NovelToon NovelToon
Perfect Love Revenge

Perfect Love Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Mengubah Takdir
Popularitas:12.1k
Nilai: 5
Nama Author: Maple_Latte

Sinopsis

Rania, seorang gadis desa yang lembut, harus menanggung getirnya hidup ketika Karmin, suami dari tantenya, berulang kali mencoba merenggut kehormatannya. Belum selesai dari satu penderitaan, nasib kembali mempermainkannya. Karmin yang tenggelam dalam utang menjadikan Rania sebagai pelunasan, menyerahkannya kepada Albert, pemilik sebuah klub malam terkenal karena kelamnya.

Di tempat itu, Rania dipaksa menerima kenyataan pahit, ia dijadikan “barang dagangan” untuk memuaskan para pelanggan Albert. Diberi obat hingga tak sadarkan diri, Dania terbangun hanya untuk menemukan bahwa kesuciannya telah hilang di tangan seorang pria asing.

Dalam keputusasaan dan air mata yang terus mengalir, Rania memohon kepada pria itu, satu-satunya orang yang mungkin memberinya harapan, agar mau membawanya pergi dari neraka yang disebut klub malam tersebut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maple_Latte, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab: 13

"Saya terima nikah dan kawinnya Rania Pelangi binti (Alm) Danuar dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"

Kalimat sakral itu meluncur mulus dari bibir Airon dalam satu tarikan napas. Tidak ada keraguan, tidak ada getaran, seolah-olah ia sedang menandatangani kontrak bisnis jutaan dolar. Namun bagi Rania, setiap kata yang diucapkan Airon adalah guntur yang meruntuhkan tembok penderitaannya.

"Bagaimana para saksi?" tanya sang penghulu, memecah keheningan masjid yang sejuk itu.

"Sah!" sahut Ergan dan beberapa saksi dari pihak masjid di pernikahan rahasia itu. Rania memejamkan mata, membiarkan setetes air mata jatuh membasahi pipinya. Sah sudah ia menjadi istri dari Airon, laki-laki yang telah merenggut kesuciannya dengan paksa, laki-laki yang menjadikannya simpanan pemuas nafsu, namun kini laki-laki itu pula yang mengangkat derajatnya di depan Tuhan. Takdir benar-benar sebuah teka-teki yang tak pernah bisa ia tebak.

Dengan tangan gemetar, Rania meraih tangan kokoh Airon lalu mencium punggung tangannya dengan takzim. Dalam hatinya, Rania berbisik sebuah janji suci, meskipun pernikahan ini berawal dari kegelapan, ia akan menjadi istri yang baik dan berbakti. Ada rasa lega yang luar biasa yang menyelimuti dadanya. Kini, ia tak lagi perlu ketakutan setiap kali Airon menyentuhnya. Tak ada lagi rasa berdosa yang menghantuinya setiap kali mereka bersatu di bawah selimut. Semuanya telah halal.

Airon terdiam sejenak, menatap ubun-ubun istrinya sebelum akhirnya mendaratkan sebuah kecupan di kening Rania. Itu adalah sebuah formalitas yang terasa sangat asing namun sekaligus mendebarkan bagi keduanya.

Cincin Satu Sisi dan Ego Sang Tuan

"Selamat, Tuan Airon, atas pernikahannya," ucap Ergan saat mereka bertiga keluar dari masjid menuju parkiran.

"Tidak perlu kamu ucapkan itu," balas Airon dingin, suaranya tetap datar tanpa riak kebahagiaan. Baginya, pernikahan ini hanyalah cara untuk memastikan Rania tetap berada dalam jangkauannya tanpa gangguan drama moralitas. Ia berpikir, ia akan melepaskan dan menceraikan Rania saat ia bosan nanti, dan menurut egonya, itu tidak akan memakan waktu lama.

"Selamat, Nyonya Muda," Ergan beralih pada Rania, mencoba memberikan senyum terbaiknya.

"Terima kasih, Tuan Ergan," sahut Rania dengan senyum manis yang begitu tulus. Senyum yang membuat hati siapa pun yang melihatnya merasa sejuk, seolah melihat oase di tengah padang pasir.

"Panggil Ergan saja, Nyonya Muda." ujar Ergan merendah.

Airon merogoh saku kemejanya dan mengeluarkan sebuah kotak beludru kecil yang cantik. Ia memberikannya pada Rania tanpa kata-kata romantis.

"Apa ini, Tuan?" Rania membuka kotak itu dan seketika terpesona. Di dalamnya melingkar sebuah cincin emas putih dengan permata kecil yang berkilau indah.

"Itu cincin nikahmu," kata Airon singkat.

Ergan mengintip kotak itu lalu mengerutkan kening. "Tapi, milik Tuan mana? Kenapa hanya ada satu?"

"Saya tidak perlu memakai cincin," tukas Airon ketus. Ia langsung berjalan mendahului mereka menuju mobil, membiarkan Rania dan Ergan tertinggal di belakang.

"Dasar bos arogan. Harusnya dia membeli dua cincin untuk menunjukkan statusnya," umpat Ergan pelan yang hanya bisa didengar oleh Rania. Ergan menatap Rania dengan tatapan kasihan. "Nyonya Muda, Anda harus punya stok kesabaran yang sangat banyak untuk menghadapi pria seperti dia."

Rania hanya tersenyum tipis. Ia sudah terbiasa dengan duri-duri dalam perkataan Airon. Baginya, cincin di jarinya sudah lebih dari cukup sebagai bukti bahwa ia bukan lagi sekadar wanita simpanan.

Malam harinya, Airon membawa Rania menginap di sebuah hotel mewah di luar kota. Rania berkali-kali dibuat takjub saat mereka memasuki Presidential Suite yang sangat luas.

"Luas sekali, Tuan. Ini seperti rumah, bukan kamar hotel," ucap Rania takjub, kakinya terasa tenggelam di atas karpet tebal yang empuk. Kamar itu bertarif puluhan juta semalam, sesuatu yang tak pernah masuk dalam khayalan Rania yang paling liar sekalipun.

Saat makan malam tiba, pelayan hotel menghantarkan dua piring steik premium ke meja makan di dalam kamar. Airon mulai makan dengan elegan, memotong daging dengan pisau dan garpu secara presisi. Namun, ia menyadari Rania hanya diam menatap piringnya tanpa menyentuh makanannya sedikit pun.

"Kenapa tidak dimakan? Kamu tidak suka?" tanya Airon sembari mengunyah.

"Saya... saya menunggu nasinya, Tuan," ujar Rania polos.

Airon menghentikan gerakan pisaunya dan mengerutkan alis. "Nasi?"

"Iya, Tuan. Apa makan daging ini tidak pakai nasi?" Rania balik bertanya dengan wajah tanpa dosa.

Airon menghela napas, hampir ingin tertawa namun ia tahan. "Ini steik, Rania. Karbohidratnya sudah ada pada kentang di samping daging itu. Kamu mau makan daging mewah ini dengan nasi?"

Rania menunduk malu, wajahnya memerah. "Maaf, Tuan. Di desa, apa pun lauknya, kami selalu makan dengan nasi."

Tanpa banyak bicara lagi, Airon berdiri dan meraih gagang telepon. Ia memesan satu porsi nasi putih dan beberapa lauk tambahan untuk istrinya. "Tunggulah, nasi akan segera diantar."

"Terima kasih, Tuan," bisik Rania haru. Saat nasi itu datang, Rania makan dengan lahap, membuat Airon diam-diam menyunggingkan senyum geli melihat ekspresi puas di wajah istrinya. Ia menyadari satu hal; Rania adalah perpaduan antara kemalangan dan kepolosan yang anehnya mulai terasa menyenangkan bagi Airon.

Malam Pertama yang Berbeda

Setelah makan malam dan membersihkan diri, suasana kamar menjadi sedikit tegang. Airon sudah berbaring di atas ranjang besar sembari memainkan ponselnya. Rania keluar dari kamar mandi dengan mengenakan baju tidur yang tertutup namun tetap memperlihatkan siluet tubuhnya yang indah.

"Tuan... maaf, saya tidur di mana ya?" tanya Rania ragu. Meski ada beberapa kamar di dalam suite itu, ia takut salah melangkah.

