Aris Anak Indigo
Aris berdecak, menggaruk kepalanya yang tiba-tiba gatal. sial! dia sudah menggunakan seluruh kemampuan otaknya sampai kepalanya mumet Tapi masih belum bisa menjawab satu soal pun.
lihat kanan kiri teman-temannya sudah hampir selesai semua lembar jawaban mereka tidak kosong seperti miliknya ini membuat Aris sadar betapa bodohnya dia.
Srek! Srek!
Krek!
Aris menegang tubuhnya mendadak kaku,
pun ia lekas menunduk dan pura-pura kembali sibuk agar tidak bertatapan dengan makhluk aneh penunggu kelasnya.
punggung lelaki itu terasa dingin tengkuknya meremang ketika makhluk itu melewatinya. bau bangkai bercampur amis darah menyeruak. terdengar juga suara merintih lirih di sertai bunyi tulang patah-patah.
Aris milik makhluk tersebut. dia mirip zombie seluruh tubuhnya pucat dan sangat kurus jari-jari tangannya panjang dan keriting seperti ranting kayu, rambutnya botak dimana-mana, setelah dicabut asal-asalan. setiap kali membuka mulut, makhluk berjenis kelamin perempuan itu mengeluarkan darah hitam pekat yang berbau sangat busuk.
Aris benci melihatnya karena selain buruk rupa makhluk itu juga punya tabiat serupa dengan wujudnya, dia suka mengganggu kadang menyembunyikan barang teman-teman kelasnya sampai ada yang saling tuduh menuduh.
yang paling menjengkelkan dia sering menjilati pipi orang Ewh!.
Aris pernah juga kena Jilat. sialan memang, waktu itu ia ingin muntah dan berteriak histeris tapi jika ia melakukannya Pasti si Zombi dari alam gaib itu akan terus mengganggu Aris karena tahu ada yang bisa melihatnya.
alhasil Arif tahan sampai pulang sekolah di rumah ya langsung mandi kembang 7 rupa untuk menghilangkan sial. tidak lupa pakai Skin Care milik Mama supaya pipi halusnya tidak terinfeksi oleh jamur-jamur gaib. pokoknya makhluk itu benar-benar sangat menyebalkan
"emh! lo kentut ya? " tiba-tiba Akmal menutup hidungnya sambil berteriak matanya melotot pada Aris.
" Bu Maidah! Aris kentut bau banget! bau telur busuk"
" eh, gak ya! " sangkal Aris.
benar-benar teman laknat karena fitnah keji yang dilayangkan Akmal, kini Aris mendapat tatapan julit dari yang lain.
"" jangan asal ngomong anjir"
"yang asal ngomong siapa emang bau kentut kok"
"ih, bego banget" Areez menggeleng frustasi. bukan bau kentut tapi bau si setan zombie Adnan mengendus-ngendus udara
" orang emang gue nggak kentut, mulutnya Si Akmal tuh yang terlalu dekat sama hidung mana Dia jarang gosok gigi. makanya aroma napas sama kentutnya nggak ada bedanya" ucapannya yang menggebu-gebu mengundang gelak tawa dari beberapa orang.
" Bapak kau jadi Duda! gue gosok gigi setiap harinya ya, yet!"
"hei, hei, sudah Akmal, Aris, siapkan tugas kalian 10 menit lagi dikumpul" sambil menahan tawa.
kalau kata murid-murid cowok di SMA pelita Bangsa, bu Maidah guru paling cantik yang pernah ada. ditambah lagi dia janda anak satu selain cantik Bu Maidah juga baik hati ramah lemah lembut tidak pernah marah dan rajin menabung ia dinobatkan sebagai guru matematika paling idaman sedunia oleh para siswa siswi di sini.
Aris langsung kalang kabut 10 menit lagi soal dikumpul sedangkan bukunya satu pun belum terisi.
" Mal gue Nyontek dong"
" enak aja si Bambang, punya otak dipakai dong"
" udah, tapi begitu sulit gunakan otak "
"kebanyakan nonton porno sih lo" Akma mengomel tapi tetap sebagai sahabat yang baik ia memberikan contekan pada bocah telah hidup di bumi
Aris cengegesan, akhirnya beban di pundaknya hilang. pun ia segera menyalin jawaban Akma.
