Zoey Charlotte Brianna, ia terbangun kembali di kamarnya sebelum kiamat datang.
Awalnya dia terkejut mengapa dia kembali lagi kerumah peninggalan orangtuanya ia beranggapan bahwa ia disurga setelah kematian.
Nyatanya dia sadar bahwa ia mengalami kelahiran kembali 2 bulan sebelum virus zombie melanda dunia.
Zoey menggunakan waktu dua bulan itu untuk belanja sepuas-puasnya, menjual semua aset peninggalan orang tuanya dan kakeknya. Dia juga menyempatkan diri untuk memperkuat tubuhnya.
Pada hari kiamat kita tidak bisa mengharapkan orang lain untuk membantu kita, harus diri kita lah yang berjuang sendiri jika ingin hidup dalam dunia yang kacau ini.
Sebagai wanita Zoey harus kuat untuk melindungi dirinya, karena didunia kacau wanita tidak berguna hanya digunakan untuk memuaskan nafsu bagi orang kuat dan berkuasa.
***
Saksikan perjalanannya Zoey yang penuh tantangan melawan zombie dimana-mana dan juga melawan tumbuhan dan hewan yang telah bermutasi.
.
.
.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. kepergian ayah Damian.
Damian hanya mengepalkan tinjunya menahan amarahnya, dia sudah tahu siapa yang ingin menyingkirkan dirinya, tetapi untuk apa tahu ia tidak memiliki bukti untuk menyeret mereka ke dalam sel penjara.
"Mereka memang licik, aku curiga sepertinya paman mu bekerjasama dengan ibu tiri mu, Dam!" Kata Samuel kepada Damian.
"Sebenarnya saya juga curiga, tetapi saya tidak memiliki bukti! Mereka bekerja sangat bersih tidak meninggalkan bukti sedikitpun." Ucap Damian
Drrrttt!
Ponsel salah satu dari mereka berbunyi, memecahkan keseriusan didalam ruangan tersebut
"Katakan" Ucap Damain mengangkat telponnya, yang menelpon adalah penjaga yang bertugas untuk menjaga ayahnya di rumah sakit.
" tuan muda! Ada sesuatu terjadi di rumah sakit, tuan besar kritis!" Ucap penjaga tersebut.
"Apa yang terjadi?" Damian sangat marah juga ada rasa takut terjadi sesuatu dengan ayahnya.
Ia memutus sambungan telpon tersebut langsung pergi kerumah sakit.
"Damian apa yang terjadi?" Ucap Daniel ia mengikuti Damian keluar begitu juga dengan yang lainnya.
"Terjadi sesuatu dengan papaku, aku kerumah sakit sekarang." Kata Damian.
"Kita ikut, aku yang menyetir dengan keaadan seperti ini kamu tidak boleh menyetir." Ucap Samuel.
Setelah itu mereka pergi bersama-sama kerumah sakit, Samuel nyetir mobil Damian sedangkan Daniel membawa mobil satu lagi bersama teman-teman nya.
Tidak lama setelah itu mereka sampai di rumah sakit, mereka sampai di ruang inap papa nya, kebetulan dokter juga keluar dari ruangan itu dan melihat baru datang.
"Dok, apa yang terjadi dengan papa saya, bukan kah ia sudah baik-baik saja!, hanya menunggu pemeriksaan selanjutnya papa saya bisa pulang." Kata Damian ia menghampiri dokter yang selama ini yang merawat ayahnya.
"Maaf tuan Damian, ini memang kelalaian rumah sakit kami, ada yang masuk keruangan ini dengan menyamar sebagai perawat, lalu memberikan racun kepada papa anda" kata dokter ia menghirup nafanya lalu ia keluarkan lagi.
"Dan maafkan kami tuan Damian kami tidak bisa menyelamat pasien, racunnya bekerja sangat cepat dan kami terlambat menolongnya." Kata Dokter sambil menundukkan kepalanya untuk minta maaf dengan sungguh-sungguh.
"A..pa yang kamu katakan ini tidak benarkan, pa..pa..ku selamat ya kan, aku ingin melihatnya, setelah melihat ku dia pasti bangun." Ucap Damian tergagap matanya sudah memerah ia tidak percaya apa yang dikatakan dokter, ia masuk kedalam ruangan melihat keadaan papanya.
Damian melihat wajah papanya yang tertidur dengan kaku dan tubuhnya terasa dingin.
Ia memandangi wajah papa nya cukup lama, air mata nya menetes ia menangis tanpa suara. Semua yang peduli pada nya satu persatu pergi meninggalkan dirinya.
Damaian juga tidak berbicara ia hanya mengenggam tangan papanya dengan erat, melihat wajah ayah seperti tersenyum, ia menghapus air matanya.
