NovelToon NovelToon
Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Teleportasi Hidup Di Dua Dunia

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Sistem / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Wanita Karir / Epik Petualangan / Dunia Lain
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mama nayfa

" Tolong Duk, kakek titip mereka padamu, kakek takut tak mampu lagi bertahan di dunia yang keras ini kasihan mereka jika kakek sudah tiada." ucap pria tua itu kepada ku, aku melihat ke arah dua anak kecil saling bergandengan, mata mereka yang biru safir menatapku dengan harap.
" Baiklah kek, saya akan menjaga mereka, tapi saya minta maaf saya tidak bisa memberikan mereka fasilitas, kakek tau kan keadaan saya juga sedang sulit." Ucapku jujur dan kake itu mengangguk.
" Saya percaya padamu Duk, saya titip mereka, dan terimakasih..." ucap pria tua itu dan pergi meninggalkan kedua anak kecil itu di hadapanku, mata mereka yang tajam serta indah, membuat siapa saja akan merasa tak tega. dua Anka kecil yang ku bawa pulang membuat kehidupan ku berubah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama nayfa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bergabung

 Seluruh orang yang ada di goa menatap heran melihat semua benda asing yang di susun rapi, mereka ingin bertanya kegunaan benda-benda itu untuk apa namun mereka urungkan karena sungkan pada dua orang asing yang baru mereka kenal.

   " Kita bakar ikannya, saya minta tolong 2 pria untuk membantu mas Aldi, dan yang lain bisa bantu saya, namun sebelum itu saya sudah menyiapkan air untuk mencuci tanggan kalian di luar goa, mas tolong bantu ajarkan mereka." ucap ku dan ku toleh ke arah suamiku, suamiku mengangguk mengerti.

  Semua pergi mengikuti mas Aldi, di sana juga sudah tersedia sabun cuci tangan, saat semua orang mulai berjalan ke luar Antika masuk kedalam ruangan mengambil nasi satu bakul besar dari rumahnya, sebelum pergi Antika sudah kembali memasaknya.

 " Tolong bantu saya untuk membentangkan tikar itu, semua masing-masing ya berdua biar bisa terbentang." Ucapku menunjuk tikar yang terlipat.

 " Kalian berdua bantu saya ya kita rapikan peralatan untuk makan, malam ini kita makan ini." Ujarku meminta kedua wanita di rombongan itu membantuku menata dan menyiapkan semua alat masak.

 " Ikannya sebagian sudah masak ma, taruh di mana?" tanya suamiku saat sudah mendekat membawa ikan yang sudah masak di bakar masih dengan penjepitnya.

  " Sebentar mas...taruh sini mas." Jawabku menyodorkan piring melamin besar pada suamiku, setelah ikan di pindahkan ke piring, suamiku melanjutkannya kembali, tak lama semua ikan sudah selesai di bakar dan sudah tertata rapi di atas piring.

 " Semua cuci tangan dulu ya, kita makan sama-sama." Ujar mas Aldi dengan mengomando semua orang.

  Saat sudah berkumpul semua orang bingung dengan benda-benda di hadapan mereka semua, yang mereka tau hanya daging ikan dan sayur hijau, selebihnya gak tau mereka saling lirik satu sama lain dan dia sesaat mereka semua menatap Antika dan Aldi yang masih membagi rata nasi, sayur hijau dan ikan bakar di piring masing-masing, mereka juga heran pada benda ber warna putih seperti salju ada di dalam piring bersama ikan, daun hijau dan itu merah-merah di pojokan ikan.

  " Ayo..silahkan makan.." ujarku menawarkan mereka semua yang terlihat diam memandangi piring mereka dengan heran. Mereka semua tidak ada yang berani menyentuh walau perut mereka terasa lapar.

Akhirnya tuan Gama bersuara karena semua rombongannya tidak ada yang bersuara atau menyentuh makanan di hadapannya.

" Tuan Aldi, putih-putih ini apa? Dan ini?!" tanya tuan Gama menunjuk dua jenis warna itu.

" Ini namanya nasi dan ini namanya samba, nasi ini berasal dari biji padi yang di olah dengan tepat makan akan menjadi nasi jika di banyakin air maka. Akan menjadi bubur, dan untuk sambal ini dari beberapa buah lombok, buah tomat dan bawang untuk memperkuat rasanya, yuk kita makan nanti saya akan perlihatkan bentuk buahnya dan kegunaannya." Jawab mas Aldi menjelaskan.

