NovelToon NovelToon
Sang Legenda: Naga Langit

Sang Legenda: Naga Langit

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Fantasi Timur / Balas Dendam / Kebangkitan pecundang / Kelahiran kembali menjadi kuat / Epik Petualangan
Popularitas:65.7k
Nilai: 5
Nama Author: Sang_Imajinasi

Di Klan Xiao, nama Xiao Chen adalah sinonim dari kegagalan. Pernah menjadi jenius, kultivasinya tertahan di Lapisan ke-3 Ranah Kondensasi Qi selama empat tahun. Dia menjadi aib, dihina oleh sepupunya, Xiao Long (seorang jenius di Lapisan ke-14), dan pertunangannya dengan Su Qingyue (seorang ahli muda di Ranah Pembangunan Fondasi) dibatalkan secara publik.

Di ambang keputusasaan, dia membangkitkan roh Kaisar Alkemis kuno, Yao Huang, dan mempelajari kebenaran tentang fisiknya yang legendaris. Dibimbing oleh Yao Huang, Xiao Chen bangkit dari keterpurukan. Perjalanannya membawanya ke dalam konflik dengan faksi-faksi kuat, membentuk aliansi tak terduga dengan Lin Zihan dari Paviliun Harta Karun, dan akhirnya menaklukkan panggung yang lebih besar.

Setelah melalui berbagai pertarungan hidup dan mati, dari arena turnamen hingga belantara liar Pegunungan Binatang Jatuh, Xiao Chen terus menempa dirinya. Dia tidak hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga kecerdasan dan keterampilan alkimia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sang_Imajinasi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14: Kera Roh Lengan Panjang

Raungan Kera Roh Lengan Panjang yang memekakkan telinga mengguncang seluruh gua tersembunyi itu. Gelombang suara yang dipenuhi dengan Qi yang buas menghantam Xiao Chen, membuatnya terhuyung mundur selangkah. Tekanan dari binatang iblis di puncak tingkat kesembilan ini jauh lebih menakutkan daripada yang ia bayangkan.

Melarikan diri bukanlah pilihan. Celah sempit tempatnya masuk sekarang terasa seperti gerbang neraka. Kera itu jelas tidak akan membiarkannya pergi.

"Senior, bagaimana cara melawannya?! Kekuatannya terlalu besar!" seru Xiao Chen dalam benaknya, jantungnya berdebar kencang.

"Jangan lawan kekuatannya secara langsung, bodoh! Gunakan otakmu!" jawab Yao Huang dengan cepat dan tegas. "Kera adalah makhluk cerdas tapi sombong. Kecepatannya tidak sebanding dengan kekuatannya. Gunakan kelincahanmu dan lingkungan di sekitarmu. Kau berada di wilayahnya, tapi kau juga bisa menjadikan wilayah ini senjatamu!"

Peringatan Yao Huang menyadarkan Xiao Chen. Dia melirik sekelilingnya: kolam air yang licin, bebatuan yang tidak rata, air terjun kecil. Ini adalah arenanya.

Kera Roh itu tidak menunggu. Dengan geraman marah, ia tidak menerjang maju. Sebaliknya, ia mengayunkan salah satu lengannya yang luar biasa panjang ke arah Xiao Chen seperti sebuah cambuk baja raksasa.

SWOOOSH!

Angin kencang yang dihasilkan oleh ayunan itu membuat Xiao Chen ngeri. Dia mengerahkan seluruh kekuatannya ke kakinya dan melompat mundur dengan panik.

BOOM!

Lengan kera itu menghantam dinding batu tempat Xiao Chen berdiri sesaat sebelumnya. Dinding itu retak dan serpihan batu beterbangan ke segala arah seperti peluru. Satu serpihan tajam berhasil menggores lengan Xiao Chen, meninggalkan luka berdarah.

Dia mendarat dengan goyah, hawa dingin menjalari punggungnya. Satu serangan. Jika dia terlambat menghindar sedetik saja, tubuhnya pasti sudah hancur menjadi pasta daging.

Kera itu, melihat serangannya meleset, menjadi semakin marah. Ia mulai menghujani Xiao Chen dengan serangan lengannya yang panjang, mengubah gua kecil itu menjadi zona kematian. Xiao Chen dipaksa untuk terus bergerak, melompat dari satu batu ke batu lain, menggunakan setiap inci kelincahannya hanya untuk bertahan hidup.

Dia harus melawan balik.

Melihat sebuah celah sesaat setelah kera itu menyelesaikan ayunannya, Xiao Chen melesat maju. Dia menyalurkan Qi Kekacauan ke tinjunya dan mendaratkan pukulan terkuatnya ke sisi tubuh kera yang terbuka.

DUG!

Pukulan yang bisa menghancurkan Boneka Latihan Tingkat Lima itu terasa seperti menghantam dinding baja. Kera raksasa itu hanya terhuyung sedikit, menggeram kesakitan bercampur amarah. Pukulan itu berhasil membuatnya memar, tetapi tidak lebih. Kulitnya terlalu keras.

Melihat pukulannya yang tidak efektif, Xiao Chen merasakan sedikit keputusasaan. Namun, raungan marah kera itu memberinya ide. Binatang itu menjadi semakin buas, serangannya menjadi lebih kuat tetapi juga lebih gegabah.

Xiao Chen memulai permainan kucing dan tikus yang berbahaya. Dia terus memprovokasi kera itu, menariknya berputar-putar di sekitar kolam. Dia sengaja membiarkan dirinya terkena beberapa serangan ringan, menerima luka gores dan memar, membuat dirinya tampak semakin lemah dan putus asa.

