NovelToon NovelToon
Jodoh Tak Akan Kemana

Jodoh Tak Akan Kemana

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:259
Nilai: 5
Nama Author: EPI

Asillah, seorang wanita karir yang sukses dan mandiri, selalu percaya bahwa jodoh akan datang di waktu yang tepat. Ia tidak terlalu memusingkan urusan percintaan, fokus pada karirnya sebagai arsitek di sebuah perusahaan ternama di Jakarta. Namun, di usianya yang hampir menginjak kepala tiga, pertanyaan tentang "kapan menikah?" mulai menghantuinya. Di sisi lain, Alfin, seorang dokter muda yang tampan dan idealis, juga memiliki pandangan yang sama tentang jodoh. Ia lebih memilih untuk fokus pada pekerjaannya di sebuah rumah sakit di Jakarta, membantu orang-orang yang membutuhkan. Meski banyak wanita yang berusaha mendekatinya, Alfin belum menemukan seseorang yang benar-benar cocok di hatinya. Takdir mempertemukan Asillah dan Alfin dalam sebuah proyek pembangunan rumah sakit baru di Jakarta. Keduanya memiliki visi yang berbeda tentang desain rumah sakit, yang seringkali menimbulkan perdebatan sengit. Namun, di balik perbedaan itu, tumbuhlah benih-benih cinta yang tak terduga. Mampukah Asillah dan Alfin mengatasi perbedaan mereka dan menemukan cinta sejati? Ataukah jodoh memang tidak akan lari ke mana, namun butuh perjuangan untuk meraihnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EPI, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Cinta yg tak terduga,pengakuan yg tertunda,kebimbangan yg melanda

Namun, ia tidak tahu bagaimana cara mengungkapkan perasaannya pada Rian. Ia takut Rian tidak merasakan hal yang sama. Ia takut persahabatan mereka akan rusak jika ia mengungkapkan perasaannya.

"Aku harus menyembunyikan perasaanku. Aku tidak boleh membiarkan Rian tahu bahwa aku mencintainya," tekad Asillah dalam hati.

Namun, semakin ia berusaha menyembunyikan perasaannya, semakin sulit baginya. Ia selalu merasa gugup dan salah tingkah saat berada di dekat Rian.

Ia juga sering mencuri pandang ke arah Rian dan membayangkan bagaimana rasanya jika ia bisa bersanding dengan Rian sebagai seorang kekasih.

Suatu hari, Rian mengajak Asillah untuk pergi ke sebuah konser musik. Asillah sangat senang menerima ajakan Rian. Ia merasa ini adalah kesempatan yang baik untuk menghabiskan waktu berdua dengan Rian.

Saat konser berlangsung, Asillah dan Rian berdansa bersama. Mereka berdua tertawa dan bersenang-senang.

Saat berdansa, Rian tidak sengaja menyentuh tangan Asillah. Asillah merasa jantungnya berdegup kencang. Ia merasa seperti ada aliran listrik yang mengalir di tubuhnya.

Rian menyadari bahwa Asillah merasa tidak nyaman. Ia kemudian melepaskan tangannya dari tangan Asillah.

"Maaf, Sil. Aku tidak sengaja," kata Rian, dengan nada yang gugup.

"Tidak apa-apa, Rian. Aku baik-baik saja," jawab Asillah, dengan nada yang berusaha menyembunyikan kegugupannya.

Namun, dalam hati, Asillah merasa sangat kecewa. Ia berharap Rian tidak melepaskan tangannya. Ia ingin terus merasakan sentuhan Rian.

Setelah konser selesai, Rian mengantar Asillah pulang ke rumahnya. Saat tiba di depan rumah Asillah, Rian berhenti dan menatap Asillah dengan tatapan yang lembut.

"Terima kasih sudah menemaniku, Sil. Aku sangat senang bisa menghabiskan waktu bersamamu," kata Rian, dengan nada yang tulus.

"Aku juga senang bisa bersamamu, Rian. Konsernya sangat menyenangkan," jawab Asillah, dengan nada yang berusaha menyembunyikan perasaannya.

Rian tersenyum. "Aku harap kita bisa melakukan ini lagi lain waktu," kata Rian.

