NovelToon NovelToon
LIFE PROBLEM

LIFE PROBLEM

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bullying di Tempat Kerja / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:640
Nilai: 5
Nama Author: alwayscoklat_

Gadis yang tidak pernah bahagia di hidup nya satu kali saja pun tidak pernah

Di rumah?di sekolah? sama saja! tidak ada yang mau membahagiakan dirinya

bahkan seolah olah dunia ikut mendukung ketidakberdayaan diri nya,semua...SEMUA SAMA SAJA!! tidak ada yang peduli ! Tidak ada yang mengasihani diri nya, punya keluarga namun seperti hidup sebatangkara

MAURA ZAFINA AMORA, gadis yang mencoba untuk mencari secercah kebahagiaan walupun mustahil bagi diri nya


"Gue ada di sini karna gue masih hidup" Fina mengulas senyum kecil pada sudut bibir nya.

"Tapi gue bisa bikin lo sembuh"

Fina menggeleng pelan dengan senyuman manis nya. "Gua sendiri aja gak pernah bisa, apa yang bikin lo yakin banget bisa nyembuhin gua??"

"Hidup gua udah terlalu rumit dan sial, jangan terlalu deket sama gua atau lo juga bakalan rusak, ini juga demi diri lo sendiri"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon alwayscoklat_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

alasan

Setelah mengambil beberapa barang yang Fina inginkan, Fina berdiri di depan kasir untuk melakukan pembayaran. Mengeluarkan dompet nya dan hanya menunggu kakak kakak kasir menghitung belanjaan nya.

Dia tidak peduli fakta bahwa ada Arkan di belakang nya yang sejak tadi juga hanya diam dengan sebuah minuman kaleng di tangan nya. Yang Fina tau, dia ingin segera pulang dan memperbaiki suasana hati nya.

Arkan terlalu cepat mengakrabkan diri kepadanya, dan Fina tidak suka orang seperti itu. Fina tidak ingin mengharapkan apa-apa pada satu orang pun lagi, terlalu lelah untuk menghadapi banyak nya sikap manusia.

"total nya tiga puluh dua ribu ya kak"

Fina menganggukkan kepala nya dan memberikan uang sejumlah yang di sebutkan tadi.

"Makasi kak" ucap nya, mengambil barang belanjaan nya tadi dan keluar dari sana dengan cepat.

Di satu sisi ada Arkan yang dengan cepat meninggalkan uang pecahan dua puluh ribu di atas meja kasir dan berkata "sisa nya ambil aja mbak, makasi" ucap nya terburu buru dan membawa minuman nya sambil menyusul Fina yang sudah berjalan duluan.

"Tunggu lah gue, buru buru amat" ucap nya sambil berlari menyamakan posisi nya dengan Fina yang berjalan itu.

"Gue udah bilang jangan deket deket sama gue, nanti ketularan sial lo" ucap Fina lagi.

Namun kali ini Arkan tidak diam, dia tetap menggelengkan kepala nya sambil menatap Fina yang jauh lebih pendek dari pada diri nya itu.

"Atas dasar apa lo nganggep kayak gitu, emang nya lo siapa?" jawab nya sedikit membuat Fina heran.

"Udah terserah lo aja, di jelasin juga gak bakalan mudeng" ujar nya.

"Lo kenapa sih selalu kek gitu? Diam terus kalo di bully, apa apa terserah, apa apa diem, semua nya lo simpen sendiri!" tatar Arkan.

Bukan tanpa dasar dia bicara seperti itu, tapi setelah beberapa bulan ini dia memperhatikan Fina, dia dapat menangkap 1 hal yang menjadi kebiasaan Fina pada semua orang. yaitu DIAM.

Ketika di bully oleh teman sekelas nya, Fina selalu diam lalu pergi untuk mengganti pakaian nya. Ketika di caci Fina selalu tersenyum lalu pergi menghindari nya.

semua yang Fina lakukan hanya diam, diam dan diam.

"Gapapa, gak suka aja liat orang ikut campur sama urusan gue" jawab nya.

"Lagi pula males berurusan sama orang orang kek gitu, selesai SMA aja gua udah syukur banget masih di biayain orang tua" jawab nya lagi.

"Lo gak ngadu sama orang tua lo?" tanya Arkan penasaran.

Fina terkekeh kecil, lalu menggelengkan kepala nya. "Sana lo pulang, gua udah deket rumah gua. Bye" ucap nya lagi, lalu berjalan beberapa meter dan memasuki pagar rumah nya meninggalkan Arkan yang lagi lagi diam.

Arkan menghembuskan nafas nya dengan berat. Lagi lagi dia di tinggalkan oleh Fina untuk kesekian kali nya dalam waktu beberapa menit ini.

apakah Fina memang suka meninggalkan orang begitu saja seperti ini??