" ini juga sebagai tanggung jawab lo karena udah fitnah gue"
Akmal melotot.
" yang fitnah siapa anjir. gue tadi bener-bener nyium bau busuk, makanya gue kira lo kentut"
" tapi kan nggak perlu teriak-teriak juga, gue sampai malu tahu dituduh gitu, kalau emang apa Kan bisa dibicarain baik-baik, Bila perlu Panggil Pak RT" celetuk Aris wajahnya begitu polos sampai Akmal yang tadinya ingin nampol jadi tak tega.
Sialan!
"gue tadi spontan. maaf deh, lain kali gak gitu lagi"
Aris tersenyum, entah karena apa Ia hanya ingin tersenyum saja namun tak Berapa lama tubuhnya kembali menegang saat makhluk zombie mendekatinya. wajah yang terkelupas berada tepat di depan Aris. lelaki itu gemetar ketakutan, belum lagi bau yang Kata Akmal seperti telur busuk, membuatnya ingin muntah. tiba-tiba makhluk itu manga hingga cairan kental berwarna hitam bercampur belatung keluar membasahi bukunya.
untuk yang ini Aris tidak tahan kalau tidak berteriak histeris.
***
setelah insiden di kelas. kini Aris hanya bisa termenung di kantin bersama dua sahabatnya Akmal dan Adnan. ia tidak selera makan, mengingat belatung yang bergerak uget-uget di tengah cairan menjijikan itu mengguncang isi perut dan kejiwaannya setiap saat.
sementara Akmal dan Adnan masing-masing dari mereka sedang menikmati semangkok bakso dan jus.
" serius lu gak mau makan? gue traktir deh" ujar Adnan kasihan melihat Aris jadi murung.
" gimana mau makan kalau terus terbayang-bayang yang tadi"
akmal dan Adnan saling bertukar pandang. mereka tahu kalau Aris bisa melihat makhluk tak kasat mata, tapi percaya tidak percaya sih, karena hari sendiri kadang meragukan apa yang dilihatnya. jika sudah lebih dari tiga kali terlihat oleh Aris, barulah laki-laki itu percaya kalau yang ia lihat itu memang hantu.
Aris bilang tidak mau mendalami kemampuannya. ia takut berurusan dengan hantu, apalagi melihat berbagai macam bentuk mereka yang kadang tidak masuk logika. masa iya badan bayi muka kakek Sugiono. belum lagi nanti ada yang mencapnya gila dan halu. Terus kalau sudah begitu tidak akan ada lagi gadis-gadis yang mau jadi koleksi selirnya.
sia-sia dong ketampanannya.
" Emang tadi lihat apa?" tanya Adnan. Ia jadi salah satu yang terkejut dengan teriakan Aris
Aris menegakkan tubuh bersiap Cerita.
"kalian tahu kan Zombie gaib penunggu kelas kita yang pernah gue ceritain ke kalian"
" Oh, yang suka jilatin pipi anak-anak di kelas" tebak Akmal.
"Iya, itu. tadi yang lo kira bau kentut. itu sebenarnya Bau badannya si makhluk itu"
"anjing, kok lu nggak ngomong "
" ya, ini kan gue udah ngomong goblok. eh gue kan udah pernah kasih tahu kalian juga kan waktu itu"
" Oh ya lupa"
" terus terus" ujar Adnan.
" Nah tadi tiba-tiba dia deketin gue"
" terus jilat pipi lo?"
" bukan"
Adnan mengerutkan keningnya.
" Lah terus?"
" diam dulu ngapa sih! Biarin dia jelasin dulu!"sahut Akmal. pada Adnan lalu beralih ke Aris.
" lo juga kebiasaan, cerita jangan setengah-setengah"
galak banget jadi manusia, gelut yuk!" seru Adnan.
" woi, ini mau dilanjut nggak? Sampah!" Amuk Aris, dua temannya langsung tutup mulut.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments