ini tentang hubungan yang tidak mudah, dimana seseorang yang belum bisa melupakan masa lalunya.
maka janganlah mencintai orang yang belum pernah selesai dengan masalalu nya, karena sekuat apapun kamu berjuang kalau di dalamnya masih ada seseorang, percuma.
pernahkah kamu berada di titik ini ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. harus menggantinya.
Matthew duduk di meja kerjanya dengan wajah kesal,ia samasekali tidak kepikiran untuk balikan dengan Karina.
ia emang sangat mencintai Karina, tapi itu dulu sebelum Karina pergi meninggalkannya.
Kesalahan terbesarnya dulu bukan karena salah memilih,tapi karena terlalu yakin sebelum benar-benar mengenal.
Awalnya terlihat sempurna, tapi waktu selalu membuka celah. Di balik janji manis, kadang ada luka yang disembunyikan.
Terlalu cepat percaya, terlalu cepat menaruh,dan akhirnya terlalu cepat merasakan jatuh.
hidup mengajarkan satu hal, jangan biarkan keyakinan di awal menutup mata mu dari kenyataan.
satu hal yang tidak bisa Matthew sangkal kalau ia sudah mulai mencintai istrinya,ya walaupun rasa cinta itu belum tumbuh sebesar ia mencintai Karina dulu.
tapi ia tidak akan bersikap bodoh dengan menyia-nyiakan wanita sebaik istrinya hanya untuk kembali ke cinta masalalu yang jelas-jelas sudah menggoreskan luka dihatinya.
Ia tidak menyangka kalau Arumi punya pikiran untuk bercerai darinya. Mengingat itu membuat Matthew tambah kesal,Ia bahkan tidak bisa fokus memeriksa berkas yang ada di depannya.
" sial !"maki Matthew dengan kesal sambil melempar kasar berkas yang ada di depannya.
setelah kejadian itu keduanya saling diam diaman. Matthew menunggu istrinya minta maaf kepadanya, tapi Arumi malah bersikap biasa saja dan terbilang cuek yang membuat Matthew kesal dan frustasi.
Matthew masuk kedalam kamar lalu duduk di atas kasur sambil melepaskan dasinya.
" drrrtt..."ponsel Arumi berdering, Matthew pun menoleh kearah ponsel istrinya yang terletak di atas meja,ia melihat yang menelpon Nico.
" ya halo "angkat Matthew, tapi Nico langsung memutuskan panggilannya begitu mendengar suaranya.
Matthew jadi penasaran ada hubungan apa istrinya dengan pria tersebut.
...**...
Karina menunggu Matthew datang di lobi kantor,ia langsung beranjak bangun begitu melihat Matthew sudah datang.
" Matthew "panggil Karina sambil menghampiri Matthew.
" Matthew tunggu !"panggil Karina lagi yang melihat Matthew mengabaikannya.
Matthew menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah Karina dengan kesal.
" berhenti mengganggu ku !"ucap Matthew dengan ketus
" tolong beri aku satu kesempatan lagi, aku mohon "bujuk Karina
" kau sendiri yang meninggalkan aku, jadi kesempatan apa lagi yang kau maksud ?"tanya Matthew yang merasa muak dengan sikap Karina.
" Matthew aku ..."ucap Karina
" aku bukan barang yang bisa kau buang seenaknya lalu kau ambil lagi "ucap Matthew dengan kesal.
" jadi berhenti mengganggu hidupku !"ucap Matthew dengan tegas sambil berjalan masuk kedalam lift.
" Matthew dengarkan aku dulu..."ucap Karina yang tidak menyerah,tapi Matthew segera menekan tombol penutup liftnya.
" ah,sial !"maki Karina dengan kesal sambil menendang pintu lift yang sudah tertutup.
( sorenya )
pulang dari kantor Matthew langsung ke butik berniat untuk menjemput istrinya,ia turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam butik.
namun ia melihat istrinya sedang asyik mengobrol dengan seorang pria, Matthew mengepalkan tangannya menahan rasa cemburu lalu berbalik pergi.
Arumi yang melihat itu segera pergi mengejar suaminya.
" Matthew tunggu !"panggil Arumi sambil menghampiri Matthew yang hendak masuk kedalam mobil.
