mengabaikannya.
Mampukah Klarissa hidup dalam keterabaian dari orang-orang terdekatnya??...
Apakah masih ada yang peduli pada Klarissa?...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadia Papendang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Pada saat masuk kelas semua siswa kelas 10-sastra 1 memandang Klarissa dan Bima pegangan tangan, Willy juga memandang Klarissa dan Bima "Ternyata kalian sudah resmi pacaran!" Batin Willy
Willy berdiri menghampiri Klarissa dengan membawa paper bag ditangannya "Klarissa... Ini aku kembalikan, maaf aku tidak bisa menerimanya!" Tutur Willy
Semua siswa dikelas sastra melihat kearah Klarissa dan willy b"Gue kan udah pernah bilang sama lo kalau lo nggak suka sama pemberian gue buang aja!" Ujar Klarissa
Willy diam memandang Klarissa "Tapi ini mahal Klarissa, sayang kalau dibuang!" Tutur Willy
Klarissa tersenyum "Ambillah lan... Gue ikhlas, lo harus Terima please... Agar gue nggak merasa bersalah!" Ujar Klarissa
Bima menatap Klarissa dan willy "Ck... Ngapain lo masih disini ambil!" Ujar Bima
Willy mengangguk lalu pergi dari bangku Klarissa dan bima, bima menatap lekat Klarissa "Apaan itu?" Tanya bima
Klarissa menatap bima "Sepatu... Aku menggantikan sepatunya yang dirusakin teman-temenmu!" Ujar Klarissa
Bima diam ada rasa cemburu dihati Bima melihat keperdulian Klarissa pada laki-laki lain, Klarissa menggengam tangan Bima "Aku nggak ada apa-apa sama dilan, aku cuma merasa bersalah!" Tutur Klarissa
Bima diam masih kesal pagi-pagi sudah dibikin cemburu oleh Klarissa, "Kenapa diam?" Tanya Klarissa
Bima tak merespon Klarissa, evelyn kedalam kelas Bima menarik tangannya "Bima... Gue pengen ngomong sama lo sebentar!" Ujar evelyn
Bima mengikuti evelyn karena tangannya ditarik, evelyn membawa Bima ke taman sekolah "Ada apa?" Tanya Bima
"Lo ada hubungan apa sama Klarissa?" Tanya evelyn
"Gue udah jadian sama Klarissa!" Jawab Bima
Evelyn tertawa "Tidak Bima... Lo dan gue udah dijodohin, baiknya lo putusin Klarissa sebelum perasaan lo terlalu jauh sama Klarissa!" Ujar evelyn
"Ck... Gue nggak setuju sama perjodohan itu!" Singkat Bima
Evelyn diam memandang lekat Bima "Kok lo tega sih ngehancurin mimpi gue!" Tutur evelyn
"Maaf evelyn... Tapi gue nggak bisa, gue sangat mencintai Klarissa!" Ujar Bima
"Tidak lo hanya obsesi sama Klarissa, lo dan gue udah dari kecil tumbuh bersama, dulu lo udah janji mau nikahi gue!" Ujar evelyn
"Kapan... Gue nggak merasa berjanji kek gitu ke lo!" Ujar Bima
Evelyn menatap Bima "Lo mau lihat buktinya!" Tanya evelyn
"Bukti apa evelyn... Lo jangan ngada-ngada!" Tutur Bima
Evelyn mengambil handphonenya lalu memutar video Bima dan evelyn kecil, evelyn mau pergi keluar negeri tapi Bima kecil menangis "Evelyn jangan pergi kita akan menikah... Kamu jangan tinggalkan aku!" Tangis Bima kecil
Evelyn menaruh handphonenya di sakunya kembali "Lo udah janji Bima!" Ujar evelyn
Bima tertawa "Itu gue nggak tau apa-apa evelyn, itu saat gue kecil!" Tutur Bima
"Tapi lo udah janji Bima... Lo harus menepati janji lo, gue nggak mau tau lo harus putusin Klarissa, setelah gue lulus saat lo kelas 11 nanti kita akan tunangan!" Terang evelyn
"Ck... Lo apaan nggak gue nggak mau!" Ujar Bima meninggalkan evelyn
Evelyn diam mengepalkan tangannya "Lo nggak berhak, nggak setuju... Gue dan keluarga gue nggak suka penolakan!" Gumam evelyn
Agnes menepuk bahu evelyn "Kalau lo mau Bima... Lo harus membuat Bima benci sama Klarissa!" Ujar Agnes
Evelyn menatap Agnes sekilas lalu pergi meninggalkannya "Kali ini lo nolak tapi gue yakin suatu saat nanti lo akan menerima saran gue!" Gumam Agnes
Klarissa diam dikelasnya menunggu bima lalu tak lama Bima datang duduk disebelah Klarissa "udah Ngomongnya?" Tanya Klarissa
Bima mengangguk, Bima masih diam sedangkan Klarissa mengambil handphonenya lalu melihat aplikasi novel dihandphonenya, matanya membulat melihat novel yang dibuatnya mempunyai banyak pembaca bahkan mencapai jutaan pembaca.
