NovelToon NovelToon
Pengantar CINTA Untuk Mbak Janda

Pengantar CINTA Untuk Mbak Janda

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Cintamanis / Janda / Cinta Seiring Waktu / Anak Lelaki/Pria Miskin
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Resti_sR

"𝘏𝘢𝘭𝘰, 𝘪𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘬 𝘱𝘢𝘬𝘦𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘨𝘦𝘳𝘢 𝘥𝘪 𝘬𝘪𝘳𝘪𝘮, 𝘮𝘰𝘩𝘰𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘱𝘢𝘮 𝘤𝘩𝘢𝘵 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶 𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢, 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘢𝘺𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪 𝘴𝘦𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨.
𝘴𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵,
𝘑𝘢𝘷𝘢𝘴—𝘬𝘶𝘳𝘪𝘳 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘦𝘫𝘢𝘳 𝘫𝘢𝘯𝘥𝘢!"

Bagi Javas, seorang kurir dengan sejuta cara untuk mencuri perhatian, mengantarkan paket hanyalah alasan untuk bertemu dengannya: seorang janda anak satu yang menjadi langganan tetapnya. Dengan senyum menawan dan tekad sekuat baja, Javas bertekad untuk memenangkan hatinya. Tapi, masa lalu yang kelam dan tembok pertahanan yang tinggi membuat misinya terasa mustahil. Mampukah Javas menaklukkan hati sang janda, ataukah ia hanya akan menjadi kurir pengantar paket biasa?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Resti_sR, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Bertemu

Beberapa kali javas mengusap wajahnya, berharap ini hanya halusinasinya karena masih kebawa takut akan kejadian semalam. Dia mengedipkan matanya berkali-kali, akan tetapi, tampilan di layar tetap sama. nomor itu, masih nomor yang sama. 

“Nomor ini lagi, bukanlah semalam sudah aku blokir?” Dia tampak berpikir keras. Perasaan tak tenang terus menghantuinya pagi ini. 

“Ah iya, jadi aku lupa memblokir nomornya semalam? Haisss, bikin takut saja!” Gumamnya dalam kesendirian. 

Lama hanya melihat pesan itu, pada akhirnya Javas memberanikan diri membalas. 

||𝙢𝙗𝙖𝙠 𝙢𝙖𝙣𝙪𝙨𝙞𝙖?|| pesan itu dia kirim dan tidak lama di baca. 

“Lah, kok aku jadi tanya begini, kalau dia balas hantu gimana?”

081******: [Ya manusia lah mas, masa hantu]

081******: [Oh, apa jangan-jangan mas balik semalam karena ngira saya hantu, iya? Padahal saya sudah keluar dan dekat banget eh mas malah tancap gas]

Membaca balasan itu membuat Javas menghela nafas lega. Dia mengusap dadanya, wajahnya tampak mulai tenang kembali setelah beberapa saat tadi begitu tegang. 

081******: [jadi, paket saya gimana mas, apa bisa di antar hari ini?]

“Sumpah aku trauma dengan paket itu,” ujar Javas gusar melihat kembali paket yang masih juga sama selama tiga hari berturut. 

||𝙠𝙚 𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙡𝙖𝙢, 𝙢𝙗𝙖𝙠? 𝙉𝙜𝙜𝙖𝙠 𝙙𝙚𝙝, 𝙖𝙠𝙪 𝙠𝙞𝙧𝙞𝙢 𝙠𝙚𝙢𝙗𝙖𝙡𝙞 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙥𝙖𝙠𝙚𝙩𝙣𝙮𝙖!|| balas Javas masih berpikir buruk. 

^^^081******: [tidak perlu di kirim kembali, mas. Hari ini saya akan mengambil paketnya. Mas kirim saja lokasi mas nanti, saya yang datang.] ^^^

Javas menimbang. Bagaimana bisa seorang penerima yang malah datang mengambil kepadanya. Tetapi untuk di antar ke alamat semalam, jujur saja itu bukan pilihan karena rasa trauma itu masih jelas. 

||𝙜𝙞𝙣𝙞 𝙨𝙖𝙟𝙖 𝙢𝙗𝙖𝙠, 𝙖𝙠𝙖𝙣 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙙𝙞 𝙖𝙡𝙖𝙢𝙖𝙩 𝙡𝙖𝙞𝙣, 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙣𝙜𝙜𝙖𝙠? 𝘿𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙡𝙖𝙪 𝙗𝙞𝙨𝙖 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙙𝙚𝙠𝙖𝙩-𝙙𝙚𝙠𝙖𝙩, 𝙟𝙖𝙣𝙜𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙮𝙖𝙠 𝙨𝙚𝙢𝙖𝙡𝙖𝙢, 𝙗𝙞𝙣𝙜𝙪𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙢𝙗𝙖𝙠!|| balas javas pada akhirnya. 