Mereka saling lirik kembali namun tak sengaja atau bagai mana mereka melirik cara Antika memakan semua, akhirnya mereka mencobanya pelan-pelan hingga ada suara yang memecahkan suasana sunyi itu

" Wah...ini enak sekali, ikannya juga lebih lezat tidak seperti biasa kami membakarnya, ini sangat pedas namun enak," ujarnya begitu heboh, Antika dan Aldi hanya tersenyum senang, sedangkan yang lain mengangguk membenarkan mulut mereka penuh dengan makanan jadi tak bisa bersuara.

Dengan rasa gembira mereka memakan semua dengan lahap, Antika dan Aldi hanya saling pandang dan menggeleng pelan tanpa di sadari oleh yang lain, setelah selesai makan, semua rombongan itu berdiri tanpa memberikan hanya tertinggal Aldi dan Antika, mereka berdua tidak lah marah karena sudah di jelaskan oleh Tejo, Aldi berdiri di ikuti Antika, mereka berdua hendak membereskan semua sisa kekacauan setelah makan, saat Aldi menumpuk piring kotor dan Antika sedang mengumpulkan duri ikan dan sisa makanan lain di piring bekas, datang tuang Gama dan tuan gardo Antika dan Aldi bingung mereka saling pandang sesaat lalu menatap kedua pria di hadapannya.

" Biar kami bantu tuan, terimakasih sudah menyelamatkan malam kami dari kelaparan hari ini dan nyawa kami dari kematian." Ucap tulus dari gardo pria yang hampir tewas karen terluka parah.

" Sama-sama..., bantu kumpulkan semua sampah-sampah ini ke dalam satu tempat agar dirinya tidak melukai kaki kita saat tidak sengaja melewatinya." Ujar mas Aldi menunjuk ke tumpukan sampah bekas makan yang masih stag di dalam piring bekas.

" Baik..." ucap mereka serempak, saat mereka hendak membereskannya datang semua rombongan tanpa terkecuali mereka melihat keplaa kelompok mereka ikut membereskan mereka akhirnya membantu juga, tak butuh lama goa yang tadinya berantakan kini sudah rapi dan bersih menyisakan tikar yang terhampar, dengan telaten Tika dan dua wanita mengelapnya dengan kain dan air bersih agar tidak menimbulkan bau dan rasa lengket, karena sisa makanan yang jatuh tadi.

" Mas...Hari sudah gelap, sepertinya sudah malam." Ucap ku pada mas Aldi.

" Iya...lihat. Ini...jam sudah pukul enam." jawab mas Aldi menunjukan ponselnya.

Para rombongan itu mendekati Antika dan Aldi yang sedang mengobrol.

" Tuan Aldi, nona Antika, saya mewakilkan teman-teman saya, mengucapkan banyak terimakasih sudah menyelamatkan kami dari kematian dan kelaparan hari ini, dan juga berterimakasih atas perlindungan tuan dan nona, kami mau menawarkan diri kami mengikuti tuan dan nona." Ujarnya dengan tegas, tuan Gama dan yang lain mengangguk mantap, ternyata mereka tadi menjauh karena mengobrol dan meminta pendapat satu sama lain, walau Vasco sedikit tidak menyukai Aldi dan Antika awalnya namun setelah melihat mereka menyelamatkan teman-temannya dan cara mereka mempermudah soal makanan mereka sepertinya tidak kelaparan lagi jika mengikuti kedua orang asing itu.

" Jika kalian ingin mengikuti ku, saya tidak bermasalah, namun masalahnya ada di tempat tinggal kita, tidak mungkin kan kit tinggal di sini?" ucap Mas Aldi ada benarnya di goa yang bersebelahan langsung dengan hutan yang cukup rimba, bukan itu masalah untuk mereka namun di antara mereka ini ada wanita apa lagi ada sepasang suami istri.

Aldi dan Antika berfikir keras, bingung juga karena mereka datang kesini ini hanya menjalankan misi berkebun dari sistem, mereka juga tidak memiliki tempat tinggal yang pasti. Itu yang ada di pikiran keduanya.

" Sementara kita tinggal di sini aja tuan, di sini lebih aman dari pada kita tidur di luar." Jawab pemuda sepertinya sedikit memahami situasi.

" Baiklah malam ini kita istirahat di sini, besok kita bahas lagi, tolong bantu saya tarik tiga tikar ini untuk ke pria-pria sana, dan satu tikar besar ini untuk para wanita." Ujar mas Aldi sambil menunjuk tikar-tikar yang sebagian masih terlipat.