Klarissa tersenyum "Semoga novel gue sukses kalau perlu bisa difilmkan!" Gumam Klarissa
Bima menatap Klarissa "Ada apa senyum-senyum sendiri?" Tanya Bima
Klarissa mengalihkan pandangannya kearah Bima "Nggak ada!" Klarissa menaruh handphonenya karena ada guru yang masuk kelas
"Selamat pagi!" Ujar bu susi
"Pagi bu!" Ujar semua murid
"Ibu punya kabar gembira buat kalian!" Tutur bu susi
"Apa bu?" Tanya semua siswa
"Sekolah kita akan mengadakan camping!" Ujar bu susi
"Camping... Tumben bu?" Tanya siswa
Bu susi tersenyum "Iya sesudah ujian tapi!" Tutur bu susi
"Lama bu!" Ujar Bima
Bu susi tersenyum "Sedikit info buat siswa jurusan sastra, kita akan mengadakan pertunjukan drama musical dan ini akan disorot media, ibu harap kalian tidak mengecewakan jurusan sastra ini!" Terang bu susi
"Drama musical... Tumben sekolah ini mengadakan acara kek gini!" Gumam Bima
Klarissa menoleh kearah Bima "Emang dari dulu nggak ada acara kayak gini?" Tanya Klarissa
Bima menggelengkan kepalanya "Ibu sudah menulis nama-nama kalian yang akan ikut drama musical nanti pihak sekolah akan mengundang kedua orang tua kalian!" Terang bu susi
Deg
Klarissa tersenyum getir "Mungkin bik narti yang akan menghadiri acara nanti, mereka mana mau menghadiri acaraku... Sebaiknya gue nggak usah ngomong sama papa dan mama mereka nggak akan perduli!" Batin Klarissa
Semua siswa senang tapi Klarissa biasa saja karena Klarissa tidak berharap banyak pada kedua orang tuanya
"Ini daftar yang ikut drama musical, ibu bacakan Kinan, Rina, Gea, Hanun, Bima, Willy, Liem, Haikal, Nia dan Klarissa, kalian akan berkolaborasi dengan kelas sastra 2 dan 3!"
