NovelToon NovelToon
Suami Montirku Ceo Kaya

Suami Montirku Ceo Kaya

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO
Popularitas:49.2k
Nilai: 5
Nama Author: El Viena2106

Karena hidup dalam kesederhanaan dan nyaris tak punya apa-apa. Alena dan Keluarganya selalu di hina dan tak henti-hentinya di rendahkan oleh keluarga sepupunya yang termasuk orang berada.

Alena semakin di kucilkan ketika gadis itu di ketahui telah menjalin hubungan dengan pria yang bernama Pradipta Devano Syahputra. Pria yang berprofesi sebagai seorang montir di salah satu bengkel di kota itu.

Namun siapa sangka, Di balik pakaian kotornya sebagai montir, Alena di buat terkejut setelah mengetahui bahwa Devano ternyata seorang Ceo yang kaya raya..
•••••
"Terserah mereka ingin merendahkan mu seperti apa. Yang penting cintaku padamu tulus. Aku janji akan membahagiakanmu serta membungkam mulut mereka yang telah menghina mu dan keluarga mu.." Pradipta Devano Syahputra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon El Viena2106, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Malam Yang Indah

Melihat suaminya lebih memilih untuk tidur. Dilla tak tinggal diam, Ia duduk di sisi ranjang dengan menggoyangkan lengan Bagas.

"Mas.. Jangan tidur dulu lah.. " Bagas berdecak kesal. Pria itu lantas duduk dengan perasaan yang kesal luar biasa.

"Apalagi sih Dill? Kamu gak tahu ya? Kalau aku ini capek! Bisa ngerti gak sih??" Dilla tak kalah marah. Namun wanita itu menahannya karena posisi nya sekarang dia telah tinggal di rumah Bagas. Dilla tak tinggal lagi dengan Wawan dan Wina karena sejak awal itulah kesepakatan nya.

"Mas.. Ayolah. Tambahin kek uangnya.. Aku bener-bener gak punya uang pegangan sama sekali Mas.. " Bagas menghela nafas panjang.

"Dilla.. Kita ini sama-sama kerja.. Aku dapat gaji kamu juga dapat. Ya kamu guna in lah gaji kamu itu dulu..

"Lah terus? Gaji kamu mau di apain?

"Aku kan udah bilang sama kamu.. Uang aku juga udah nipis banget. Belum biaya nikahan sama mahar yang aku kasih ke kamu. Ya, Kamu sabar dulu lah.. " Dilla menunduk sedih, Wajahnya murung. Bagas peluk istrinya itu.

"Udah, Jangan sedih lagi ya.. Sekarang mending kita tidur dulu. Ini udah malam, Kamu jangan ngambek gitu. Kalau ibu tahu kamu marah sama aku pasti ibu akan marahin aku.. Apalagi sampai si Alena tahu kalau kamu ngambek kayak gini.. Tambah senang dia.." Mendengar nama Alena, Dilla jadi semakin kesal saja.

"Ih, Jangan sebut nama dia kalo di depan aku.. Aku gak suka ya..

"Ya, Makanya kamu jangan ngambek dong..

"Iya, Aku gak bakalan ngambek lagi.." Bagas tersenyum. Akhirnya Dilla bisa luluh juga. Sekali lagi Bagas menghela nafas panjang. Sebenarnya dia telah berbohong kepada istrinya. Uang yang katanya tidak ada nyatanya telah di serahkan kepada ibunya sebagian.

Sementara itu, Di sebuah kamar yang super luas nan mewah milik Devano. Pria itu tengah memejamkan matanya menik-mati pagutan manis dari bibir sang istri tercinta.

Setelah kemarin malam sempat tertunda. Malam ini Devano tidak akan menundanya lagi. Mengikuti nalurinya sebagai seorang pria dewasa yang normal. Devano perlahan menyatukan bibirnya dengan bibir Alena.

