Jin Ju Kyung dan Han Go Joon adalah pasangan suami istri yang menjadi panutan bagi publik. Mereka memiliki hubungan pernikahan yang harmonis dengan Go Joon yang di cap sebagai suami Bucin. Dan Sang Istri, Jin Ju Kyung yang berkepribadian dingin dan tegas.
Han Go Joon mengawali karir sebagai pengacara perceraian namun, berkat kerja kerasnya dia bisa lebih sukses dan berkembang menjadi pengacara kondang yang wara-wiri di televisi.
Sedangkan Jin Ju Kyung, adalah mantan Leader dari Girlband kenamaan di Korea yang memutuskan untuk menjadi soloist dengan banyak prestasi gemilang.
Tapi di balik keharmonisan pernikahan mereka yang sudah berjalan selama hampir 5 tahun itu. Han Go Joon selalu was-was akan sebuah syarat yang pernah dilayangkan oleh Jin Ju Kyung sebelum menerima lamaran darinya.
"Menikahlah dengan ku Ju Kyung... " -Go Joon
"Baiklah, tapi dengan satu syarat... Jika kau berselingkuh maka kau akan mati di tanganku."-Ju Kyung
#cerita hanya fiksi imajinasi gila author😅
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alpha Fox, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Selai Apel
Setelah kecurigaannya tadi malam adalah hal yang kosong. Di Pagi yang cerah ini dengan sinar matahari terang tembus ke jendela dapur rumah menyoroti hangat wajah Ju Kyung yang sedang sibuk di dapur membuat sesuatu.
Ju Kyung dengan mood baik nya ber-inisiatif membuat se-toples selai apel kesukaan Woo Dam putra kecil Jo Kwon, yang akan ia titipkan kepada Go Joon saat dia bertemu dengan temannya itu di pusat kebugaran.
Tangan lentik Ju Kyung mengupas kulit apel granny smith itu dengan cepat. Kemudian dia potong menjadi beberapa bagian sebelum dimasukkan ke dalam blender untuk dia haluskan menjadi jus apel.
Sembari menunggu apel itu halus sempurna, Ju Kyung menyalakan kompor dan meletakkan panci diatasnya. Lalu dia mematikan blender dan menuangkan jus apel itu ke dalam panci. Dia pun mengecilkan api, lanjut melangkahkan kakinya menuju sebuah lemari bumbu dapur.
Dia meraih bahan lain seperti gula, garam, dan chinnamon powder. Lalu kembali ke tempat semula. Ju Kyung memasukkan semua bahan itu sesuai takaran yang ia tau. Dia mengaduk adonan selai itu hingga sedikit mendidih dan kental. Sebagai sentuhan terakhir untuk menambah rasa, Ju Kyung memberikan sedikit perasan air lemon ke dalam Selai apel setengah jadi yang sedang dia buat.
Saat dia merasa Selai itu sudah jadi, dia mencicipinya.
"Mmmmmm... Sesuai harapan"
Dia mematikan apinya, dan menuangkan Selai apel yang baru jadi kedalam toples yang telah ia siapkan sebelumnya. Tanpa menutupnya dulu karena masih terlalu panas, jika dia memaksa menutup toples itu dalam keadaan panas maka Selai itu tidak akan bertahan lama.
"Selesai... "
Ju Kyung membuka apron yang ia pakai, dan dari arah tangga Go Joon yang sudah berpakaian layaknya seseorang yang akan berolahraga turun dengan wajah segar. Dia mengerutkan alisnya melihat istrinya yang seperti baru selesai memasak sesuatu. Dia pun menghampiri Ju Kyung di dapur.
"Sayanggg, kau sedang apa? Sudah aku bilang kemarin malam kan. Untuk tidak usah membuat sarapan pagi. "
"Aku tidak membuat sarapan.. Aku membuat Selai apel untuk Woo Dam. "
"Hmmmm? Mendadak sekali..."
Go Joon bertanya-tanya dan merasa heran kenapa Ju Kyung yang malah membuat sesuatu untuk putra temannya.
"Bukankah oppa akan pergi ke pusat kebugaran dengan Jo Kwon oppa? titipkanlah padanya.. "
Mendengar penuturan Ju Kyung, membuat dirinya seketika teringat dengan percakapan mereka tadi malam saat berada di dalam mobil.
"Aaaahhhh... Iyaaaa iya... Aku lupaaa hehe maafkan aku sayang"
Go Joon tertawa garing.
"Hampir saja.. "
Batin Go Joon.
Ju Kyung melipat kedua tangannya di depan dada, dia melangkah mendekati Go Joon yang spontan berdiri kaku dengan wajah menelisik seperti mencurigai sesuatu lagi.
"Oppa seperti nya kau harus memeriksa syaraf otak ke rumah sakit.. Belakangan ini kau menjadi pelupa.. Apa itu gejala pikun dini? "
"Appaaaa??? Aaahhh iya seperti nya begitu... Nanti aku akan memeriksa kan diriku.. Bagaimana selainya sayang apa sudah dingin? "
Go Joon berusaha mengalihkan topik.
