NovelToon NovelToon
Aris Anak Indigo

Aris Anak Indigo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Epik Petualangan
Popularitas:895
Nilai: 5
Nama Author: Izza naimah

Aris putra abraham adalah anak indigo yang menolak menjadi indigo. dia merasa Tuhan salah teknis ketika menciptakannya dengan kelebihan yang bisa melihat makhluk tak kasat mata. setiap kali bertemu makhluk halus aris selalu menghindar. selain takut, dia juga tak sudi terjun ke dunia perhantuan. sampai seorang gadis Misterius penuh dengan teka-teki, Miya Aluna Dhawa.saat berdekatan dengan gadis dada Aris terasa sangat sakit dan Aris juga melihat kalau Miya di penuhi puluhan makluk halus yang menggerogoti jiwanya, hingga Aris mengasah kemampuan nya untuk memecahkan teka-teki pada gadis itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3

Miya Beranjak Pergi Tanpa mengucapkan sepatah kata pun meninggalkan alis yang menatap dirinya tak terima. lelaki itu kemudian tertawa tidak percaya sembari menoleh pada Akmal dan Adnan yang terbahak melihat kegagalannya.

sialan para babi itu.

Aris kembali pada teman-temannya dengan wajah angkuh seolah tak terjadi apa-apa. biar bagaimanapun ia tidak ingin merasa rendah setelah mendapat penolakan pertamanya. meski dalam hati kesalnya bukan main.

berani-beraninya mengabaikannya. mentang-mentang cantik.

Adnan menepuk pundak Aris masih Sambil tertawa.

" gue bilang juga Apa, mustahil ris, mustahil"

Aris menepis tangan Adnan.

" Gak usah ketawa. ini baru pemanasan, lihat aja Gue bakal buat tuh cewek sombong klepek-klepek sama gue"

" goyo mu le, le" ejek Adnan.

" nanti lo yang klepek-klepek sama dia "Akmal merangkul pundak Aris lalu mengajaknya jalan ke kelas.

" Udahlah lupain aja cewek kayak dia. cantik kalau sikapnya kayak gitu buat apa. buat capek doang. percuma diperjuangkan pasti ujung-ujungnya nggak bakal dihargai"

tapi Aris tetap tidak terima diacuhkan oleh gadis, harga dirinya sebagai penakluk gadis-gadis cantik tergores. Iya bertekad akan membuat Miya Aruna Dhawa bicara padanya. karena selain luar biasa cantik, sikap dingin Gadis itu membuat semakin penasaran.

terlebih tadi Aris merasa ada sesuatu yang aneh dengan Miya. dia seperti dikelilingi oleh Aura buruk yang membuat tubuh Aris merasa sangat tidak nyaman. Aris penasaran dan Entah kenapa ia ingin mencari tahu lebih dalam.

sampai di kelas, ketiganya dibuat terkejut oleh suara orang yang berteriak histeris, persis seperti Aris tadi. mereka pun bergegas masuk ke dalam.

" Ada apa nih?" Arah pandangan Aris langsung tertuju pada Marsya, gadis yang berteriak, yang berusaha ditenangkan oleh viona, teman sebangkunya.

" nggak tahu tiba-tiba aja Marsya teriak-teriak" jawab viona.

Aris langsung paham apa yang terjadi.

" coba lo minggir dulu" Ia duduk di samping Marsya, membaca ayat kursi sebanyak tiga kali lalu meniupkan di ubun-ubun Marsya.

secara ajaib Gadis itu tidak lagi histeris. tinggal tersisa ishaknya saja.

Aris memeluk Marsya sembari mengusap pundaknya, setelah belatung yang dimuntahkan zombie gaib hilang dari kepala gadis itu.

" cup cup cup anak manis, jangan nangis lagi ya, belatungnya udah hilang" bisiknya.

" gue takut.."

" nggak apa-apa, gue di sini" Aris menyengir lebar. akhirnya dapat pelukan gratis dari gadis paling cantik di kelasnya.

Thank you Zombie gaib sialan.

" ih, modus banget sih lo!" viona yang tahu Aris hanya modus segera menarik kerah baju belakang lelaki itu. ganti dirinya yang memeluk Marsya.

" enak?" tanya Akmal tersenyum ambigu.

" empuk semua buset" celetuk Aris

" Anjay"

Adnan mencetak kepala mereka berdua, Aris terkikik hanya beberapa detik Karena kini ia tersadar kalau hantu zombie itu sudah tahu kalau Aris bisa melihat keberadaannya. otomatis Aris akan menjadi incarannya terus.

