CEO JATUH CINTA

doni yang bingung harus bagaimana merawat vano, karna tubuh vano begitu panas, doni mondar mandir menunggu dokter begitu lama datang.

ting...tong suara bel apartement berbunyi ,doni segara membuka pintu apartementnya.

"dok cepet periksa temen saya" doni yang langsung mengantar dokter ke kamar tempat vano berada.

dokter sedang memeriksa keadaan vano yang sangat lemah ,habis mabuk, pingsan, demam pula, paket komplit hehe.

"gimana dok temen saya" tanya doni yang sangat hawatir dengan keadaan vano.

"dia mengalami demam tinggi, saya akan memberikan obat penurun panas untuk temen anda, saat dia bangun tolong beri makan terlebih dulu lalu obat yang saya berikan" ujar dokter

"baik dok terimakasih atas waktunya" ucap doni.

"sama sama, kalau gitu saya permisi dulu" pamit dokter

"iya dok mari saya antar" doni mengantar dokter tersebut ke depan pintu.

setelah dokter pergi, doni kembali lagi ke kamar vano.

"van van, karma itu emang selalu ada ya, mungkin ini karma buat lo udah nyakitin bidadari allah kali ya" gumam doni sambil geleng geleng kepala.

"kinar maafin aku kinar" vano yang masih memejamkan matanya menyebut nama kinar. doni yang mendengar pun merasa iba.

"gue harus kasih tau kinar tentang kondisi vano , kasian juga gue liat ni anak , lama lama jadi gila dah, ya kali gue punya sahabat gila"

doni langsung mengambil ponsel dari dalam sakunya, untuk memberikan kabar ke kinar soal vano lewat pesan singkat.

(kin lo harus kesini sekarang , ke apartement vano, dia lagi sakit habis mabok berat, dia juga ngigo nama lo mulu , gue gak tega kin pleass lo dateng ya)

setelah beberapa menit doni mengirim chat ke kinar. langsung centang biru pertanda kinar udah baca pesannya ,namun tidak ada balasan.

skip

sejam kemudian bel apartemen berbunyi ,doni membuka pintu dan terkejut ternyata kinar sudah ada di depan apartement vano.

"ya allah nar, untung lo dateng ,gue kira lo gak bakal dateng, si vano noh kasian amat nar, dia--------" belum selesai doni berbicara kinar langsung lari masuk ke dalam kamar vano.

"vanooooo" teriak kinar menangis melihat keadaan laki laki yang dia cintai. " kenapa kamu jadi kaya gini van, kenapa kamu nyiksa diri kamu sendiri"

doni melihat kinar menangis malah ikutan sedih....

"udah nar , mending lo berdoa biar dia cepet pulih, gue tidur dulu ya nar, capek banget gue dah" ucap doni yang diangguki kinar.

kinar menatap wajah pucat vano dan memeriksa keningnya yang masih panas.

"kenapa kamu gak bisa jaga diri kamu van" ucap kinar sambil mengompres kening vano.

"gimana aku bisa tenang kalau kamu kaya gini" sambung kinar.

kinar menggenggam tangan vano seolah memberi kekuatan agar vano bisa cepat bangun.

tanpa sadar kinar mulai terlelap di kursi samping vano.

*pagi hari

vano bangun dari tidurnya merasakan ada sesuatu di keningnya, dan mengambil alat kompres tersebut.

lalu vano melihat ke arah kinar yang masih terlelap tidur, seulas senyum terukir di wajah vano.

dia sangat senang karna kinar masih peduli kepadanya.

"makasih yangg, kamu ada disini buat aku" vano mencium tangan kinar sangat lama, dan menggenggam erat seolah takut kinar akan pergi darinya.

kinar yang merasakan sesuatu menyentuh tangannya terbangun dari tidurnya.

"kamu udah bangun van, maaf aku kepulesan" kata kinar

"iya gak apa apa kok yangg, kalau kamu masih ngantuk tidur lagi aja , biar aku jagain kamu" ucap vano menampilkan senyum menawannya membuat kinar terpukau.

"udah gak ngantuk kok, aku buatin kamu bubur dulu" kinar bangun dari duduknya untuk pergi ke dapur namun di tahan oleh vano.

"jangan pergi yangg"

"aku cuman ke dapur buatin kamu sarapan van, aku gak akan kemana mana" kinar berusaha meyakinkan vano agar dia bisa melepas tangannya dari pergelangan tangan kinar.

"tapi janji kamu balik lagi kan yangg" ucap vano lirih.

"iya aku janji"

kinar keluar menuju dapur untuk membuatkan vano bubur...

jujur saja vano sangat bahagia dengan adanya kinar yang merawatnya di saat seperti ini.

"ternyata ada untungnya juga gue sakit" batin vano lalu tersenyum senang.

kinar yang sedang sibuk membuat bubur di kagetkan dengan kehadiran doni...

"buat apaan nyonya?" tanya doni yang tiba tiba muncul di dapur.

"astagfirullah..... kak doni ngapain sih bikin gue jantungan aja deh" oceh kinar.

sekarang kinar berani memanggil doni dengan sebutan kaka...

"yeeeeee kaya liat setan aja pake astagfirullah" doni membuka kulkas untuk mengambil minum.

"kan kak doni 11 12 ama setan" canda kinar.

doni yang mendengar ucapan kinar menyembur air yang sudah di telannya ke muka kinar tanpa sengaja.

"issshhhhh kak doni jorok banget sih" kesal kinar yang langsung mencuci mukanya.

"lagian lo ngomong gak usah jujur jujur amat dong" ucap doni berdecak kesal

"bodo amat ,udah ah gue mau bawa ni bubur buat boss lo yang rese nya gak ketulungan itu" kinar langsung meninggalkan doni di dapur.

"gak cowoknya, ceweknya sama resenya" gerutu doni.

kinar masuk ke kamar vano, dan melihat si empunya sedang asik main ponsel.

"bukannya istirahat malah main ponsel, senyum senyum pula, kamu lagi dapet chat dari jesika mangkanya senyum kaya gitu?" kinar yang ngoceh tanpa henti karna cemburu terlihat lucu di mata vano.

kerjain dikit ahh (batin vano)

(si vano mah kaga kapok kapoknya hehe)

"iya barusan jesika ngucapin kata kata biar aku cepet sembuh yangg ,dia perhatian banget sama aku" vano yang sengaja memanas manasi kinar , padahal mah dia tadi laporan sama mamanya soal kinar.

"ohhhh ,ya udah lanjutin deh ,aku mau pulang toh kamu juga udah baikan aku liat, permisi" kinar langsung menaruh bubur yang dia masak untuk vano dan melangkah keluar kamar, namun langkah terhenti saat tangan kekar vano tiba tiba melingkar di perutnya.

"jangan tinggalin aku yangg" lirih vano ,menaruh kepalanya di pundak kinar memeluknya dengan erat dari belakang.

HAY GUYS 🙋‍♀️🙋‍♀️🙋‍♀️🙋‍♀️

MAAF BILA MASIH ADA TYPO BERTEBARAN YA 🙏🙏🙏

JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN LIKE