NovelToon NovelToon
Menjadi Ibu Susu Anak Mantan Tunangan

Menjadi Ibu Susu Anak Mantan Tunangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Ibu susu
Popularitas:3.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mami Al

Nadia harus mengalami cobaan begitu berat. Kehilangan anak dan pernikahannya kandas di hari yang sama saat bayinya menghilang. Ditengah keterpurukannya, ia bertemu dengan mantan tunangannya yang memiliki seorang bayi laki-laki. Tanpa sengaja ia akhirnya menjadi seorang ibu susu dari anak mantan tunangannya.

Apabila cerita tidak sesuai keinginan kalian, silahkan tinggalkan tanpa meninggalkan pesan yang kasar. Sekian dan terima kasih.

Selamat Membaca..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mami Al, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3 - Masih Rapuh

Kabar kehilangan dan perceraian yang dialami Nadia terdengar ditelinga kedua saudara kandungnya. Mereka datang ke rumah orang tuanya sore harinya.

Nadia memeluk keduanya secara bergantian dengan cucuran air mata. Nadia lalu menceritakan musibah yang dialaminya.

"Aku harus menemui Aryo dan menghajarnya!" Dewa mengepalkan kedua tangannya.

"Jangan, Kak!" larang Nadia.

"Dia sudah berani menyakitimu!" kata Dewa.

"Jangan lakukan apapun!" mohon Nadia.

"Kakak masih mencintainya setelah diusir dari rumahnya?" tanya Delon yang juga tersulut amarah.

"Kakak tak tahu rasa itu masih ada atau tidak. Tapi, aku mohon jangan pernah menyentuhnya!" jawab Nadia.

"Apa karena dia mengancam kamu?" tanya Dewa. Papanya ketika menelepon sempat memberitahunya jika ancaman Aryo adalah pemberhentian pekerjaan dirinya dan adiknya.

"Iya, Kak. Aku takut kalian kehilangan pekerjaan!" jawab Nadia menatap Dewa dan Delon bergantian.

"Kami tidak peduli, asal kami bisa membalas perbuatan yang dilakukannya kepada Kakak!" kata Delon.

"Kalian tidak perlu memikirkan aku. Pekerjaan kamu dan Kak Dewa nomor satu. Bagaimana jika Kak Dewa kehilangan pekerjaannya? Ada istri dan anaknya yang harus dibiayai!" ujar Nadia menjelaskan.

"Aku dapat mencari pekerjaan yang lain!" kata Dewa.

"Iya, Kak. Aku juga!" sahut Delon.

"Bukan hanya itu saja, aku takut kalau Aryo marah dia tidak mau mencari bayi kami!" kata Nadia. Dirinya cuma butuh putranya, ia tak peduli dengan nasibnya yang sebentar lagi akan menjanda.

Dewa dan Delon terdiam serta saling pandang.

"Ikuti saja permainannya, aku ikhlas dia meninggalkanku!" kata Nadia dengan air mata menetes di pipinya.

-

Malam harinya, Nadia tak dapat tertidur dengan nyenyak. Ia masih memikirkan kondisi bayinya saat ini. "Sedang apa kamu, Nak?" tanyanya lirih.

"Semoga kamu baik-baik saja!"

"Mama sangat merindukanmu, Dion!"

Ucapan lirih terus meluncur dari mulutnya, bayangan bersama bayinya muncul di kepalanya. Senyuman tipis dan wajah lucunya Dion ketika tidur membuat air matanya kembali menetes.

Pintu kamar terbuka, Nella muncul membawa satu buah bantal dan selimut. "Mama akan menemani kamu tidur di sini!"

"Bagaimana dengan Papa?" tanya Nadia.

"Papa mengizinkannya," jawab Nella.

****

Sudah 1 minggu kabar dari Aryo mengenai putranya tak kunjung diterimanya. Nadia berkali-kali menghubungi pria yang masih menjadi suaminya itu tetapi hasilnya selalu nihil. Bukan kata-kata lembut yang didengarnya melainkan makian dan umpatan sehingga membuatnya semakin bersalah.

Setiap selesai menelepon Aryo pasti Nadia menangis. Tubuhnya menjadi kurus dan hidupnya terasa tak berguna.

Nella yang tak pernah pergi kemanapun selama putrinya di rumah tak hentinya memberikan kata-kata dan pelukan semangat.

"Apa Mama yakin bayiku masih hidup?" tanya Nadia menatap sendu ibunya.

"Mama yakin, Nak!" jawab Nella dengan terpaksa karena ia tak tahu mengenai kondisi cucunya. Dia berharap bahwa bayi mungil itu masih hidup dan ditemukan secepatnya.

"Kenapa sampai sekarang dia tak kembali?Apa dia tak mau menganggapku sebagai ibunya?" Nadia bertanya dengan nada putus asa.

"Jangan berkata seperti itu, Nak!" jawab Nella menahan air matanya agar putrinya tak bersedih. "Dion sangat mencintai dan menyayangi ibunya. Dia pasti akan kembali padamu, bersabarlah sebentar!" lanjutnya.

"Mungkin dia sedang bermain-main!" kata Nadia tersenyum dalam kesedihannya.

Nella mengangguk mengiyakan, ia tak sanggup berkata-kata lagi karena hatinya juga sedih.

Ditengah obrolan keduanya, Bagas menghampiri mereka dan berkata, "Anggun sebentar lagi ke sini. Dia ingin mengajak kita makan siang di restoran milik temannya."