Airon meletakkan ponselnya, matanya menatap Rania dengan pandangan yang dalam dan buas. "Kamu tidur di sini, di samping saya. Layani saya malam ini. Sekarang kamu sudah tidak punya alasan lagi untuk menolak, bukan? Kita sudah halal."

Airon menarik tangan Rania, membawa gadis itu jatuh ke dalam pelukannya. Tangannya mulai bergerak protektif sekaligus menuntut.

"Tunggu, Tuan," sela Rania, tangannya menahan dada Airon yang bidang.

Airon mengernyit, napasnya mulai memburu. "Kenapa lagi? Kamu tahu aku tidak suka dihentikan saat gairahku sedang di puncak."

Rania menatap mata cokelat gelap Airon dengan penuh permohonan. "Maaf, Tuan... saya hanya ingin meminta satu hal. Bisakah Tuan melakukannya dengan lembut kali ini?."

Airon terdiam. Permintaan itu menghantam egonya. Selama ini ia menggunakan Rania sebagai pelampiasan rasa marah dan nafsunya, sehingga ia selalu bertindak kasar. Namun melihat binar ketakutan bercampur harapan di mata Rania, hati Airon sedikit melunak.

"Seharusnya kamu bilang sejak awal," bisik Airon serak. "Aku tidak akan bersikap kasar jika kamu meminta."

Airon mulai mencium Rania. Kali ini, tidak ada paksaan. Ciumannya bermula dari kening, turun ke kedua kelopak mata, sebelum akhirnya mendarat di bibir Rania dengan kelembutan yang memabukkan. Sentuhan-sentuhan Airon terasa sangat berbeda malam ini, lebih lambat, lebih memuja, dan penuh dengan gairah yang membara namun tidak menyakiti.

Rania memejamkan mata, membalas sentuhan Airon dengan perasaan lega yang membuncah. Di bawah temaram lampu kamar, mereka bersatu dalam sebuah tarian asmara yang tidak lagi meninggalkan lebam, melainkan meninggalkan jejak-jejak cinta yang baru pertama kali Rania rasakan. Malam itu, bukan hanya tubuh mereka yang menyatu, tapi ada sesuatu yang mulai bergeser di dalam hati Airon, meskipun pria itu masih enggan mengakuinya.

*****

Jangan lupa untuk dukung terus karya ini dengan klik VOTE/BINTANG, berikan LIKE, dan tinggalkan KOMENTAR kalian di bawah ya! Dukungan kalian sangat berarti buat Author untuk lanjut ke bab berikutnya yang makin seru! Salam sayang, Author! 🌹❤️

1
Bintang Nabila
bagus sih ini. kita kayak nonton drama, aku bisa bayangin adengannya. untuk author keren sih
Lingga Ganesa
mantappuuuuuu thorrrrrrr
Ririn Wati
Good novel thor
Syifa Nabila
Keren sih ini
Bestreetg
karya author is the best
Lela Alela
🥳🥳🥳🥳🥳🥳
Delisa
Bagus banget jalan ceritanya kak author
Delisa
Bagus banget jalan ceritanya kak author
partini
ya kalau dah merasa kamu sebagai asisten ya harus menjaga dong ,be smart don't be stupid lah Edgar
masa tangan kanan ga punya rencana 🤦🤦
Ariany Sudjana
apapun yang terjadi Rania, tetap percaya sama Airon, apalagi sudah ada calon pelakor hadir di kantor
Ariany Sudjana
puji Tuhan, hubungan Rania dan Airon sudah lebih baik dan mereka saling mencintai 😄
partini
ko sama Thor
Ariany Sudjana
ini gimana sih penulisnya, bab 21 dan 22, kok sama isinya? hanya sedikit beda di akhir
Ariany Sudjana
semoga Rania tetap sabar yah mendampingi Airon, apalagi sekarang pelakor murahan sudah muncul, pasti akan selalu meneror Riana
Ariany Sudjana
foto itu foto masa kecil Airon dan Rania yah?
partini
ini Casanova patah hati karena wanita weleh 😂😂😂😂
partini
apa Arion Suka lobang sana sini yah 🙄agak lupa TK kira dia frustasi Karnena di tinggal cewenya
partini
pawangnya di temukan kuntinya berdatangan 😂😂😂
Mayya
Best sih menurut aku
Delila
Good banget ceritanya Thor.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!