NovelToon NovelToon
Dewa Api Surgawi (Upper Realm)

Dewa Api Surgawi (Upper Realm)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Dan budidaya abadi / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: FA Moghago

Di tengah hamparan alam semesta yang tak terbatas, jutaan dunia dan alam berputar dalam siklus abadi. Dari yang paling terang hingga yang paling gelap, dari yang paling ramai hingga yang paling sepi. Namun, di balik semua keindahan dan misteri itu, satu pertanyaan selalu berbisik di benak setiap makhluk: siapa sebenarnya yang berkuasa? Apakah manusia yang fana? Dewa yang dihormati? Atau entitas yang jauh lebih tinggi, yang bahkan para dewa pun tak mampu melihatnya?

Pertanyaan itu memicu hasrat tak terpadamkan. Banyak manusia, di berbagai dunia, memilih jalan kultivasi. Mereka mengorbankan waktu berharga, sumber daya, dan bahkan nyawa untuk satu tujuan: keabadian. Mereka menghabiskan usia demi usia, mengumpulkan energi langit dan bumi, hanya untuk menjadi lebih kuat, untuk hidup selamanya. Jalan menuju keabadian bukanlah jalan yang mudah. Keserakahan, ambisi, dan iri hati menjadi bayangan yang selalu mengikuti, mengubah sahabat menjadi musuh dan mengubah kedamaian menjadi kehancuran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FA Moghago, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 22: Melintasi Lautan dan Perpisahan di Pelabuhan Timur

Beberapa hari kemudian, rombongan Zhong Li akhirnya tiba di Pelabuhan Angin. Tempat itu adalah pusat aktivitas yang ramai, dengan ratusan kapal berjejer, dari kapal nelayan kecil hingga kapal pesiar mewah. Suara tawar-menawar dan hiruk pikuk penjual dan pembeli memenuhi udara.

Xue Wei, sang pemandu, bertanya, "Tuan Zhong Li, kita akan naik kapal yang mana?"

Zhong Li tidak menjawab, hanya berjalan santai menuju sebuah kapal berukuran sedang yang tampak biasa saja. Ia langsung naik dan membayar ongkos. Melihat hal itu, Yun Fei, yang sedari tadi mengawasi, mendengus. Ia dan rombongannya berpisah, menaiki sebuah kapal yang jauh lebih besar dan mewah.

"Dasar bodoh," gumam Yun Fei kepada Lei Chen, kepala pengawalnya. "Dia melewatkan kesempatan emas untuk memiliki pengawal kuat seperti pemuda itu. Pemandu itu juga sama, dia benar-benar melewatkan kesempatan bagus."

Kapal mulai bergerak, meninggalkan Pelabuhan Angin. Butuh waktu berbulan-bulan untuk sampai ke benua seberang. Hari demi hari berlalu, kapal mereka berlayar melintasi lautan, menghadapi berbagai cuaca, dari hari cerah yang tenang hingga badai angin yang dahsyat.

Satu bulan kemudian, dari kejauhan, pegunungan mulai terlihat, menandakan bahwa mereka telah mendekati daratan benua timur. Kapal berlabuh di sebuah pelabuhan yang ramai. Zhong Li keluar dari kapal. Tidak lama kemudian, Wu Chen dan Xiao Yu menghampirinya.

"Tuan, kami akan berpisah di sini," kata Wu Chen, membungkuk hormat. "Terima kasih banyak atas kebaikan Anda."

Zhong Li hanya mengangguk. Xue Wei tersenyum. "Berhati-hatilah, semoga kita bertemu lagi," ucapnya. Xiao Yu memberikan hormat yang sopan kepada Zhong Li sebelum mereka pergi. Zhong Li kemudian berjalan, mencari kedai makan di sekitar pelabuhan.

Mereka akhirnya menemukan sebuah kedai makan yang ramai. Saat Zhong Li dan Xue Wei masuk, mereka melihat rombongan Yun Fei sudah tiba lebih dulu dan berada di kedai yang sama.

Melihat kedatangan Zhong Li dan Xue Wei, Yun Fei, yang diikuti oleh Lei Chen, menghampiri mereka. "Tawaranku masih berlaku," katanya, meletakkan tangannya di atas meja Zhong Li.

Xue Wei tersenyum. "Maaf, jawabanku tetap sama."

Yun Fei berbalik, wajahnya memerah. "Kamu akan menyesal!" ucapnya, lalu kembali ke mejanya. Zhong Li tidak bereaksi sama sekali, ia hanya duduk tenang. Setelah makanan datang, mereka mulai makan, mengabaikan tatapan sinis dari rombongan Yun Fei.

Sambil makan, Xue Wei mengeluarkan peta giok dan mulai melihat rute untuk tujuan berikutnya, yaitu Sekte Bahagia, salah satu dari 10 sekte tertinggi di Alam Atas. Xue Wei menjelaskan rute perjalanan yang akan mereka tempuh:

Rute Perjalanan ke Sekte Bahagia

Kota Pelabuhan: Dari kota pelabuhan ini, mereka harus melakukan perjalanan ke timur selama 3 minggu.

Pegunungan Ular: Mereka akan melintasi Pegunungan Ular, tempat yang terkenal dengan ular-ular beracunnya.

Danau Sunyi: Setelah melewati pegunungan, mereka akan tiba di Danau Sunyi. Danau ini dikelilingi oleh hutan lebat dan terkenal dengan ketenangannya yang luar biasa.

