“Diana … kamu akan diberi hukuman mati karena telah melakukan percobaan pembunuhan.”
Diana yang sudah sangat lemah diikat dan di arak ketengah tempat eksekusi. semua rakyat dan bangsawan melihatnya, mereka melemparnya dengan batu dan mengumpat kepadanya.
Kepala Diana ditaruh di tiang untuk di penggal.
Diana melihat kearah Wanita yang dicintai suaminya dan melihat ayah serta kakaknya yang masih tetap membencinya hingga akhir hayatnya.
“Kenapa kalian sangat membenciku?” gumam Diana.
Jika aku bisa mengulang waktu, maka aku tidak akan lagi mengemis cinta kepada kalian.
KRAK. Suara alat penggal terdengar keras memenggal kepala Diana.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ellani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Selena
Selena perlahan membuka matanya. “Ugh … sakit sekali.” Selena bangun dan memegang kepalanya.
“Di mana aku?” ucap Selena sambil melihat sekeliling.
“Kau sudah bangun.” Seseorang berbicara padanya.
Selena melihat ke depan. Waw!! Tampan sekali.
“Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Rowan.
“Aku—” NGIIIIING. Kepala Selena tiba-tiba berdenging dan berbagai macam ingatan masuk ke dalam kepalanya.
“Selena,” gumamnya. Selena?!!
“Namamu Selena?” tanya Rowan sambil mengerutkan keningnya. Dia harus memastikan sendiri siapa wanita ini.
Selena melihat pria yang berbicara dengannya lagi. Mata biru, rambut berwarna silver … dan aku bernama Selena? Bukankah ini novel yang pernah aku baca?!!!
“Aku adalah protagonis wanita?!!” ucapnya.
Rowan mengerutkan kening. Apa wanita ini gila?
“Ikat tangannya dan jangan biarkan wanita ini keluar.” Rowan berdiri dan segera pergi dari tenda Selena.
“Tunggu!!”
Rowan tidak mendengarkan dan terus berjalan keluar.
“Diamlah … kau dianggap mencurigakan sekarang.” Seorang penjaga mengikat kedua tangan Selena.
Setelah penjaga itu pergi, Selena mulai merenung.
“Saat ini aku berada di awal cerita novel dan Rowan masih belum mempercayaiku sepenuhnya.”
“Apa yang dilakukan oleh Selena?”
“Hmmm.” Selena terus berpikir.
“Spirit!!”
“Ya … Selena saat ini baru saja memulai kontrak dengan spirit yang tanpa sengaja dia temukan.”
“Siapa namanya?”
“Love.” Panggil Selena.
Cahaya keluar dari kalung Selena. “Hei … apa yang terjadi padamu, kontraktor?”
Kontraktor adalah panggilan untuk orang yang telah membuat kontrak dengan spirit.
Selena kagum dengan apa yang dia lihat. “Apa kau melihat pria barusan?” tanya Selena.
“Penjaga yang mengikat tangan Anda?” tanyanya.
“Tidak … pria tampan yang baru saja keluar.”
“Ya … aku melihatnya,” ucap Love.
“Apa kau bisa membuatnya jatuh cinta padaku?” tanya Selena. Jika dia spirit cinta maka dia pasti bisa melakukan itu.
“Maaf, aku tidak bisa,” jawab Love.
“Apa?”
“Aku hanya membuat orang-orang di sekitar Anda merasa nyaman dekat Anda.”
“Untuk cinta, itu tergantung dari mereka,” lanjut Love.
Selena menggigit jarinya. Jadi tidak bisa instan.
“Baiklah, kau boleh kembali.”
Love mengeluarkan cahaya dan menghilang.
“Aku akan melakukan apa yang dilakukan protagonis Selena lakukan.”
Selena terus berpikir. “Oh … aku harus mendapatkannya.”
“Yang mulia … apa yang harus kita lakukan dengan wanita itu?”
“Owy … nanti kita bahas itu,” ucap Rowan.
Rowan sedang menyusun strategi untuk menyerang musuh. Saat ini putra mahkota dari musuh mereka bernama Lucien berhasil kabur. Dia sudah membuatnya terluka, jadi mungkin itu tidak jauh dari sini.
“Apa kau gila!!” terdengar keributan dari luar.
“Apa itu?” tanya Rowan.
“Aku akan memeriksanya.” Owy segera pergi keluar untuk memeriksa.
“Hah …” Rowan menarik napas panjang, tiba-tiba dia mengingat wanita yang dia tinggalkan pada malam pernikahan mereka.
“Untuk apa aku memikirkan wanita itu,” gumamnya.
Saat ini di luar camp.
“Ada keributan apa ini?” tanya Owy.
Selena melihat seorang pria. Ini pasti tangan kanan putra mahkota.
“Aku ingin membuang air kecil,” ucap Selena dengan wajah sedihnya.
Prajurit yang menahan Selena merasa bingung, bukankah dia tadi sangat marah? Mengapa sekarang seperti perempuan yang telah disiksa?