081******: [𝘖𝘬𝘦, 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶, 𝘢𝘱𝘢 𝘮𝘢𝘴 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦 𝘚𝘦𝘭𝘦𝘯𝘢 𝘉𝘢𝘬𝘦𝘳𝘺 𝘬𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘢𝘥𝘢 𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶?]

“Selena Bakery, ya?” Javas mengerutkan kening.

Bukan tempat asing, itu toko roti favorit mamanya, tempat yang selalu ramai dan terang, jauh dari suasana mencekam yang membuatnya lari semalam.

“Lumayan dekat… mungkin pas jam makan siang.” gumamnya, merasa sedikit lega. Tempat umum, banyak orang, aman. Tidak akan ada penampakan mendadak, setidaknya dia berharap begitu.

Dengan menimbang singkat, dia akhirnya membalas:

|| 𝙊𝙠𝙚, 𝙢𝙗𝙖𝙠. 𝙉𝙖𝙣𝙩𝙞 𝙨𝙖𝙮𝙖 𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧. ||

Begitu pesan terkirim, Javas menarik napas panjang lalu memasukkan ponsel ke saku.

Pagi yang kacau itu mulai terasa lebih jelas tujuannya, bekerja dulu, lalu menghadapi “mbak misterius” itu di siang hari.

Dengan langkah sedikit berat tapi lebih mantap, dia naik ke motor dan bersiap menuju kantor ekspedisi.

......................

Pintu kantor ekspedisi sudah setengah terbuka saat Javas datang. Jelas-jelas cowok tampan itu telat, meski dia pasti akan menyangkalnya. Di dalam, beberapa kurir lain sudah sibuk memilah paket sesuai rute masing-masing.

“Tumben kamu terlambat, Jav?” tanya Damar, yang sudah siap dengan helm dan motor di depan.

“Bukan terlambat, cuma telat sedikit,” bantah Javas malas menatap tumpukan paket yang seperti gunung kecil.

“Apa bedanya, goblok!” Damar tertawa sambil menepuk pundaknya keras.

Beberapa kurir lain ikut melirik. Ada yang nyengir, ada yang cuma manggut-manggut, sebagian lagi tidak peduli sama sekali.

“Javas, kamu baik-baik aja? Kenapa mukamu kayak orang nggak tidur semalaman?” tanya Rico dengan dahi berkerut. Pandangannya tertuju pada lingkar hitam di bawah mata Javas.

“Kecapean aja aku, Mas,” jawab Javas cepat. Dia enggan menceritakan insiden semalam, malu kalau mereka tahu dia kabur karena takut hantu, apalagi hal. lebih memalukan adalah dia ngompol.

Rico hanya mengangguk dan kembali ke paketnya.

Javas menarik napas panjang, lalu mulai memilih paket yang harus dia antar hari ini. Tangannya bekerja seperti biasa… Beberapa paket sudah berhasil dia pilih dan siap untuk pergi mengantar.

...----------------...

Waktu terasa berjalan lebih cepat dari biasanya. Tanpa benar-benar sadar, jam makan siang akhirnya tiba. Motor Javas berhenti tepat di depan toko roti bergaya klasik dengan papan besar bertuliskan Selena Bakery. Begitu kaki Javas menapak tanah, aroma roti hangat dan butter langsung menyergap hidungnya, membuat tempat itu terasa nyaman, suasana juga tampak begitu ramai.

Ia berdiri sejenak, sedikit melirik ke kaca spion motor, menatap penampilannya. tangannya reflek bergerak merapikan rambut dan kerah baju tanpa benar-benar dia sadari seolah kedatangannya ke sink bukan sekedar mengantar paket.

“Huhh… kenapa aku mesti rapih-rapih dulu segala,” omelnya pelan. Tapi ia tetap merapikan diri juga.

Sebelum masuk, Javas mengirim pesan.

|| mbak, saya di depan selena bakery! ||

Balasannya muncul cepat.

