Nandira Adara gadis dengan wajah biasa dan kaca mata tebal serta rambut yang selalu di ikat rapih ke belakang. Gadis kuper dan kutu buku yang satu sekolah dengan Rainan Adnan Wijaya,pria tampan, kaya dan terkenal di sekolahnya. Ditantang taruhan dengan teman temanya untuk menaklukan hati Nandira yang sama sekali tidak di sukai nya. Sampai mereka selesai kuliah ternyata papa Rainan menjodohkan Rainan dengan Nandira. Bagaimana rasanya? Akankah Rainan bisa menyukai Nandira?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon She Uchull, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kasar
Rai segera keluar dari mobil nya dan menghapiri Dira.
"Dira, " ucap Rai yang sudah berdiri di hadapan Dira.
Dira menoleh begitu terkejut melihat rai, sorot mata rai terlihat bagitu tajam dan menyeramkan membuat nya sedikit gemtar melihat nya.
mati aku! pasti dia salah paham lagi!
"Rai, " dengan nada sedikit gugup.
"Cepat pulang! " menarik tangan Dira dengan paksa sampai membuat nya terkejut dan Coffee yang di pegang nya jatuh.
"Enggak usah kasar gitu," dimas mencoba melepaskan tangan Rai dari Dira karena tidak suka dengan perlakuan Rai.
"Enggak usah ikut campur loe! loe enggak bisa deketin cewek lain yang enggak bersuami? " sentak Rai yang mulai emosi dengan pria di hadapan nya.
"Dir harusnya kamu nikah sama aku bukan sama saja cowok tempramental kaya dia, "ucap Dimas yang sontak saja membuat Dira mendelik dan menutup bibir nya karena kagat dan tidak percaya dengan apa yang Dimas katakan.
Buuukkhhh!!! pukulan di layangkan Rai di wajah Dimas berlurang kali membuat Dimas tersungkur ke lantai dan hidung nya mulai mengeluarkan darah.
"Berhenti Rai, berhenti!! seru Dira yang sama sekali tidak di hiraukan nya , sampai dua orang satpam kantor berlari dan melerai Rai yang masih memukuli dimas di depan gedung kantor.
"Berhenti berhenti!! " ucap satpam tersebut sambil menghentikan pukulan Rai pada Dimas.
"Sekali lagi loe deketin Dira, mapus loe!! " ucap nya sambil menjentikan jari nya ke dada Dimas dan menarik Dira dengan paksa meninggalkan kantor menuju mobil nya.
Shiiittt!! umpat Rai sambil memukul stir mobil nya dengan keras membuat tangan Dira sedikit bergetar karena wajah Rai yang tampak murka dan masih sangat emosi, Dira hanya terdiam sampai mereka sampai rumah.Dira segera keluar dari mobil dan setengah berlari menuju kamarnya seakan sedang di kejar hantu, dia hendak menutup pintu kamar nya tapi Rai lebih dulu mendorong pintu itu dengan kuat dan segera menarik tangan Dira dengan kasar.
"Mau ke mana kamu?! kenapa menghindari ku!! " sentak Rai.
"Aku takut," sahut Dira dengan bibir nya yang bergetar sambil menundukan kepalanya.
"Oh takut, biasa orang yang takut itu punya salah, " sambil tersenyum kecut.
"Aku takut karena melihat wajah mu yang menyeramkan,"
"Akui saja kalau kamu ada hubungan dengan pria itu kan!! " sentak Rai yang membuat Dira semakin takut dengan nya.
"Tidak Rai, dia hanya teman kerja ku," sahut Dira pelan.
"Kalau cuma teman kerja tidak mungkin dira bicara terang terangan seperti tadi pada ku Dira!! " Rai semakin mencengram tangan Dira.
"Aku tidak tau Rai kenapa dia bisa bicara seperti itu,"
"Terserah, besok kamu tidak usah kerja lagi!! " tegas Rai.
"Enggak Rai, aku enggak mau berhenti kerja," tolak Dira sambil menatap Rai.
"Oh masih membangkang rupanya, semakin jelas kalau pria itu lebih penting dari pada perintah ku! "
"Bukan Rai, bukan itu maksud ku," Dira semakin bingung harus menjelaskan nya pada Rai yang seperti nya sudah terbakar emosi. Rai pun memaksa Dira melayani hasrat nya sebagai seorang istri , Selesai menyalurkan hasrat nya Rai langsung tertidur begitu pula Dira, tak lama Dira terbangun dan hendak beranjak dari tempat tidur untuk ke kamar mandi, tapi saat hendak berjalan Dira merasakan perih di bagian inti nya , dia pun mengurungkan niatnya untuk ke kamar mandi dan kembali duduk di kasur.
Kenapa rasanya masih sakit ? kata orang kaya gitu rasanya enak kenapa masih saja sakit seperti baru pertama melakukan nya ? kata Rai kita sudah melakukan nya saat mabuk? rasanya seperti di tusuk kayu . gumam nya. *
Tak lama Rai terbangun dan melihat Dira yang tengah duduk melamun di kasur .
"Kenapa kamu ? " tanya Rai.
Dira menoleh " Tidak apa-apa , cuma ingin ke kamar mandi,"
"Lalu kenapa ? apa masih sakit ? "
"Tidak."
Rai beranjak dari kasur dan langsung menggendong Dira ke kamar mandi .
"Turunin Rai , aku bisa jalan sendiri," pekik Dira.
"Kalau bisa jalan sendiri kenapa diam saja," sahut Rai yang tetap menggendong Dira.
Rai menurunkan Dira di kamar mandi " panggil aku kalau sudah selesai." ucap Rai seraya meninggalkan Dira yang hanya diam mematung .