Meski agak kaku, Alena terus berusaha agar bisa mengimbangi permainan yang di mulai suaminya. Bahkan setelah ini Alena akan belajar bagaimana menyenangkan suaminya. Alena sadar, Suaminya ini adalah pria tampan serta kekayaan yang melimpah ruah. Alena tidak ingin suaminya bosan dan pada akhirnya jajan di luaran sana. Walaupun tak dapat di pungkiri, Bahwa Alena sebenarnya seratus persen yakin kalau suaminya ini adalah pria yang setia. Hanya saja, Rasa takut itu selalu ada.

"Euuuggghh!" Desa-han itu akhirnya lolos juga dari bibir Alena. Bukannya berhenti, Devano semakin menjadi. Lidah pria itu sangat lincah menari di dalam mulut istrinya.

Tangannya pun tak tinggal dia. Satu persatu kencing pakaian Alena terbuka hingga hanya terlihat dua gundukan masih lengkap dengan penutupnya.

Devano melepas pagu-tannya. Keduanya mengatur nafas. Devano menyatukan keningnya membuat dua hidung mancung itu saling bersentuhan.

"Boleh Abang lanjut?" Mata Alena sayu, Kepalanya mengangguk pertanda ia pasrah dengan apa yang akan di lakukan sang suami.

Perlahan, Devano mendorong tubun Alena sampai terlentang. Nafas wanita itu masih naik turun membuat dua gundukan itu terlihat sangat menggai-rahkan di mata Devano.

"Aaah..." Devano tak mau menunggu lebih lama lagi. Di bukalah penutup benda kenyal tersebut kemudian menye-sapnya dengan kuat-kuat.

Alena memejamkan mata sembari menggigit bibirnya. Rasa nik-mat begitu Alena rasakan saat ini.

"A.. Abaanggghhh..

Alena seolah melayang di awang-awang. Begitupun dengan Devano yang masih begitu bersemangat.

Permainan masih berlanjut. Semakin panas tubuh pria dan wanita yang sekarang berstatus baru itu. Hingga, Apa yang harusnya kini terjadi telah terjadi.

Sepasang suami istri yang menikah karena ulah warga itu akhirnya saling melengkapi malam ini. Menik-mati malam penuh dengan cinta serta hati yang benar-benar tulus.

"Makasih, Abang sayang kamu.." Setelah melakukan pelepasan, Devano mencium kening Alena dengan lembut.

.

.

.

Pagi menjelang, Devano baru saja keluar dari kamar mandinya. Dengan handuk putih yang melilit di pinggang. Devano mendekati sang istri yang masih tertidur dengan pulasnya di bawah balutan selimut tebal.

Sebelah tangan Devano terangkat mengusap surai hitam Alena. Sangat pelan seolah tak ingin mengganggu tidur sang istri.

Cup

Sebuah kecupan singkat itu mendarat. Devano tersenyum, Ia kembali mengingat tentang percintaannya semalam. Sungguh indah dan kalau boleh jujur, Devano ketagihan sebenarnya.

Setelah cukup lama memandang wajah cantik yang polos itu. Devano pergi ke walk in closet untuk berganti pakaian.

Setelah selesai berpakaian, Devano keluar dari kamarnya lalu menuruni anak tangga satu persatu.

"Selamat pagi semuanya..." Sapa Devano pada semua yang ada di ruang makan itu. Devano duduk di salah satu kursi seraya ikut sarapan bersama.

Pak Pandu dan Bunda Lilis saling tatap. Mata sepasang suami istri itu melihat kesana kemari seolah mencari seseorang.

"Nak Devan..

Merasa di panggil oleh Ibu mertuanya. Devano menatap wanita paruh baya itu.

"Ada apa Bunda?

"Kamu turun sendiri, Ale mana nak??" Devano tersenyum.

"Alena masih tidur Bun..

"Ya Allah.. Anak itu. Jam berapa ini kok belum bangun juga. Padahal dia udah nikah. Udah punya suami.." Bunda Lilis menatap menantunya.