"Aku akan cek dulu"
Ju Kyung menyentuh, toples itu yang ternyata masih terasa hangat merujuk ke panas.
"Belum... Tunggulah sebentar lagi. Aku akan mengambil ponsel ku dulu. Tunggulah disini. "
Ju Kyung menyuruh Go Joon untuk menunggu sebentar lagi sampai Selai apel itu benar-benar dingin. Selagi dia kembali ke kamar mereka untuk mengambil ponsel.
Ju Kyung menaiki tangga, meninggalkan Go Joon sendiri di dapur yang menyatu dengan ruang makan itu. Pria itu, mendudukan dirinya di salah satu kursi. Bersamaan dengan ponsel nya yang mendapatkan sebuah notifikasi pesan. Go Joon meraih ponsel nya dari dalam saku dan melihat pesan dari siapa itu.
Isi pesan:
"Cepatlahhhhh!!!! "
"Sabarlahhhh... Tunggu aku sebentar lagi... Aku akan segera datang. "
Go Joon menggerakan jarinya, mengetik dengan serius.
"Oppa hari ini kau mau makan apa untuk makan siang? "
"Astaga!!!! "
Ju Kyung tiba-tiba muncul dari arah tangga, padahal Go Joon sama sekali tidak mendengar langkah kakinya menuruni anak tangga. Alhasil pria itu sedikit terkejut.
Ju Kyung yang melihat suaminya terlihat kaget saat dirinya bertanya, memasang wajah heran akan tingkah suaminya.
"Ternyata selain gejala pikun, seperti nya jantungmu bermasalah juga. Baguslah.. Oppa kau memutuskan untuk kembali berolahraga.."
Ju Kyung mengatakan itu dengan tangannya yang menyentuh toples Selai apel, memastikan bahwa Selai apel itu sudah dingin. Setelah dia merasa yakin, Ju Kyung menutup toplesnya dan ia serahkan pada Go Joon. Go Joon menerima se-toples Selai apel itu.
"Jagalah kesehatanmu oppa, aku tidak ingin menjadi janda di usia muda. Mmmm tapi... "
Tiba-tiba Ju Kyung menghentikan kata-katanya dan tangannya pun yang menyodorkan toples kepada suaminya ikut terhenti. Go Joon kembali was-was sambil melirik ke arah tangannya yang di hentikan Ju Kyung.
"Aku lebih baik membunuhmu karena kau ketauan selingkuh agar kau mati dalam keadaan berdosa dibandingkan melihatmu mati tak berdaya karena sakit dan pergi meninggalkan ku tanpa dosa. . "
Go Joon menelan ludahnya dengan kasar mendengar hal kejam yang istrinya lontarkan dengan wajah dingin dan tatapan menusuk itu padanya.
"Aaa.. Aaku tidakk akan pernah berselingkuh ataupun membiarkan diriku terserang penyakit yang bisa membuat ku mati muda.. Sayanggg"
"Kau berjanji? "
Ju Kyung bertanya dengan nada serius dan mendekatkan wajah nya ke depan wajah Go Joon.
"Tentu saja... "
Go Joon berusaha mengulas senyuman.
Tapi kemudian, Ju Kyung menarik kerah kaus hitam yang di pakai suaminya. Membuat Go Joon tersentak kaget. Lalu berbisik di telinga pria itu.
"Jawab dengan benar oppa, kau pikir aku bercanda? "
Bisikkan yang keluar dari bibir istrinya itu membuat bulu kuduk Go Joon berdiri. Dia merasakan perubahan suasana seisi ruangan itu menjadi dingin, gelap, sepi seperti sebuah peti mati yang siap menelannya.
Di kepalanya, Dia membayangkan dirinya di mumifikasi dan di kurung di dalam peti mati itu oleh Ju Kyung. Dia meronta-ronta dengan mulut tertutup kain yang melilit hampir seluruh bagian tubuhnya. Memohon agar di lepaskan tapi istrinya malah tersenyum smirk sambil perlahan-lahan menutup peti mati itu.
"Han Go Joon.. . . "
Akhirnya, dia tersadar dari lamunannya saat Ju Kyung memanggil namanya dengan lengkap.
"Hahhhh??? Iya..Aaakuuu berjanji sayang.. "
"Bagusss... Sekarang katakan padaku, kau mau aku membuatkan apa untuk makan siangmu? "
"Hhhmmmm..? "
Go Joon masih sedikit merasa ling-lung terpikiran kata-kata menusuk dari istrinya tadi.
"Oppaaa... "
Ju Kyung sedikit kesal.
"Aaahhh iya.. Apapun yang kau buatkan selalu enak sayang.. Jadi apa saja terserah padamu"
"Baiklah kalau begitu.. Kau bisa pergi sekarang oppa.. Dan hati-hati.. . Hal yang ku katakan tadi bukan sekedar nasihat biasa, tapi itu sebuah ancaman untukmu. "
".. Kau tenang saja sayang, aku akan terus mengingatnya.. Aku pergi dulu"
Go Joon bangkit lalu mengecup kening istrinya sebelum pergi.