Kesalahan fatal yang Zea lakukan untuk kabur dari bodyguard telah merubah seluruh hidup nya , karena ingin bersembunyi membuat Zea tanpa sadar masuk kedalam kamar seorang Mafia yang tengah mabuk .
Malam itu telah merubah segalanya hingga Zea harus menikah dengan Axel karena meraka telah melewatkan satu malam bersama .
" Mau kemana Girls?" pertanyaan Axel menatap noda diatas ranjang dengan tatapan sayu.
" Mau pulang " tangis Zea duduk memeluk lututnya, menangis sejadi-jadinya.
Axel menatap ke arah pintu yang terdengar ramai sekali orang diluar bahkan sudah terdengar baku hantam yang tak terelakkan.
yuk baca🔥
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 17
Axel memutar Zea sampai menghadap nya " Buka mata dan lihat aku " kata Axel memegang leher Zea .
" Enggak mau " kata Zea menolak .
" Zea buka mata atau aku cium " kata Axel .
" Tuan , kenapa setiap hari kau selalu mengancamku " cemberut Zea .
" Ya karena kamu selalu melakukan sesuatu yang tidak seharusnya " kata Axel .
" Kamu itu sudah dewasa jangan bersikap seperti anak-anak dan kalau aku melarang menurut padaku " kata Axel memegang tangan Zea dan membawanya kedekat kursi ditepi kolam .
" Tapi,"
" Kamu lupa perjanjian awal setelah kita menikah kalau selama menjadi istriku kamu akan menurut padaku " kata Axel mengingat Zea lagi .
" Jadi jangan melewati batas agar aku juga tidak melewati batas padamu " ucap Axel .
" Sekarang ikut aku untuk mandi " Axel membawa Zea kedalam kamar mandi khusus .
Zea hanya mengikuti Axel dan tidak berani melawan lagi setelah diperingatkan.
" Dan satu lagi jangan canggung ketika aku berpakaian seperti ini lagian kamu istriku tidak ada masalah bukan " sambung Axel menyalakan shower begitu sampai dikamar mandi .
" Sini aku bilas rambut mu " Axel yang berdiri dibawah air shower itu menarik Zea agar ikut mandi bersamanya tanpa meminta Zea melepas bajunya.
Axel berdiri dibelakang Zea lalu memberikan sampo pada rambut Zea setelah mematikan shower .
" Kenapa menunduk begitu ?" pertanyaan Axel yang malah melihat sekarang sikap Zea kembali seperti saat pertama mereka menikah .
" Astaga " Axel menyalakan lagi shower dan membilas rambut Zea .
" Bagaimana cara aku meminta dia bersikap " batin Axel yang jadi bingung sendiri sekarang.
" Tunggu disana sebentar" kata Axel mandi dengan cepat dan memakai kimono .
Axel menyelimuti tubuh Zea dengan handuk lalu mengangkat nya dengan sebelah tangan saja.
Sesampai dikamar Axel meminta Zea segera berganti pakaian takutnya masuk angin " Ganti baju kamu cepat " perintah Axel duduk menunggu disofa .
Axel memanggil pelayan nya untuk mengantar sebotol Bir lalu Axel menikmati nya sambil menghisap rokok .
Axel langsung mematikan api rokok nya begitu melihat Zea " Aku akan mengganti baju sebentar tunggu disini jangan kemana-mana" ucap Axel yang diangguki Zea yang hanya menunduk itu .
" Aku sangat merindukan Daddy " kata Zea duduk menatap foto Daddy nya di ponsel .
" Apa Daddy baik-baik saja?" sedih Zea sangat merindukan Daddy dan ingin tau kondisi nya .
" Daddy mu baik-baik saja , aku bertemu dengan nya kemarin " kata Axel yang membuat Zea langsung menoleh menatapnya.
" Tuan, tuan bertemu dengan Daddy kemarin ?" tanya Zea tiba-tiba berpindah duduk didekat Axel .
" Iya dan tenanglah sepertinya Daddy mu sehat " kata Axel memberitahu apa yang dia lihat .
" Tuan, dan Daddy , tidak bertengkar atau ,"
" Tidak Zea kami hanya berpapasan " jawab Axel singkat meneguk habis minuman yang tertinggal di gelas nya .
Zea memegang tangan Axel membuat pria itu langsung menoleh dan menatap lekat padanya .
" Tuan , berjanjilah padaku , bahwa tuan tidak akan ,pernah menyakiti Daddy " pinta Zea dengan suara kecil .
" Aku juga berjanji akan patuh pada tuan , tapi jangan sakiti Daddy ku. Aku sudah tidak punya siapa-siapa lagi didunia ini selain Daddy " tangis Zea .