" masuk !"ucap Matthew dengan dingin sambil masuk kedalam mobil.
Arumi pun masuk kedalam mobil dengan perasaan gugup,ia menoleh sekilas kearah Matthew yang terlihat marah.
sepanjang perjalanan pun hening, tidak ada yang berbicara. Arumi pun duduk dengan diam tidak berani berbicara karena takut melihat wajah datar Matthew.
Matthew menutup pintu mobilnya dengan kasar lalu berjalan masuk kedalam rumah tanpa mengatakan sepatah katapun, Arumi menyusul Matthew kedalam kamar dengan perasaan gugup.
Arumi duduk di atas kasur menunggu Matthew selesai mandi.
tak lama Matthew keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju lemari untuk mengganti bajunya.
" Matthew tunggu !"Arumi segera beranjak bangun saat melihat Matthew hendak pergi, Matthew pun menghentikan langkahnya tanpa berbalik menoleh kearah istrinya.
" jangan salah paham kami tidak punya hubungan apa-apa,tadi cuma mengobrol biasa "jelas Arumi
" ada lagi yang ingin kau katakan ?"tanya Matthew dengan dingin.
" maaf karena aku sudah salah paham padamu "ucap Arumi dengan gugup.
" apa ada lagi ?"tanya Matthew sambil menatap kearah istrinya.
" aku juga minta maaf soal pil KB "ucap Arumi dengan pelan sambil menunduk.
" kau harus menggantinya "ucap Matthew yang membuat Arumi mendongak menatap kearahnya.
" aku harus menggantinya dengan apa ?"tanya Arumi.
" kau tidak tahu, atau pura-pura tidak tahu ?"tanya Matthew, mendengar itu Arumi pun terdiam sambil menunduk.
" berapa banyak pil yang sudah kau minum ?"tanya Matthew lagi.
" sekitar 6 atau 8 butir "ucap Arumi dengan ragu-ragu.
" kau harus menggantinya dua kali lipat dari jumlah pil yang sudah kau minum,baru aku akan memaafkan mu "ucap Matthew.
" hah ?"ucap Arumi yang terkejut dengan perkataan Matthew.
" tidak mau ? Yasudah "ucap Matthew sambil berbalik pergi.
" iya baiklah "ucap Arumi dengan gugup, mendengar itu Matthew langsung tersenyum senang sambil berbalik menatap kearah istrinya.
" kau harus membayarnya malam ini juga, jadi persiapkan dirimu "bisik Matthew di telinga istrinya, yang membuat Arumi meneguk air ludah dengan kasar.
setelah mengatakan itu Matthew langsung berjalan keluar dengan senyuman penuh kemenangan.
sementara Arumi duduk dengan lemas di atas kasur,seketika ia menyesal sudah menuruti syarat dari Matthew.
Tapi apa boleh buat ia sudah terlanjur setuju, jadi harus mempersiapkan diri.
Arumi beranjak bangun dan berjalan menuju lemari untuk memilih baju cocok di kenakan nya malam ini. Setelah mengobrak-abrik isi lemari akhirnya Arumi menemukan sebuah lingerie yang tidak salah kado pernikahan dari Salsha.
melihat baju lingerie tersebut sangat menerawang Arumi tidak yakin akan memakainya, tapi mengingat perkataan Matthew tadi Arumi jadi berpikir kembali.
demi membuat Matthew senang, akhirnya Arumi tetap akan memakainya walaupun merasa malu. Ia menutup kembali pintu lemarinya lalu masuk kedalam kamar mandi sambil membawa baju tersebut.
" klek "Matthew masuk kedalam kamar dan seketika terpaku melihat penampilan istrinya yang memakai lingerie berwarna maroon yang terlihat sangat cantik dan seksi.
melihat Matthew menatap kearahnya tanpa berkedip membuat Arumi salah tingkah dan gugup.
Matthew menutup kembali pintu kamarnya lalu tanpa aba-aba segera menggendong istrinya menuju ranjang.
Matthew membaringkan istrinya di atas kasur lalu dengan tidak sabaran mencium bibir merah merona istrinya yang sangat menggoda imamnya.
Arumi hanya pasrah sambil mengalungkan kedua tangannya di leher Matthew.