"Tentu saja. Aku akan sangat senang," jawab Asillah.

Rian kemudian mendekat ke arah Asillah dan mencium pipinya. "Selamat malam, Sil. Sampai jumpa," kata Rian, lalu berbalik dan berjalan pergi.

Asillah terkejut dengan ciuman Rian. Ia memegang pipinya dan tersenyum bahagia.

"Apa ini berarti Rian juga merasakan hal yang sama denganku? Apa Rian juga mencintaiku?" tanya Asillah dalam hati.

Namun, ia tidak berani untuk berharap terlalu banyak. Ia takut Rian hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat.

Keesokan harinya, Asillah bertemu dengan Dokter Alfin di sebuah kafe. Dokter Alfin meminta maaf kepada Asillah atas semua kesalahannya.

"Aku minta maaf, Asillah. Aku tahu aku sudah menyakitimu. Aku menyesal telah meninggalkanmu," kata Dokter Alfin, dengan nada yang penuh penyesalan.

Asillah menatap Dokter Alfin dengan tatapan yang dingin. "Semua sudah terlambat, Dokter. Aku sudah move on darimu. Aku sudah bahagia dengan Rian," jawab Asillah, dengan nada yang tegas.

Dokter Alfin terkejut mendengar perkataan Asillah. Ia tidak menyangka Asillah sudah benar-benar melupakannya.

"Apa kau benar-benar mencintai Rian? Apa kau tidak merindukanku?" tanya Dokter Alfin, dengan nada yang penuh harapan.

Asillah terdiam sejenak. Ia merasa bingung. Di satu sisi, ia masih memiliki sedikit perasaan pada Dokter Alfin. Namun, di sisi lain, ia sudah mencintai Rian.

"Aku tidak tahu, Dokter. Aku tidak tahu apa yang aku rasakan. Aku hanya tahu bahwa aku bahagia dengan Rian," jawab Asillah, dengan nada yang bimbang.

Dokter Alfin menghela napas panjang. "Aku mengerti. Aku tidak akan memaksamu. Aku hanya ingin kau tahu bahwa aku akan selalu mencintaimu," kata Dokter Alfin, lalu berbalik dan berjalan pergi.

Asillah menatap Dokter Alfin dengan tatapan yang sedih. Ia merasa bersalah karena sudah menyakiti Dokter Alfin.

Namun, ia juga tahu bahwa ia tidak bisa kembali pada Dokter Alfin. Ia sudah mencintai Rian dan ingin menghabiskan sisa hidupnya bersama Rian.

Asillah kemudian memutuskan untuk

Asillah kemudian memutuskan untuk menemui Rian dan mengungkapkan perasaannya. Ia tahu ini adalah keputusan yang sulit, namun ia tidak bisa terus-terusan menyembunyikan perasaannya. Ia ingin tahu apakah Rian merasakan hal yang sama.

Asillah mencari Rian ke rumahnya, namun Rian tidak ada di rumah. Ia kemudian menghubungi Rian melalui telepon, namun Rian tidak menjawab panggilannya.

Asillah merasa khawatir. Ia tidak tahu ke mana Rian pergi. Ia takut terjadi sesuatu yang buruk pada Rian.

Asillah kemudian memutuskan untuk mencari Rian di tempat-tempat yang sering mereka kunjungi bersama. Ia pergi ke taman kota, kafe, dan tempat-tempat lainnya, namun ia tidak menemukan Rian di mana pun.

Asillah semakin panik. Ia merasa seperti akan kehilangan Rian selamanya.

Saat ia sedang mencari Rian, tiba-tiba ia melihat sebuah mobil ambulans berhenti di depan sebuah rumah sakit. Asillah merasa firasat buruk. Ia merasa ada sesuatu yang terjadi pada Rian.

Asillah kemudian berlari menuju rumah sakit dan bertanya kepada seorang perawat tentang Rian. Perawat itu mengatakan bahwa ada seorang pria bernama Rian yang baru saja dibawa ke rumah sakit karena mengalami kecelakaan.