"Maaf ya, Nak.. Harusnya Alena udah bangun dan layani kamu sekarang. Nanti biar Bunda yang bicara sama dia.." Bunda Lilis merasa tak enak hati. Mungkin kalau di rumahnya sendiri, Bunda Lilis masih bisa memaklumi. Tapi ini di rumah mertuanya.

"Besan.. Saya minta maaf ya, Kalau hari ini Alena bangun kesiangan...

"Udah lah besan.. Lagian gapapa kok meskipun Alena bangun siang. Kami tidak mempermasalahkannya. Namanya juga pengantin baru.. Mungkin capek karena selama begadang.. Jadi udah, Biarin aja.." Ucap Mama Loli. Sebenarnya Mama Loli tahu kalau besannya ini tak enak hati. Tapi bagi Mama Loli sih, Biarkan saja.

****

Setelah sarapan pagi bersama. Ayah Pandu dan Bunda pamit pulang lebih dulu. Padahal Papa Fael dan Mama Loli sudah melarang.

"Salamin ya, Ke Alena.. Saya pamit pulang dulu..

"Ya,,Besan jangan khawatir..

"Baiklah, Kalau begitu kami pamit Assalamualaikum..

"Waalaikum salam...

Ayah Pandu dan Bunda Lilis benar-benar pulang. Mereka pulang dengan menaiki motor pemberian dari Devano. Entah kapan pria itu membelinya, Yang pasti motor tersebut masih baru dan sudah ada di dalam.

Awalnya kedua mertua Devano akan di antar oleh supir namun mereka menolak.

Seperginya kedua mertuanya. Devano pergi ke kamarnya. Di tangannya sudah ada nampan yang tersedia sarapan pagi untuk sang istri.

Begitu sampai, Devano meletakkan nampan itu di atas nakas. Lalu ia duduk di tepi ranjang.

Cup..

"Bangun sayang.. Waktunya sarapan.." Alena masih tidur dengan lelap. Devano tersenyum, Berulang kali Devano mendaratkan ciuman di seluruh wajah sang istri. hingga..

"Eeemm.. Abaaaang. .

.

.

.

TBC

1
Maria Ulfa
aku dak bisa komen Thor, lanjut
Ayudya
yg pasti Alena sekarang di atas mu dilla.makanya Dilla jadi orang jangan songong harta keluarga belum ada apa apanya di banding harta keluarga suami alena
Sri Rahayu
bisa2 stress itu kel Wawan....seorang montir yg dianggap miskin ternyata seorang CEO dan menjadi menantu saudara miskin nya 🤪🤪🤪.....lanjut Thorr 😘😘😘
Tiah Fais
susah si kalau hati udh di selimuti iri dan dengki
Teh Euis Tea
duhhh ya emang enak di tabokin mmh loli dan sekarang siap2 jd gembel ya kalian
Purnama Pasedu
masih aj nggak terima si Dilla nii
Elin Herlina
masa pemeran alenanya jeding sich,gak cocok itu ...
Viena Alfiatur Rohman
Puas aku.. Gimana? Emang enak
Erlangga❤
Kena amuk Mama Loli kpok
Nurminah
kalo kato wong Palembang keluarga wawan mati gancang
Teh Euis Tea
huhhhhh msh aj ngatain keluarga miskin , dasar keluarga aneh mempermalukan diri sendiri
Purnama Pasedu
Wina masih aj teriak
Tengku Nafisa
sikap wina yg spt itu siap2 jadi gembel
Ayudya
waduh ada Mak Mak repong yg mulai gila status.bu Wina siapkan mental dan jiwa ya karena lebih kaya suami alena
Hesty
uuup nya lbh bnyk thoir
Retno Harningsih
lanjut
𝐈𝐬𝐭𝐲
masih saja mereka sombong dan menghina... 🤦‍♀️
Andaru Obix Farfum
waduh Wina berani banget tuh.yah d gantung
Evi Alvian
Ceritanya Wina menolak kenyataan kalo Devano seorang CEO..
Erlangga❤
Ayo triak Bu Wina.. Biar bkin malu sendiri tuh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!