Ujar bu susi
"Ck... Kenapa gue ditunjuk padahal gue murid baru disini!" Gumam Klarissa
"Kamu pintar sayang makanya guru memilihmu!" Ujar Bima
Klarissa memandang Bima "Udah nggak ngambek lagi?" Tanya Bima
Bima diam "Kenapa diam, mau ngambek lagi?" Tanya buma
Bima memegang tangan Klarissa "Jangan perhatian ke cowok lain lagi... ngerti, aku cemburuan!" Tutur Bima
Klarissa tersenyum mengangguk "Maaf!" Singkat Klarissa
Bima mengangguk "Aku maafin!" Ujar Bima
"Baiklah kalau begitu kita mulai pelajarannya, sekarang buka LKS halaman 26-30 kalian kerjakan, ibu tinggal sebentar!" Ujar bu susi
"Baik bu!" Ujar dea
Mereka mengerjakan tugas yang disuruh bu susi, begitu juga dengan Klarissa dan Bima "Sudah!" Ujar Klarissa
Bima menoleh kearah Klarissa "Kok cepet?" Tanya Bima
Klarissa tersenyum "Terlalu mudah!" Singkat
Bima tersenyum "Kenapa kamu pindah kesini hummm, sekolah sana terfavorit!" Tanya Bima
"Kalau aku tetap sekolah disana, kamu nggak akan bertemu denganku!" Ujar Klarissa
Bima mengenggam tangan Klarissa "Syukur deh pindah kesini, serius nanya sayang... Kamu kenapa pindah ke sekolah sini, kamu dikeluarin?" Tanya Bima
Klarissa menggelengkan kepalanya "Aku yang minta dikeluarin!" Jawab Klarissa
"Lho kenapa?" Tanya Bima
"Disana nggak ada jurusan sastra, hanya IPA dan IPS!" Terang Klarissa
"Emang kenapa kamu pintar, kalau kamu masuk IPA cocok sayang!" Tutur Bima
"Sastra ada nyawaku!" Jawab Klarissa
Bima memandang Klarissa lekat "Cita-cita mu mau jadi apa?" Tanya Bima
"Penulis kalau kamu?" Tanya Klarissa
Bima tersenyum "Sutradara!" Singkat Bima
Klarissa tersenyum "Wah... Keren... ntar novelku bisa difilmkan dong, kan pacarku sendiri sutradaranya!" Ujar Klarissa sambil tersenyum
"Iya deh... Tapi harus dilihat dulu novelnya bagus nggak... Kalau novel tidak mengandung pesan moral aku skip apalagi kebanyakkan ada adegan eehhemmm... Nggak bisa membuat orang termotivasi!" Terang Bima
"Kok pintar sih!" Ujar Klarissa
Bimanmemegang kepala Klarissa "Ntar tau sendiri, ini calon sutradara!" Ujar Bima
Klarissa mengangguk "Plus calon suami idaman!" Bisiknya
Bima tersenyum menggelengkan kepalanya "Emang mau diajak nikah?" Tanya Bima
"Mau... Kapan?" Ujar Klarissa terkekeh
"Belajar dulu yang bener... Bukannya katamu masih dibawah umur?" Jawab Bima tersenyum
Klarissa mengangguk "Aku udah belajar yang bener tapi sayangnya masih dibawah umur!"
Ujar Klarissa
"Kalau sudah berumur?" Tanya Bima
"Mau nikahlah!" Jawab Klarissa
"Sama siapa?" Tanya Bima lagi
"Sama siapa ya... Yang pasti sama laki-laki yang mencintaiku!" Jawab Klarissa
"Lha aku mencintaimu!" Ujar Bima
"Ya... Aku mau menikah denganmu kalau begitu, tenang saja aku tungguin kok meskipun kamu nggak naik kelas!" Ujar Klarissa tertawa
"Eits... Aku pasti naik kelas kok, sekarang kan ada kamu... Aku pasti nikahi kamu!" Tutur Bima
Klarissa tersenyum "Kalau kamu nikahi cewek lain bagaimana?" Tanya Klarissa
Bima diam "Makanya kamu jangan pergi dari sisiku agar aku tidak menikahi cewek lain!" Jawab Bima
Klarissa mengangguk "Iya makanya kamu jangan menyuruhku pergi, kalau kamu menyuruhku pergi... Aku pergilah!" Ujar Klarissa
Bima menggenggam tangan Klarissa"Aku maunya kamu terus bersamaku... Jangan pergi... Jangan tinggalkan aku!" Ujar Bima
Klarissa mengangguk tersenyum "Cepet tulis tugasmu... Ntar bu susi marah kalau nggak selesai-selesai!" Ujar Klarissa
Bima tersenyum "Nyontek nggak apa-apa kan?" Tanya Bima
"Harus bayarlah... Didunia ini nggak ada yang gratis sayang!" Ujar Klarissa
"Iye deh nanti dibayar, pacarku emang mata duitan!" Tutur Bima
"Jadi perempuan harus realitis sayang... Nggak harus makan cinta kan?" Tutur Klarissa
"Iye deh...!" Ujar Bima