Asillah merasa jantungnya berhenti berdetak. Ia tidak percaya dengan apa yang didengarnya. Ia kemudian meminta perawat itu untuk mengantarnya ke ruangan tempat Rian dirawat.

Saat tiba di depan ruangan Rian, Asillah melihat Rian terbaring lemah di atas ranjang dengan wajah yang penuh luka. Asillah tidak bisa menahan air matanya. Ia menangis sejadi-jadinya.

"Rian! Apa yang terjadi padamu? Siapa yang melakukan ini padamu?" tanya Asillah, dengan nada yang histeris.

Rian membuka matanya dan menatap Asillah dengan tatapan yang lemah. "Sil... kau datang..." kata Rian, dengan suara yang lirih.

"Iya, aku datang. Aku di sini bersamamu. Katakan padaku apa yang terjadi," pinta Asillah, dengan nada yang penuh kekhawatiran.

Rian kemudian menceritakan tentang kecelakaan yang dialaminya. Ia mengatakan bahwa ia sedang mengendarai motor ketika tiba-tiba ada sebuah mobil yang menabraknya dari belakang.

Rian tidak tahu siapa pengemudi mobil itu. Ia hanya ingat bahwa mobil itu berwarna hitam dan melaju dengan kecepatan tinggi.

Asillah sangat marah mendengar cerita Rian. Ia tidak terima Rian diperlakukan seperti ini. Ia berjanji akan mencari tahu siapa pengemudi mobil itu dan membalas dendam atas apa yang telah dilakukannya.

"Jangan khawatir, Rian. Aku akan mencari tahu siapa yang melakukan ini padamu. Aku akan membuat mereka membayar atas apa yang telah mereka lakukan," kata Asillah, dengan nada yang penuh amarah.

Rian tersenyum lemah. "Jangan lakukan itu, Sil. Aku tidak ingin kau terlibat dalam masalah ini. Aku hanya ingin kau berada di sisiku dan menemaniku," kata Rian, dengan nada yang memohon.

Asillah terdiam sejenak. Ia merasa bingung. Di satu sisi, ia ingin membalas dendam atas apa yang telah terjadi pada Rian. Namun, di sisi lain, ia juga ingin memenuhi permintaan Rian untuk tetap berada di sisinya.

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, Rian. Aku merasa sangat marah dan sedih. Aku ingin membalas dendam, tapi aku juga tidak ingin mengecewakanmu," kata Asillah, dengan nada yang bimbang.

Rian menggenggam tangan Asillah dengan erat. "Aku tahu kau merasa marah dan sedih. Tapi, aku mohon padamu, jangan lakukan apapun yang bisa membahayakan dirimu. Aku hanya ingin kau bahagia," kata Rian, dengan nada yang tulus.

Asillah menatap Rian dengan tatapan yang penuh cinta. Ia menyadari bahwa Rian adalah orang yang paling penting dalam hidupnya. Ia tidak ingin kehilangannya.

"Baiklah, aku janji aku tidak akan melakukan apapun yang bisa membahayakan diriku. Aku akan tetap berada di sisimu dan menemanimu," kata Asillah, dengan nada yang penuh kasih sayang.

Rian tersenyum lega. "Terima kasih, Sil. Aku tahu aku bisa mengandalkanmu," kata Rian.

Asillah kemudian mencium kening Rian dengan lembut. "Aku mencintaimu, Rian," bisik Asillah di telinga Rian.

Rian terkejut mendengar pengakuan Asillah. Ia tidak menyangka Asillah juga mencintainya.

"Aku juga mencintaimu, Sil," balas Rian, dengan nada yang penuh cinta.

Asillah dan Rian kemudian berpelukan dengan erat. Mereka berdua merasa sangat bahagia karena sudah mengungkapkan perasaan mereka masing-masing.

Namun, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Tiba-tiba, pintu ruangan terbuka dan seorang polisi masuk ke dalam ruangan.

"Maaf mengganggu, tapi kami harus membawa Anda ke kantor polisi untuk dimintai keterangan," kata polisi itu kepada Asillah.

Asillah terkejut mendengar perkataan polisi itu. "Kenapa saya harus ikut ke kantor polisi? Apa yang

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!