NovelToon NovelToon
Aktivasi Hasrat

Aktivasi Hasrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Mengubah Takdir
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Puput

Nadia Prameswari menjalani kehidupan yang sempurna dengan suaminya di mata publik. Namun sebenarnya, pernikahan itu hanya untuk kepentingan bisnis dan politik.
Nadia seorang wanita aseksual, membuat Arya selingkuh dengan adik tirinya.

Hal itu membuat Nadia bertekad memasang chip di otaknya untuk mengaktifkan hasrat yang selama ini tidak pernah dia rasakan.
Namun, apa yang terjadi setelah rasa itu aktif? Apa dia akan menjerat Arya atau justru terjerat pria lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 10

Arya melangkah masuk ke dalam restoran mewah itu dengan senyum penuh percaya diri sambil menggandeng tangan Nadia seperti pasangan ideal. Semua mata menoleh ke arah mereka.

Nadia tersenyum, walau dalam hati terasa dingin. Jemarinya tetap menggenggam tangan Arya, tapi pikirannya sibuk menganalisis setiap wajah yang menyambut mereka. Dia mengenali beberapa orang dari mereka. Kini mereka duduk di meja depan bersama Arya, tertawa, bersulang, dan menepuk bahunya dengan ramah palsu.

“Pak Arya! Akhirnya datang juga!” seru salah satu anggota partai yang lebih tua, Bram, sambil berdiri menyambut mereka. “Bu Nadia, senang sekali melihat Anda.”

Nadia tersenyum sopan. “Terima kasih, Pak Bram. Saya hanya menemani suami saya sebentar.”

“Sebentar? Tapi kami justru ingin mendengar langsung tentang riset perusahaan biotek Anda yang baru. Banyak yang bilang itu masa depan ekonomi baru.”

Arya segera menimpali, “Iya, tentu saja nanti Bu Nadia bisa menjelaskan. Proyek itu bagian dari sinergi keluarga kami.”

Nadia melirik Arya sekilas. Sinergi keluarga? Batinnya bergolak, tapi dia menahan diri.

Mereka duduk di meja utama. Lilin-lilin menyala lembut, menciptakan suasana elegan namun penuh bayangan. Saat pelayan menuangkan wine merah ke gelasnya, Nadia melihat dua orang yang duduk agak jauh darinya. "Mereka investor dari luar. Sebenarnya apa rencana Arya?"

“Jadi,” kata Arya santai sambil menyesap wine-nya, “aku ingin memperkenalkan dua rekan yang akan membantu proyek biotek setelah mendapatkan izin produksi nanti.”

Nadia hanya tersenyum lalu berbisik di telinga Arya. "Kamu tidak perlu melakukan ini. Kamu cukup fokus dengan politik kamu. Jangan mencampuri bisnisku."

Arya semakin tertawa dan merengkuh bahu Nadia. "Sayang, aku hanya ingin membantu. Nanti kalau kita sudah punya anak, kamu tidak bisa sepenuhnya fokus dengan perusahaan kamu."

Nadia tersenyum sambil menatap Arya. Dia tahu, Arya pasti akan menyudutkannya. Tapi dia bisa bersikap tenang.

"Jadi, kalian sedang melakukan program kehamilan. Wah, semoga sukses ya. Calon gubernur kita harus segera punya momongan."

Nadia semakin tersenyum mendengar hal itu. "Terima kasih atas doanya." Dia akan meminum wine merah di gelasnya tapi Arya menahannya.

"Jangan minum beralkohol. Kamu minum ini saja." Arya memberikan minuman jeruk pada Nadia.

Nadia menatap minuman itu dan tersenyum kecil. Dia mengambilnya meskipun dia sudah curiga pada Arya karena beberapa pasang mata kagum dengan perhatian Arya.

"Pak Arya memang sangat perhatian dengan Bu Nadia."

"Iya, dia istri yang hebat karena sudah menemani saya sampai berada di posisi ini." Arya tersenyum menatap Nadia yang menghabiskan minumannya.

Nadia hanya tersenyum tanpa berkata apapun. Dia akan berdiri namun tangannya di tahan oleh Arya.

"Mau kemana?"

"Aku mau ke toilet," jawab Nadia.

"Ayo, aku antar," kata Arya. Dia berdiri dan menggeser kursi Nadia.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri." Namun Arya masih saja mengikuti Nadia ke toilet.

Nadia masuk ke dalam toilet dan mengambil ponselnya namun Arya menerobos masuk dan mengambil ponsel itu dari tangan Nadia. "Mau menghubungi Niko? Kamu tenang saja, aku tidak akan membunuh kamu dan bukan racun yang kamu minum."

Nadia sudah menduga. Dia memasukkan jarinya ke dalam mulut dan akan memuntahkan minuman itu tapi Arya mencegahnya.

"Sudah aku bilang, minuman itu tidak berbahaya dan bukan obat pe rang sang juga."

Nadia berusaha melepas tangannya yang dicekal Arya. Percuma juga jika dia meminta tolong karena semua orang di tempat itu adalah orang-orang Arya.

"Oke. Kamu mau apa sebenarnya?" tanya Nadia. Dia mulai merasakan obat yang dicampur dalam minuman itu bereaksi. Tubuhnya terasa lemas dan kepalanya perlahan mulai pusing.

"Kamu cukup tidur saja, biar aku yang bekerja."

Nadia mengepalkan tangannya. Dia yakin obat yang dimasukkan dalam minuman itu adalah obat tidur dengan dosis yang tinggi. Dia harus mencari cara agar bisa keluar dari restoran.