Kota Kuno: Setelah melintasi Danau Sunyi, mereka akan tiba di sebuah kota kuno yang sudah ditinggalkan. Kota ini adalah tempat yang sempurna untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan.

Pegunungan Naga: Setelah meninggalkan kota kuno, mereka akan mendaki Pegunungan Naga, tempat yang terkenal dengan pemandangan indahnya.

Sekte Bahagia: Setelah melewati Pegunungan Naga, mereka akan tiba di Sekte Bahagia, yang terletak di sebuah pulau terapung di atas awan. Sekte ini terkenal dengan kultivasi hati mereka, yang membuat mereka selalu bahagia, apa pun yang terjadi.

Setelah menjelaskan rute, Xue Wei melanjutkan penjelasannya dengan wajah serius. "Sekte Bahagia ini memiliki keunikan lain, Tuan. Sekte ini isinya perempuan semua, dari guru hingga murid. Mereka dikenal karena keahlian kultivasi hati yang membuat mereka selalu bahagia dan memiliki kecantikan yang luar biasa."

"Menurut rumor, salah satu tetua tertinggi mereka adalah kultivator di puncak ranah surgawi. Konon, ia memiliki kecantikan yang tak tertandingi, kecantikan nomor satu di seluruh Alam Atas."

Xue Wei mencondongkan tubuhnya ke depan. "Karena hal itu, banyak kultivator laki-laki pergi ke kota-kota di dekat wilayah sekte tersebut untuk mencari jodoh. Mereka berharap bisa mendapatkan hati seorang wanita dari Sekte Bahagia."

Zhong Li hanya mendengarkan sambil terus fokus pada makanannya, tidak menunjukkan reaksi apa pun.

Zhong Li terus berjalan dengan santai, masuk semakin dalam ke dalam Pegunungan Ular. Di sisinya, Xue Wei menunjukkan wajah serius dan waspada, matanya mengamati setiap sudut hutan. Beberapa jam kemudian, mereka disambut oleh segerombolan ular yang menyerang. Namun, dengan keahliannya, Xue Wei berhasil mengatasi mereka dengan cepat.

Waktu berlalu, mereka tiba di tengah pegunungan. Tempat itu dipenuhi dengan bebatuan besar, tanah yang lembap, dan pohon-pohon yang menjulang tinggi. Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh. Dari kejauhan, seekor ular yang sangat besar muncul.

"Pantas saja tidak ada ular dari tadi," gumam Xue Wei. "Ternyata kita sudah memasuki wilayah Raja Ular." Ia menjelaskan kepada Zhong Li, "Raja Ular pegunungan ini sangat besar, berwarna hitam dengan sisik yang kuat dan racun yang mematikan."

Zhong Li menatap Raja Ular yang mengintimidasi itu dengan tenang. Raja Ular itu menggeram keras ke arah mereka, lalu menyerang Zhong Li yang tampak santai.

"Awas, Tuan!" teriak Xue Wei, terkejut melihat serangan mendadak itu.

Saat Raja Ular mendekat, Zhong Li mengangkat tangannya dan berucap, "Keluarlah." Seketika, salah satu Avatar Api Surgawi Zhong Li muncul. Avatar itu, berbentuk api berwarna kuning emas dengan serpihan api putih, dengan cepat memukul Raja Ular hingga terpental ke belakang.

Raja Ular bangkit kembali, bersiap untuk menyerang. Namun, Avatar Zhong Li lebih cepat. Ia mengeluarkan Busur Panah Api Surgawi dan menariknya. Saat busur itu ditarik, sebuah panah api terbentuk, menarik gelombang aura yang kuat. Ketika Raja Ular melesat, Avatar Zhong Li melepaskan anak panah itu. Panah api itu melesat dengan kecepatan luar biasa, membuat gelombang kejut, dan menembus Raja Ular hingga hangus. Bahkan, anak panah itu terus melesat, menciptakan lubang besar di bebatuan dan pohon-pohon di belakangnya.

Xue Wei, yang menyaksikan kejadian itu, sangat terkejut. "Energi yang dikeluarkan oleh Avatar itu sama kuatnya dengan kultivator di ranah Surgawi," gumamnya, matanya membelalak.

Setelah Raja Ular hangus, Avatar Api Surgawi Zhong Li kembali menjadi percikan api dan menghilang, seolah tidak pernah ada. Tanpa membuang waktu, Zhong Li melanjutkan perjalanannya, mengikuti jalur yang dibuat oleh panah api itu. Jalan itu kini menjadi jalur yang lebih mudah dilewati, menembus rimbunnya Pegunungan Ular.

Di sisi Zhong Li, Xue Wei masih terdiam, otaknya mencoba memproses apa yang baru saja ia saksikan. Ia berjalan dengan cepat, mengejar Zhong Li, dan tidak berani lagi berkata-kata. Ia kini menyadari, Zhong Li bukan hanya memiliki kekuatan, tetapi juga memiliki kemampuan yang berada di luar nalar. Perjalanan mereka kini terasa lebih cepat dan lebih aman.

1
Yusi Yustiani
Kalo bisa langsung update 20 Thor 😆
Yusi Yustiani
Next Thor 👌
Nafa Nafila
Bagus kan penulisan sama pembawaan Alam Atasnya kebawa👏🔥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!