081******: [Masuk saja mas]

Javas menatap layar itu beberapa detik. Entah kenapa langkahnya terasa ragu, padahal dia cuma mau nganter paket. Cuma paket… cuma paket, Jav. Fokus.

Ia mendorong pintu. Bel tanda masuk berbunyi lembut. Beberapa karyawan sibuk hilir-mudik di balik etalase, pelanggan mengantri dengan muka yang tidak sabaran, dan di tengah suasana manis itu, Javas mengangkat paketnya sedikit lebih tinggi.

“Permisi… paket atas nama Jule Anj…”

“Iya mas, di sini!” Seorang wanita muda yang tampak cantik duduk di bangku pojok itu mengangkat tangan, lalu berjalan mendekat. 

“Mas kurir ya,” suara lembut itu menyapa indra pendengaran Javas. Untuk beberapa saat Javas bergeming. Tatapannya tak beralih dari wanita cantik itu yang sudah semakin dekat. 

“Dia bukan hantu dan ini… gila, dia sangat cantik,” batin Javas beberapa kali meneguk ludahnya kasar. Pertemuan pertama dengan wanita yang sudah tiga hari serasa mempermainkan nyalinya kini tidak sia-sia dan sepertinya wanita itu sedikit menarik perhatiannya. 

“Mas,” Javas tersentak kaget saat tangan wanita itu melambai di depan wajahnya, menyadarkan javas dari lamunannya. 

“Eh iya mbak. Maaf.” Tutur javas sedikit gugup. Tangannya bergerak menyerahkan paket milik wanita itu. 

“Maaf ya mas, merepotkanmu. Mari duduk dulu mas, ini masih jam istirahat kan?” Wanita cantik itu mempersilahkan Javas duduk di sebuah kursi yang ada di dalam toko itu. Awalnya Javas merasa ragu, tapi suara wanita itu kembali terdengar. 

“Sebagai permintaan maaf saya karena beberapa hari merepotkan mas hanya karena satu paket itu, saya akan traktir mas menikmati roti di sini dulu, gimana?” tawarnya. Jujur saja mendapati tawaran itu, Javas berseru yes dalam hati. Tatapan pria itu pun tak pernah lepas dari gerak gerik si wanita yang berjalan ke belakang sembari membawa paketnya. 

Javas akhirnya duduk, menunggu di sana. Tak lama kemudian, wanita itu kembali membawa beberapa tray berisi roti berbeda jenis lalu meletakkannya di hadapan Javas. Dia ikut duduk.

“Mbak Jule datang pesan roti di sini?” Tanya Javas memulai pembicaraan berusaha terlihat akrab. 

Wanita cantik itu tersenyum tipis membuat Javas tersinggung. 

“Selena. Nama saya Selena, mas.” ujar wanita itu memperkenalkan dirinya pada Javas, yang justru membuat pria itu bingung. 

“Loh, nama di paketnya Jule anj, kok bisa mbak? Apa saya salah kirim lagi ya?” 

“Bukan salah kirim, saya memang sengaja pakai nama itu, biar estetik saja mas,” jawabnya terdengar santai. 

“Jule anj, sepertinya nama itu terdengar familiar,” batin Javas mengingat-ingat. 

“Ah iya, bukankah itu cewek yang baru-baru ini di beritakan tentang perselingkuhannya?” Seketika Javas menarik sudut bibirnya, menahan tawa yang nyaris meledak. 

“Mas sehat?” Dan sialnya, senyum-senyum sendiri itu di sadari oleh Selena yang memperhatikannya. 

“Ah, hehhe. Sehat mbak. Terima kasih untuk rotinya, saya coba ya mbak.” Dengan tangan yang sedikit gemetar, Javas meraih satu roti dan siap dia makan. Wajahnya tampak memerah, malu atas pertanyaan Selena barusan. 

“Jadi semalam, kenapa mas pergi begitu saja?” 

Uhukkk!!! 

Javas tersedak saat mendengar pertanyaan Selena itu. Sesuatu yang sejak tadi dia hindari. 

“Itu… sebenarnya semalam saya buru-buru mbak, teman saya butuh bantuan saya, jadi saya tinggalin mbaknya, maaf.” Dalih javas dengan alasan yang di buat-buat.

Selena hanya mengangguk, kemudian ikut makan roti menemani javas. 

“Jadi, toko roti ini punya mbak?”