Owy hanya bisa menahan napasnya. Hal sepele?
“Baiklah, aku akan mengantarmu,” ucap Owy.
Selena tersenyum dan berjalan mengikuti Owy dengan tangan terikat.
Melihat ke kanan dan ke kiri, Selena berusaha mencari jejak spirit yang dikatakan di dalam novel.
Di sana tertulis saat Selena membuang air kecil, tanpa sengaja dia menemukan spirit baru.
“Buanglah air kecil di sini,” ucap Owy.
Selena berhenti dan melihat semak yang ditumbuhi tanaman tinggi.
“Bagaimana dengan ikatan tanganku?” tanya Selena.
Owy melihatnya dan menatap Selena. “Kau bisa melakukannya dengan tangan terikat,” jawab Owy.
“Ap—” Huh … Selena berusaha untuk mengontrol ekspresinya.
“Baiklah,” jawab Selena dengan nada yang lemah lembut.
Owy mengabaikannya dan berbalik untuk menghormati Selena sebagai perempuan.
Selena berjalan masuk ke dalam semak. Dia juga memang ingin membuang air kecil.
Saat Selena berjongkok, dia melihat sebuah batu kecil berwarna putih. Bukankah ini batu spirit?!!
Selena segera mengambilnya dan berdiri merapikan pakaiannya. Dengan ini dia bisa bekerja sama dengan Rowan.
“Baiklah, aku sudah selesai,” ucap Selena.
Owy melihat Selena dari atas sampai ke bawah. Mengapa wanita ini tersenyum bahagia? Apa dia selega itu membuang air kecil?
“Ayo, ikuti aku.” Owy berjalan diikuti Selena di belakangnya.
Selena berjalan dengan perasaan senang. Ini benar-benar berjalan lancar seperti dalam novel, menjadi protagonis sangatlah menyenangkan.
Mereka berdua kembali ke camp dan Selena melihat Rowan sedang berbicara dengan ekspresi serius. Sangat tampan, pantas menjadi protagonis.
“Yang mulia,” panggil Owy.
Rowan melihat Owy dan Selena yang berada di belakangnya. Meskipun wanita ini terlihat kumuh, tetapi bisa dikatakan kalau wanita ini cantik.
DUG. Apa yang dia pikirkan? Wanita ini masih belum diketahui identitasnya.
“Berikan wanita ini pakaian yang layak dan bersihkan tubuhnya,” ucap Rowan.
“Ya?” Owy sedikit bingung.
“Apa kau tidak mendengarnya?” tanya Rowan.
“Ya … aku akan memerintahkan seseorang,” ucap Owy.
Rowan melirik Selena lagi dan berbalik masuk ke dalam camp-nya.
Mendengar ini membuat Selena senang. Apakah bunga-bunga cinta mulai tumbuh?
“Jangan tersenyum … yang mulia sudah menikah,” ucap Owy. Dia tidak ingin tahanan wanita ini memiliki pemikiran lain tentang putra mahkota mereka.
“Ya … baiklah,” ucap Selena dengan sedih. Dia melupakan wanita yang berada di istana itu!!
Di kerajaan tempat Diana berada.
“Yang mulia … apa Anda yakin tidak ingin menghadiri pesta minum teh di kediaman Lerky?” tanya Olim.
“Apa pesta mereka pantas untuk dihadiri olehku?” tanya Diana.
Olim hanya diam dan terus membereskan teh yang baru saja selesai diracik oleh Diana.
“Taruh itu di toples yang aku berikan tadi,” ucap Diana. Bubuk teh ini harus disimpan di tempat yang tertutup dan kering.
“Baik, yang mulia.” Olim segera melakukan apa yang diperintahkan oleh Diana.
Tok tok tok.
“Masuklah.”
“Nyonya … ini balasan dari Putri Diana.”
“Hah … berikan padaku,” ucap Nyonya Lerky.
“Ibu … apa Putri Diana akan datang?” tanya Rosi. Dia masih tidak bisa menerima kalau dirinya dipermalukan di pesta keluarga Lorin.
Nyonya Lerky membuka surat itu dan membacanya.
Saat membaca surat itu, tangan Nyonya Lerky gemetar karena amarah.
“I-ibu?”
“Argh …” Nyonya Lerky merobeknya.
“Berani-beraninya dia menolak undanganku!!” ucap Nyonya Lerky. Banyak bangsawan yang ingin menghadiri pesta minum tehnya.
“Ibu, tenanglah.” Rosi berusaha untuk menenangkan ibunya. Diana, tunggu saja balasanku.
Pada malam hari.
Diana menatap gelang itu. Apa benar-benar tidak berfungsi? Dia telah meneteskan banyak darah.
“Sudahlah.” Diana memakai gelang itu dan tidur memejamkan mata. Dia akan mencobanya lagi besok.
Hari ini hari yang melelahkan, dia harus beristirahat.
Beberapa saat kemudian di malam yang gelap, tanpa diketahui gelang itu bersinar dengan cahaya kecil.
semangat selalu
jangan lengah jangan lelah