NovelToon NovelToon
Celestial Chef's Rebirth

Celestial Chef's Rebirth

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Reinkarnasi / Sistem
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Jasuna28

Huang Yu, seorang juru masak terampil di dunia fana, tiba-tiba terbangun di tubuh anak petani miskin di Sekte Langit Suci—tempat di mana hanya yang bertubuh suci kuno bisa menyentuh elemen. Dari panci usang, ia memetik Qi memasak yang memanifestasi sebagai elemen rasa: manis (air), pedas (api), asam (bumi), pahit (logam), dan asin (kayu). Dengan resep rahasia “Gourmet Celestial”, Huang Yu menantang ketatnya kultivasi suci, meracik ramuan, dan membangun aliansi dari rasa hingga ras dewa. Namun, kegelapan lama mengancam: iblis selera lapar yang memakan kebahagiaan orang, hanya bisa ditaklukkan lewat masakan terlezat di alam baka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasuna28, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 21: Ujian Rasa, Perang Jiwa

**Hari Keempat – Dapur Asam.**

Asam bukan hanya rasa di lidah, tapi luka di hati yang belum sembuh.

Begitu melangkah masuk, Nian tak menghadapi ilusi… melainkan tubuhnya sendiri di masa lalu. Versi dirinya yang lemah, dipukul, ditolak, ditinggalkan, dan tak pernah dimengerti. Anak kecil itu menangis sambil memakan buah asam yang tak pernah habis. Semakin ia makan, semakin dalam luka di matanya.

“Aku... itu aku?” gumam Nian.

Anak itu berkata:

“Kau terus bertarung, tapi tidak pernah mengakui rasa sakit. Kau membungkus luka dengan marah, menamainya kekuatan. Tapi… asam tak bisa ditutupi.”

Nian perlahan duduk di hadapan dirinya sendiri. Tak lagi menolak. Tak lagi lari.

“Aku… minta maaf.”

Untuk pertama kalinya, ia memeluk luka lamanya. Dan luka itu larut, menjadi kekuatan. Kristal rasa asam bersinar di dalam dadanya.

**Hari Kelima – Dapur Gurih.**

Rasa ini penuh kehangatan, namun menyimpan bahaya tersembunyi: kelekatan, kesombongan, dan kepuasan diri. Rasa gurih sering membuat orang merasa *cukup*, padahal mereka belum mencapai puncak.

Nian disambut dengan mimpi paling indah: ia telah menjadi Penguasa Dunia, dicintai semua orang, disanjung, diabadikan dalam sejarah. Tapi di balik layar, semua adalah hasil manipulasi.

Xue Lan muncul dalam ilusi itu sebagai pelayan setia, berbisik:

“Kenapa harus lebih tinggi? Kau sudah hebat, bukan? Nikmati saja rasa kemenangan ini…”

Tapi Nian mulai curiga. Tak ada rasa sejati dalam kemenangan semu.

“Terlalu gurih membuat lidah mati rasa. Dan hati ikut layu.”

Ia memecahkan ilusi itu, dan rasa gurih yang sejati muncul—bukan dari sanjungan, tapi dari perjuangan dan kerja keras. Kristal rasa gurih terbentuk.

Namun saat ia keluar dari dapur, ia menemukan Bei sekarat dan Yan tertangkap. **Pembawa Kabut kedua** telah datang… dan berhasil menyerap rasa dari dua dapur.

**Hari Keenam – Dapur Pedas.**

Seketika api membakar ruangan. Ini bukan dapur, tapi neraka. Rasa pedas tidak sekadar membakar lidah, tapi membakar tekad. Di sinilah banyak penguji sebelumnya gagal, kehilangan kendali dan terbakar oleh api hasrat.

Sosok wanita muncul dalam kobaran. **Ibunya**—yang wajahnya tak pernah ia lihat dengan jelas selama ini.

“Kenapa kau membiarkan ayah pergi sendiri, Nian? Kenapa kau tak mencariku? Kenapa kau... lemah?”

“Karena aku takut!” teriak Nian. “Karena aku selalu merasa bukan siapa-siapa! Tapi kini… aku tahu rasa sakit bukan untuk dilupakan, tapi dilawan!”

Api membungkus seluruh tubuhnya. Tapi ia tidak terbakar. Justru tubuhnya menyerap kobaran pedas itu—mengubahnya menjadi energi rasa yang meledak dari dalam.

Kristal pedas terbentuk.

Namun saat ia keluar, **Pembawa Kabut ketiga** telah sampai. Dia membawa **Cawan Kosong**, dan menargetkan kristal-kristal rasa Nian.

Tiga Pembawa Kabut melingkari Nian. Mereka tak menyerang dengan senjata biasa—tapi dengan rasa palsu: kenikmatan semu, amarah palsu, dan kebahagiaan instan. Mereka ingin mencemari kristal rasa Nian.

Namun saat semua rasa menyerangnya… enam kristal di tubuh Nian bersinar. Mereka berputar, lalu menyatu dalam pusaran energi tak dikenal. Dari pusaran itu, **kristal ketujuh**—tak bernama, tak berbentuk—lahir dalam bentuk cahaya putih yang mengandung semua rasa dan melampaui mereka.

Nian bangkit dengan aura baru.

“Kalian menciptakan rasa untuk memperdaya. Aku mencicipi rasa… untuk memahami.”

Dalam sekejap, dua Pembawa Kabut lenyap dalam pusaran rasa sejati. Yang ketiga mencoba melarikan diri, tapi Cawan Kosongnya malah menyerap rasa ketujuh dan hancur dari dalam.

Langit Wilayah Inti terbuka. Petir rasa menyambar.

Di menara langit, Dewi Kabut Abu membuka mata. “Dia… telah menyatu dengan rasa asal. Dunia ini akan segera berubah.”

Esok adalah hari ketujuh. Dapur terakhir akan terbuka. Namun dunia telah goyah. Di langit, pintu dimensi mulai retak. Dunia rasa mulai menunjukkan celah menuju **Sumber Asal**—tempat lahirnya semua rasa, dan juga tempat asal Nian yang sesungguhnya.

Nian berdiri di puncak gunung dengan keenam kristal berputar mengelilinginya.

“Tujuh rasa bukanlah akhir. Tapi awal dari jalan sejati—jalan yang akan mengubah segalanya.”

Dan di balik awan… sesosok wanita berambut perak tersenyum. “Akhirnya kau tiba… anakku.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!