" Aku mohon " pinta Zea karena Axel bisa saja melenyapkan Daddy nya dalam hitungan detik jika Axel mau seperti dia menyerang Jordan .
" Baiklah aku tidak akan menyerang nya , aku berjanji padamu kecuali dia yang menyerang aku duluan " kata Axel yang sebenarnya tidak akan melakukan itu juga karena bertentangan dengan prinsip dan nilai nya .
" Tuan aku mohon , kalaupun Daddy menyerang tuan suatu saat jangan sakiti Daddy " kata Zea yang tau kalau suatu saat itu akan terjadi karena bagaimana pun Daddy masih sangat marah atas semua kejadian waktu itu .
" Jadi kamu meminta aku hanya pasrah ketika dia menyerang duluan Zea?" pertanyaan Axel.
" Aku hanya meminta tuan untuk tidak menyakiti Daddy , itu saja " kata Zea yang tidak berharap lebih .
" Baiklah , itu berarti aku boleh membunuh Jordan ?" pertanyaan Axel yang lama-lama ingin tau juga seperti apa perasaan Zea untuk Jordan .
" Kenapa ? Kenapa tuan ingin membunuh Jordan ?" kata Zea .
" Karena kamu mencintai nya Zea " batin Axel menatap mata Zea cukup lama dan bisa melihat Zea mempunyai rasa kepedulian pada pria itu .
" Karena dia mencoba mencari masalah dengan ku " pernyataan Axel mengepal tangannya.
" Mencari masalah ?" tanya Zea mengusap air matanya berpikir sebelum ini Axel sudah ada masalah juga dengan Jordan.
" Lalu kamu berpikir aku yang mencari masalah karena mengambil kamu dari dia ?" kata Axel yang langsung emosi setelah menyimpulkan sesuatu .
" Kenapa tuan jadi marah , bukankah itu memang kenyataan yang terjadi diluar semua kondisi " kata Zea menatap Axel yang tiba-tiba berdiri .
" Secara logika nya sejak awal Jordan memang adalah tunangan ku diluar dari semua rasa cinta dan obsesi pria itu terhadapku " kata Zea memperjelas semua nya .
" Hanya saja kejadian itu telah ,"
" Diam Zea , aku tidak mau mendengar perkataan apapun lagi " kata Axel yang entah kenapa kesal walaupun yang Zea katakan adalah kenyataan.
" Kamu ingin istirahat kan , pergilah tidur " ketus Axel berjalan masuk keruang kerjanya lewat pintu samping .
" Apa perkataan aku salah ? Kenapa tuan Axel jadi marah " bingung Zea karena mengantuk akhirnya memilih tidur .
............
Tok
Tok
" Tuan memanggil ku ?" kata Bime begitu masuk kedalam ruangan Axel .
" Iya , dimana Rich apa dia belum sampai ?" pertanyaan Axel namun tidak lama Rich juga datang memasuki ruang kerja Axel .
" Maaf tuan aku sedikit terlambat ada urusan penting yang aku urus di perusahaan sebelum ini " kata Rich duduk disebelah Bime berhadapan dengan Axel .
" Aku ingin meminta pendapat kalian " ucap Axel yang terlihat berpikir keras .
" Baik tuan, kami akan selalu mencoba memberikan pendapat terbaik yang sekiranya bisa membantu tuan seperti yang kami lakukan selama ini" ucap Bime .
" Menurut kalian apa benar aku yang duluan mengibarkan bendera perang dengan Jordan ?" tanya Axel menatap kedua orang kepercayaan nya itu .
" Kenapa tuan berpikir begitu ?" pertanyaan Rich yang masih belum sepenuhnya mengerti.
" Iya tuan " berbeda dengan Rich justru Bime menyatakan secara terang-terangan pendapatnya.
" Bime kau ," Rich mencegah Bime karena itu bisa saja membuat Axel marah walaupun Bime mengatakan kebenaran.
" Bime katakan pendapat mu " ucap Axel yang malah mendengarkan.
" Maaf sebelumnya tuan namun diluar semua yang terjadi tuan telah menikahi Nona Zea dengan keputusan sepihak dan tekanan pada pihak keluarga nya , sementara ketika itu status nona Zea adalah tunangan Jordan " pendapat Bime.
" Dia ingin menyerang tuan hanya untuk mengambil kembali Nona Zea dan tidak mengharapkan kekuasaan juga seperti musuh tuan yang lain " sambung Bime .
" Siapa yang tidak akan mengamuk tuan jika tunangan nya diambil oleh orang lain apapun alasan nya "