Dokter Cantik Milik Ceo

Pov Brian.

Taukah kalian apa itu penyesalan? ya benar. Penyesalan adalah suatu kesalahan yang telah kita sadari, dan itulah yang terjadi pada ku. Aku membencinya dan aku tidak mengerti mengapa benci bisa jadi cinta, aku tidak tau mengapa cinta datang di saat yang salah. Cinta yang berasal dari kata benci, mengapa harus menyesal. Itulah yang kini ku pertanyakan bukankah ini yang ku inginkan? perpisahan di antara kita yang sedari dulu kudoakan.

Hati ku sakit saat kau pergi, hati ku terluka saat kau tinggalkan aku. Aku baru menyadari kebersamaan kita ternyata membuat ku bergantung pada mu. Aku merindukan mu, merindukan suara saat memanggil ku. Merindukan kebiasaan kecil yang biasa kau lakukan untuk ku. Sungguh aku merindukan mu.

Terluka. Ya aku terluka saat kau katakan kau memberikan diri mu pada yang lain. Aku tau aku salah tapi harus sebesar ini kah hukuman untuk ku? hukuman untuk suami yang menyiksa istrinya lahir dan batin. Saat ini aku menderita ya itu benar. Aku menderita atas apa yang selama ini kau alami, aku menghina mu dan berkata kotor pada mu, bukankah perkataan itu bagian dari doa? dan benar doa ku di kabulkan Tuhan. Istri ku telah memberikan dirinya pada orang lain, dan mengapa aku bersedih? bulankah itu salah satu dari doa ku selama ini.

Perih. Hati ku terasa perih bagai teriris saat kau katakan ingin meninggalkan aku, aku tidak mampu untuk itu. Aku sungguh ingin kau memberi ku kesempatan kedua, aku menerima mu dengan semua kekurangan mu. Bagi ku kini apapun keadaan mu tidak mengapa aku tetap mencintai mu. Anggap saja semua itu hukuman untuk ku yang telah membuat mu tersiksa, asal kau mau kembali pada ku.

***

Pov Anggia.

Aku tidak tau di mana posisi ku, aku wanita bersuami tapi tidak berharga diri. Aku terlalu rapuh dalam menerima takdir ini, di mana kebahagian untuk ku?. Tidak ada. Kebahagian ku sudah pergi meninggalkan aku, meninggalkan semua kesediha yang tak berpenyelesaian, haruskah aku menyusul mereka? menyusul ibu dan ayah ku.

Aku tidak tau harus bagaimana rasanya aku tidak lercaya bahwa cinta itu ada, ya karena aku tidak pernah merasakan manis madu cinta dari seorang pria yang busa menerima ku. Sakit sekali rasanya bersuami tapi tak di cintai namun setelah aku pergi, kau meminta ku kembali. Aku tidak mengerti kau anggap aku apa dan bagaimana, semudah itu kah penyesalan? semudah itukan kata maaf dari mulut mu?. Aku sungguh tidak tau entah itu tulus dari hati mu atau tidak.

Pilu. Tidak kah kau tau hati ku sakit, aku bertahan dalam jurang yang begitu menyakitkan. Aku tak pernah di anggap selalu di hina dan di campakan. Maaf. Kau datang dengan membawa maaf, hati ku sudah mati kesabaran ku sudah sampai pada puncaknya dan aku menyerah, aku sudah tidak mampu lagi menjalani hidup rumit bersama mu, aku tidak lagi wanita yang lemah seperti dulu yang bisa kau tindas sesuka hati mu. Kini aku ingin berpijak di atas kaki ku mencari di mana letak kebahagian yang Tuhan janjikan pada ku, yang pasti saat ini kau bukan kebahagian ku.

Cinta, kau katakan cinta pada ku, pada semua wanita juga kau katakan cinta. Sering kali aku mendengarnya aku menjadi saksi kau ucapkan cinta pada wanita lain dan kau tau aku tidak pernah bisa berbuat apapun, bodoh sekali aku bukan? ya. Semua orang pasti menganggap begitu namun jujur semua itu kulakukan demi orang tua ku yang telah menerima uang dari ayah mertua ku, dan kini orang tua ku telah tiada dan biarkan aku pergi aku menyerah, aku sudah tidak mampu lagi, menanggung beban derita yang kau beri. Biarkan aku hidup dengan ketenangan yang ku pilih sendiri, biara aku kehilangan tahta tidak mengapa asal aku bahagia. Selama ini orang melihat ku dengan terpandanga dan selalu memuji ku karena aku memili tahta yang cukup tinggi namun mereka tidak tau sisi lain dalam hudup ku yang penuh badai air mata. Bermandikan air mata, dan aku menderita. Tidak lagi rasa sabar ku sudah mati.

***

Pov Bilmar.

Aku bingung dengan hidup ku. Aku mencari cinta di antara banyaknya wanita, sampai ke negeri sebrang aku terus berusaha, jujur saja di usia ku yang telah mencapai hapir kepala tiga ini, aku juga ingin memiliki seorang istri yang menunggu ku di rumah. Istri yang memberikan ku seorang anak, kadang aku merasa lelah dalam bekerja dan yang membuat ku sedih saat melihat uang di rekening ku yang terus bertambah.

Aneh bukan?. Ya karena aku ingin mencari uang dan ada istri dan anak ku yang menghabiskan uang yang aku cari. Dan kalian tau aku malah jatuh hati pada seorang dokter cantik yang merawat kakak ipar ku. Dan disinilah awal kesakitan ku, aku mengetahui fakta bahwa dia sudah bersuami. Jujur saja hati ku terasa sakit dan pedih.

Hingga hal terlarang itu terjadi dan kini dia pergi entah kemana, aku menyesali apa yang sudah aku lalukan, tak pernah aku bayangkan aku mencintai istri orang dan merengguh kesuciannya. Hati ku sakit aku juga merindukannya, walau pun itu hanya cinta satu malam. Jujur saja aku takut kehilangannya aku takut dia tidak sudi lagi bertemu dengan ku. Aku tidak sanggup untuk itu.

Sesakit ini kah cinta, serumit inikah jatuh cinta? mengapa aku terjebak dalam cinta yang rumit. Cinta yang membawa duka nestapa saja, aku juga ingin bahagia bersamanya tapi apakah itu mungkin? rasanya sulit sekali. Bagaiman aku bisa miliki sesuatu yang sudah di miliki, akan kah takdir berpihak pada ku. Kalau takdir berpihak pada ku, aku akan berjanji terus membahagiakannya. Aku tidak sanggup harus terbelunggu rindu yang tak kunjung terobati, sehati rasa setahun dada ini menahan sesak dan sakit bila tak melihatnya.

****

Pov author.

Dua pria mencintai satu wanita, Brian adalah suamisah Anggia Tiffani dan Bilmar adalah orang yang merengguh mahkota Anggia Tiffani. Rumit bukan yang jelas Anggia tidak mencintai salah satu pun dari mereka, menurut Anggia keduanya hanya singgah sementara di di hidup Anggia tapi tidak di hati wanita itu.

😔Brian hanya mampu diam duduk merenung dengan segala penyesalan yang kini ia rasakan.

😔Anggia hanya duduk menangis menunggu takdir yang akan membawanya pada kebahagian.

😔Bilmar hanya menyesali apa yang telah ia lakuka pada wanita yang ia cintai, dengan harapan Anggia takan membencinya.