Setelah beberapa menit yang menegangkan, tubuh Xiao Chen sudah dipenuhi luka dan napasnya tersengal-sengal. Dia tahu dia tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Saatnya untuk pertaruhan terakhirnya.

Dia melihat kera itu sejenak, lalu matanya beralih ke Bunga Roh Embun yang berkilauan. Dengan sebuah teriakan yang dibuat-buat, dia berbalik dan berlari, bukan ke arah jalan keluar, melainkan lurus ke arah bunga berharga itu.

Seperti yang dia duga, kera itu menjadi panik. Raungan marahnya berubah menjadi jeritan posesif. Melindungi hartanya adalah insting yang lebih kuat daripada membunuh penyusup. Dengan mengabaikan pertahanannya, kera itu melompat tinggi melewati kolam, mengambil jalan pintas untuk mencegat Xiao Chen sebelum dia bisa menyentuh bunganya.

Ini adalah kesempatan yang ditunggu Xiao Chen!

Saat tubuh raksasa kera itu berada di udara, perutnya yang lebih lembut terekspos, dan pendaratannya menjadi bisa ditebak.

Xiao Chen tidak menyerang ke atas. Sebaliknya, dia mengerem mendadak dan meluncur di atas bebatuan yang basah oleh percikan air terjun, tepat di bawah tubuh kera yang sedang melompat.

Saat kera itu mendarat dengan suara GEDEBUK yang keras, keseimbangannya sedikit goyah di permukaan yang licin. Pada saat itulah, Xiao Chen yang sudah berada di belakangnya, meledak dari bawah.

Dia meraung, menyalurkan setiap tetes terakhir Qi Kekacauan di dantian-nya ke dalam satu tinju. Kali ini, dia tidak meninju punggung atau rusuknya. Dia meninju titik lemah yang ditunjukkan Yao Huang dalam sepersekian detik: sebuah titik lunak di punggung bawah, tepat di atas pinggul, tempat organ dalamnya paling tidak terlindungi.

Pukulan itu menghantam dengan kekuatan yang terkompresi.

"GROOOOAAAAAARRRR!"

Kera itu mengeluarkan pekikan memilukan yang belum pernah terdengar sebelumnya, sebuah jeritan kesakitan murni. Pertahanan fisiknya yang luar biasa tidak ada gunanya. Kekuatan getaran dari Qi Kekacauan menembus otot dan tulangnya, mengirimkan gelombang kejut yang menghancurkan organ-organ di dalamnya.

Ia terhuyung maju beberapa langkah, lalu berbalik dengan mata merah menyala, mengayunkan cakarnya dalam serangan terakhir yang putus asa.

Xiao Chen, yang sudah benar-benar kehabisan energi, menggunakan sisa kekuatannya untuk menjatuhkan diri ke tanah. Cakar tajam itu melintas beberapa inci di atas kepalanya, anginnya terasa seperti pisau.

BRUKK!

Tubuh raksasa Kera Roh Lengan Panjang itu akhirnya ambruk ke tanah dengan suara gemuruh. Ia kejang sesaat, darah menyembur dari mulutnya, sebelum akhirnya matanya yang cerdas kehilangan cahayanya dan menjadi diam.

Hening.

Di tengah gua yang porak-poranda itu, Xiao Chen terbaring di tanah, terengah-engah. Seluruh tubuhnya menjerit kesakitan. Darah mengalir dari belasan luka gores, dan dia merasa beberapa tulang rusuknya mungkin retak. Dia menang, tetapi dengan harga yang sangat mahal.

Dengan susah payah, dia bangkit bertumpu pada lututnya, tubuhnya bergoyang. Dia menatap Bunga Roh Embun yang kini tak terjaga, berkilauan indah hanya beberapa meter di depannya.

Itu adalah hadiah kemenangannya. Hadiah yang bisa menyembuhkannya dan membuatnya lebih kuat.

Namun, tenaganya sudah habis. Kegelapan mulai merayap di tepi pandangannya saat tubuhnya akhirnya menyerah pada luka dan kelelahan.

Dia ambruk ke tanah, tidak sadarkan diri, sementara aroma harum dari bunga yang bisa menyelamatkan hidupnya terbawa angin, seolah mengejeknya dari jarak yang begitu dekat namun tak terjangkau.

1
Abi
gas thor
dawin sapunsya
ini mirip cerita btth yahh
Eko Lana
show time/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Zahira Valen
nyimak dulu 😁😁😁
Eko Lana
Resiko besar
Eko Lana
ayoooo rebut pohon itu
Eko Lana
mantap thor
azizan zizan
mau ambil buah aja kelamaan berbelit -belit dahulu...hadessss🤦🤦🤦
azizan zizan
terlalu kelamaan meningkat kekuatan,sudah bab 60 lebih masih lemah...
Setyadi Heru
Tehnik berpedangnya belom thor
Abi
lanjut thor jgn kasih kendor
Zul Fiandi
semangat semangat terus torrr
Eko Lana
mantap thor lanjut
Sugeng Susanto
dan terjadi lagi...
Eko Lana
hahahaha bisa menyelinap
Eko Lana
siapa mereka??
Eko Lana
petualangan selanjutnya mantap /Joyful/
Eko Lana
juara sejati
Eko Lana
hahahaha.../Facepalm//Joyful//Facepalm/
Eko Lana
/Facepalm//Joyful//Facepalm/semakin mempermalukan diri sendiri
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!