“Iya mas, hanya toko kecil dan alhamdulillah cukup ramai pelanggannya,” jawab Selena sembari memandang beberapa karyawannya yang tampak sibuk. 

"Iya, Mommy saya juga sering memesan roti di sini mbak," ujar Javas mengingat wajah ibunya yang berseri saat mencoba roti yang di pesan dari sini pertama kalinya saat itu.

"Oh benarkah? syukurlah kalau banyak yang suka, mas." Selena berseru antusias dan percakapan mereka mengalir layaknya orang yang sudah akrab.

Javas mengumandangkan kagum berkali-kali di dalam hatinya. 

“Selain cantik, dia juga ternyata mapan,” batinnya terkesima. 

“Ah sialan, sepertinya aku sudah gila…” dia hanya tersenyum kikuk, hingga waktu terus berjalan dan Javas hendak keluar dari sana siap untuk bekerja lagi. 

“Sekali lagi maaf ya mas sudah merepotkan mas,” Selina berujar, mengantar Javas ke depan. 

“Kalau tahu di repotkan oleh wanita cantik seperti ini, saya juga mau mbak. Repotin saya terus sampai seumur hidup juga boleh,” Gumam Javas lebih ke dirinya sendiri, tapi samar Selena mendengarnya. 

“Mas bicara sesuatu?” tanyanya. 

“Eum, tidak mbak. Terima kasih atas jamuannya, kapan-kapan saya datang lagi untuk membeli roti mbak,” jantung Javas berdegup tak karuan. 

“Iya mas, sama-sama.”

“Saya pamit ya mbak,” dia menunduk dan bersiap pergi, tapi berhenti saat seorang anak kecil berlari di depan toko dan berteriak, 

“Mamiiiiiiiiiii, Lala pulang…” teriaknya berhambur ke pelukan Selena. 

Javas membeku, “Dia punya anak?” Desisnya tertahan. 

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
pepet terus mas, gpp kaku tangan demi cinta🥰
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Javas: gini banget pepet janda🤣🤣
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
bagusss cerita nya thor ada lucu lucunya 🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Terima kasih kak🥰🥰
total 1 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
cinta dengan tulis ya javes
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
ada ada aja😂
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
🤣🤣🤣🤣🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
yang lagi viral skg namanya mas🤣 menguasai 3 negara, Indonesia korea n malaysia🤣😂
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ: iy thor🤭
total 2 replies
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
gubrak🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
wkwkwkwkwk... anterin aja ke alamat pertama mas kurir🤣
ׅ꯱ɑׁׅƙׁׅυׁׅꭈׁׅɑׁׅ
mampir thor 🤣🤣🤣🤣🤣
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥
aduhh, jangan jadi pebinor Javas🤣🤣, tpi klau statusnya janda, ya lain lagi🤣🤣
🟢≛⃝⃕|ℙ$Fahira𝓛𝓲𝓷𝓰𝓧𝓲☕︎⃝❥: waduhhh, seketika bulu kuduk ku berdiri😬😬
total 2 replies
Lola Maulia
🥰🥰🥰🥰
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Makasih kak🥰
total 1 replies
Anto D Cotto
menarik
Anto D Cotto: sama2 👍👌
total 2 replies
Anto D Cotto
lanjut crazy up Thor
Efy
curahan hati kang Kurir paket,ya ampun disaat costumer nungguin lama ternyata kang paket juga berharap cepat sampe ke tuannya,tapi si gogle map masih ngerjain muter-muter alamat rumah nya😄
Efy: ya ampun,iya juga y😅
total 3 replies
Va🍃🍂
emang si Javas plek ketiplek sama bapaknya🤣🤣😭
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Ya kan, emang jiplakan bapaknya🤣
total 1 replies
Cibby
Jule.., autor juga tidak ketinggalan ya🤭🤭
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: 🤣🤣🤣ya memanfaatkan
total 1 replies
Tulisan_nic
plus racun ya,mau?🤣🤣🤣🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Javas: Ya jangan dong, kasian mbak Selena Jandanya berkelanjutan kalau akuu di racun😭
total 1 replies
Tulisan_nic
gundulmu iku🤣🤣🤣
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: Ampun kak🤣🙏
total 1 replies
Tulisan_nic
adalah,ada hati yang mulai berbunga-bunga 👻
Tulisan_nic
Hey,udah ada 💗 aja itu
Zee👻 sᥙᥒsһіᥒᥱ☀: love pink lekuk2 kata Javas🤣
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!