"Aku di rumah saja, Pa!" Nadia menolak ajakan ayahnya.

"Kamu harus ikut!" kata Nella.

"Aku malas mau bepergian, Pa, Ma!" Nadia memberikan alasan.

"Sayang, kita keluar sebentar melihat suasana di luar. Mama tahu kamu lagi bersedih, tapi kamu tak boleh tenggelam dalam kesedihan. Kamu harus kuat dan semangat biar kita mudah mencari Dion!" bujuk Nella.

"Hidupku memang tak ada gunanya lagi, Ma!" kata Nadia lirih.

"Jangan pernah katakan itu!" Nella menatap putrinya dengan memegang kedua lengannya.

"Kamu itu sangat berharga dan berguna!" sahut Bagas lantas memeluk putrinya dan mengecup ujung kepalanya.

"Dion mau melihat ibunya menjadi wanita kuat dan hebat, bukan seperti ini yang cengeng!" kata Nella.

"Iya, Nak. Dan percayalah, Dion pasti segera kita temukan!" timpal Bagas.

Sejam kemudian, mobil yang dikendarai Anggun tiba di rumah mertuanya. Dia datang ditemani seorang pengasuh balitanya yang duduk di bangku di sebelah kemudi. Mobil tersebut melesat ke restoran tujuan.

Anggun, 29 tahun, sembari menggendong putranya memasuki restoran terlebih dahulu lalu disusul mertua, adik iparnya dan pengasuh anaknya.

Pegawai restoran lalu menunjukkan sebuah meja dan mereka duduk di sana kemudian memesan makanan dan minuman.

"Aku minum saja!" kata Nadia dengan parau.

"Kamu harus makan juga!" ucap Nella.

"Aku masih kenyang, Ma!" alasan Nadia padahal tak berselera.

"Ini sudah masuk jam makan siang," kata Nella.

"Biar Mama kamu saja yang pesankan!" sahut Bagas.

"Baiklah!" ucap Nadia.

Selang 15 menit, makanan dan minuman yang mereka pesan satu persatu mulai berdatangan dan tersaji di meja makan.

Setelah semuanya terhidangkan, mereka kemudian menyantapnya. Meskipun malas dan tak semangat, Nadia memaksakan membuka mulutnya. Ia berusaha tegar dan kuat menghadapi cobaan yang dialaminya. Seandainya suaminya tak mengucapkan kata-kata perpisahan mungkin dirinya tak serapuh ini.

Kurang lebih 20 menit menikmati hidangan, Nadia beranjak dari tempat duduknya.

"Mau kemana?" tanya Bagas melihat ke arah putrinya yang berdiri.

"Aku mau ke toilet," jawab Nadia.

"Mama temani, ya!" kata Nella menawarkan diri.

"Tidak usah, Ma. Aku bisa sendiri!" Nadia menolak ditemani.

"Kamu yakin tidak mau Mama temani ke toilet?" tanya Nella.

"Iya, Ma. Tenang saja!" jawab Nadia tersenyum.

"Baiklah!" kata Nella.

Nadia melangkah ke toilet, ia melihat seorang wanita paruh baya menggendong bayi di taman restoran. Nadia sejenak memandang keduanya, pikirannya terbang ke beberapa waktu lalu ketika masih bersama anaknya. Dirinya sangat merindukan masa-masa itu.

Lamunannya seketika buyar kala seorang wanita menepuk bahunya meminta izin lebih dulu masuk ke toilet.

"Oh, silahkan!" ucap Nadia.

Tak lama kemudian, wanita itu keluar dan giliran Nadia masuk ke toilet.

Selepas buang air kecil, pandangan Nadia kembali ke arah taman restoran lagi. Tatapannya kini menuju ke sebuah kereta dorongan bayi. Terdengar suara tangisan dari arah benda tersebut. Nadia lantas mendekat karena tak ada orang yang berada di sekitar kereta dorong itu.

Senyum Nadia merekah kala melihat bayi di dalam kereta dorong. "Di mana ibumu, Nak?"

"Maafkan Tante, ya. Kamu 'kan belum bisa bicara!" Nadia kembali melemparkan senyumannya.

Nadia lalu mengangkat wajahnya dan mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya. Sama sekali ia tak melihat orang dewasa di sekitar bayi itu.

Nadia mengangkat tubuh bayi itu dari kereta dorong agar berhenti menangis.

"Kenapa kamu mengambil bayiku?"

1
Yuliana Tunru
coba nadia tes dna dgn mario klo mau tau apa mario ank marcel atau nadia .
knp jg marcel pake bohong klo nadia tau itu ank x tak tau lah apa akan marah taau gmn
Dew666
👄🌹
Dew666
💎🍦
Yuliana Tunru
marchel coba z jujur klo mario ank yg kamubtemukan.biarbtes dna yakin itu ank nadia biar lega dan kamu jg tk akan kehilangan mario jika nikah dgn nadia ..mafcel nohong mulu bikin kacau z
Yuliana Tunru
kyk x mario mmg ank nadia coba marcel jujur z toh dgn ketemu x dion bisa cepat cerai jg marcel bisa jd suami nadia
Yuliana Tunru
kyk x mario mmg ank nadia ..tp.klo mmg iya syyjurlh setdk x mario aman dgn.orng yg tept
Dew666
🥰🪻
Dew666
💥💥💥💥
Dew666
🥰🥰🥰🥰
Dew666
💥💥💥💥
Dew666
❤️‍🩹🍡🌹
Dew666
⭐️⭐️⭐️⭐️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!