***

" Makasih ya, Ris. maaf ngerepotin, mana rumah kita berlawanan arah lagi"

" ah, gak ngerepotin kok, Kak. kebetulan gue mau beli donat viral di toko depan komplek rumah kakak" Aris senyum-senyum sembari menerima kembali helmnya yang dipakai Cindy, kakak kelasnya yang cantik.

Tadi saat di sekolah Aris tidak sengaja mendengar Cindy bicara pada seseorang ditelepon Kalau tidak ada yang bisa menjemputnya. sebagai cowok peka yang baik hati, Aris langsung kerja menawarkan tumpangan pada si cantik jelita Cindy.

" Oh, gitu. mau mampir dulu gak? Gue di rumah sendirian loh" Cindy menggigit Bibir bawahnya diiringi tatapan mata menggoda.

Wah, Aris mana mungkin menolak kalau sudah ditawari masuk. senyumnya Kian melebar, baru akan menyanggah motornya ia seolah mendapat penglihatan mengerikan dari Cindy.

Dahi tengah, bibir, dada dan kemaluan Gadis itu memancarkan sinar Oranye, kemudian Sinar itu berubah menjadi luka koreng yang digerogoti ulat-ulat kecil pemakan bangkai hingga mengeluarkan darah yang bercampur nanah, dan itu benar-benar sangat bau.

Aris mual, sekujur tubuhnya merinding. sial lagi-lagi dia harus melihat pemandangan menjijikan seperti itu. kepalanya menggeleng beberapa kali guna mengusir penglihatan tentang sesuatu di badan Cindy sampai Gadis itu kembali mulus seperti sedia kala.

Ari sudah tidak asing dengan pemandangan barusan. jadi-jadi yang memakai susuk akan terlihat seperti itu di matanya.

Niatnya untuk mampir langsung sirna.

" Astaga, lupa. kucing gue mau ngelahirin, Kak. kapan-kapan aja ya, Kak." Aris tersenyum lebar Seraya menghidupkan mesin motornya ingin buru-buru kabur.

" yakin nggak mau mampir?" Cindy semakin menggodanya.

" Lain kali aja, Kak" Aris segera tancap gas pergi dari rumah Cindy.

Padahal tadi baik-baik saja, tapi sekalinya Gadis itu menawarinya sesuatu yang mungkin bisa menuju terus ke hal yang tidak-tidak, langsung kelihatan busuknya.

Aris bersyukur sih dia Jadi bisa lebih selektif memilih pacar.

15 menit berkendara akhirnya Aris sampai di rumah. begitu turun dari motor Aris berlari masuk ke dalam, tidak lupa mengucapkan salam supaya setan yang membuntutinya pulang tidak ikut masuk ke dalam rumah.

ia melempar tasnya ke sofa ruang keluarga, lalu berlari ke belakang rumah untuk menemui anak gadisnya. area belakang rumah Aris lumayan luas, banyak bunga-bunga dalam pot milik Mama yang tersusun rapi di teras dan gazebo dekat kolam renang. di ujung sebelah kiri ada kolam ikan yang bersebelahan dengan pohon mangga.

Aris berjongkok di tepi kolam ikan tersebut.

" Minul, Abi pulang, Sayang. Minul... MINUL! nah ini dia baru muncul cantiknya Abi"

seekor ikan hias sebesar lengan anak kecil muncul dari dalam kolam, senyum cerah Aris terbit, ia bermain dengan ikan tersebut sambil mengajaknya bercerita.

namanya Minul karena bohay. ia percaya kalau anaknya selalu menjadi rebutan para bujang milik papa dan kakak laki-lakinya di kolam ini.

" cantik banget anak perawan Abi. makan yang banyak supaya tambah montok " Aris menaburkan makanan ikan di sekitaran Minul otomatis ikan-ikan yang lain ikut berebutan.

" Heh, setan! ngapain pada ikut semua anjing! Ocit! jauh-jauh dari anak gue! modus aja lo. ini makanan buat minul"

Mata Aris menyipit saat menyadari kalau Perut minul membuncit.

" Astagfirullah Minul. Kamu hamil, anak. kurang aja kasih tahu Abi siapa yang sudah menodai kamu.si Ocit? wah, sialan si Ocit berani-beraninya hamilin anak perawan gue. gue harus nabrak bapaknya Ocit! "

Aris berdiri kemudian bergegas masuk ketika melewati dapur Aris bertemu yang sedang bersih-bersih.

" Mama mana bi? "

" nyonya arisan, den, di komplek sebelah"

"oh, Oke " Baru beberapa langkah keluar dapur, Aris mundur lagi saat matanya menangkap sesuatu di tengah meja makan. satu kepala buntung yang sudah membusuk.

" kenapa, Den? Butuh sesuatu?"

.

.

.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!