Jangan lupa ikutin ig qolbie_90 ya guys untuk mengetahui judul novel karya Qolbie yang lain.🙏🙏🙏🥰🥰🥰
“Apa kau sudah mulai kagum padaku?”
Ucapan dari seorang lelaki yang akan menjadi suami Anin, Dimana Rendi saat itu berstatus Dosen di tempat kuliahnya, Hingga keduanya bersatu dalam kisah cinta kasih dan memiliki buah hati yang begitu cantik dan selalu bertingkah ceria, Membuat suasana kehidupan keduanya penuh warna.
Nindi yang selalu mewarnai kehidupan Rumah tangga keduanya. Puteri tercinta pasangan yang terpaksa menikah karena tuntutan yang berawal hanya suatu komitmen dan berubah menjadi bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qolbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bercak yang tertinggal
anin terduduk merapikan rambutnya yang banyak pasir,memakai dalamannya lagi yang tadi hampir dengan paksa suaminya lepas.
sedangkan rendi masih setia duduk di samping istrinya hanya memakai celana pendeknya,tubuhnya masih bermandikan keringat,bajunya di taruh di pundaknya dengan asal-asalan.
"rasanya canggung...sangaat canggung,"
ucap dalam hati anin.
hening...tanpa kata karena rendi pun merasakan perasaan yang sama canggungnya.
"emmmb sayang kamu tidak apa-apa beneran kan?"
tanya rendi membuka percakapan mengisi kesunyian.
"tidak apa-apa kak.."
sahut anin sambil meringis menahan sedikit nyeri yang tersisa di bawah pusar nya,namun rendi tidak melihatnya,
lalu rendi pun mengenakan kaosnya serta kemeja lengan pendeknya lagi,yang kemudian berdiri,tangannya mengulur memberi tumpuan membantu istrinya untuk berdiri,
dengan senang hati anin pun menyambut uluran tangan suaminya itu.dengan rabaan karena pandangan ke segala penjuru gelap.
"uuuuugh..."
keluh anin saat mencoba berdiri,dan mengeratkan genggaman tangan pada suaminya,selangkangannya masih terasa nyeri...bertambah nyeri saat berdiri.
"kamu tidak apa-apa sayang?"
tanya suaminya begitu cemas saat di rasa rendi tangan istrinya masih gemetaran sambil menggenggam erat tangannya.
"tidak apa-apa kak..."
sahut anin.namun tanpa pikir panjang rendi pun langsung menggendong anin di punggungnya,anin pun sempat menolak tapi tidak di hiraukan suaminya itu.
"sayang maaf.."
kata-kata itu terus berkali-kali terlontar di bibir rendi.
ia benar-benar merasa bersalah karena telah memaksakan kehendak pada istrinya itu,tanpa bertanya dahulu padanya.
"maaf untuk apa sih kak.."
tanya anin di atas punggung suaminya,
"maaf aku khilaf...harusnya kita melakukannya di kamar...di atas ranjang yang nyaman...bukan di atas pasir dengan tiupan angin laut,dan lebih parahnya lagi...aku tidak meminta pendapatmu terlebih dahulu,"
kata rendi mengingat-ingat kesalahan yang begitu membuai itu.
"sudahlah kak...tidak apa-apa...jangan di pikirkan lagi,"
sahut anin.
setelah sampai di dekat kedai pinggir pantai...anin pun minta turun dari punggung suaminya...jalannya jadi biasa dan seperti tidak terjadi sesuatu,saat hidungnya mencium aroma dari ikan bakar yang harum,rendi pun ikut tersenyum bahkan terkekeh...
"dasar istriku...tadi bikin orang jantungan sekarang bikin orang melongo..."ucap rendi seketika.
anin menghampiri warung pinggir pantai itu,
kak kita makan disini saja ya...disini suasanya indah kak...dengan lampu-lampu hias dan di suguhi pemandangan langsung laut."
pintanya pada suaminya itu.
"iya sayang ayo..."
kata rendi.
mereka memesan dua ikan bakar bumbu pedas manis,dua cah kangkung,seporsi udang goreng kesukaan anin dan dua porsi nasi tentunya.
mereka menikmati makanannya di temani dua buah kelapa hijau muda utuh di hadapannya,
"heeemzzz...kenyangnya..."
kata anin sambil mengelus perutnya.
rendi yang melihat benar-benar tidak habis pikir..
"tadi bikin orang khawatir...huh.."gumamnya.
waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam,saat anin dan rendi sampai ke dalam kamar hotelnya lagi,
anin terlebih dahulu masuk ke dalam kamar mandi,
"sayang...aku ikut,"kata rendi sambil akan beranjak ikut masuk.
"malu kak...nanti saja ya...nunggu giliran setelah aku aja ya..."sahut anin.
seketika rendi langsung manyun sambil duduk di sofa dengan memainkan ponselnya,beberapa menit kemudian anin keluar dari dalam kamar mandi dan seperti mencari-cari sesuatu,
"cari apa sayang?"
tanya rendi ingin tahu...dan bercampur penasaran.
"cari kantong plastik kak rend...lihat?"tanya anin.
"kantong plastik untuk apa sayang?"tanyanya lagi.
"untuk membungkus daleman ku kak rend..."jawab anin dengan nada lirihnya karena malu.
"lhoh...kenapa dalemannya sampai mau di bungkus kantong kresek sayang?"tanya rendi masih ingin tahu...
lalu anin memperlihatkan bercak noda darah yang ada di celana dalamnya yang sudah sedikit mengering.
"aku mau membuangnya saja kak rend...nanti setelah aku cuci terlebih dahulu,nanti beli lagi saja...bingung jemurnya nggak kering,"kata anin.
"ouh sayang..."
sahut rendi sambil datang memeluk istrinya dengan lembut.
"maaf sayang.."
bisiknya lirih...di telinga anin...
"ayo lah kak...lagi ribet nyari kantong kresek ni..."
sahut anin sedikit mencak-mencak.
dan akhirnya rendi melepas pelukannya dan ikut membantu sang istri mencari kantong kresek.
setelah anin menemukan apa yang ia cari,lalu ia masuk ke dalam kamar mandi lagi dan mengucek bercaknya dan membungkusnya lalu memasukkannya ke tong sampah.
anin bergantian mandi dengan rendi...saat rendi sudah usai dari dalam kamar mandi,di lihatnya istrinya itu sudah terlelap tidur nyenyak,
lalu rendi memperhatikan wajah istrinya yang begitu nyamannya terlelap,hingga tanpa sadar...
" cup..."
ciumannya mendarat di kening istrinya,anin hanya menggeliat berpindah posisi,kini ia meringkuk memunggungi suaminya,
rendi yang melihatnya hanya tersenyum dan menaikkan selimut istrinya hingga tubuhnya tertutupi sempurna,lalu memeluk mendekapnya hinga mereka benar-benar terlelap.
klo.krg greget ya gk usah di bc, tinggalin aja...
biasakan menghargai hasil karya org lain, nyari ide buat nulis itu susah
anda sndiri blm tentu bs nulis crt kayak gini, bc pelan2 nikmati alurnya
beri komen positif agar authornya lebih semangat lg bikin cerita.
ingat ya... novel itu hiburan semata & dunia halu jd jgn samakn dg dunia nyata...