Membuat Arkan malah makin bertanya tanya tentang gadis bertubuh kecil itu. Melihat Fina yang sudah masuk ke dalam rumah nya, mau tak mau Arkan pun perlahan memundurkan langkah nya dan memutar balikkan badan nya untuk berjalan ke lain arah.

"Gua jadi tertarik masuk ke dalam kehidupan lo Amora" ucap nya sambil terkekeh membayangkan wajah Fina.

■■■■■

21.00 WIB

Fina menutup buku pelajaran nya sambil menghela nafas nya dengan pelan. "akhirnya selesai juga" ucap nya.

Dia berdiri sambil mengambil botol minum yang dia letak di nakas samping kasur nya, meneguk air yang sisa setengah itu dengan ganas. Mengerjakan tugas matematika memang selalu menguras tenaga dan menjadi tanggung jawab yang begitu melelahkan. Fina juga termasuk orang yang paling malas untuk mengerjakan tugas matematika.

Melihat waktu yang sudah menunjukkan pukul 9 malam, Fina kembali meletakkan botol minum nya di atas nakas dan kembali beralih ke meja belajar, membereskan semua buku buku yang sudah dia kerjakan tadi dan memasukkan nya ke dalam tas sekolah. Beberapa barang yang sempat berantakan pun kembali dia rapikan lagi sehingga meja belajar nya itu bersih.

Fina mengambil Hp nya, lalu membaringkan tubuh nya di atas kasur. Sedikit memberi ruang untuk diri nya bersantai setelah mengerjakan tugas matematika yang berat itu.

Fina menatap sosial media nya, melihat beberapa orang yang tampak tersenyum cerah dengan teman temen nya. Fina tersenyum miris, mengharapkan hal seperti itu datang kedalam kehidupan nya adalah hal mustahil bukan?

Fina bahkan tidak punya teman satupun di hidup nya.

Menghela nafas nya lagi, Fina akhirnya memilih untuk menutup sosial media nya. melempar ponsel nya begitu saja dengan pelan, lalu menatap langit langit kamar nya dengan pikiran yang mulai berkecamuk.

Mulai mempertanyakan banyak hal yang terjadi di dalam hidup nya.

Fina berpikir apa yang ada di masa depan sana sampai membuat nya di uji sebegitunya oleh tuhan. Fina penasaran apa yang Tuhan sediakan untuk nya di depan sana.

BRAKK!!

“DASAR ANAK GAK GUNA!! KERJAAN MU ITU APASIH??! HAH??”

Seketika Fina langsung berdiri dengan keterkejutannya menatap ke arah pintu kamar yang baru saja dibuka dengan kasar. Dan mendengarkan teriakan perempuan yang menatap nyalang ke arah nya.

“Iya ma? Kenapa?” tanya Fina, Meskipun dalam hatinya sekarang tengah takut mendapatkan amukan lagi dari mama nya itu.

“Fina baru aja selesai ngerjain tugas sekolah ma,” lanjut Fina memberikan pernyataan. Mana tahu kalimat itu bisa meredamkan amarah mama nya yang Fina pun juga tidak tahu apa yang membuat mamanya marah sekarang.

"UDAH DI BILANG KERJAAN DI RUMAH TU SELESAIKAN! MAIN HP AJA TERUS. GAK GUNA BANGET JADI ANAK! MATI AJA SANA!!"

Setelah mengatakan itu, mama Fina langsung pergi dengan emosi yang memuncak meninggalkan Fina yang terdiam seribu bahasa.

Apa salah nya? Perasaan semua pekerjaan rumah sudah selesai dia bereskan hari ini setelah pulang sekolah. Apa lagi yang membuat mama nya marah hingga memaki nya lagi??

Fina kembali menghela nafas nya, berjalan untuk menutup pintu kamarnya lagi, lalu mengunci nya. Fina menyenderkan tubuh nya ke pintu dengan rasa sakit di dada nya, seharusnya dia sudah terbiasa mendengar ucapan seperti itu. Tapi kenapa rasa nya begitu sakit setiap kali mama nya mengatakan hal seperti itu??

Seandainya Fina bisa mati, dia pun akan lebih memilih mati.

"Sakitt ma.." ringis nya, memegang dada nya yang terasa begitu sesak. dia menangis tanpa suara, dan mencoba menenangkan diri nya sendiri sambil memejamkan mata nya.

"Seandainya aku bisa mati malam ini..."

1
Nick and Judy
Baper banget sama ceritanya.
Linda Ruiz Owo
Terharu, ada momen-momen yang bikin aku ngerasa dekat banget dengan tokoh-tokohnya.
Dark Dynamix
Ceritanya asik banget thor, jangan lupa update terus ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!