Setelah kepergian Dean, sahabatnya, Nando dihadapkan pada permintaan terakhir yang tidak pernah ia bayangkan, menikahi Alea, istri Dean. Dengan berat hati, Nando menerima permintaan itu, berharap bisa menjalani perannya sebagai suami dengan baik.
Namun, bayangan masa lalu terus menghantuinya. Arin, wanita yang pernah mengisi hatinya, masih terlalu nyata dalam ingatannya. Semakin ia mencoba melupakan, semakin kuat perasaan itu mencengkeramnya.
Di antara pernikahan yang terjalin karena janji dan hati yang masih terjebak di masa lalu, Nando harus menghadapi dilema terbesar dalam hidupnya. Akankah ia benar-benar mampu mencintai Alea, atau justru tetap terjebak dalam bayang-bayang Arin?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xxkntng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
22. Hs?
Nando membuka pintu kamar dan menutupnya rapat-rapat. Pandangannya langsung tertuju pada Alea yang tengah tidur di atas ranjang. Tanpa suara, ia melangkah mendekat dan berdiri di samping istrinya.
"Mama tadi bilang kamu udah mulai magang. Kenapa gak bilang apa-apa?” tanyanya, matanya menelisik wajah Alea.
Alea membuka mata perlahan, menatap Nando dengan sorot kecewa. “Coba buka handphone kamu. Aku udah izin berapa kali sebelum hari pertama magang?” ucapnya tenang.
Nando menghela napas panjang. Ia mengambil ponselnya, membuka chat milik alea, dan menggulir layar. Pesan-pesan dari Alea tampak tertimbun oleh notifikasi lain.
"Fine, kan? Gak ada yang perlu kita perdebatkan,” sahut Alea. Ia mendudukan badannya, menatap suaminya lurus.
"Sekarang giliran aku,” ucapnya, menahan emosi. “Temenku, Lexa, lihat kamu keluar dari ruang dokter obgyn… sama Arin.”ucap alea, membuat Nando seketika terdiam.
"Jujur aja, aku gak masalah. Aku cuma pengen tahu. Kamu ngapain kesana?”
"Perlu kita bahas sekarang?”
"Perlu banget,” tegas Alea. “Kamu hamilin Arin?”
"Itu gak mungkin terjadi,” balas Nando cepat. “Arin gak akan hamil anak aku.”
"Tapi kalau ternyata dia hamil?"
"Tujuan aku sama arin ke dokter obgyn bukan itu,” elak Nando.
"Kamu tidur sama dia?” tanya Alea to the point.
"Mau bahas ini sekarang?”
"Gapapa,” ucap Alea. “Sekalian aja dilurusin. Sekali-kali bahasan kita berat gak masalah, kan? Aku cuma pengen dapet jawaban jujur dari kamu soal semuanya.”
Nando menarik napasnya panjang. “Aku bakalan jawab. Aku cuma pengen kita nemu jalan tengah. Aku penasaran, kamu bakal ngapain setelah tahu semuanya. Karena, jujur aja, hal kayak gini udah biasa buat aku....apalagi sama Arin.”
"Sebelum aku ketemu kamu, aku udah lebih dulu kenal dan deket sama Arin. Hubungan kita udah jalan lima tahun.”lanjutnya.
"Itu bukan alasan. Nikah tuh komitmen. Kamu punya istri, tapi malah tidur sama perempuan lain,” ucap Alea.
"Kalau kamu udah nikah, berarti kamu punya komitmen sama hal itu, kamu harusnya paham kalau kamu punya istri, masa kamu punya istri tapi kamu malah tega ngelakuin sex sama perempuan lain yang jelas bukan istri kamu. " ucap alea kesal.
"Udahla, Al. Aku gak mau bahas soal ini. " ucap nando.
"Intinya,besok kita pulang ke rumah. Aku gak mau mama kamu, papa kamu, sama kakak kamu mikir yang aneh aneh tentang hubungan rumah tangga kita. " ucap nando.
"Memang udah ada yang aneh sama hubungan kita, kan. Kalau mereka tanya, itu menurut aku wajar," ucap alea.
"Kalau emang kamu nikah sama aku cuma karena kasian, kenapa kamu gak jujur aja ke mama papa waktu mereka tanya, kalau kamu nikahin aku cuma karena kasian, dan hati kamu cuma buat Arin, habis itu kita cerai, daripada kamu nyakitin aku kayak gini dengan alasan fan service. " ucap alea.
"Sebelum aku nikah sama kamu, aku juga pernah nikah sama actor, dia juga pernah dipaksa fan service sama partner nya, Giska, tapi dia bisa jaga batasan sama hal itu, karena dia tau kalau dia punya istri. "
Nando menghela nafasnya panjang, menatap alea tajam. "Aku gak mau ini semua jadi panjang, intinya, besok kamu pulang ke rumah aku, biar mama sama papa kamu gak curiga sama hubungan kita, aku gak mau debat panjang soal ini. " ucap Nando akhir.