Zivanna tak menyangka hubungan yang sudah dia jalanin selama 5 tahun bisa kandas seketika di terpa orang ketiga.
Di saat rencana pernikahan sudah di ambang mata justru sang kekasih ketahuan menghamili sepupu nya sendiri.
Apa yang Zivanna lakukan? apakah tetap ingin melanjutkan pernikahan ataukah memilih mundur?
Yuuk mampir di cerita terbaru ku bukan Simpanan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menikah
"Pak,,kita tidak bisa melanjutkan semua ini" isi pesan Zizi
"Percaya sama saya Zi" jawab Pras
"Tapi ini terlalu jauh pak,saya tidak enak sama bapak"
"Kita bicara kan lagi setelah kita sampai di Jakarta" jawab Pras lagi membuat Zizi menghela nafas berat.
****
Zizi duduk dengan tangan gemetar,dia tidak bisa mencegah semua ini,tapi dia bingung kenapa Dimas dan Mbak nya Nisya tidak ikut menjelaskan semua ini justru mereka seperti nya mendukung pernikahan siri ini.
Rasanya bagai mimpi semua ini terjadi. Walaupun awalnya Pras hanya berniat menolong, tapi lafaz akad nikah tadi tidak main-main. Mereka sah sebagai suami istri di mata agama.Ibu Zizi memeluk erat putrinya. Para undangan tak mengira kalau Zizi sedang berduka, bagi mereka itu adalah tangis bahagia karena baru saja menikah dengan sang pujaan hati.
Zizi tak sabar menunggu acara ini berakhir. Dia harus bicara dengan Pras. Karena sekarang bukan Zizi lagi yang jadi korban, tapi juga Pras, Pria baik yang berniat menolong malah terperangkap dalam pernikahan dengannya.
Jam dua siang semua acara baru selesai,para undangan sudah pulang dan tinggal ibu,Zizi dan Nisya serta Pras yang duduk di ruang keluarga.
"Nak Pras, maafkan kami telah membawamu ke situasi yang sulit ini. Tentu semua yang terjadi tadi diluar dugaan Nak Pras, juga bagi kami sendiri. Ibu jadi merasa bersalah pada Nak Pras,yang awalnya niatnya membantu malah terbelenggu seperti ini. Sekarang terserah Nak Pras, Ibu nggak akan melarang Nak Pras untuk menceraikan Zizi karena mungkin Nak Pras sudah ada pilihan sendiri"ucap Ibu Zizi dengan suara lirih.
Beliau merasa tidak enak hati dengan Pras yang telah menolong mereka dari rasa malu. Walaupun jujur dalam hati, akan sangat bersyukur kalau memiliki menantu seperti Pras, Lelaki tampan,sopan dan sukses.
Pras memandang Zizi Yang dipandang juga menatapnya sejenak lalu menunduk kan kepala nya karena malu dengan kejadian ini.
"Bu, tentang masalah ini saya akan membicarakan dengan Zizi setelah kami sampai di Jakarta,ibu jangan khawatir Menikah atau pun bercerai saya akan tanggung jawab pada Zizi dan saya akan pasti kan keselamatan nya"jawab Pras
Ibu Zizi mengangguk. "Ya, Nak Pras. Terserah kalian saja. Ibu hanya minta maaf dan berterima kasih karena sudi menutupi aib keluarga kami."
"Jangan merasa bersalah, Bu. Tapi saya nggak bisa lama-lama di sini, mungkin besok pagi kami harus pulang karena banyak nya pekerjaan di kantor yang harus di selesaikan,kami hanya mengambil libur selama tiga hari"
"Tidak apa-apa, apapun yang terjadi setelah ini. Kita jangan putus persaudaraan,ibu berharap kamu tetap menjadi bagian dari keluarga kami, tidak sebagai suami bisa sebagai saudara untuk Zizi"
Pras tersenyum dan mengiyakan.
Zizi termenung. Dia makin tak enak hati dengan Pras.
****
Pras bingung saat hendak masuk ke dalam kamar yang ada Zizi di dalam nya, bagaimana jika Zizi teriak tapi dia tetap harus masuk karena di luar ada ayah Zizi dan keluarga jauh lain nya yang datang berkunjung.
"Pak" panggil Zizi saat melihat Pras masuk
"Ya." Pras memandang Zizi yang kelihatan bingung dan menunduk.
"Di luar banyak orang Zi,saya juga bingung karena ayah meminta saya masuk ke kamar,jika kamu keberatan saya akan keluar"
"Tidak!!!" jawab Zizi cepat bisa-bisa semua keluarga nya bertanya kenapa Pras di luar
"Bapak tidur saja di sini,saya di bawah" jawab Zizi cepat,dia segera mengambil selimut dan bantal untuk segera turun
"Zi,kamu saja yang di atas saya di bawah" tolak Pras
"Tapi bapak pasti tidak terbiasa"
"Bagaimana jika kita tidur satu ranjang,saya janji tidak akan menyentuh kamu,di batasi guling saja" usul Pras
"Tapi pak-"
"Zi...saya janji" potong Pras membuat Zizi mau tak mau mengangguk kan kepala nya
Di batasi oleh dua guling suami istri ini tidur satu ranjang,Pras tidak bisa memejamkan mata nya begitu juga Zizi yang mengarah kan punggung nya pada Pras, jantung Zizi saat ini berdetak kencang dia takut jika Pras tidak bisa memenuhi janji nya sedangkan Pras tak bisa membendung rasa bahagia nya bisa satu ranjang dengan Zizi meskipun tak saling sapa.
Zizi mengalihkan tubuh nya pada Pras lalu tiba-tiba dia bangkit.
"Kamu tidak bisa tidur?" tanya Pras membuat Zizi tersentak kaget
"Pak kita harus bicara"
"Kita bicara nanti saja Zi,takut ada yang mendengar kan nya,ini sudah malam besok kita harus segera pulang" ingat Pras membuat Zizi melirik kearah jam dinding yang sudah menunjukkan puluk 2 dini hari.
emng pria Indonesia tak cakep cakep?
justru aku tak suka pria Korea!
tk ada yg cakeeep!
saya suka ceritanya, tambah lagi bab nya gak panjang.