" Baik tuan." Jawab salah satunya dan berjalan menuju tikar yang tadi di gunakan untuk alas makan bersama.

Mereka bergotong royong mempersiapkan semuanya, setelah selesai mereka semua berkumpul di tikar yang sudah di siapkan, banyak pertanyaan yang ingin mereka tanyakan kepada Aldi dan Antika namun ada rasa segan dan sungkan mereka jika mereka memaksanya.

" Tuan Gama...ada apa?" Aldi menatap tuan Gama dengan tatapan santai namun ia tau jika pria paruh baya di hadapannya sedang banyak pikiran.

" Hem...tuan...Kami mau bertanya sebenarnya kalian siapa dan dari mana asalnya, dan benda-benda itu dari mana asalnya?" Tanya tuan Gama sedikit takut-takut

" Saya tidak bisa bercerita namun ada satu halal yang harus kalian tau dan rahasiakan, apa yang kalian lihat dan kalian alami jangan sampai kalian bicara dengan yang lain, soal tempat tinggal kita cari tempat yang bagus untuk membuat rumah." Ujar mas Aldi dengan nada tegas dan tatapan mas Aldi ke semua orang di hadapannya.

" Baik tuan, kami akan diam," ucap cepat pria bernama Gardo, ia tau kedua orang di hadapannya bukan orang biasa.

" Tuan Soal tempat tinggal kenapa tidak di goa ini aja, kita bisa menjadi kan goa ini desa kita?" ujar salah satu pria.

" Goa ini terlalu kecil untuk kita semua, apalagi ada wanita mereka lebih membutuhkan tempat yang nyaman dan privasi, nanti kita cari lokasi yang pas untuk kita bangun rumah dan desa."Ujar mas Aldi dengan meyakinkan semuanya, mereka semua saling pandang terkahir pandangan mereka menatap kedua wanita di dekat mereka, Mereka mengangguk setuju.

Mereka sadar selama ini bertahan karena kedua wanita di kelompok mereka, mata para pemuda itu semua sadar jika buka. Karena kedua wanita itu mereka mungkin sudah mati lama, dan di tambah lagi ada wanita cantik berkerudung yang misterius menurut mereka.

" Tuan Gama, saya ingin keluar sebentar kalian istirahat lah, malam sudah sangat larut,..tidak usah berjaga, pintu ini aman untuk kita semua." Ujar Aldi meminta semua ya tidur dengan tenang.

" Mas...kamu dapat pintu ini dari mana? Dan engsel itu kan kudu di paku dulu ini batu loh?" tanya ku heran, ku brondong pertanyaan kepada suamiku.

" Gak tau, tadi pas kedepan lihat pintu ini bersandar di dinding goa, awalnya bingung tapi kata Tejo di tempel aja, ia ku tempel beneran bisa," jawab mas Aldi dengan tertawa renyah mengingat hal lucu.

1
Dewiendahsetiowati
ditunggu kelanjutannya thor
Dewiendahsetiowati
hadir thor
Mama nayfa: Terimakasih kak sudah mampir, mohon dukungan nya ya kak, mudahan suka dengan ceritanya😊🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
makasih byk thorrr🥰😍❤️❤️❤️👍👍
Andira Rahmawati
mantap....👍👍👍
Andira Rahmawati
lanjut thorr..trusss semangat 💪💪💪💪
Andira Rahmawati
semoga mas aldi nya sembuh min7m air ajaib nya ☺️☺️
Andira Rahmawati
lanjuttt
Andira Rahmawati
mantapp..bisa jadi juragan sayur"an nanti..
lanjut thorrr...trus semangat..💪💪🥰
Andira Rahmawati
lanjuttt thorrr trussss semangatt💪💪💪💪😍😍😍❤️❤️❤️
Mama nayfa: Terimakasih kak,..jangan lupa tinggalkan jejak ya kak agar author nya semangatt update, jangan lupa tipnya jika berkenan🤭🤭🤭
total 1 replies
Andira Rahmawati
luarr biasa..
Mama nayfa: jangan lupa tinggalkan jejak ya kak🙏
total 1 replies
Andira Rahmawati
kapan sistemnya ada..thorr..
lanjuttt
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
Mama nayfa: terimakasih kak sudah mampir,...nanti kita lihat perjalannya kak.
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!