"Baiklah, kamu menang kali ini. Lebih baik kita ke hotel saja sekarang."

"Iya, lewat pintu samping saja agar tidak menarik perhatian."

Nadia berjalan keluar dari toilet dan menuju pintu keluar yang berada di samping restoran. Dia mengedarkan pandangannya berharap Niko benar-benar mengikutinya. Tapi ternyata dia tidak melihat Niko.

"Aku harus kabur dari Arya." Langkah kaki Nadia terasa sangat berat. Dia berusaha berlari san kabur dari Arya.

“Nadia! Kamu tidak akan bisa kabur dariku."

Nadia tidak menoleh. Dia tidak ingin melakukannya dengan Arya apalagi sampai memiliki anak. Dia tidak ingin Arya mengikatnya dengan hubungan seperti itu. Tapi tubuhnya sudah tak sanggup melangkah lurus. Napasnya terengah dan tangannya berpegangan pada tiang untuk menjaga keseimbangan. Tidak ada yang melihatnya karena area itu memang cukup sepi.

Arya akhirnya berhasil menyusulnya di area parkiran. Tangannya yang kuat menarik bahu Nadia dengan kasar. “Kamu mau ke mana? Kamu pikir bisa kabur dariku?”

Nadia menepisnya dengan kasar. “Kamu tidak bisa mengaturku!"

Arya mencengkeram lengannya lebih keras. “Semua ini demi kesempurnaan keluarga kita."

“Keluarga kita? Kalau seandainya kamu tidak selingkuh, aku pasti akan mengupayakan semuanya untukmu. Tapi kamu sudah selingkuh dengan Rissa, jadi hubungan kita benar-benar hanya status saja." Nadia berusaha melepaskan tangan Arya tapi dia sudah tidak punya tenaga.

"Bu Nadia!" Niko berlari menghampiri Nadia.

Tapi Arya menoleh dengan cepat. Dia memberi isyarat cepat pada dua anak buahnya yang menjaga di dekat mobilnya. “Tahan dia!”

Dua pria bertubuh besar segera menghadang Niko. Tanpa banyak bicara, mereka menyerang. Satu lemparan pukulan nyaris mengenai rahangnya, tapi Niko menangkis dan membalas dengan keras. Tinju dan tendangan beradu dalam gerak cepat.

“Bu Nadia, lari!” teriak Niko di sela perkelahian.

Nadia, yang masih berjuang menjaga keseimbangan, menatap sekeliling dengan pandangan kabur. Jalan kecil menuju trotoar di seberang restoran tampak samar di bawah cahaya lampu jalan dan mobil yang dibawa Niko terparkir di sana. Dia mulai berlari lagi, meski tubuhnya goyah.

“Nadia!” Arya mengejar Nadia lagi.

Langkah Nadia semakin tak terkendali, dunia di sekelilingnya bergoyang.

Arya berhasil meraih pergelangan tangannya dari belakang. “Berhenti! Kamu tidak akan bisa lari. Lebih baik sekarang kamu istirahat saja. Lihat, kamu sangat mengantuk."

“Lepaskan aku!” teriaknya sambil berusaha menarik tangannya. Dia berusaha memberontak dengan sisa tenaganya hingga akhirnya tangan Arya terlepas. Namun, tubuh Nadia terhuyung ke belakang dan seketika lampu mobil dari arah kanan menyilaukan matanya.

“Bu Nadia!” teriak Niko sambil berlari setelah berhasil menumbangkan salah satu anak buah Arya.

Semua terjadi dalam sekejap. Klakson mobil berbunyi keras dan roda berdecit keras di aspal.

Tubuh Nadia jatuh di tengah jalan dan tertabrak mobil itu dengan keras.

Niko berhenti sesaat di sisi jalan, napasnya terengah, matanya melebar tak percaya melihat Nadia yang sudah terkulai lemas dengan darah yang mulai mengalir dari kepalanya.

“Bu Nadia!”

1
Ila Lee
lanjut thor
Mar lina
semoga cerita selanjutnya
hottttt
di tunggu updatenya
Yenova Kudus
mantab niko .perjuanganmu semoga berhasil
dyah EkaPratiwi
wah gila nie niko
Mar lina
ajak hb aja
pasti Nadia luluh...
lanjut thor ceritanya
di tunggu updatenya
Hary Nengsih
lanjut
Yenova Kudus
perjuanganmu masih pnjng niko...
Bu Ros
semangatttt Thor...
Ila Lee
Nadia kata cinta sama Niko dalam hubungan harus ada rasa percaya antara satu sama lain swal2 sudah tidak percaya parah ni🤣🤣🤣
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
wah jangan sampai tergoda
Ila Lee
Nadia dulu kau yg mahu tapi sekarang menolak 🤣🤣🤣🤣
Ila Lee
Niko bisa bicara dengan Nadia baik dia pasti lebih percaya kamu dari Arya orang kalau lagi jatuh cinta Semua indah apa lagi sudah berbagi peluh
Ila Lee
Niko lain kali jgn pelan2 nanti Arya ayg kasi thu Nadia siapa kamu yg sebenar nya anak dari drator rumah sakit terbesar wah pparpapa
parah ni
Ila Lee
main kuda kudaan lh ingat kamu ajer bisa main sama rissa Nadia juga dong🤣🤣🤣🤣
Yenova Kudus
yg sabar nadia...jgn lepaskan niko
Hary Nengsih
lanjut
dyah EkaPratiwi
Nadia pasti salah paham
dyah EkaPratiwi
wah wah ketemu papa ini Niko
dyah EkaPratiwi
hahaha curiga ini arya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!