"Pa, kamu sudah ketemu dengan mama?, lihatlah senyumanmu itu! Semoga kamu bahagia disana bersama mama, jangan khawatir aku bisa jaga diri sendiri disini."
Damian sudah mulai menerima kepergian papanya, ia menerimanya dengan lapang dada karena papa nya tidak merasakan sakit lagi, tidak ada lagi yang menginginkan nyawanya sekarang dia sudah hidup bahagia bersama mamanya di surga.
****
Zoey juga berada rumah sakit dimana Ayah Damian di rawat, ia kerumah sakit karena membeli beberapa obat flu, demam dll.
Kebetulan ia juga melihat terjadi ribut-ribut salah sstu kamar vip tersebut, ia sudah menyelidiki dengan kekuatan mental, dan melihat apa yang terjadi disana.
"Jadi ayahnya meninggal secara tidak adil, pantas saja di kehidupan sebelumnya dia begitu kejam, tidak memercayai orang lain. Karena selama ia hidup di kelilingi dengan orang yang nyawanya." Gumam Zoey ia paham mengapa Damian seperti itu di kehidupan sebelumnya.
"Semoga saja di kehidupan ini dia tidak sekejam dulu."
Zoey pergi dari rumah sakit setelah mendapatkan obat yang ia butuhkan, ia tidak bisa membeli banyak tetapi ia mendapat obat cukup untuk berjaga-jaga.
"Seandainya aku datang sebelum keracunan itu, papa nya pasti selamat jika aku memberikan air suci!, ah!! ini memang takdir dengan begini baik untuk dirinya tidak mendapatkan hari akhirnya"
Zoey kembali ke apartemen untuk istirahat juga melanjutkan latihan nya, kekuatan mentalnya sudah meninggkat menjadi level 2 .
Kekuatan kayu nya juga meningkat sekarang kemampuan kekuatan kayu sama kuatnya dengan kemampuan es nya level tingkat 5, ia bisa menumbuhkan biji-bijian menjadi besar hingga berbuah.
Sedangkan peternakan dan kebunnya berkembang dengan baik dan cepat. Ia sudah membuat kandang untuk hewan-hewan yang dia pelihara, sedangkan kebunnya semua tanah yang sudah di gembur sudah ia tanami.
Ia sudah bisa memakan sayuran segar sekarang, di dalam ruang ia memiliki sayuran yang melimpah. Untuk buah-buahan sudah ada yang berbuah dan berbunga bahkan sudah ada yang bisa dipenen.
Di ruang siklus perkembangan tanaman dan hewan berjalan dengan cepat, sedangkan untuk barang lainnya seperti makan, buahan, atau air panas dll siklus waktunya tidak ada, karena barang tersebut tidak akan berubag seperti pertama kali masuk kedalam ruang.
Zoey sangat bersyukur dan berterimakasih kepada tuhan telah memberikan dia kesempatan kedua untuk memperbaiki kehidupannya.
Setelah sampai di apartemen zoey menghubungi Rachel untuk meminta dirinya segara menyusul diri nya ke negara Z, kalau tidak dia sendiri yang akan datang menjemput Rachel.
"Rachel, kapan kamu datang kesini waktu ujian hanya beberapa hari lagi juga selesai."
"Satu minggu lagi aku datang kesana, oh ya aku mengirimkan barang-barang ku lebih dahulunya, soalnya barang ku banyak." Ucap Rachel ia sudah setuju menyusul Zoey, jika disini buat setiap hari dia akan di ganggu dengan Jenna.
"Oke, aku tunggu disini, aku sudah mengirimkan alamatku kepadamu." Ucap Zoey lalu ia bertanya lagi.
"Oh ya, bagaimana dengan Jenna apakah dia membuat ulah." Sambung Zoey.
"Untung saja kamu cepat pergi, ku dengar paman mu sangat marah karena kamu menjual saham perusahaan." Kata Rachel menceritakan kepada Zoey kejadian di negara A.
"Apakah mereka tidak ada yang menghubungi mu" kata Rachel lagi juga merasa aneh mengapa Jenna selalu mengganggu nya bukan nya menelpon Zoey sendiri.
"paman ku pernah menelpon ku, kalau tidak salah tiga setelah semua saham ku di jual." Ucap Zoey.
"Tetapi aku tidak menerimanya, mungkin dia sangat marah besar saat itu." tambah Zoey lagi, sambil membayangkan bagaimana ekspresi wajah paman sedang marah, lalu ia tersenyum.
"apa keluarga mereka mengganggu mu disana?" kata zoey lagi kepada Rachel.
"Tidak, hanya Jenna yang selalu membuat ulah, membuat ku kesal tidak betah cepat keluar dari kampus itu." Ucap Rachel dengan kesal bila mengingat tentang Jenna.
.
.
.